Glosarium
Gen : adalah satuan informasi genetik yang terdiri atas suatu urutan nukleotida spesifik dalam
DNA(atau RNA, pada beberapa Virus)
Kromosom : adalah pembawa sifat menurun yang terdapat dalam inti sel, perkembangan dari kromatin, dan
akan tanpak pada saat sel akan membelah.
Mutasi : adalah peristiwa perubahan bahan genetik (DNA) dari suatu organisme yang bersifat menurun
Nukleotida : adalah suatu satuan monomer yang terdiri dari satu gula, satu basa nitrogen dan satu fosfat
Replikasi : adalah kemampuan DNA membentuk DNA baru yang sama persis dengan DNA asal.
KOMPETENSI DASAR
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami de nisi dan jenis-jenis mutasi.
2. Memahami mutasi gen dan jenis-jenisnya.
3. Memahami mutasi kromosom yang terjadi karena perubahan struktur kromosom.
4. Memahami mutasi kromosom yang terjadi karena perubahan jumlah kromosom.
5. Memahami kelainan-kelainan yang ditimbulkan oleh mutasi.
6. Memahami macam-macam mutagen dan peranan mutasi dalam salingtemas
A. Pendahuluan
Mutasi adalah perubahan materi genetik di dalam tubuh mahluk hidup yang terjadi secara alami atau
buatan. Materi genetik yang mengalami perubahan ini bisa berupa kromosom atau gen. Makhluk hidup
yang mengalami mutasi disebut mutan, sedangkan faktor penyebab mutasi disebut mutagen.
Sementara itu, peristiwa terjadinya mutasi disebut mutagenesis. Mutasi ada yang bisa diturunkan,
ada pula yang tidak bisa diturunkan. Mutasi yang bisa diturunkan biasanya terjadi pada sel-sel gamet,
sedangkan mutasi yang tidak bisa diturunkan biasanya terjadi pada sel somatik.
Beberapa ilmuwan telah mengamati tentang peristiwa-peristiwa mutasi, di antaranya adalah sebagai
berikut.
1 Seth Wright
Pada tahun 1791, Seth Wright yang melihat adanya kelainan pada kaki domba yang lebih pendek dari
kaki domba lainnya, kelainan ini diturunkan kepada keturunannya.
2 Hugo de Vries
Pada tahun 1901, Hugo de Vries meneliti tentang perubahan fenotipe pada bunga Oenothera
lamarckiana. Ia kemudian menyusun teori bahwa variasi genetik bersifat menurun dan konstan.
Sementara itu, variasi lingkungan tidak bersifat menurun dan tidak konstan.
3 Thomas Hunt Morgan
Pada tahun 1910, Thomas Hunt Morgan menemukan lalat buah Drosophila jantan yang bermata
putih. Lalat buah jantan bermata putih dicurigai sebagai mutan, karena lalat buah jantan lainnya
bermata merah.
4 Herman J. Muller
Pada tahun 1926, Herman J. Muller melakukan penelitian dengan objek lalat buah Drosophila yang
diinduksi dengan bahan radioaktif
B. Jenis-Jenis Mutasi
Penggolongan mutasi ada beberapa macam, antara lain adalah sebagai berikut:
C. Mutasi Gen
Mutasi gen atau mutasi titik adalah mutasi yang terjadi karena perubahan pada satu pasang basa DNA
suatu gen. Perubahan DNA menyebabkan perubahan kodon-kodon RNA d, yang akhirnya menyebabkan
perubahan asam amino tertentu pada protein yang dibentuk. Perubahan protein atau enzim akan
menyebabkan perubahan metabolisme dan fenotip organisme. Besar kecilnya jumlah asam amino yang
berubah akan menentukan besar kecilnya perubahan fenotip pada organisme tersebut.
Berdasarkan penyebabnya, mutasi gen dibagi menjadi tiga tipe, yaitu sebagai
berikut.
Berdasarkan pengaruh mutasi terhadap jenis protein yang dihasilkan, ada tiga jenis mutasi, yaitu sebagai
berikut:
1 Mutasi salah arti (missense mutations)
Mutasi salah arti adalah mutasi yang menyebabkan kesalahan dalam mengode asam amino.
Akibatnya, asam amino yang terbentuk berbeda dengan asam amino asal.
Hal ini terjadi karena adanya penggantian atau perubahan suatu basa nitrogen, sehingga asam amino
yang dihasilkan menjadi berbeda.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut!
Pada gambar tersebut, terlihat bahwa ketika basa G pada GGC diganti oleh basa A menjadi AGC,
asam amino yang dibentuk ikut berubah. Pada awalnya, GGC untuk glisin berubah menjadi AGC yang
mengode serin.
Contoh Soal 1
Perhatikan bagan berikut:
Kromosom dapat mengalami perubahan pada strukturnya, sehingga berbeda dengan struktur
normalnya. Perubahan ini dapat terjadi karena peristiwa delesi, duplikasi, inversi, translokasi, katenasi, dan
isokromosom.
1 Delesi
Delesi adalah mutasi akibat hilangnya dua atau lebih nukleotida yang berdampingan. Apabila rangkaian
basa yang hilang merupakan suatu ruas yang lebih kecil dari panjang gen, maka gen tersebut akan
bermutasi, tetapi bila rangkaian nukleotida yang hilang lebih besar dari ruas suatu gen, maka gen
tersebut akan hilang dari kromosom.
Contoh delesi kromosom terjadi pada kromosom X Drosophila melanogaster yang berukuran lebih
pendek. Mutan ini bersifat resesif dan letal, dapat hidup hanya dalam bentuk heterozigot.
Delesi pada manusia menimbulkan beberapa kelainan, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Sindrom Cri du Chat
Sindrom Cri du Chat terjadi karena adanya delesi pada lengan pendek kromosom nomor 5.
Ciri-ciri penderita sindrom ini antara lain sebagai berikut:
1) Pita suara kecil.
2) Epiglotis melengkung sehingga suara tangisan pada saat bayi seperti suara kucing.
3) Mental terbelakang.
4) Muka bundar.
5) Kepala lebar.
6) Rahang bawah kecil.
7) Pertumbuhan badan terhambat.
8) Mengalami kelainan pada jantung.
9) Umumnya meninggal saat lahir atau usia anak-anak.
b. Sindrom Wolf
Sindrom wolf terjadi karena adanya delesi pada lengan pendek kromosom nomor 4. Ciri-ciri
penderita sindrom wolf antara lain sebagai berikut.
1) Pangkal hidung menonjol.
2) Mengalami kelainan pada jantung.
3) Bibir sumbing.
4) Mengalami keterbelakangan mental.
5) Pertumbuhan lambat.
2 Duplikasi
Duplikasi kromosom adalah penambahan segmen kromosom yang berasal dari kromosom
homolognya. Akibat dari duplikasi ini, dalam satu kromosom terdapat penambahan gen-gen
yang sama. Peristiwa duplikasi ditemukan pada lalat Drosophila melanogaster, yaitu pada
kromosom X segmen nomor 16A. Duplikasi pada lalat Drosophila melanogaster menyebabkan
munculnya mutan bermata ‘bar’ (mata kecil). Penambahan gen pada kromosom lalat buah ini
mengakibatkan peningkatan enzim tertentu yang menyebabkan ketidakseimbangan metabolisme.
3 Inversi
Inversi adalah perubahan urutan letak gen pada kromosom akibat pembalikan segmen kromosom.
Pembalikan segmen ini terjadi karena kromosom patah di dua tempat, kemudian diikuti dengan
penyisipan kembali gen-gen dengan urutan terbalik.
Ada dua macam inversi, yaitu inversi parasentris dan inversi perisentris.
a. Inversi parasentris
Inversi parasentris adalah inversi yang terjadi pada lengan kromosom yang sama
b. Inversi perisentris
Inversi perisentris adalah inversi yang terjadi pada lengan kromosom yang berbeda. Ini berarti,
sentromernya terletak di antara dua bagian yang patah
4 Translokasi
Translokasi adalah peristiwa patahnya segmen kromosom, kemudian segmen yang patah tersebut
melekat ke kromosom nonhomolognya.
