NIM : 06101181823017
Kelas : Indralaya
PERTEMUAN 4
“HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA”
∆U = U2 – U1
Q = W + ∆U
Jika dalam sistem mengalami proses perubahan yang sangat kecil, maka
Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p – V di bawah ini. Usaha yang
dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai
W = P dV = P.0 = 0
3. Proses Isobarik
Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan,
gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas
melakukan usaha (W = p∆V). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada
tekanan konstan Qp. Berdasarkan hukum I termodinamika, pada proses isobarik berlaku.
4. Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses termodinamika dimana kerja yang dilakukan oleh
gas adalah murni berasal dari perubahan energi internalnya. Tidak ada energi yang masuk
maupun yang keluar (Q) selama proses itu berjalan. (Hukum Termodinamika I
menyatakan : Perubahan energi internal gas (dU) adalah banyaknya energi kalor yang
disuplai (Q) dikurangi kerja yang dilakukan oleh gas (P.dV). Kondisi proses adiabatik
adalah :
dU = Q - P.dV = - P dV
P Vƴ = K (konstan)
dQv = Cv dT
dQv = n Cv dT
Kapasitas panas pada kalor tetap juga memiliki perbedaan rumus, tergantung pada gas
idealnya itu sendiri. Apakah monoatomik, diatomik, atau polyatomic.
dQp = CP dT
dQp = n CP dT
Sedangkan untuk rasio kapasitas kalor adalah
1. Proses Isotermal
Kalor yang dihasilkan pada proses isotermal yaitu :
Vf
ΔU =Q−W → Q=ΔU +W =nCV ΔT +nRT ln
Vi
Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :
ΔU =nC V ΔT
2. Proses Isokhorik
Kalor yang dihasilkan pada proses isokhorik yaitu :
Q=nC V ΔT=nCV (T f −T i )
Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :
ΔU =Q−W → ΔU =nC V ΔT
3. Proses Isobarik
Kalor yang dihasilkan pada proses isobarik yaitu :
Q=nC P ΔT =nC P (T f −T i )
Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :
1 V
W=C V −γ +1|V fi
−γ +1
C
V −γ +1
−V −γ +1
=
1−γ
( f i )
C −γ+1 −γ+1
W= ( V −V i )
1−γ f
pV γ =C → p i V iγ = p f V γf
1 γ −γ+1 1
W= ( p f V γf V −γ
f
+1
− p i i Vi
V )=1−γ ( p f V f − pi V i )
1−γ
Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :
1
Q=0 ΔU =Q−W → ΔU =−W = (p V −p V )
γ−1 f f i i
D. Entalpi (H)
Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari
suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja. Entalpi
juga merupakan transfer panas antara sistem dan lingkungan yang ditransfer dalam kondisi
tekanan konstan (isobarik). Secara matematis, entalpi dapat dirumuskan sebagai berikut:
H = U + PV
di mana:
PV hanya targantung kedaan awal dan akhir sistem. Besarnya perubahan entalpi dari sistem :
H = H2 –H1
= (U2+P2V2) – (U1+P1V1)
= (U2-U1) + (P2V2-P1V1)
pada tekanan (P) tetap :
H = U + P(V2-V1)
H =U+PV
Q = U + P V , maka
H = Q
dH = dQ
dU = C V dT
dU =C V dT
or
ΔU =C V ΔT
Referensi
https://www.slideshare.net/BughisBerkata/hukum-i-termodinamika
https://www.academia.edu/8470106/Makalah_Hukum_1_Termodinamika
https://id.scribd.com/doc/311989729/Makalah-Hukum-1-Termodinamika