Anda di halaman 1dari 6

NAMA

: Ani Nurin Nimah

NIM

: 135040201111187

KELAS

:O

ASISTEN : Sulhan Abidin

TUGAS PRAKTIKUM PERTANIAN BERLANJUT

1. Bagaimana dampak negatif dan Solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul
akibat menurunnya carrying capacity?
JAWAB :

Dampak negatif akibat menurunnya carrying capacity :


a. Carrying Capacity/CC (kapasitas daya tampung) merupakan daya dukung lingkungan
sebagai jumlah populasi dari mahluk yang dapat didukung oleh tempat hidup
(habitat). Jika terjadi kerapatan populasi dalam suatu lahan maka akan terjadi
persaingan antar tanaman untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Persaingan tersebut
antara lain (1) memperoleh sinar matahari (kerapatan canopy) (2) Memperoleh air
dan unsur hara.
b. Carrying Capacity/CC (kapasitas daya tampung) merupakan kemampuan optimum
lingkungan untuk memberikan kehidupan yang baik dan memenuhi syarat kehidupan
terhadap penduduk yang mendiami lingkungan tersebut. Populasi seharusnya selalu
berada pada titik keseimbangan di mana lingkungan dapat mendukung. Batas di
antara titik keseimbangan tersebut yang dinamakan daya dukung lingkungan. Apabila
carrying capacity menurun, sedangkan populasi cenderung meningkat maka akan
terjadi persaingan dalam memperebutkan sumberdaya (SD). Semakin tinggi
tingkat kepadatan penduduk semakin tinggi pula tingkat permintaan terhadap lahan.
Jika ketersediaan lahan tidak mencukupi maka respon yang muncul di antaranya
adalah membuka hutan dan menanami daerah rawan erosi, dan hal yang demikian ini
menunjukkan kondisi lapar lahan

c. Proses ekologi yang merupakan sistem pendukung kehidupan dan keanekaragaman


jenis yang merupakan sumberdaya gen, misalnya hutan adalah salah satu faktor
ekologi dalam sistem pendukung kehidupan. Hutan melakukan fotosintesis
menghasilkan oksigen yang kita perlukan untuk pernafasan kita. Apabila proses
fotosintesis terhenti atau menurun dengan drastis karena hutan atau tumbuhan pada
umumnya habis atau sangat berkurang, kandungan oksigen dalam udara akan
menurun dan kehidupan kita akan terganggu. Hutan juga mempunyai fungsi
orologi yaitu melindungi tata air dan tanah dari erosi. Kerusakan hutan akan
mengakibatkan rusaknya tata air dan terjadinya erosi tanah. Erosi tanah akan
menurunkan kesuburan tanah yang berarti menurunkan produksi dan menambah
biaya produksi, menyebabkan pendangkalan sungai, waduk dan saluran irigasi;
menurunkan produksi ikan dan memperbesar bahaya banjir
d. Dalam budidaya tanaman, lahan menjadi salah satu faktor yang mendukung bagi
pertumbuhan tanaman, jika daya dukung lahan tersebut menurun akan berdampak
negatif terhadap produksi tanaman. Dimana tanah tidak mampu lagi menyediakan
hara dan kebutuhan air bagi tanaman yang mengakibatkan tanaman menjadi
kekurangan unsur-unsur yang dibutuhkan, sehingga proses fotosintesis tanaman
terganggu dan mengakibatkan menurunnya produksi tanaman

