Anda di halaman 1dari 25

BIOKIMIA

Degradasi Oksidatif Asam Amino


(siklus urea)

KELOMPOK 3 :

• DEVI DAMAYANTI
• MONITA LEVIYANTI
• TOTO SANTOSO
ASAM AMINO

• Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang


mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil
(COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari
residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang
membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
• Asam amino merupakan unsur pembentuk protein. terdapat
20 asam amino yang terbagi menjadi dua kelompok, asam
amino non-enensial dan asam amino esensial. 
FUNGSI ASAM AMINO
• Penyusun protein, termasuk enzim.
• Kerangka dasar sejumlah senyawa penting
dalam metabolisme (terutama vitamin,
hormon, dan asam nukleat)
• Pengikat logam penting yang di perlukan
dalam reaksi enzimatik (kofaktor).
ASAM AMINO ESSENSIAL
Merupakan asam animo yang tidak di produksi
oleh tubuh, sehingga harus diberi asupan dari
luar (Makanan), terdapat 8 jenis sebagai berikut:

Triptofan Treonin Metionin

Lisin Leusin Isoleusin

Fenilalani
n Valin
ASAM AMINO NON-ESSESNSIAL 
Merupakan asam animo yang  diproduksi oleh tubuh (Dapat
disintesis dari asam amino lain), terdapat 12 jenis sebagai
berikut:

Tirosin Sistein Serin


Asam
Prolin Glisin glutamat

Asam
aspartat Arigigin Alanin

Histidin Glutamin Asparagin


SINTESIS DAN DEGRADASI ASAM AMINO

Sintesis adalah proses pembentukan suatu molekul


yang lebih besar, dari molekul-molekul yang lebih kecil.
Contohnya :
• Protein adalah molekul yang sangat besar. Protein ini disintesis
dari asam-asam amino dengan mekanisme yang sangat rumit.
• DNA suatu rantai deoksiribonukleotida yang sangat panjang.
Setiap mata rantai merupakan satu unit deoksiribonukleotida.
Deoksiribonukleotida tersebut terbentuk oleh
deoksiribonukleosida dan fosfat, demikian seterusnya sampai
dengan komponen yang lebih kecil.
SINTESIS DAN DEGRADASI ASAM AMINO

Degradasi adalah pembongkaran molekul-molekul


yang lebih besar menjadi molekul-molekul yang lebih
kecil.

Contohnya :
Degradasi asam amino. Asam-asam amino yang melebihi
kebutuhan sintesis protein tidak dapat disimpan dan tidak
dapat diekskresikan. Kelebihan asam amino ini cenderung
digunakan bahan bakar. Gugus amino dibebaskan
selanjutnya sebagian besar menjadi urea, sedangkan
rangka karbon diubah menjadi zat antara metabolisme
misalnya asetil KoA, asetoasetil KoA, piruvat dll.
JALUR METABOLIK ASAM AMINO
Jalur metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas :
1. Produksi asam amino dari pembongkaran protein
tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam amino di
hati.
2. Pengambilan nitrogen dari asam amino.
3. Katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus
asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil
sampingan pemecahan asam amino.
4. Sintesis protein dari asam-asam amino.
JALUR METABOLIK ASAM AMINO
KATABOLISME ASAM AMINO
Asam amino juga mengalami katabolisme, ada 2 tahap pelepasan gugus amin
dari asam amino, yaitu:
• Transaminasi
Katabolisme asam amino terjadi melalui reaksi transaminasi yang
melibatkan pemindahan gugus amino secara enzimatik dari satu asam
amino ke asam amino lainnya. Enzim yang terlibat dalam reaksi ini adalah
transaminase atau amino transaminase. Enzim ini spesifik bagi ketoglutarat
sebagai penerima gugus amino namun tidak spesifik bagi asam amino
sebagai pemberi gugus amino.
Transaminase mempunyai gugus prostetik, piridoksal fosfat, pada sisi
aktifnya yang berfungsi sebagai senyawa antara pembawa gugus amino
menuju ketoglutarat. Molekul ini mengalami perubahan dapat balik di
antara bentuk aldehidanya (piridoksal fosfat), yang dapat menerima gugus
amino, dan bentuk teraminasinya (piridoksamin fosfat).
CONTOH REAKSI TRANSAMINASI

Perhatikan alanin mengalami transaminasi menjadi glutamat. Pada


reaksi ini dibutuhkan enzim alanin aminotransferase
CONTOH REAKSI DEAMINASI OKSIDATIF

Perhatikan glutamat mengalami deaminasi menghasilkan


amonium (NH4+). Selanjutnya ion amonium masuk ke dalam siklus
urea.
Setelah mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam amino dapat
memasuki siklus asam sitrat melalui jalur yang beraneka ragam.
 

Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium


(NH4+) yang selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di hati.
Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang
melalui ginjal berupa urin. Proses yang terjadi di dalam
siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa tahap yaitu:
• Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion
amonium bereaksi dengan CO2 menghasilkan
karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi
dari ATP
• Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase,
karbamoil fosfat bereaksi dengan L-ornitin
menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan
• Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-
sitrulin bereaksi dengan L-aspartat menghasilkan L-
argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari
ATP
• Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-
argininosuksinat dipecah menjadi fumarat dan L-
arginin
• Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O
terhadap L-arginin akan menghasilkan L-ornitin dan
urea.
Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino non
esensial, melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon
non asam amino menjadi asam amino dan turunan lain yang mengandung
nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen toksik potensial dari asam
amino dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan pembentukan urea.
Rangka karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui jalur
glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak.
BIOSINTESISI ASAM AMINO
1. Biosintesis glutamat dan aspartat

