Metode Titik
Data Pengamatan
Tabel 1 Frekuensi Mutlak
Plot
No Spesies Total
1 2 3
1 Axonopus 10 2 - 12
compressus
2 Pennisetum - 3 6 9
purpureum
3 C - 3 - 3
4 D - 1 - 1
5 E - 1 3 4
6 Marsilea crenata - - 1 1
Jumlah 10 10 10 30
Tabel 2 Analisis
Metode Garis
Tabel 1 Frekuensi
Plot
No Spesies Total (cm)
1 2 3
1 Cyperus rotundus 3 cm 3 cm 2 cm 8
2 Pennisetum purpureum 76 cm 74 cm 10 cm 160
Jumlah 168
Tabel 2 Dominasi
Plot
No Spesies Total
1 2 3
1 Cyperus rotundus 3 3 2 8
2 Pennisetum purpureum 76 74 10 160
Jumlah 168
Tabel 3 Kerapatan
Plot
No Spesies Total
1 2 3
1 Cyperus rotundus 3 3 2 8
2 Pennisetum 76 74 10 160
purpureum
Jumlah 168
Tabel 4 Analisis
KM KR DM DR FM F INP
No Spesies Ranking
R
1 Cyperus rotundus 0,03 5,2 0,04 4,04 1 50 59,4 2
2 Pennisetum 0,54 94,7 0,95 9,5 1 50 154,2 1
purpureum
Metode Kuadrat
Tabel 1 Kerapatan Mutlak
Plot
No Spesies Total
1 2 3
1 Pennisetum 100 73 74 247
purpureum
2 Cyperus rotundus 3 - - 3
3 H - 6 - 6
Jumlah 256
Tabel 2 Dominasi
Plot
No Spesies Total (%)
1 2 3
1 Pennisetum 90% 80% 80% 250
purpureum
2 Cyperus rotundus 10% - - 10
3 H - 20% - 20
Jumlah 280
Tabel 3 Frekuensi
Plot Total
No Spesies
1 2 3
1 Pennisetum purpureum 3 - - 3
2 Cyperus rotundus - 1 - 1
3 H - - 1 1
Jumlah 5
Analisis Data
Praktikum kali ini yaitu analisis vegetasi menggunakan metode titik, metode garis,
dan metode kuadrat dengan tujuan dapat mengetahui Indeks Nilai Penting (INP) setiap jenis
tumbuhan pada suatu vegetasi. Pada metode titik diambil 6 tumbuhan untuk dihitung nilai
INP. Pada Axonopus compressus di dapat nilai INP sekitar 62%, Pennisetum purpureum di
dapat nilai INP sekitar 52%, tumbuhan C di dapat nilai INP sekitar 21%, tumbuhan D di
dapat nilai INP sekitar 14%, tumbuhan E di dapat nilai INP sekitar 35%, dan Marsilea
crenata di dapat nilai INP sekitar 14%.
Pada praktikum metode garis diambil 2 tumbuhan untuk dihitung nilai INP. Pada
Cyperus rotundus di dapat nilai INP sebesar 59,4 dan Pennisetum purpureum di dapat nilai
INP sebesar 154,2. Praktikum metode kuadrat diambil 3 tumbuhan untuk dihitung nilai INP.
Pada Pennisetum purpureum di dapat nilai INP sebesar 248,9, Cyperus rotundus di dapat
nilai INP sebesar 22,92, dan tumbuhan H di dapat nilai INP sebesar 28,09.
Faktor abiotik yang diukur saat praktikum adalah suhu udara, suhu tanah,
kelembaban, pH, dan intensitas cahaya. Pengukuran menggunakan alat berupa lux meter,
thermohygrometer, soil survey analizer, dan soil tester. Praktikum dilakukan di sekitar
gedung O4 dan O5. Pada soil tester nilai suhu yang di dapat sekitar 26°C, kelembaban 80%,
tidak ada nilai pH, dan tidak ada nilai intensitas cahaya. Pengukuran menggunakan
thermohygrometer tidak ada nilai suhu, nilai kelembaban 20%, nilai pH 6,6 dan tidak ada
nilai intensitas cahaya. Pengukuran menggunakan soil survey analizer didapatkan nilai suhu
sebesar 24°C, dengan kelembaban wet, nilai pH 7, dan nilai low pada intensitas cahaya.
Pengukuran menggunakan lux meter hanya di dapat nilai intensitas cahaya sekitar 475x100
lux.