0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
122 tayangan3 halaman
Transaminasi adalah reaksi transfer gugus amino antara asam amino dan asam keto yang dikatalisis oleh enzim transaminase. Piridoksal fosfat merupakan koenzim penting dalam reaksi ini dan banyak reaksi asam amino lainnya. Kebanyakan asam amino dapat diubah menjadi asam keto melalui transaminasi dengan menukarkan gugus amino.
Transaminasi adalah reaksi transfer gugus amino antara asam amino dan asam keto yang dikatalisis oleh enzim transaminase. Piridoksal fosfat merupakan koenzim penting dalam reaksi ini dan banyak reaksi asam amino lainnya. Kebanyakan asam amino dapat diubah menjadi asam keto melalui transaminasi dengan menukarkan gugus amino.
Transaminasi adalah reaksi transfer gugus amino antara asam amino dan asam keto yang dikatalisis oleh enzim transaminase. Piridoksal fosfat merupakan koenzim penting dalam reaksi ini dan banyak reaksi asam amino lainnya. Kebanyakan asam amino dapat diubah menjadi asam keto melalui transaminasi dengan menukarkan gugus amino.
transmisi, dikatalisis oleh enzim yang disebut transaminase, merubah
sepasang amino dan sepasang asam keto. Ini umumnya adalah asam-asam a- amino dan a-keto. Pirodoksal fosfat, merupakan bagian penting active site trasaminase dan banyak enzim lain dengan substrat asam amino. Pada ssemua reaksi asam amino yang memerlukan piridoksal fosfat, langkah pertama adalah pembentukan senyawa antara basa Schiff yang terikat pada enzim. Selama transaminasi, koenzim yang terikat bertindak sebagai zat pengemban gugus amino. Kebanyakan asam amino yang umum dapat diubah menjadi asam keto yang sesuai dengantransaminasi. Reaksi ini swops gugus amino dari satu asam amino ke asam keto yang berbeda,sehingga menghasilkan pasangan baru asam amino dan asam keto.
Karena asam amino mengandung gugus amino dan gugus karbosilat, semua asam amino akan memberikan reaksi positif dari gugus-gugus fungsi ini. Sebagai contoh, gugus amino dapat diasetilisasi dan gugus karbosilat dapat diesterkan. Dalam diktat ini tidak akan dibahas semua reaksi-reaksi kimia dari asam amino, hanya akan dijelaskan dua reaksi yang cukup penting saja, yang bisa dipakai secara luas untuk identifikasi dan kuantitasi asam amino. Reaksi asam amino Reaksi khas asam amino disebabkan oleh adanya gugus - karboksil, - amino, dan gugus yang terdapat pada rantai samping (R). Enyawa amida, aster dan asilhalida dapat terbentuk dari asam amino ini. Reaksi ninhidrin Reaksi nihidrin dapat dipakai untuk penentuan kuantitatif asam amino. Dengan memanaskan campuran asam amino dan nihidrin, terjadilah larutan berwarna biru yang intensitasnya dapat ditentukan dengan cara spektrofotometri. Semua asam amino dan peptide yang mengandung, gugus - amino bebas memberikan reaksi nihidrin yang positif. Prolina dan hidroksi prolina yang gugus asam aminonya tersubsitusi, memberikan hasil reaksi lain yang berwarna kuning. Reaksi sanger Reaksi sanger merupakan reaksi antara gugus - amino dengan l-fluoro-2, 4-dinitrobenzena (FDNB). Dalam suasan basa lemah, FDNB bereaksi dengan - asam amino membentuk derivate 2, 4-dinitrofetil, disebut DNP- asam amino. Reaksi ini dipakai untuk penentuan asam amino N-ujung suatu rantai polipedtida. FDNB juga bereaksi dengan gugus - amino dan derivate gugus - amino yang terjadi, diidentifikasi dengan cara kromatografi. Reaksi dansil klorida Reaksi dansil klorida adalah reaksi antara gugus asam amino denagn l- dimetil-amino naftalena-5-sulfonil klorida (dansil klorida). Karena gugus dansil mempunyai sifat flouresensi yang tinggi, maka derivate dansil asam amino dapat ditentukan dengan cara flourometri. reaksi edman reaksi edman merupakan reaksi antar - asam amino dengan fenilisotio- sianat, yang menghasilkan derivate asam amino feniltiokarbamil. Dalam suasana asam dalam pelarut nitrometana, yang terakhir ini mengalami siklisasi membentuk senyawa lingkar feniltiohidantoin. Hasil reaksi yang terjadi dapat dipisahkan dan diidentifikasi dengan cara kromatografi. Reaksi edman ini juga dipakai untuk penentuan asam amino N-ujung suatu reaksi rantai polipeptida. reaksi basa Schiff reaksi basa Schiff adalah reaksi reversible antar gugus - amino dengan gugus aldehida. Basa Schiff biasanya terjadi sebagai senyawa antara dalam reaksi enzima antara - asam amino dan substrat. reaksi gugus R gugus SH pada sisteina, hidroksifenol pada tirosina, dan guanidium pada arginina menunjukkan reaksi khas yang biasa terjadi pada gugus fungsi tersebut. Gugus sulfihidril pada sisteina bereaksi dengan ion logam berat, dan menghasilkan merkaptida. Reaksi oksidasi sisteina dengan adanya ion besi, memberikan hasil senyawa disuffida, dan sistina. analisia asam amino prinsip kromatografi partisi dan kromatografi ion dapat dipakai untuk menganalisa tidak hanya asam amino, tetapi juga peptide, protein, asam nukleat, nukleotida, lipida dan campuran karbohidrat. Berbagai cara kromatografi dan elektroforesa asam amino didasarkan pada daya larut dan sifat-sifatnya.
Robert K. Murray, et all., 2002, Biokimia Harper, ECG, Jakarta.