Glutamat dan aspartat disintesis dari asam α-keto dengan reaksi tranaminasi
sederhana. Katalisator reaksi ini adalah enzim glutamat dehidrogenase dan
selanjutnya oleh aspartat aminotransferase, AST. Peran penting glutamat
adalah sebagai donor amino intraseluler utama untuk reaksi transaminasi.
Sedangkan aspartat adalah sebagai prekursor ornitin untuk siklus urea.
BIOSINTESISI ASAM AMINO
. Biosintesis Alanin

Alanin dipindahkan ke sirkulasi oleh berbagai jaringan, tetapi umumnya oleh otot.
Alanin dibentuk dari piruvat. Hati mengakumulasi alanin plasma, kebalikan
transaminasi yang terjadi di otot dan secara proporsional meningkatkan produksi
urea. Alanin dipindahkan dari otot ke hati bersamaan dengan transportasi glukosa
dari hati kembali ke otot. Fitur kunci dari siklus ini adalah bahwa dalam 1 molekul,
alanin, jaringan perifer mengekspor piruvat dan amino ke hati, di mana rangka
karbon didaur ulang dan mayoritas nitrogen dieliminir.
BIOSINTESISI ASAM AMINO
3. Biosintesis Sistein

Sulfur untuk sintesis sistein berasal dari metionin. Kondensasi


dari ATP dan metionin dikatalisis oleh enzim metionin
adenosiltransfrease menghasilkan S-adenosilmetionin (SAM).
BIOSINTESISI ASAM AMINO
Trans-sulfurasi.

Peran S-adenosilmetionin (SAM) dalam transmetilasi adalah sekunder untuk produksi


homosistein (secara esensial oleh produk dari aktivitas transmetilase) . Dalam
produksi SAM, semua fosfat dari ATP hilang: 1 sebagai Pi dan 2 sebagai Ppi. Adenosin
diubah menjadi metionin bukan AMP.
Dalam sintesis sistein, homosistein berkondensasi dengan serin menghasilkan
sistationin dengan bantuan enzim sistationase. Selanjutnya dengan bantuan enzim
sistationin liase sistationin diubah menjadi sistein dan α-ketobutirat. Gabungan dari 2
reaksi terakhir ini dikenal sebagai trans-sulfurasi.
BIOSINTESISI ASAM AMINO
4. Biosintesis Tirosin

Fenilalanin hidroksilase adalah campuran fungsi oksigenase: 1


atom oksigen digabungkan ke air dan lainnya ke gugus hidroksil
dari tirosin. Reduktan yang dihasilkan adalah tetrahidrofolat
kofaktor tetrahidrobiopterin, yang dipertahankan dalam status
tereduksi oleh NADH-dependent enzyme dihydropteridine
reductase (DHPR).
BIOSINTESISI ASAM AMINO
5. Biosintesis Ornitin dan Prolin

Glutamat adalah prekursor ornitin dan prolin. Ornitin bukan


salah satu dari 20 asam amino yang digunakan untuk sintesis
protein. Ornitin memainkan peran signifikan sebagai akseptor
karbamoil fosfat dalam siklus urea. Ornitin memiliki peran
penting tambahan sebagai prekursor untuk sintesis poliamin.
Produksi ornitin dari glutamat penting ketika diet arginin
sebagai sumber lain untuk ornitin terbatas. ketika konsentrasi
arginin meningkat, ornitin didapatkan dari siklus urea ditambah
dari glutamat semialdehid yang menghambat reaksi
aminotransferase. Hasilnya adalah akumulasi semialdehid.
Semialdehid didaur secara spontan menjadi Δ1pyrroline-5-
carboxylate yang kemudian direduksi menjadi prolin oleh
NADPH-dependent reductase.
BIOSINTESISI ASAM AMINO
6. Biosintesis Serin

Aktivitas aminotransferase dengan glutamat sebagai donor


menghasilkan 3-fosfoserin, yang diubah menjadi serin oleh
fosfoserin fosfatase
7. Biosintesis Glisin

Jalur utama untuk glisin adalah 1 tahap reaksi yang dikatalisis


oleh serin hidroksimetiltransferase. Reaksi ini melibatkan
transfer gugus hidroksimetil dari serin untuk kofaktor
tetrahidrofolat (THF), menghasilkan glisin dan N5, N10-metilen-
THF.
BIOSINTESISI ASAM AMINO
8. Biosintesis Aspartat, Asparagin, Glutamat dan Glutamin

Glutamat disintesis dengan aminasi reduktif α-ketoglutarat yang


dikatalisis oleh glutamat dehidrogenase yang merupakan reaksi
nitrogen-fixing. Glutamat juga dihasilkan oleh reaksi
aminotranferase, yang dalam hal ini nitrogen amino diberikan
oleh sejumlah asam amino lain. Sehingga, glutamat merupakan
kolektor umum nitrogen amino.
ADA PERTANYAAN ?
KESIMPULAN
Asam amino merupakan unsur pembentuk protein. terdapat 20 asam
amino yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-enensial
dan asam amino esensial. Ketika energi yang dibutuhkan oleh tubuh
tidak mencukupi kebutuhan tubuh maka asam amino dalam tubuh akan
didegradasi. Hal itu dilakukan untuk mencukupi energi yang di butuhkan
tubuh. Energi yang dihasilkan oleh dari degradasi asam amino tidak bisa
di simpan di dalam tubuh.

• Asam amino essensial


Merupakan asam animo yang tidak di produksi oleh tubuh, sehingga
harus diberi asupan dari luar (Makanan), terdapat 8 jenis.
• Asam amino non-ensessial
Merupakan asam animo yang  diproduksi oleh tubuh (Dapat disintesis
dari asam amino lain), terdapat 12 jenis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai