mutasi
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan
gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom.
Mutagen bahan fisika, contohnya sinar ultraviolet, sinar radioaktif, dan sinar gamma.
Mutan adalah organisme atau karakter genetik baru yang timbul atau dihasilkan dari sebuah contoh dari
mutasi, yang merupakan basis-basis perubahan urutan dalam DNA dari gen atau kromosom dari suatu
organisme.
PENDAHULUAN
Cakupan biologi molekuler begitu luas dan perkembangannya begitu cepat,
sehingga tidaklah mudah untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai cabang
ilmu ini dalam bentuk makalah singkat. Biologi molekuler muncul sebagai kelanjutan
dua cabang ilmu yang sudah ada sebelumnya, yaitu genetika dan ilmu biokimia. Para
pakar bersepakat bahwa biologi molecular ditandai dengan penemuan struktur heliks
ganda DNA oleh Watson dan Crick pada tahun 1953. Penemuan ini didahului oleh
penemuan penting sebelumnya, antara lain penemuan gen oleh Mendel (1853),
pembuktian bahwa gen terdapat dalam kromosom oleh Morgan dkk (1910-1915), dan
akhirnya penemuan bahwa gen adalah DNA oleh Avery, Mcleod dan McCarty (1944).
Genetika adalah ilmu pewarisan factor keturunan (hereditas). Ilmu genetika ini
meliputi studi tentang apa yang dimaksud dengan gen, bagaimana gen dapat
membawa informasi genetic, gen direplikasikan dan dilewatkan dari generasi ke
ganerasi, dan bagaimana gen dapat mengekspresikan informasi di dalam organisme
yang akan menentukan karakteristik organisme yang bersangkutan.
Informasi genetic di dalam sel disebut genom. Genom sel diorganisasi di dalam
kromosom. Kromosom adalah suatu struktur yang mengandung DNA, dimana DNA
secara fisik membawa informasi herediter. Kromosom mengandung gen. Gen adalah
segmen dari DNA (kecuali pada beberapa virus RNA), dimana gen mengkode protein.
DNA adalah makromolekul yang tersusun atas unit berulang yang disebut
nukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas basa nitrogen adenine (A), timin (T), sitosin
(cytosine, C), atau guanine (G); deoksiribosa (suatu gula pentose) dan sebuah gugus
fosfat. DNA di dalam sel terdapat sebagai rantai panjang nukleotida yang berpasangan
dan membelit menjadi satu membentuk struktur helix ganda (double helix). Kedua rantai
terkait oleh ikatan hydrogen yang terdapat di antara basa – basa nitrogennya.
Pasangan basa selalu terdapat dalam pola spesifik yaitu adenine selalu berpasangan
dengan timin, dan sitosin selalu berpasangan dengan guanine. Akibat pasangan basa
yang spesifik ini, maka sekuens basa pada satu rantai menentukan sekuens basa pada
rantai pasangannya, sehingga kedua rantai dikatakan saling komplementer. Informasi
genetic dikode oleh sekuens – sekuens basa disepanjang rantai DNA. Struktur
komplementer juga memungkinkan duplikasi presisi DNA selama proses pembelahan
sel.
Penemuan penting lainnya adalah bahwa suatu gen menentukan suatu protein.
Hal ini sebenarnya telah lama diduga, namun mekanismenya baru ditemukan dan
dirumuskan oleh Crick pada tahun 1958, yaitu bahwa urutan nukleotida dalam DNa
menentukan urutan nukleotida dalam RNA yang selanjutnya menentukan urutan asam
amino dalam protein. Berbagai penemuan tersebut yang terjadi dalam decade ke-5 dan
ke-6 abad ini (abad XX) memicu perkembangan biologi molecular. Perkembangan
biologi molekuler menjadi lebih dipercepat dengan munculnya rekayasa genetika, yang
memungkinkan penggandaan, isolasi gen serta mutasi genetik.
Mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang terjadi secara
tiba-tiba, acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisma hidup yang
bersifat terwariskan (heritable). Istilah mutasi pertama kali dipergunakan oleh Hugo de
vries, untuk mengemukakan adanya perubahan fenotip yang mendadak pada bunga
oenothera lamarckiana dan bersifat menurun. Ternyata perubahan tersebut terjadi
karena adanya penyimpangan dari kromosomnya. Seth wright juga melaporkan
peristiwa mutasi pada domba jenis Ancon yang berkaki pendek dan bersifat menurun.
Penelitian ilmiah tentang mutasi dilakukan pula oleh Morgan (1910) dengan
menggunakan Drosophila melanogaster (lalat buah). Akhirnya murid Morgan yang
bernama Yoseph Muller berhasil dalam percobaannya terhadap lalat buah, yaitu
menemukan mutasi buatan dengan menggunakan sinar X.
PEMBAHASAN
Mutasi Genetik
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNAmaupun RNA),
baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi
pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah
pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi kalangan
pendukung evolusi mengenai munculnya variasi-variasi baru pada spesies. Perubahan
pada sekuens basa DNA akan menyebabkan perubahan pada protein yang dikode oleh
gen.Contohnya, bila gen yang mengkode suatu enzim mengalami mutasi, maka enzim
yang dikode oleh gen mutan tersebut akan menjadi inaktif atau berkurang keaktifannya
akibat perubahan sekuens asam amino. Namun mutasi dapat pula menjadi
menguntungkan bila enzim yang berubah oleh gen mutan tersebut justru meningkat
aktivitasnya dan menguntungkan bagi sel.
Mayoritas merupakan mutasi tidak nyata atau mutasi netral (silent
mutation). Silent mutation merupakan perubahan sekuens basa yang tidak
menyebabkan perubahan aktivitas pada produk yang dikode oleh gen. Silent
mutation umumnya muncul akibat satu nukleotida diganti oleh nukleotida lain, terutama
pada lokasi basa ketiga pada triplet kodon mRNA. Bila perubahan satu basa nukleotida
ini tidak mengubah asam amino, maka fungsi dari protein tidak berubah. Bila asam
amino yang dikode berubah, fungsi protein dapat tidak terganggu bila asam amino yang
berubah tersebut bukan merupakan bagian vital dari protein, atau secara kimia sangat
mirip dengan asam amino aslinya.
TACAACGTCACCATT
Untai sense mRNA
AUGUUGCAGUGGUAA
Metionin-fenilalanin-glisin-triptofan
Silent Mutation
TACAAgTCACCATT
Untai sense mRNA
AUGUUcCAGUGGUAA
Metionin-fenilalanin-glisin-triptofan
1. Mutasi gen
Pasangan basa nitrogen pada DNA, antara timin dan adenine atau antara
guanine dan sitosin dihubungkan oleh ikatan hydrogen yang lemah. Atom-atom
hydrogen dapat berpindah dari satu posisi ke posisi lain pada purin atau pirimidin.
Perubahan kimia sedemikian disebut perubahan tautomer. Misalnya secara tidak
normal, adenine berpasangan dengan sitosin dan timin dengan guanine. Peristiwa
perubahan genetic seperti ini disebut mutasi gen karena hanya terjadi di dalam gen.
Mutasi gen disebut juga dengan mutasi titik (point mutation). Mutasi gen dapat
terjadi karena substitusi basa N. Macam macam mutasi gen antara lain:
1. Mutasi tak bermakna (nonsense mutation) : tejadi perubahan kodon (triplet) dari kode
basa N asam amino tetapi tidak mengakibatkan kesalahan pembentukan protein,
misalnya UUU diganti UUS yang sama-sama kode dari fenilalamin.
2. Mutasi ganda tiga (triplet mutation) : terjadi karena adanya penambahan atau
pengurangan tiga basa secara bersama-sama.
3. Mutasi bingkai (frameshift mutation) : terjadi karena adanya penambahan sekaligus
pengurangan satu atau beberapa pasangan basa secara bersama-sama.
Mutasi titik (point mutation) merupakan mutasi yang melibatkan penggantian satu
pasang basa (substitusi basa), di mana satu basa pada satu sekuens DNA diganti
dengan basa yang berbeda. Bila DNA direplikasi maka hasilnya adalah substitusi
pasangan basa.