Translokasi dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
a. Translokasi tunggal/simple
Translokasi tunggal terjadi jika kromosom patah pada satu tempat, kemudian patahannya melekat
pada kromosom nonhomolognya
b. Translokasi perpindahan
Translokasi perpindahan terjadi jika kromosom patah pada dua tempat, kemudian patahannya
melekat pada kromosom nonhomolognya.
c. Translokasi resiprok
Translokasi resiprok terjadi jika dua buah kromosom nonhomolog mengalami patah pada tempat
tertentu, kemudian patahannya saling bertukar tempat untuk melekat.
5 Katenasi
Katenasi terjadi karena ujung-ujung kromosom homolog saling mendekat, sehingga membentuk
lingkaran
Contoh Soal 2
Akibat dari mutasi, sebuah kromosom mengalami perubahan seperti pada gambar berikut.
Perubahan jumlah kromosom menyebabkan jumlah kromosom individu menjadi abnormal, bisa
lebih banyak atau lebih sedikit daripada jumlah normal. Perubahan jumlah kromosom ada dua macam,
yaitu sebagai berikut.
1 Perubahan jumlah pada seluruh kromosom (euploid)
Euploid adalah perubahan jumlah pada seluruh set kromosom, sehingga jumlah kromosom
menjadi kelipatan dari set kromosom haploidnya. Satu set kromosom disebut juga genom. Ada
beberapa tipe euploid, yaitu monoploid, diploid, triploid, tetraploid, dan seterusnya. Individu yang
memiliki kromosom 3n, 4n, dan seterusnya disebut poliploid. Poliploid umumnya ditemukan pada
tumbuhan. Tumbuhan poliploid memiliki jumlah kromosom yang lebih banyak, tetapi ukuran
kromosomnya lebih kecil.
Berdasarkan asal kromosomnya, euploid dibagi menjadi dua macam, yaitu autopoliploid dan
allopolyploid
a. Autopoliploid
Autopoliploid adalah penggandaan sendiri pada kromosom sehomolog dari spesies yang
sama. Peristiwa ini dapat terjadi saat pembelahan meiosis. Autopoliploid dapat dilakukan
secara buatan, misalnya pada tanaman tomat heksaploid yang dibuat melalui pemotongan tunas
(dekapitasi).
b. Allopoliploid
Allopoliploid adalah penggandaan dengan cara menyilangkan dua spesies yang berbeda. Dua
spesies ini memiliki ploidi yang berbeda pada kromosom nonhomolognya. Sebagai contoh,
penyilangan gandum alotetraploid Triticum turgidum (28 AABB) dengan rumput liar yang diploid
Triticum tauschii (14 DD) menghasilkan gandum aloheksaploid Triticum aestivum. Individu
allopoliploid bersifat steril sehingga harus dikembangkan secara vegetatif, namun kuat (vigor)
Pada manusia, peristiwa perubahan jumlah kromosom menimbulkan berbagai macam sindrom.
Sindrom-sindrom tersebut terjadi karena peristiwa aneuploid, baik pada autosom maupun gonosom.
Berikut ini adalah beberapa sindrom pada manusia akibat peristiwa monosomik maupun trisomik.
1 Sindrom karena monosomik
Sindrom karena monosomik yang sudah ditemukan adalah Sindrom turner. Sindrom ini terjadi
karena peristiwa nondisjunction (gagal berpisah) pada saat oogenesis.
Ciri-ciri sindrom turner antara lain sebagai berikut.:
a. Susunan kromosomnya 45 A, X0.
b. Jenis kelamin perempuan.
c. Ovarium tidak tumbuh.
d. Tanda-tanda kelamin sekunder tidak berkembang.
e. Tubuh pendek (pada wanita dewasa tingginya ± 120 cm).
f. Leher pendek.
2) Sindrom Edwards
Sindrom Edwards merupakan sindrom yang terjadi karena kelebihan satu autosom di
kromosom nomor 16, 17, atau 18.
