Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN MUTASI GEN TERHADAP PENYAKIT

KANKER PAYUDARA

Intan Kelsi Tri Patondok


102020084
Kelompok B1

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Kristen Krida


Wacana
Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
Email: intan.102020084@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak
Mutasi adalah perubahan pada materi genetik (gen atau kromosom) sel yang
diturunkan ke keturunannya. Mutasi dapat disebabkan oleh replikasi yang salah dari materi
genetik selama pembelahan sel oleh radiasi, bahan kimia (mutagen), virus, atau dapat terjadi
selama proses meiosis. Namun ada juga mutasi dimana mutagennya tidak jelas, yang diduga
hanya karena kesalahan dalam proses metabolisme di dalam sel.
Mutasi tidak selalu menyebabkan perubahan fenotipe secara tiba-tiba, ini karena ada
mutasi kecil dan mutasi besar. Mutasi kecil hanya menyebabkan perubahan kecil yang
terkadang tidak jelas pada fenotipe atau dengan kata lain terdapat variasi dimana individu
yang bermutasi hanya sedikit berbeda dengan induknya. Sebaliknya, mutasi yang besar
menimbulkan perubahan yang jelas pada fenotipe yang menyebabkan fenotipe keturunannya
menjadi berbeda dan menyebabkan kelainan atau cacat. Mutasi besar merupakan dasar
sumber variasi organisme hidup yang diwariskan.
Kata kunci: Mutasi, Jenis- jenis mutasi, Materi genetik, Kelainan

Abstract
Mutations are changes in the genetic material (genes or chromosomes) of cells that
are passed on to their offspring. Mutations can be caused by incorrect replication of genetic
material during cell division by radiation, chemicals (mutagens), viruses, or they can occur
during the meiosis process. But there are also mutations where the mutagen is not clear,
which is thought to be only due to errors in metabolic processes in the cells.
Mutations do not always cause sudden phenotypic changes, this is because there are
small mutations and large mutations. Small mutations only cause small changes that are
sometimes not clear in the phenotype or in other words there are variations where the mutated
individual is only slightly different from the parent. Conversely, a large mutation causes a
clear change in the phenotype that causes the phenotype of the offspring to be different and
cause abnormalities or defects. Major mutations are the basis for the inherited variety of
living organisms.
Keywords: Mutations, Types of mutations, Genetic material, Abnormalities

Pendahuluan
Sering berjalannya waktu mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 mempunyai risiko yang
tinggi untuk mengalami kanker payudara. Kanker payudara atau yang dikenal denganj
karsinoma mama adalah kanker solid yang mempunyai insiden tertinggi di negara barat atau
negara maju. Salah satunya di Amerika Serikat, kanker payudara adalah penyebab kematian
tertinggi kedua setelah kanker paru dan penyebab kematian tertinggi pada wanita dengan
umur 40-50 tahun. Di Indonesia, kanker payudara adalah kanker dengan insiden tertinggi
kedua setelah kanker leher rahim dan diperkirakan dalam waktu singkat akan merupakan
kanker dengan insiden tertinggi pada wanita.
Di Indonesia, kanker payudara di lihat berdasarkan registrasi berbasis patologi dengan
insiden relatif 11,5% (11-12 kasus baru per 100.000 penduduk berisiko). Kanker payudara
dengan mutasi pada gen BRCA memiliki karakteristik sebagai kanker yang bersifat invasif,
sering muncul pada usia muda dan biasanya bilateral (90-95%). Kanker payudara adalah
penyakit yang tidak menular dan penyakit ini paling sering terjadi pada perempuan dengan
penyebab utama adalah faktor genetik dan kanker payudara adalah salah satu penyakit yang
telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia. Setiap tahun sebanyak 12 juta orang di
seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena kanker
payudara.

Skenario

Dalam studi yang dipublikasikan di majalah New England Journal of Medicine, peneliti 
melaporkan hasil analisa data dari 154 individu dengan kanker payudara tidak ditemukan
mutasi BRCA1 atau BRCA2. Akan tetapi pada 362 individu dengan kanker payudara
mengalami mutasi gen PALB2. Perempuan dengan mutasi pada gen PALB2 mempunyai
peluang sebanyak 35% mengalami kanker payudara jika usia telah mencapai 70 tahun.
Namun kalangan ilmuwan menyatakan bahwa risiko tersebut juga sangat tergantung pada
faktor keturunan.

Identifikasi istilah 

PALB 2: Pendamping dan pelokalisasi BRCA2 yang memberikan instruksi untuk membuat
protein yang bekerja dan bersinergi dengan protein BRCA2 untuk memperbaiki DNA yang
rusak dan mencegah pertumbuhan tumor.
BRCA 1 dan BRCA 2: Merupakan gen yang berfungsi untuk membantu memperbaiki DNA
yang rusak serta dapat menghancurkan sel- sel yang tidak dapat diperbaiki.

Kanker Payudara : Kondisi Ketika sel kanker terbentuk di jaringan payudara, kanker bisa
terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus) atau di saluran (duktus) yang
membawa air susu dari kelenjar ke putting payudara. Kanker juga bisa terbentuk di jaringan
lemak atau jaringan ikat di dalam payudara.

Gen : Adalah materi genetik yang tersusun atas DNA yang berada pada kromosom, gen juga
merupakan unit dasar pewarisan genetik yang diturunkan dari orang tua pada keturunannya.

Rumusan Masalah

Kanker payudara terjadi akibat mutai gen PALB 2 dan juga faktor usia serta keturuan.

Hipotesis

PALB 2, faktor usia, dan faktor keturunan berperan dalam terjadinya kanker payudara. 

Sasaran belajar 

1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian mutasi

2. Mahasiswa mampu memahami faktor penyebab mutasi 

3. Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis mutasi 

4. Mahasiwa mampu mempelajari mutasi somatik dan mutasi gametik 

5. Mahasiswa mampu mempelajari mutasi genetik dan mutasi kromosom 

6. Mahasiswa mampu mengetahui tentang gen BRCA1, BRCA2, DAN PALB2

7.  Mahasiswa mampu mengetahui tentang kanker payudara 


Mutasi

Mutasi adalah perubahan materi genetik (DNA atau RNA), keduanya pada tingkat sekuens
gen dan tingkat kromosom. Mutasi pada tingkat kromosom biasanya sering disebut
penyimpangan. Mutasi gen bisa mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi
kalangan pendukung evolusi mengenai munculnya variasi-variasi baru pada spesies.
Peristiwa mutasi disebut mutagenesis, makhluk hidup yang mengalami mutase disebut
mutagen. Penyebab mutasi disebut mutagen (agen mutasi), kebanyakan mutagen adalah
bahan kimia, fisika, dan biologi yang memiliki daya tembus yang kuat dan menembus
material genetika di dalam nukleus. Misalnya: zat radioaktif, zat kimia yang keras dan virus.
Namun, ada juga mutagen yang tidak begitu jelas. Terdapat dua jenis mutasi yaitu mutasi
menurut jenis dan mutasi berdasarkan bagian dimana mutasi itu terjadi. Mutasi yang
diklasifikasikan menurut jenisnya meliputi mutasi somatik dan mutasi gametik, sedangkan
mutasi berdasarkan bagian terjadinya meliputi mutasi kromosom dan mutasi genetik.

Faktor penyebab mutasi 

Faktor – faktor penyebab mutasi (mutagen) terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya yaitu:

1. Mutagen bahan kimia


Salah satu contoh dari mutagen bahan kimia yaitu, zat digitonin dan kolkisin. Kolkisin
merupakan zat yang dapat mencegah pembentukan benang spindel pada proses
selanjutnya, dan dapat menghambat pembelahan sel pada anafase. Mutagen ini juga
terbagi lagi menjadi tiga bagian yang diantaranya adalah analog basa, agen penyela,
dan agen pengubah basa.
 Analog basa : Senyawa sebagai contoh analog basa adalah 5-
Bromourasil (5BU). 5-BU adalah analog dari timin. Dalam hubungan
ini, posisi karbon ke- 5 ditempati oleh gugus brom, sebelumnya posisi
ini ditempati oleh kelompok metil. Kehadiran gugus brom juga
mengubah distribusi muatan serta meningkatkan kemungkinan
tautomerik.
 Agen penyela : Senyawa diklasifikasikan sebagai agen interkalasi
yang akan melakukan insersi antara basa-basa yang berdekatan pada
satu atau kedua untai DNA. Misalnya, proflavin, aeridine, ethidium
bromide, dioxin dan ICR-70.

 Agen pengubah basa : Senyawa yang diklasifikasikan sebagai


pengubah basa adalah zat deaminasi, gugus hidroksil, dan zat alkilasi.
Agen deaminasi berperan dalam pasangan sitosin yang menghasilkan
urasil, yang berpasangan dengan adenin, menyebabkan pasangan basa
S-G bermutasi menjadi T-A. Regen hidroksil merupakan mutagen
hidroksim amina yang bereaksi dengan sitosin dan mengubah sitosin,
sehingga hanya dapat berpasangan dengan adenin, sehingga mutase S-
G menjadi T-A. Agen alkilasi memasukkan gugus alkil ke dalam basa,
menyebabkan perubahan basa membentuk pasangan basa yang
abnormal.

2. Mutagen bahan fisika


Salah satu contoh pada mutagen fisika adalah sinar ultraviolet, sinar radioaktif
dan sinar gamma. Penyebab perubahan mendadak ini adalah suhu dan radiasi. Radiasi
dapat dibedakan menjadi dua yaitu radiasi pengion dan radiasi non-pengion. Radiasi
pengion adalah radiasi dengan energi tinggi seperti sinar-X, sinar gamma, dan radiasi
sinar kosmik, radiasi pengion juga dapat menembus jaringan biologis. Sedangkan
radiasi non-pengion adalah radiasi berenergi rendah seperti radiasi ultraviolet. Radiasi
non-pengion tidak dapat menembus jaringan manusia, tetapi hanya dapat menembus
permukaan sel karena energinya yang rendah. Radiasi pengion dapat menyebabkan
mutase gen dan kerusakan kromosom, yang menyebabkan penghapusan,
penggandaan, penyisipan, translokasi, dan pemutusan kromosom.

