Anda di halaman 1dari 5

Nama : Gusti Nurfajriah

Nim : 06101181823017
Kelas : Indralaya

TUGAS MANDIRI 4
“KATABOLISME ASAM AMINO”

Asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh sehingga jika jumlah asam amino
berlebihan maka asam amino akan dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh. Apabila terjadi
kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino
sebagai sumber energi. Katabolisme asam amino terbagi menjadi 2 tahap, yaitiu transaminasi dan
deaminasioksidatif. Berikut adalah penjelasan dari tahap katabolisme asam amino.

1. Transaminasi

Proses transaminasi adalah proses pemindahan gugus amino dari suatu asam amino ke
senyawa lain. Dalam reaksi ini gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan dari salah
satu dari ketiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, α-ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga
senyawa-senyawa keto ini diubah menjadi asam amino sedangkan asam amino semula
diubah menjadi asam keto. Reaksi transminasi terjadi dalam mitokondria maupun dalam
cairan sitoplasma dan dipengaruhi oleh enzim alanin transaminase (aminotransferase) dan
glutamate trasminase yang kesemuanya dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim.
Contoh dari proses transmisi :
Pada reaksi di atas tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang dilepaskan
oleh asam amino diterima oleh asam keto. Alanin transaminase merupakan enzim yang
mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin. Sedangkan glutamat transaminase
merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai satu
pasang substrat .

2. Deaminasi oksidatif

Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat. Dalam
beberapa sel misalnya bakteri, asam glutamat dapat mengalami proses diaminasi oksidatif
yang menggunakan glutaman dehidrogenase sebagai enzim katalis. Deaminasi oksidatif
adalah pelepasan gugus amino dari glutamat dalam bentuk ion ammonium (NH4 + ). Berikut
adalah reaksi deaminasi oksidatif :

Glutamat juga dapat memindahkan amin ke rantai karbon lainnya, menghasilkan asam amino
baru. Glutamat mengalami deaminasi menghasilkan amonium (NH4 + ). Selanjutnya ion
amonium masuk ke dalam siklus urea. Berikut ringkasan skematik mengenai reaksi
transaminasi dan deaminasi oksidatif.
Siklus Ammonia

Sebagian dari amonia dibentuk di dalam hati merupakan sumber nitrogen guna mensintesis
asam amino namun selebihnya amonia yang dihasilkan dari proses deaminasi oksidatif
bersifat toksis dan harus didektoksikasi. Berikut siklus amonia yang terjadi pada asam amino.

Siklus Urea
Siklus urea terjadi di hati, amonia yang masuk ke hati akan masuk ke siklus urea dan diubah
menjadi urea. Kemudian urea akan masuk ke sirkulasi darah dan dibuang melalui ginjal
berupa urine. Proses yang terjadi dalam siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa tahap
yaitu :

1. Dengan enzim karbamoil fosfat sintase-I, ion ammonium bereaksi dengan CO2
menghasilkan karbomoil fosfat. Dalam reaksi ini diperlukan energi dari ATP.

2. Dengan peran enzim omotin transkarbamoilase, karbomail fosfat bereaksi dengan L-


omitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan.

3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat


menghasilkan L-argininosuksitat. Reaksi ini membutuhkan energi dari ATP.

4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argoninosuksinat dipecah menjadi fumarat


dan L-arginin.

5. Dengan peran enzim arginase penambahan H2O terhadap L-arginin akan menghasilkan
L-omotin dan urea.
DAFTAR PUSTAKA

Lehninger, A. L 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Mulia, E. 2017. Makalah Biokimia Degradasi Asam Amino. (Online).


https://www.academia.edu/37955635/MAKALAH_BIOKIMIA_Degradasi_asam_amino.
(Diakses pada tanggal 06 Febuari 2021).

Rani. 2014. Metabolisme Asam Amino. (Online).


https://www.scribd.com/doc/222658309/MAKALAH-Metabolisme-Asam-Amino.
(Diakses pada tanggal 06 Febuari 2021).

Anda mungkin juga menyukai