Ciri-ciri penderita sindrom Edwards antara lain sebagai berikut:
Susunan kromosomnya 45A + XX atau 45A + XY, atau bisa juga ditulis 45A, XX +
16/17/18 atau 45A, XY + 16/17/18.
Jenis kelamin pria atau wanita.
Bentuk kepala panjang
Bentuk muka khas.
Letak telinga dan rahang bawah rendah.
Mulut kecil.
Mental terbelakang.
Jari tangan tumpang tindih.
Pola sidik jari sederhana.
Memiliki kelainan jantung dan ginjal.
Berumur pendek
3) Sindrom Patau
Sindrom Patau merupakan sindrom yang terjadi karena kelebihan satu autosom di
kromosom nomor 13, 14, atau 15.
Ciri-ciri penderita sindrom Patau antara lain sebagai berikut:
Susunan kromosomnya 45A + XX atau 45A + XY, atau bisa juga ditulis 45A, XX +
13/14/15 atau 45A, XY + 13/14/15
Jenis kelamin pria atau wanita.
Kepala kecil.
Memiliki celah pada langit-langit mulut.
Polidaktili.
Mental terbelakang.
Mengalami kelainan jantung, otak, dan usus.
Berumur pendek
2) Sindrom triple X
Sindrom triple X merupakan sindrom yang terjadi karena kelebihan satu gonosom X.
Peristiwa ini terjadi karena ovum yang mengandung kromosom XX dibuahi oleh sperma X,
sehingga susunan kromosomnya menjadi 44 A + XXX.
Ciri-ciri penderita sindrom triple X antara lain sebagai berikut.:
Berkelamin wanita
Pada usia 22 tahun, masih memiliki alat kelamin seperti alat kelamin bayi
Payudara dan alat kelamin dalam tidak berkembang
Mental sedikit terganggu.
Jika terjadi menstruasi, siklusnya tidak teratur.
Contoh Soal 3
Penderita sindrom Klinefelter kelebihan satu kromosom. Kariotipe sindrom Klinefelter
adalah ....
A. 44 A + XYY
B. 44 A + XXY
C. 44 A + XXX
D. 44 A + XY
E. 44 A + XX
JAWABAN: B
Penjelasan:
Penderita sindrom Klinefelter mengalami kelebihan gonosom X yang berasal dari hasil
fertilisasi ovum XX yang gagal berpisah dengan sperma Y. Klinefelter termasuk peristiwa
trisomik pada gonosom dengan susunan kromosom 44 A + XXY.
1 Macam-Macam Mutagen
Berdasarkan sifatnya, mutagen dibagi menjadi tiga macam, yaitu mutagen fisika, kimia, dan
biologi.
a. Mutagen fisika
Mutasi yang disebabkan oleh mutagen sika antara lain adalah putusnya ikatan gen-gen atau
berubahnya susunan kimia gen-gen.
Berikut ini adalah contoh-contoh mutagen fisika.
1) Suhu tinggi, dapat mendorong terjadinya autopoliploid, misalnya pada jagung.
2) Sinar X, umumnya digunakan pada rontgen.
3) Sinar ultraviolet, berasal dari matahari, dapat memicu timbulnya kanker kulit.
4) Sinar-sinar berenergi tinggi, seperti α, β, γ, dan neutron yang menimbulkan reaksi ionisasi
sehingga mendorong terjadinya aberasi kromosom.
b. Mutagen kimia
Mutagen kimia menyebabkan mutasi dengan cara mengubah susunan kimia pada kromosom.
Mutagen ini umumnya bersifat racun yang tidak dapat larut dalam air, tetapi dapat terikat
dengan lemak sehingga menimbulkan penimbunan dalam tubuh.
Berikut ini adalah contoh-contoh mutagen kimia.
1) Pestisida
Pestisida seperti DDT dapat memicu munculnya karsinoma, yaitu kanker pada sel-sel epitel
yang dapat menutupi organ-organ tubuh.
2) Asam nitrit
Asam nitrit dapat menyebabkan deaminasi oksidatif pada basa nitrogen adenin, guanin, dan
sitosin pada rantai DNA sehingga menyebabkan delesi.