Solusi untuk mengatasi masalah-masalah akibat menurunnya carrying capacity


a. Solusi untuk mengatasi menurunnya daya dukung lahan :
1) Dari sisi perluasan areal lahan tanaman pangan upaya yang dapat ditempuh
adalah: (1) Memanfaatkan lahan lebak dan pasang surut termasuk di kawasan
pasang surut. (2) Mengoptimalkan lahan tidur dan lahan tidak produktif di pulau
Jawa. Kedua pilihan di atas mutlak harus di barengi dengan menerapkan teknologi
produktivitas mengingat sebagian besar lahan tersebut tidak subur untuk tanaman
pangan.
2) Pemerintah sebaiknya memberikan ijin legal atas hak pengelolaan lahan yang
telah diusahahan petani yaitu semacam HGU untuk usaha produktif usaha tani
tanaman pangan sehingga petani dapat memberikan kontribusi berupa pajak atas
usaha dan pemanfaatan lahan tersebut,

3) Memberikan bimbingan teknologi budidaya khususnya untuk menerapkan


teknologi organik dan Bio/hayati guna meningkatkan kesuburan lahan dan
menjamin usaha tani yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dan
4) Melibatkan stakeholder dan swasta yang memiliki komitmen menunjang dalam
sistem Agribisnis tanaman pangan sehingga akan menjamin kepastian pasar,
Sarana Input teknologi produktivitas dan nilai tambah dari usaha tani terpadunya.
Pengelolaan lahan kering untuk pertanian dapat dilakukan dengan menerapkan
teknologi produktivitas organik agar memberikan kontribusi yang nyata bagi
peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan masyarakat
5) Sedangkan untuk menjamin keberlajutan pengusahaan lahan, dapat dilakukan
upaya strategis dalam menghindari degradasi lahan melaui : (1) Penerapan pola
usaha tani konservasi seperti agroforestry, tumpang sari, dan pertanian terpadu;
(2) Penerapan pola pertanian organik ramah lingkungan dalam menjaga
kesuburan tanah; dan (3) Penerapan konsep pengendalian hama terpadu
merupakan usaha-usaha yang harus kita lakukan untuk menjamin keberlanjutan
usaha pertanian kita dan jika kita ingin menjadi pewaris yang baik.

Solusi untuk mengatasi menurunnya daya dukung hutan :


1) Memperketat ijin pembukaan lahan hutan untuk pertambangan atau untuk
industri, dimana sangat diperlukan komitmen dari pemerintrah yang menyatakan
bahwa para pelaku kejahatan lingkungan sebagai pelaku kejahatan yang luar biasa
yang harus diperangi bersama. Hal ini dapat dilakukan dengan pengeluaran
kebijakan yang sangat ketat dalam eksploitasi SDA. Dimana jika tidak dilakukan
upaya seperti itu maka daya dukung hutan dalam menyediakan oksigen bagi
kehidupan manusia akan semakin menurun dan dapat menggagu kehidupan
makhluk hidup kedepannya.

2. Jelaskan manfaat mengetahui recovery dalam bidang pertanian


JAWAB :
Recovery adalah suatu kegiatan pemulihan kondisi tanah dengan meminimalisir
pengolahan dan pemakaian pupuk anorganik , sehingga dengan mengetahui recovery kita
akan mendapatkan banyak manfaat diantaranya :

