Anda di halaman 1dari 12

Biosintesis Asam

Amino
Kelompok 1 :
Alfina Putri
Dimas Nur Prasetyo
Gina Sopiah
Ina Nurahmana Sari
Sri Mulyanti
Asam Amino
Asam amino adalah “building blocks” senyawa-senyawa
protein yang ada di dalam tubuh makhluk hidup. Ada 20 asam
amino penyusun protein yaitu yang essensial dan non essensial.
Tubuh manusia dapat mensintesis 10 dari 20 asam amino yang
diperlukan untuk membentuk protein.
Klasifikasi Asam Amino
Berdasarkan struktur kimia, asam amino digolongkan menjadi :
• Kelompok asam amino Monoamino-monokarboksilat : glisin,
alanin, serin, treonin, valin, leusin, dan isoleusin.
• Kelompok asam amino yang mengandung sulfur : metionin,
sistin, dan sistein.
• Kelompok asam amino monoamino-dikarboksilat : asam
aspartat dan asam glutamat.
• Kelompok asam amino dasar : lisin, arginin, hidroksiprolin, dan
histidin.
• Kelompok asam amino aromatik : fenilalanin dan treonin
• Kelompok asam amino heterosiklik : triptofan, prolin, dan
hidroksiprolin.
Biosintesis Asam Amino
Melajui Jalur Metabolisme
Tahap awal reaksi metabolisme asam amino melibatkan
pelepasan gugus amino, kemudian baru perubahan kerangka
karbon pada molekul asam amino. Dua proses utama pelepasan
gugus asam amino, yaitu transaminasi dan deaminasi.
• Transaminasi
Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang
melibatkan pemindahan gugus amino dari satu asam amino
kepada asam amino lain. Dalam reaksi transaminasi ini gugus
asam amino dari suatu asam amino dipindahkan kepada salah
satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, α ketoglutarat
atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah menjadi
asam amino, sedangkan asam amino semula diubah menjadi
asam keto. Ada dua enzim penting dalam reaksi nticodon se
yaitu nticod transaminase dan nticodon transaminase yang
bekerja sebagai katalis.
Next . . .
• Deminasi
Pada reaksi ini dapat dijumpai dua tipe atau sub jalur yaitu yang bersifat oksidatif dan
lainnya non-oksidatif. Yang pertama masih dibedakan atas dasar koenzim yang
membantu aktivitas enzim yaitu NAD+ (atau NADP+) atau FAD (atau FMN).

