Sintesis Triptofan
Hasil kondensasi antara fosfoenol piruvat dan eritrosa 4-P dikatalisa oleh aldolase.
Hasilnya yaitu asam 3-deoksi-α-arabinoheptulosonat 7-P yang kemudian membentuk senyawa
yang siklik sambil menghilangkan gugus fosfatnya. Senyawa siklik yang dinamakan 5-
dehidroshikimat. Selanjutnya senyawa terakhir ini direduksi oleh shikimat dehidrogenase yang
dibantu ileh NADPH menghasilkan asam shikimat. Setelah bergabung dengan fosfoenol piruvat
maka asam shikimat berubah menjadi asam 5-enolpiruvil shikimat. Reaksi ini dikatalisa oleh
sebuah sintetase. Asam khorismat yang terbentuk merupakan senyawa dasar bagi biosintesa
triptofan, tirosin dan fenilalanin.
Sintesis Fenilalanin
c. Biosintesa histidin
Jalur yang dilalui pada pembentukan asam amino esensial ini sangat kompleks. Berkat
hasil penelitian B. Ames dan lain-lainnya telah dapat diungkapkan biosintesa histidin. Pada
umumnya mereka menggunakan mutan Salmonella typhimurium dan E. coli untuk mengetahui
tahapan reaksi dan senyawa antara yang terbentuk. Reaksi sintesa histidin diawali dengan
pembentukan N1-(5’-fosforibosil)-ATP dari 5-fosforibosil 1-pirofosfat (PRPP) dan ATP.
Sintesis Histidin
Dari Tahapan reaksi sebagaimana disajikan di atas dapat diketahui bahwa molekul histidin
berasal dari ATP, amida dari glutamine dan gugus robosil dari gosforibosil-pirofosfat (PRPP).
d. Biosintesa lisin
Ada dua jalur pembentukan lisin yang berlangsung dalam jasad hidup yaitu pertama
terjadi pada bakteri dan tanaman tingkat tinggi dan kedua berlangsung dalam kebanyakan jamur.
Jalur yang pertama melalui senyawa asam diaminopimelat dan yang kedua via asam α-
aminoadipat. Jalur diaminopimelat dimulai dari asam aspartat yang diaktifkan oleh ATP.
Sintesis Lisin
ϒ-glutamilfosfat
Prolin, berasal dari asam glutamat yang diubah dulu menjadi aldehidanya dan emudian
membentuk cincin,