a) Dapat mengetahui bahwa tanah tidak selamanya dapat mendukung bagi pertumbuhan
tanaman, tanah memerlukan waktu untuk istirahat, karena tanah bersifat renewable
yaitu tidak dapat diperbarui. Walaupun bisa diperbarui akan membutuhkan waktu
yang sangat lama. Sehingga dengan mengetahui recovery, kita akan dapat memahami
bahwa kegiatan pemberian input yang berlebih ke tanah atau lahan akan dapat
berdampak buruk bagi tanah, dimana tanah yang telah mengalami kerusakan akan
sulit untuk diperbaiki dan diperlukan waktu yang lama untuk pemulihan.
b) Kita dapat mengetahui upaya upaya yang dilakukan dalam mengembalikan kondisi
tanah agar mampu melaksanakan fungsinya kembali, baik itu lahan kristis maupun
lahan pacsa bencana.
c) Dapat mengetahui bahwa pemulihan kondisi tanah tidak hanya bisa dilakukan oleh
alam sendiri tapi dapat dilakukan oleh manusia, dengan melalui berbagai upaya
seperti meminimalisir penggunanaan pupuk anorganik, rotasi tanam, penggunaan
pupuk organik dan lain sebagainya, sehingga kita dapat mengambil langkah yang
bijak dalam mengelola suatu lahan pertanian
d) Dengan melakukan recovery, pelaku budidaya tanaman akan mendapatkan
keuntungan lebih dari lahan pertaniannya, seperti kesuburan tanah meningkat akibat
bertambahnya organisme dalam tanah, unsur hara bagi tanaman tercukupi, tanah
menjadi semakin sehat dengan berkurangnya input bahan kimia dalam tanah, , efisien
dalam pemupukan tinggi sebab tanah dengan bahan organik yang tinggi akan lebih
mudah mengikat pupuk, sehingga tidak ada pupuk yang kahat. Selain itu dengan
melakukan upaya upaya recovery, artinya kita berusaha menerapkan sistem pertanian
yang berlanjut, sebab pertanian berlanjut adalah pertanian yang mampu menjaga
produktivitasnya walaupun mengalami goncangan

dan meminimkan input yang

diberikan.
e) Dengan

menerapkan

upaya

rotasi

tanam

maka

kita

dapat

mencegah

terakumulasinya patogen dan hama yang sering menyerang satu spesies saja. Rotasi
tanaman juga meningkatkan kualitas struktur tanah dan mempertahankan kesuburan
dengan melakukan pergantian antara tanaman berakar dalam dengan tanaman berakar
dangkal.

3. Carilah study literatur tentang hubungan daya dukung lahan dengan produksi tanaman
budidaya!
JAWAB :

Analisis daya dukung lahan berkaitan erat dengan konsep pembangunan


berkelanjutan yaitu pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan saat ini
tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Wacana ini dapat dibuktikan melalui berbagai hasil kajian dan
penelitian yang menyatakan bahwa laju pertumbuhan penyediaan bahan makanan
jauh lebih lambat jika dibandingkan dengan laju pertambahan penduduk artinya
populasi manusia cenderung tumbuh secara eksponensial sementara produksi
pangan untuk memenuhi kebutuhan manusia tumbuh mengikuti hukum aritmatik.
Jadi tanpa memahami kemampuan daya dukung lahan (CCR), mustahil konsep
pembangunan berkelanjutan terlaksana (Manning, Robert E. 2007, dalam Disbun
2015)

Melalui analisis daya dukung dapat diketahui luas panen dan produktivitas
perkebunan yang merupakan dua faktor yang dapat meningkatkan daya dukung lahan
perkebunan (Disbun,2015)

Analisis Carrying Capacity Ratio (CCR) yaitu analisis untuk mengetahui rasio daya
dukung. Hal ini sangat berhubungan dengan produksi tanaman yaitu :

Dimana jika daya dukung rendah maka produksi tanaman juga akan menurun begitu
sebaliknya (Marno,2013)

Tinggi rendahnya produksi tanaman pangan disebabkan besar kecilnya luas areal
panen jika dibandingkan dengan produktivitas masing-masing jenis tanaman pangan
yang tidak terlalu tinggi. Dimana menurunnya luas areal panen disebabkan karena
Bertambahnya jumlah penduduk sehingga daya dukung lahan menurun yang
mengakibatkan menurunnya produksi tanaman (Tola,Thamrin.,dkk, 2015)

Reference :
Manning, Robert E. 2007. Parks and Carrying Capacity, Commons Without Tragedy.
Island Press, Washington DC, USA
Marno. 2013. Daya Dukung Lahan.Malang:Universitas Brawijaya
Tola,Thamrin.,dkk. 2015. Analisis Daya Dukung dan Produktivitas Lahan Tanaman
Pangan di Kecamatan Batang Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan.
Makassar: Universitas Hasanuddin

Anda mungkin juga menyukai