• Deaminasi Oksidafif
L-Glutamat yang berhasil mengumpulkan gugus amino pada reaksi 116nticodon116se
dapat melepaskannya melalui reaksi deaminasi oksidatif. Enzim yang mengkatalisis
reaksi ini adalah L-glutamat 116nticodon116se116 yang dibantu oleh NAD (atau
NADP+). Reaksinya diduga berlangsung dalam dua tahap yaitu dehidrogenasi dan
hidrolisis.
NADH yang terbentuk pada tahap pertama dioksidasi melalui rantai transport
116nticodo-oksigen. Hasil 116ntico oksidasi ini disimpan dalam ATP.
L-Glutamat 117nticodon116se116 adalah enzim allosetrik yang dihambat oleh
modulator spesifik yaitu ATP, GTP, dan NADH dan dipacu aktivitasnya oleh ADP, GDP
dan bebrapa asam amino, aktifitasnya juga dipengaruhi oleh homon tiroksin dan
beberapa 116nticod steroid.
Next . . .
• Deaminasi Non-oksidatif
Deaminasi non oksidatif ialah perubahan L-serin menjadi
asam piruvat yang di katalis oleh serin dehidratase,
perubahan treonin menjadi α-ketobutirat oleh treonin
dehidratase dan lain-lain reaksi yang sejenis . Golongan
enzim ini mengandung piridoksal-P sebagai gugus
prostetisnya.
Biosintesis Asam Amino Non-
Essensial
• Biosintesis Alanin
Alanin dipindahkan ke sirkulasi oleh berbagai jaringan, tetapi
umumnya oleh otot. Alanin disintesis dari piruvat. Hati mengakumulasi
alanin plasma, kebalikan transaminasi yang terjadi di otot dan secara
proporsional meningkatkan produksi urea. Alanin dipindahkan dari
otot ke hati bersamaan dengan transportasi glukosa dari hati kembali
ke otot. Proses ini dinamakan siklus glukosa-alanin. Glukosa yang
berasal dari hati masuk ke otot melalu pembuluh darah lalu diubah
menjadi asam piruvat dan asam laktat dan menghasilkan 2 ATP, asam
piruvat sendiri akan mengalami transaminasi piruvat dengan bantuan
enzim alanin transaminase menjadi alanin, reaksi ini bersifar
reversibel. Pada proses ini, asam α amino akan diubah menjadi asam
α keto. Alanin otot melalui sirkulasi darah akan dibawa ke hati lalu
diubah menjadi asam piruvat kembali dan NH2-. NH2- akan
membutuhkan 2 ATP untuk berubah menjadi urea dan asam piruvat
akan membutuhkan 6 ATP untuk diubah kembali menjadu glukosa,
glukosa dibawa kembali ke otot begitu seterusnya
Next . . .
• B. Biosintesis Glisin
Ada dua jalur pembentukan glisin, jalur utama untuk glisin adalah 1 tahap
reaksi yang dikatalisis oleh serin hidroksimetiltransferase. Reaksi ini
melibatkan transfer gugus hidroksimetil dari serin untuk kofaktor
tetrahidrofolat (THF), menghasilkan glisin dan N5, N10-metilen-THF. Jalur
yang kedua, RuBP diubah menjadi fosfoglikolat dengan bantuan enzim
RUBISCO dan membutuhkan O2, lalu diubah menjadi glikolat oleh enzim
fosfoglikolat fosfatase selanjutnya dibuah menjadi glikosilat oleh enzim
glutamat-glioksilat aminotransferase dengan membutuhkan NH2-.
• Biosintesis Asparagin
Sedangkan pembentukan asam amino asparagin berasal langsung dari
prekursornya yaitu aspartate dan glutamin dengan dikatalisis oleh
asparagin sintetase. Proses ini Membutuhkan ATP untuk diubah menjadi
AMP dan Ppi sehingga menghasilkan asparagin dan glutamin.
• Biosintesis Aspartat
Aspartat dibentuk dalam reaksi transaminasi yang dikatalisis oleh aspartat
transaminase, AST. Reaksi ini menggunakan analog asam α-keto aspartat,
oksaloasetat, dan glutamat sebagai donor amino. Aspartat juga dapat
dibentuk dengan deaminasi asparagin yang dikatalisis oleh asparaginase.
Aspartat ini akan menjadi senyawa turunan untuk jalur biosintesis lisin,
metionin, treonin, dan isoleusin.
Next . . .
• Biosintesis Sistein
Sulfur untuk sintesis sistein berasal dari metionin. Kondensasi dari ATP dan
metionin dikatalisis oleh enzim metionin adenosiltransfrease
menghasilkan S-adenosilmetionin (SAM).
• Biosintesis glutamate
Glutamat disintesis dengan aminasi reduktif α-ketoglutarat yang dikatalisis
oleh glutamat dehidrogenase yang merupakan reaksi nitrogen-fixing.
Glutamat juga dihasilkan oleh reaksi aminotranferase, yang dalam hal ini
nitrogen amino diberikan oleh sejumlah asam amino lain. Sehingga,
glutamat merupakan kolektor umum nitrogen amino.
• Biosintesis Glutamin
Glutamin dibentuk dari sebuah kerja enzim glutamin sintesise. Enzim ini
akan mengubah L-Glutamat menjadi L-Glutamin dengan penambahan
NH4+. Energi yang digunakan pada proses ini berasal dari ATP yang
kemudian diubah menjadi ADP.
• Biosintesis Tirosin
Tirosin diproduksi di dalam sel dengan hidroksilasi fenilalanin. Setengah
dari fenilalanin dibutuhkan untuk memproduksi tirosin. Jika diet kita kaya
tirosin, hal ini akan mengurangi kebutuhan fenilalanin sampai dengan
50%.
Next . . .
• Biosintesis Serin
Ada beberapa jalur sintesis serin, jalur utama untuk serin dimulai dari intermediat glikolitik 3-
fosfogliserat. NADH-linked dehidrogenase mengubah 3-fosfogliserat menjadi sebuah asam
keto yaitu 3-fosfopiruvat, sesuai untuk transaminasi subsekuen. Aktivitas aminotransferase
dengan glutamat sebagai donor menghasilkan 3-fosfoserin, yang diubah menjadi serin oleh
fosfoserin fosfatase. Jalur kedua untuk serin dimulai dari 3-fosfogliserat menjadi gliserat
dengan bantuan enzim 3-fosfogliserat fosfatase, lalu diubah menjadi hidroksipiruvat dengan
bantuam enzim hidroksipiruvat reduktase lalu menjadilah serin dengan bantuan enzim
hidroksi aminotransferase dan NH2-. Jalur ketiga melalui jalur yang berasal dari glisin lalu
diubah menjadi serin dengan enzim serin hidroksimetil tranferase, reaksi ini bersifat reversibel.
• Biosintesis Prolin
Prolin merupakan asam amino yang dibutuhkan untuk produksi koladen. Amina primer pada
karbon α dari semialdehid glutamat membentuk dasar Schiff dengan aldehida yang kemudian
dikurangi, menghasilkan prolin.
Ketika prolin berada dalam ikatan peptida, tidak memiliki hidrogen pada gugus amino α,
sehingga tidak bisa menyumbangkan ikatan hidrogen untuk menstabilkan suatu heliks α β atau
lembaran. Hal ini sering dikatakan, tidak akurat, yang prolin tidak bisa eksis dalam α helix.
Ketika prolin ditemukan dalam α helix, helix akan memiliki sedikit membungkuk karena
kurangnya ikatan hidrogen.
Prolin sering ditemukan pada akhir heliks α atau secara bergiliran. Tidak seperti asam amino
lain yang ada hampir secara eksklusif di trans - formulir di polipeptida, prolin dapat eksis
dalam konfigurasi-cis di peptida. Cis dan trans bentuk hampir isoenergetic. Cis / isomerisasi
trans dapat memainkan peran penting dalam pelipatan protein dan akan dibahas lebih dalam
konteks itu.
Asam glutamat mudah dikonversi menjadi prolin. Pertama, kelompok γcarboxyl direduksi
menjadi aldehida, menghasilkan semialdehid glutamat. aldehida kemudian bereaksi dengan
kelompok α-amino, menghilangkan air karena membentuk dasar Schiff. Dalam langkah
pengurangan kedua, basis Schiff berkurang, menghasilkan prolin.
Any Question Maybe?
Terima kasih   

Anda mungkin juga menyukai