Anda di halaman 1dari 6

MUTASI

RESUME

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Genetika I yang diampu oleh Prof. Dr. H. Agr. M. Amin, M.Si
dan Deny Setiawan, M.Pd.

Oleh:
Kelompok 1 – Offering H 2018
Nadila Sekar Zahida 180342618074
Nur Sulistiyowati 180342618043
Oktavia Sutarinda 180342618052

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
S1 BIOLOGI
Maret 2020
PENGERTIAN MUTASI
Mutasi adalah perubahan materi genetik yang dapat (tidak selalu)
diwariskan dan dapat (tidak selalu) dideteksi yang bukan disebabkan oleh
rekombinasi genetik atau proses yang menghasilkan perubahan struktur
DNA/kromosom. Materi genetik tersebut tersusun dari senyawa kimia
(polinukleotida). Perubahan materi genetik DNA dan RNA berupa perubahan atau
pengurangan unit penyusun, perubahan susunan, perubahan jumlah, dsb.
SEBAB-SEBAB MUTASI
Mutasi dapat disebabkan karena keadaan atau faktor-faktor lingkungan dan faktor
internal materi genetik. Mutasi spontan yaitu perubahan materi genetik yang
terjadi tanpa sebab-sebab yang jelas dan mutasi terinduksi yaitu terjadi karena
pemaparan mahluk hidup pada penyebab mutasi.
Keadaan atau Faktor Internal Materi Genetik sebagai Sebab Mutasi
Keadaan atau faktor internal materi genetik yang menyebabkan mutasi
spontan antara lain kesalahan replikasi DNA, misal yang terkait dengan
tautomerisme. Efek perikatan antara basa-basa purin dan pirimidin dengan
pasangan tautomer tampak saat replikasi DNA. Ketika pasangan tidak lazim
memisah pada replikasi berikutnya, masing-masing berpasangan dengan basa
komplementernya, maka terjadilah mutasi. Penggelembungan unting di saat
replikasi, perubahan kimia secara spontan, transposisi elemen transposabel, dan
efek gen mutator.
Penggelembungan unting DNA di saat replikasi, jika berlangsung pada
unting lama maka akan terjadi delesi pada unting baru, sebaliknya jika
berlangsung pada unting baru maka akan terjadi adisi pada unting baru tersebut.
Contoh peristiwa kimia penyebab mutasi spontan yaitu depurinasi dan deaminasi
basa-basa tertentu. Depurinasi, suatu purin tersingkir dari DNA karena
terputusnya ikatan purin dan gula deoksiribose. Deaminasi, suatu gugus amino
tersingkir dari basa.
Perpindahan atau transposisi elemen transposabel dapat terjadi mutasi gen
karena insersi ke dalam gen. Bukti paling baik terlihat pada Drosophila yang
terbukti timbul karena insersi elemen transposabel. Gen mutator yaitu gen yang
ekspresinya mempengaruhi frekuensi gen-gen lain. Contohnya pada E. coli dan
Drosophila.
Keadaan atau Faktor dalam Lingkungan sebagai Sebab Mutasi
 Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat fisik
Yaitu radiasi dan suhu. Radiasi penyebab mutasi ada dua yaitu, radiasi
pengion berenergi tinggi mampu menembus jaringan/tubuh makhluk hidup,
misal radiasi sinar X, radiasi sinar gamma, atau radiasi kosmik dan radiasi
bukan pengion, misal sinar UV.
Radiasi pengion dapat menyebabkan mutasi gen dan pemutusan
kromosom yang berakibat delesi, duplikasi, inversi, translokasi, dan
fragmentasi kromosom umumnya. Tekanan oksigen yang rendah dapat
menurunkan mutasi. Pada makhluk hidup bersel banyak, yang mengalami
mutasi akibat radiasi UV tentu saja sel-sel yang berada di permukaan tubuh,
sedang pada makhluk hidup bersel satu, sinar UV sudah terbukti sebagai
suatu penyebab mutasi yang potensial.
 Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat kimiawi
Mutagen kimiawi terdapat 3 kelompok yaitu analog basa, agen
pengubah basa, dan agen penyela.
1. Analog Basa
5 BU adalah mutagen kerja analog basa 2-aminopurine (2 AP). 2 AP
memiliki 2 bentuk, yaitu:
1. Amino (bentuk normal)
Berperan sebagai adenin dan berpasangan dengan timin.
2. Imino (bentuk yang jarang)
Berperan sebagai guanin dan berpasangan dengan sitosin.
2 Ap menginduksi mutasi transisi, yaitu AT → GC atau GC →AT.
AT → GC
Pada amino (AT) yang telah ditambahkan 5BU di bentuk normal (A)
akan menghasilkan replikasi DNA dalam bentuk yang jarang (G) dan
kembali melakukan replikasi DNA dalam bentuk yang normal (A) dengan
terjadinya mutase berupa transisi dari AT → GC.