Contoh mutasi titik
AGCGT GGCGT
TCGCA CCGCA
Mutasi ini dapat menyebabkan beberapa hal tergantung dari letak mutasinya
pada gen.Bila penggantian basa berlangsung di dalam gen yang mengkode protein,
maka mRNA yang ditranskripsi dari gen akan membawa basa yang salah. Bila mRNA
tersebut ditranslasi menjadi protein, maka kesalahan basa tersebut dapat
menyebabkan tidak terjadinya pembentukan protein, atau terbentuknya protein
abnormal, atau terbentuknya kodon nonsense (kodon STOP) yang menghentikan
sintesis lengkap protein fungsional, dikenal sebagai nonsense mutation.
Terbentuknya asam amino yang berbeda dari normal pada sintesis asam amino akibat
kesalahan basa pada mutasi titik disebut dengan missense mutation. Misalnya sickle-
cell anemia (anemia sel sabit), merupakan penyakit akibat missense mutation tunggal
pada basa pengkode protein hemoglobin. Protein hemoglobin tersusun atas 147 asam
amino. Pada asam amino ke-6, adenine digantikan dengan timin. Perubahan ini
menyebabkan perubahan asam amino glutamate menjadi valin, sehingga mengubah
bentuk molekul hemoglobin pada kondisi kadar oksigen rendah, dan menyebabkan sel
darah merah menjadi berbentuk bulan sabit. Bentuk bulan sabit menyulitkan transport
sel darah merah melalui pembuluh darah kapiler.
Contoh missense mutation
TACAACGTCACCATT
Untai sense mRNA
AUGUUGCAGUGGUAA
Metionin-fenilalanin-glisin-triptofan
TACAACtTCACCATT
AUGUUGaAGUGGUAA
Metionin-fenilalanin-lisin– triptofan
Mutasi pasangan basa dapat juga menyebabkan perubahan pada DNA yang
disebut dengan frameshift mutation. Mutasi ini berupa delesi (pemotongan) atau insersi
(penyisipan) satu atau beberapa pasang nukleotida pada DNA dan menyebabkan
terjadinya pergeseran pembacaan kerangka sandi (reading frameshift), sehingga akan
menyebabkan perubahan asam amino. Contoh kasus frameshift mutation adalah
penyakit Huntungton (Huntungton disease), suatu penyakit saraf yang disebabkan oleh
adanya penyisipan basa tambahan pada DNA.
Mutasi penggantian (substitusi) basa dan mutasi frameshift dapat terjadi secara
spontan akibat kesalahan pada replikasi DNA. Mutasi spontan ini umumnya muncul
tanpa pengaruh dari bahan – bahan penyebab mutasi (bahan mutagenic atau mutagen)
seperti halnya senyawa kimia atau factor pengaruh radiasi.
Jenis mutasi yang lain adalah mutasi supresor, mutasi yang dapat meniadakan
mutasi yang terjadi sebelumnya sehingga menjadi normal kembali. Mutasi ini disebut
juga mutasi balik (reversed mutation) dan menghasilkan revertan, yaitu gen yang
mengalami mutasi balik dan menjadi normal kembali. contoh mutasi gen adalah reaksi
asam nitrit dengan adenin menjadi zat hipoxanthine. Zat ini akan menempati tempat
adenin asli dan berpasangan dengan sitosin, bukan lagi dengan timin.
2. Mutasi Kromosom (Aberasi)
Istilah mutasi umumnya digunakan untuk perubahan gen, sedangkan perubahan
kromosom yang dapat diamati dikenal sebagai variasi kromosom atau mutasi
besar/gross mutation adalah perubahan jumlah kromosom dan susunan atau urutan
gen dalam kromosom. Mutasi kromosom sering terjadi karena kesalahan meiosis
dan sedikit dalam mitosis. Pada prinsipnya mutasi kromosom dibagi menjadi 2, yaitu
:
1. Mutasi kromosom terjadi karena perubahan jumlah kromosom
Mutasi kromosom yang terjadi karena perubahan jumlah kromosom (ploid)
melibatkan kehilangan atau penambahan perangkat kromosom (genom) disebut
euploid, sedang yang terjadi pada hanya pada salah satu kromosom dari genom
disebut aneuploid.
a. Euploid (Eu = benar; ploid = unit)
Makhluk hidup yang terjadi secara kawin, biasanya bersifat diploid,
memiliki 2 perangkat kromosom atau 2 genom pada sel somatisnya (2n
kromosom). Organisme yang kehilangan 1 set kromosomnya disebut
monoploid. Organisme monoploid memiliki satu genom atau satu perangkat
kromosom (n kromosom) dalam sel somatisnya. Sel kelamin (gamet), yaitu
sel telur (ovum) dan spermatozoa, masing-masing memiliki satu perangkat
kromosom. Satu genom (n kromosom) yang disebut haploid. Sedangkan
organism yang memiliki lebih dari dua genom disebut poliploid, misalnya
triploid (3n kromosom), tetraploid (4n kromosom), heksaploid (6n kromosom).
