Nim : 06101181823017
Kelas : Indralaya
TUGAS MANDIRI 10
MUTAGENESIS
Mutasi salah arti (missense mutation), yaitu perubahan suatu kode genetik (umumnya
pada posisi 1 dan 2 pada kodon) sehingga menyebabkan asam amino yang terkait pada
rantai polipeptida berubah. Perubahan pada asam amino dapat menghasilkan fenotip
mutan apabila asam amino yang berubah merupakan asam amino esensial bagi protein
tersebut. Jenis mutasi ini dapat disebabkan oleh peristiwa transisi dan tranversi.
posisi 3 kodon) yang menimbulkan perubahan satu kode genetik tetapi tidak
mengakibatkan perubahan atau pergantian asam amino yang dikode. Mutasi diam
Mutasi tanpa arti (nonsense mutation), yaitu perubahan kodon asam amino tertentu
protein sebelum waktunya selama translasi. Hasilnya adalah suatu polipoptida tak
lengkap yang tidak berfungsi Hampir semua mutasi tanpa arti mengarah pada inaktifnya
suatu protein sehingga menghasilkan fenotip mutan. Mutasi ini dapat terjadi baik oleh
merupakan akibat penambahan atau kehilangan satu atau lebih nukleotida di dalam suatu
sintesis protein, pembacaan sandi genetis dimulai dari satu ujung acuan protein yaitu
mRNA, dan dibaca sebagai satuan tiga basa secara berurutan. Karena itu mutasi
berfungsi sebagai akibat disintesisnya rangkaian asam amino yang sama sekali baru dari
ditranskripsikan dari mutasi pada DNA sel). Tipe mutasi ini digambarkan pada gambar di
bawah ini.
Gambar di atas merupakan mutasi pergeseran kerangka, sebagai akibat penyisipan satu
nukleotida pada suatu gen. penyisipan satu nukleotida pada suatu gen mengakibatkan
kodon setelah penyisipan menjadi berubah dan semua asam amino yang disandikan
menjadi berubah pula. Mutasi pergeseran kerangka sebagai akibat delesi satu nukleotida
1) Adisi (penambahan)
Misalnya urutan basa nitrogen CGG – CTA – AAC – . . . , mengalami penambahan
basa nitrogen T diujung rantai.
2) Delesi (pengurangan)
Misalnya urutan basa nitrogen CGG – CTA – AAC – . . . , mengalami pengurangan
basa nitrogen C di ujung rantai.
3) Insersi (penyisipan)
Misalnya urutan basa nitrogen CGG – CTA – AAC – . . . , mengalami penyisipan
basa nitrogen T ditengah antara CGG.
4) Duplikasi (penggandaan)
Misalnya urutan basa nitrogen CGG – CTA – AAC – . . . , mengalami penggandaan
basa nitrogen T di tengah rantai.
1) Transisi
Adanya penggantian suatu pasangan basa nitrogen dengan pasangan basa nitrogen
lainnya yang sejenis. Misalnya urutan basa nitrogen CCG – AAG – CGA – . . . ,
mengalami transisi basa purin adenin (A) dengan purin lainnya yaitu guanin (G).
2) Transversi
Adanya penggantian suatu pasangan basa nitrogen dengan pasangan basa nitrogen
lainnya yang tidak sejenis. Misalnya urutan basa nitrogen CCG – AAG – CGA – . . .
, mengalami transversi basa purin adenin (A) dengan basa pirimidin timin (T).
Baharudin, H. dan Idham, K. I. 2020. Mutasi Genetik dan Teori Evolusi. Jakarta : Direktorat
Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus–Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah–Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.