GC →AT
Pada amino (CG) yang telah ditambahkan 5BU di bentuk yang
jarang (G) akan menghasilkan replikasi DNA dalam bentuk normal (A)
dan kembali melakukan replikasi DNA dalam bentuk yang jarang (G)
dengan terjadinya mutasi berupa transisi dari GC →AT.
2. Agen pengubah basa
Mutagen yang secara langsung mengubah struktur maupun sifat kimia
dari basa yaitu agen pengubah basa, diantaranya:
1. Agen deaminasi
2. Agen hidroksilasi
3. Agen alkilasi
Asam nitrit menyingkirkan gugus amino dari 3 basa, yaitu guanin,
sitosin dan adenin.
1. Asam nitrit atas nama guanin → xanthin: bagaikan guanin, sehingga
tidak ada mutasi yang terjadi.
2. Asam nitrit atas nama sitosin → urasil: berpasangan dengan adenine,
sehingga terjadi mutase transisi GC →AT.
3. Asam nitit atas nama adenin →hipoaxanthin: memiliki peluang
berpasangan dengan sitosin daripada timin, sehingga terjadi mutasi AT
→ GC.
3. Agen Interkalase
Agen ini bekerja dengan cara melakukan insersi antara basa-basa
berdekatan dengan suatu atau kedua unting DNA.
 Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat biologis
Dikatakan bahwa metagenesis fag dapat terjadi karena kerusaka DNA
akibat pemutusan dan delesi, seperti pada herpes simlex, SV40 dan rubella.
Macam-macam Mutasi dan Mutasi yang Acak
Macam mutasi secara umum:
1. Macam sel yang mengalami mutase.
2. Lingkup kejadian (gen atau kromosom).
3. Jelas atau tidak diketahui sebab mutasi.
Mutasi Somatik dan Mutasi Germinal
Hasil mutasi somatik dan germinal dapat diwariskan melalui reproduksi
aseksual maupun seksual. Mutasi somatik pada hewan dan manusia hingga saat
ini tidak diwariskan, sedangkan pada tumbuhan dikotil dapat diwariskan.
PERTANYAAN
1. Jelaskan keadaan atau faktor internal materi genetik sebagai sebab mutasi!
Jawab: Keadaan atau faktor internal materi genetik yang menyebabkan mutasi
spontan antara lain kesalahan replikasi DNA, misal yang terkait dengan
tautomerisme. Efek perikatan antara basa-basa purin dan pirimidin dengan
pasangan tautomer tampak saat replikasi DNA. Ketika pasangan tidak lazim
memisah pada replikasi berikutnya, masing-masing berpasangan dengan basa
komplementernya, maka terjadilah mutasi. Penggelembungan unting di saat
replikasi, perubahan kimia secara spontan, transposisi elemen transposabel,
dan efek gen mutator. (Nur Sulistiyowati)
2. Sebutkan dan jelaskan radiasi penyebab mutasi!
Jawab: Radiasi penyebab mutasi ada dua yaitu, radiasi pengion berenergi
tinggi mampu menembus jaringan/tubuh makhluk hidup, misal radiasi sinar
X, radiasi sinar gamma, atau radiasi kosmik dan radiasi bukan pengion, misal
sinar UV. Radiasi pengion dapat menyebabkan mutasi gen dan pemutusan
kromosom yang berakibat delesi, duplikasi, inversi, translokasi, dan
fragmentasi kromosom umumnya. Tekanan oksigen yang rendah dapat
menurunkan mutasi. Pada makhluk hidup bersel banyak, yang mengalami
mutasi akibat radiasi UV tentu saja sel-sel yang berada di permukaan tubuh,
sedang pada makhluk hidup bersel satu, sinar UV sudah terbukti sebagai
suatu penyebab mutasi yang potensial. (Nur Sulistiyowati).
3. Mengapa penggelembungan unting sering menyebabkan terjadinya mutase
spontan?
Jawab: Karena jika unting lama menggelembung, urutan basa nitrogen yang
akan melakukan replikasi akan berkurang sesuai dengan jumlah basa nitrogen
yang mengalami penggelembungan, sehingga unting yang baru terbentuk
akan mengalami delesi. Jika unting baru yang mengalami penggelembungan,
maka unting lama akan tetap melakukan replikasi untuk mengganti basa
nitrogen yang menggembung, sehingga unting baru akan mengalami
penambahan basa nitrogen. (Nadila Sekar Zahida)
4. Apakah transposable elemen dapat mengakibatkan terjadinya mutasi?
Iya, karena transposable elemen akan mengakibatkan basa-basa yang terdapat
dalam untaian DNA dapat berpindah bahkan berkurang. Hal ini disebabkan
adanya delesi pada struktur untaian DNA yang diakibatkan oleh transposable
elemen yang melakukan potong dan temple kareana basa yang nerpindah
akan berkurang dari untaian awalnya.

Anda mungkin juga menyukai