Poliploid yang terjadi pada tumbuhan misalnya pada apel dan tebu. Poliploid
pada hewan misalnya Daphnia, Rana esculenta, dan ascaris. Poliploid dibagi
menjadi dua, yaitu otopoliploid, terjadi pada kromosom homolog, misalnya
semangka tak berbiji; dan alopoliploid, terjadi pada kromosom non homolog,
misalnya Rhaphanobrassica (akar sepeti kol, daun mirip lobak).
b. Aneuploid (An = tidak; eu = benar; ploid = unit)
Aneupliodi adalah perubahan jumlah n-nya. Mutasi kromosom ini tidak
melibatkan seluruh genom yang berubah, melainkan hanya terjadi pada salah
satu kromosom dari genom. Biasa disebut juga dengan aneusomik. Macam-
macam aneusomik antara lain :
1. Monosomik (2n-1); mutasi karena kekurangan 1 kromosom
2. Nullisomik (2n-2); mutasi karena kekurangan 2 kromosom
3. Trisomik (2n+1); mutasi karena kelebihan 1 kromosom
4. Tetrasomik (2n+2); mutasi karena kelebihan 2 kromosom
Aneusomi pada manusia dapat menyebabkan:
adenine (A) tidak lagi dapat berikatan dengan timin (T) melainkan dengan sitosin (C).
Hal ini disebabkan karena asam nitrat bekerja dengan cara menghapus atau
menhilangkan gugus amino, sehingga sitosin akan berubah menjadi urasil, sedangkan
adenine akan berubah menjadi hiposantin.
Hiposantin memiliki ikatan hydrogen serupa dengan guanine, sedangkan urasil
memiliki ikatan hydrogen serupa dengan timin. Akibatnya, pada saat replikasi DNA,
adenine (A) berubah menjadi hiposantin yang akan berikatan dengan sitosin (C),
sedangkan sitosin (C) akan berubah menjadi urasil dan akan berpasangan dengan
adenine (A). Perubahan ini berlangsung pada lokasi yang acak pada DNA.
Bahan mutagenic yang lain adalah analog basa nukleotida. Molekul – molekul ini
memilki struktur serupa dengan basa nitrogen normal, namun berbeda pada ikatan
hidrogennya. Misalnya molekul 2-aminopurin merupakan analog adenine (A), sehingga
kedudukan adenine (A) adalah timin (T), namun karena struktur 2-aminopurin, maka 2-
aminopurin berpasangan dengan sitosin (C). Hal yang sama juga terjadi pada 5-
bromourasil.
Molekul 5-bromourasil merupakan analog timin (T), sehingga kedudukan timin
(T) dapat digantikan oleh 5-bromourasil. Pasangan timin (T) adalah sitosin (C), namun
karena struktur 5-bromourasil, maka 5-bromourasil berpasangan dengan guanine (G).
Bila analog basa nukleotida diberikan pada sel yang sedang tumbuh, maka analog basa
nukleotida tersebut akan secara acak tergabung dalam DNA, sehingga pada saat
replikasi DNA dapat menyebabkan kesalahan pasangan basa.
Beberapa senyawa kimia mutagenik dapat menyebabkan
mutasiframeshift (pergeseran pembacaan basa) dan bersifat karsinogen, contohnya
benzpiren, aflatoksin dan pewarna akridin.
Radiasi sinar X dan sinar gamma merupakan bahan mutagenic akibat
kemampuannya dalam mengionisasi atom dan molekul. Ion – ion radiasi bergabung
dengan basa DNA dan menyebabkan kesalahan pada replikasi DNA. Hasil lainnya
adalah putusnya ikatan kovalen pada tulang punggung gula-fosfat DNA, dan
menyebabkan patahnya kromosom.
