MUTASI GEN
DISUSUN OLEH:
Kelompok 3
Andi Ananda Trimauliyana
Fajar Eki Saputra
Ghatsa Fadel Tandrigau
Mahsya Azalia Makmur
Muhammad Oging Afrisal
Neyla Rayana Karamina
A. LATAR BELAKANG
Mutasi didefinisikan sebagai suatu perubahan yang bersifat mendadak dan bersifat
menurun sebagai akibat penyesuaian diri terhadap perubahan lingkungan. Dalam teori
evolusi, proses mutasi merupakan 倜bahan bakuå€2 yang menyebabkan terjadinya
variasi-variasi gen dari makhluk hidup. Adanya variasi-variasi genetik dari makhluk
hidup menyebabkan bentuk makhluk hidup tidak tetap dari waktu ke waktu.
Mutasi pertama kali dikemukakan oleh Seth Wright (1870) yang melihat adanya
kelainan pada kaki domba yang lebih pendek dari kaki domba lainnya, kelainan ini
diturunkan kepada keturunannya. Selanjutnya, Hugo de Vries (1901) dalam bukunya
“The Mutation Thecry†mengenalkan istilah Mutasi. Dilanjutkan oleh Thomas Hunt
Morgan (1910) dalam penelitiannya menemukan adanya lalat buah (Drosophilla
melanogaster) yang bermata putih dan bermata merah. Kemudian, Herman Joseph Muller
berhasil melakukan mutasi buatan dengan menggunakan sinar X. Proses terjadinya
mutasi dikenal dengan istilah mutagenesis, sedangkan organisme yang mengalami
perubahan tersebut dikenal dengan istilah mutan. Faktor yang menjadi penyebab
terjadinya mutasi disebutkan mutagen. Makhluk hidup yang mengalami mutasi disebut
mutan.
Syarat terjadinya mutasi adalah:
Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam, biasanya lebih rendah daripada
1:10.000 individu. Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat pembangkit mutasi (mutagen,
termasuk karsinogen), radiasi surya maupun radioaktif, serta loncatan energi listrik
seperti petir. Individu yang memperliatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi
disebut mutan. Dalam kajian genetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu yang
tidak mengalami perubahan sifat (individu tipe liar atau "wild type"). Karakter mutan
antara lain:
Gen yang mengalami mutasi pada suatu individu, biasanya adalah gen resesif,
sehingga dalam keadaan homozigot karakter perubahannya belum dapat dilihat.
Gen yang mengalami mutasi umumnya bersifat lethal, sehingga jumlah makhluk
hidup yang mengalami mutasi tampak sedikit. I
ndividu yang mengalami mutasi biasanya mati sebelum dilahirkan atau sebelum
dewasa.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan di bahas pada materi ini, yaitu:
1. Mutasi pada tingkat gen dan kromosom
2. Macam-macam mutasi gen
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penyusunan materi ini, yaitu:
1. Mengetahui mutasi pada tingkat gen dan kromosom, dan
2. Mengetahui macam-macam mutasi gen
BAB II
PEMBAHASAN
Mutasi didefinisikan sebagai perubahan yang dialami oleh urutan nukleotida. masih
banyak yang tidak mengetahui perbedaan antara mutasi gen dan mutasi kromosom atau
bahkan ada yang menganggap keduanya sama aja. Mutasi gen adalah perubahan
nukleotida yang terjadi di dalam suatu gen, sedangkan Mutasi kromosom adalah
perubahan nukleotida yang terjadi pada struktur atau jumlah kromosom.
Tidak semua yang mengalami mutasi kromosom itu kelainan, mutasi kromosom
juga dapat berdampak positif dalam medis. Contohnya sebagai terapi pengobatan
kanker, meningkatkan keanekaragaman tumbuhan, dan lain sebagainya
B. MACAM-MACAM MUTASI
Kita telah mengenal berbagai macam mutasi gen maupun mutasi kromosome Macam-
macam mutasi dapat juga dipandang don sudut yang berbeda, antara lain sebagai berikut.
4. Menurut Kejadiannya
a. Mutasi alami atau mutasi spontan, yaitu mutasi yang penyebabnya tidak diketahui.
Mutasi ini terjadi di alam secara spontan (alami secara kebetulan, dan jarang terjadi.
Contoh mutagen alam adalah sinar kosmis, radioaktif alam, dan sinar ultraviolet.
b. Mutasi buatan, yaitu mutasi yang terjadi dengan campur tangan manusia. Proses
perubahan gen atau kromosom secara sengaja diusahakan oleh manusia dengan zat
kimia, sinar X, radiasi, dan sebagainya sehingga sering disebut juga mutasi induksi.
Mutasi buatan dengan sinar X dirintis oleh Herman Yoseph Muller (1890-1945),
seorang murid Morgan dan berkebangsaan Amerika Serikat. Muller berpendapat bahwa
mutasi pada sel soma tidak membawa perubahan, sedangkan mutasi pada sel-sel generatif
atau gamet kebanyakan letal dan membawa kematian sebelum atau beberapa waktu
sesudah lahir. Selanjutnya pada tahun 1927, dapat diketahui bahwa sinar X dapat
menyebabkan gen mengalami ionisasi sehingga sifatnya menjadi labil. Mutasi buatan
dilaksanakan dengan pemotongan dan atau penyisipan DNA pada organisme-organisme
yang diinginkan. Mutan buatan yang telah dihasilkan antara lain anggur tanpa biji, tomat
tanpa biji, serta hewan atau tumbuhan poliploid (misalnya kol poliploid).
C. MACAM-MACAM MUTAGEN
Mutagen adalah faktor-faktor yang mempercepat laju mutasi. Mutasi buatan dapat
dilakukan dengan penambahan zat-zat mutagen, misalnya memberikan radiasi, keadaan fisik,
atau zat kimia tertentu. Radiasi penyebab mutasi telah diterima makhluk hidup sepanjang
zaman. Misalnya, radiasi sinar kosmis dari ang- kasa dan dari benda-benda radioaktif di
kerak bumi. Selain faktor fisika dan kimia, ada pula faktor biologi yang berperan sebagai
mutagen, misalnya virus.
Secara garis besar, ada tiga macam mutagen, yaitu radiasi, mutagen kimia, dan suhu.
1. Radiasi
Salah satu mutagen yang banyak dimanfaatkan manusia dalam berbagai keperluan
adalah radiasi. Radiasi adalah penyinaran dengan sinar radioaktif, misalnya sinar alfa,
beta, gamma, ultraviolet, dan sinar X. Radiasi ultraviolet merupakan mutagen penting
untuk organisme uniseluler. Radiasi alami antara lain berasal dari sinar kosmis dan benda
radioaktif dari erak bumi. Gen-gen yang terkena radiasi akan putus ikatannya dan
susunan kimianya berubah sehingga terjadilah mutasi.
Tindakan manusia yang menimbulkan radiasi dan dapat menyebabkan terjadinya
mutasi di antaranya sebagai berikut.
a. Penggunaan zat-zat kimia yang radioaktif atau radio isotop.
b. Penggunaan bahan kimia dalam minuman dan makanan.
c. Penggunaan sinar-X dalam penelitian dan pengobatan.
d. Kebocoran radiasi dari pembuangan sampah-sampah industri, reaktor atom, dan
roket.
e. Penggunaan bom radioaktif (ingat peledakan bom di Hiroshima dan Nagasaki yang
menyebabkan terbentuknya kepala poliploid).
2. Mutagen Kimia
Mutagen kimia yang pertama kali ditemukan ialah gas mustard (belerang mustard),
ditemukan oleh C. Averbach dan kawan-kawan. Beberapa mutagen kimia penting lainnya
misalnya gas metana, asam nitrat, kolkisin, digitonin, hidroksil amin, zat warna akridin,
etilmetan sulfat (EMS), etiletan sulfonat (EES), 5 bromourasil, dan 2-aminopurin. Zat-zat
kimia tersebut menyebabkan kesalahan pada replikasi yang dilakukan oleh kromosom
sehingga mengakibatkan susunan kimianya berubah.
3. Suhu
Mutasi akan semakin cepat terjadi jika suhu naik. Setiap kenaikan suhu sebesar
10°C menyebabkan kecepatan mutasi bertambah 2-3 kali lipat.
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/mutasi-gen
https://repositori.kemdikbud.go.id/22093/1/XII_Biologi_KD-3.8_Final.pdf
https://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-ipa/mutasi-gen-pada-manusia/
https://www.zenius.net/blog/jenis-mutasi-kromosom-materi-biologi-sma