3) Agen alkilase
Senyawa yang tergolong alkilase adalah gas mustard atau dimetil sulfat.
Senyawa ini akan memberikan gugus alkilnya yang dapat bereaksi dengan gugus fosfat.
Akibatnya, proses replikasi DNA bisa terganggu.
4) Akridin
Senyawa ini dapat menyebabkan pita DNA kaku dan patah.
5) Digitonin dan kolkisin
Senyawa-senyawa tersebut dapat menghambat terbentuknya benang-benang spindel sehingga
pada saat anafase, kromatid sulit memisah ke kutub-kutub. Hal ini mengakibatkan jumlah
kromosom menjadi dua kali lipat.
Digitonin dan kolkisin ini digunakan untuk membuat buah poliploid.
6) Asam nitrat
Senyawa ini mampu mengubah gugus amina (NH2) menjadi gugus keton (C = O).
Hal ini menyebabkan basa sitosin berubah menjadi basa urasil.
7) Benzopyrene
Senyawa ini terkandung di dalam asap rokok dan dapat menyebabkan timbulnya
tumor pada organ pernapasan.
8) 5-bromourasil (5-BU)
Senyawa ini analog dengan timin dan mampu mengambil alih posisi basa nitrogen.
c. Mutagen biologi
Mutagen biologi adalah mutagen berupa mikroorganisme seperti virus dan bakteri.
Mutagen ini dapat merusak kromosom, sehingga dapat menyebabkan sel menjadi abnormal.
Berdasarkan sumbernya, mutagen terdiri atas mutagen alami dan mutagen buatan.
a. Mutagen alami
Contoh mutagen alami adalah sinar matahari, sinar ultraviolet, sinar kosmis, unsur
radioaktif, gas-gas yang berasal dari bumi, serta virus dan bakteri.
b. Mutagen buatan
Contoh mutagen buatan adalah pestisida, formalin, boraks, sinar X, sinar α, sinar β, sinar γ
, serta radiasi yang berasal dari televisi atau komputer.
Contoh Soal 4
Keuntungan yang diperoleh manusia melalui mutasi buatan tidak selalu memberikan keuntungan
yang sama bagi tanaman atau hewan mutan. Contoh berikut ini yang menunjukkan kerugian
mutan akibat mutasi adalah ....
A. semangka mutan tidak berbiji dan berbiak secara vegetatif
B. padi atomita produksi tinggi dan tahan terhadap wereng
C. kedelai tengger tahan penyakit karat daun dan mengandung protein tinggi
D. kacang hijau camar polongnya matang secara serempak
E. padi gogo situgintung cocok ditanam pada lahan kering
JAWABAN: A
Penjelasan:
Kerugian yang dialami oleh tanaman hasil mutasi seperti semangka tanpa biji atau tomat tanpa
biji adalah hilangnya kemampuan untuk bereproduksi secara generatif.
Tanaman hasil mutasi ini hanya bisa dikembangbiakkan melalui cara vegetatif. Jadi, yang menunjukkan
kerugian mutan akibat mutasi adalah semangka mutan tidak berbiji dan berkembang biak secara
vegetatif.
G. EVALUASI
1 Faktor penyebab mutasi dikenal dengan istilah ....
A. mutagen
B. mutasi
C. mutagenesis
D. mutan
E. radiasi
2 Orang yang pertama kali menggunakan istilah mutasi dalam bukunya The Mutation Theory ....
A. Seth Wright
B. Herman J Muller
C. Gregor J Mendel
D. Thomas H Morgan
E. Hugo de Vries
3 Perubahan informasi genetik yang terjadi secara mendadak dan bersifat menurun....
A. Mutagen
B. Mutasi
C. Mutan
D. Mutagenesis
E. Genom
4 Mutasi yang dikenal dengan mutasi titik adalah ....
A. Mutasi Kromosom
B. Aberasi
C. Mutasi alam
D. Mutasi Gen
E. Mutasi Buatan
5 Perhatikan gambar berikut ini!