Radiasi mutagenic lainnya adalah sinar ultraviolet (UV). Sinar UV dapat
menyebabkan terbentuknya ikatan kovalen antara dua molekul timin, menghasilkan
timin dimer. Timin dimer ini menyebabkan kerusakan serius dan kematian sel karena
DNA dengan timin dimer tidak dapat direplikasi dan ditranskripsi. Komponen sinar UV
yang bersifat paling mutagenic adalah pada panjang gelombang 260nm. Paparan sinar
UV pada manusia dapat menyebabkan terbentuknya banyak timin dimer pada sel kulit
dan menimbulkan kanker kulit. Bakteri dan organisme lain memiliki mekanisme
perbaikan (repair) terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh radiasi sinar UV. Ada dua
macam mekanisme perbaikan, yaitu perbaikan dengan cahaya (light repair) dan
perbaikan tanpa cahaya (dark repair).
Pada perbaikan dengan cahaya (light repair), bakteri memiliki enzim fotoliase
yang menggunakan energi cahaya visible untuk memisahkan ikatan dimer timin.
Manusia dengan penyakit xeroderma pigmentosum sangat sensitive terhadap paparan
sinar matahari dan tidak memiliki mekanisme perbaikan terhadap efek mutagenic
radiasi sinar UV, sehingga sangat berisiko mengidap kanker kulit.
Pada perbaikan tanpa cahaya (dark repair), cahaya tidak diperlukan dalam
mekanisme perbaikan. Mekanisme perbaikan ini disebut juga sebagainucleotide
excision repair, dan tidak terbatas hanya pada kerusakan akibat bahan mutagenic yang
lain. Pada mekanisme ini, enzim bakteri dapat memotong bagian timin DNA yang rusak
dan menghasilkan bagian yang terbuka. Enzim yang lain akan mengisi gap (bagian
yang terbuka) ini dengan DNA baru yang komplementer dengan rantai DNA yang tidak
rusak. Langkah terakhir adalah reaksi penyegelan (sealing) oleh enzim DNA ligase.
Salah satu mutagen yang banyak dimanfaatkan manusia dalam berbagai
keperluan adalah radiasi. Perbuatan manusia yang menimbulkan radiasi dapat
menyebabkan terjadinya mutasi misalnya:
1. penggunaan zat-zat kimia yang radioaktif atau radioisotope
2. penggunaan bahan kimia dalam minuman dan makanan
3. penggunaan sinar x dalam penelitian dan pengobatan
4. kebocoran radiasi dari pembuangan sampah-sampah industri, reaktor atom, roket,
dan lain sebagainya.
5. penggunaan bom radioaktif ( peledakan bom di Hirosima dan Nagasaki
menyebabkan terbentuknya kelapa poliploid).
Meski sifat mutasi adalah merugikan namun dalam beberapa hal berguna pula
pada manusia dalam kehidupannya, misalnya:
1. Meningkatkan hasil panen produksi pangan, seperti gandum, tomat kacang tanah,
kelapa poliploidi, kol poloploidi dengan mutasi induksi.
2. Meningkatkan hasil antibiotika, seperti mutan penicillium.
3. Untuk pemeriksaan proses biologi melalui mutasi, misalnya transport electron pada
fotosintesis, fiksasi nitrogen pada bakteri.
4. Sebagai proses penting untuk evolusi dan variasi genetik.
Frekuensi Mutasi
Kecepatan mutasi adalah kemungkinan gen mengalami mutasi pada setiap
pembelahan sel. Kecepatan mutasi dinyatakan sebagai kelipatan 10, dan karena mutasi
sangat jarang terjadi maka eksponen selalu dalam bentuk negative. Misalnya, bila
terdapat satu kemungkinan mutasi dalam 10 sel yang membelah diri, maka laju (rate)
4
mutasi adalah sebesar 1/10.000 yang diekspresikan sebagai 10 per pembelahan sel.
-4
Mutasi spontan sangat jarang terjadi, umunya muncul sekali dalam 10 pasangan basa
9
yang bereplikasi (laju mutasi 10 ). Karena rata-rata mutasi spontan terjadi satu kali
-9