3. Mutagen bahan biologi


Virus dan bakteri diyakini sebagai penyebab virus dan bakteri mutase. Bagian
virus yang dapat menyebabkan mutasi adalah DNA.

Jenis-Jenis Mutasi 
A. Berdasarkan jenisnya sel yang bermutasi dibedakan menjadi dua yaitu:

 Mutasi Somatik : adalah mutasi yang terjadi pada sel- sel somatik, yaitu sel
tubuh, seperti sel kulit. Mutasi ini tidak akan diwariskan kepada keturunannya.

 Mutasi Gametik : Mutasi gametik terjadi pada sel germinal jantan atau
spermatogonia, sedangkan sel oosit pada perempuan, sehingga mutasi ini dapat
diturunkan pada keturunannya. Mutasi ini bisa normal atau non letal, sub- fatal
atau pembawa dan letal. Gen letal merupakan gen yang mati pada saat sebelum
usia reproduksi.

B. Berdasarkan kejadiannya :
 Spontan (spontaneous mutation) : adalah mutasi atau perubahan pada materi
genetik yang terjadi karena adanya suatu pengaruh yang tidak jelas, baik dari
sekitar lingkungan luar maupun dari internal organisme itu sendiri.
 Induksi (induced mutation) : adalah mutasi yang diakibatkan oleh paparan
dari sinar ultraviolet yang secara mendasar tidak terdapat perbedaan antara
mutasi yang terjadi secara alami dan mutasi hasil induksi.

C. Berdasarkan tempat terjadinya mutasi dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:


 Mutasi Kromosom : disebabkan oleh perubahan struktur kromosom atau
perubahan jumlah kromosom. Istilah mutase biasanya digunakan untuk
perubahan genetik, Perubahan kromosom yang dapat diamati diketahui seperti
variasi kromosom atau mutasi mayor atau penyimpangan. Mutasi kromosom
biasanya disebabkan oleh meiosis dan mitosis.

Pada prinsipnya, mutase kromosom digolongkan menjadi dua, yaitu :


- Mutasi kromosom akibat perubahan jumlah kromosom:
Mutasi kromosom karena perubahan jumlah kromosom (ploid) melibatkan
kehilangan atau penambahan perangkat kromosom (genom) disebut
euploid terjadi hanya pada salah satu kromosom yang disebut genom
aneuploid.
- Mutasi kromosom akibat perubahan struktur kromosom:
Mutasi yang disebabkan oleh perubahan atau kerusakan struktur
kromosom. Mutasi pada kromosom ini disebut juga istilah distorsi
(kerusakan) bentuk kromosom. Macam- macam distorsi (kerusakan)
adalah:

 Delesi atau defisiensi : adalah mutasi yang disebabkan oleh


kurangnya fragmen kromosom. Ini karena beberapa keruskan
kromosom menghilang, jadi kromosom tidak mencukupi
segmentasi. Kehilangan saat kromosom rusak dan hilang selama
pembelahan sel. Kromosom tempat fragmen tersebut berasal,
kemudian akan kehilangan gen-gen tertentu. Namun dalam
beberapa kasus, fragmen patahan tersebut dapat berkaitan dengan
kromosom homolog menghasilkan duplikasi. Delesi terdiri dari
berbagai macam antara lain, delesi terminal, delesi intertitial, delesi
cincin, dan delesi ioop.

 Duplikasi : Mutasi yang disebabkan oleh fragmen kromosom yang


berlebihan. Salinan terjadi karena adanya fragmen kromosom 29
yang menyebabkan lebih banyak fragmen kromosom dari
kromosom aslinya. Mutasi ini terjadi selama meiosis, sehingga
memungkinkan adanya kromosom lain (homolognya) yang tetap
normal. Duplikasi menampilkan cara peningkatan jumlah gen pada
kondisi diploid. Ini dapat terjadi melalui beberapa cara, misalnya:
pematahan kromosom, transposisi fragmen yang retak,
penyimpangan dari mekanisme meiosis, reorganisasi kromosom
selama translokasi konsekuensi dari inversi heterozigot, dan hasil
pengobatan zat mutagen.

 Translokasi : adalah bagian dari segmen penghapusan kromosom


ke kromosom lain yang bukan kromosom homolog atau mutasi,
segmen kromosom menjadi kromosom non-homolog. Macam-
macam translokasi antara lain:
o Translokasi tunggal :Translokasi ini terjadi jika kromosom
yang patah pada satu tempat, kemudian bagian yang patah
tersebut bersambungan dengan kromosom lain yang bukan
homolognya4.

o Translokasi perpindahan : Terjadi jika kromosom patah di


dua tempat dan patahannya bersambungan dengan
kromosom lain yang bukan homolognya4.

o Translokasi resiprok : Terjadi jika dua buah kromosom


yang bukan homolognya patah pada tempat tertentu,
kemudian patahan tersebut saling tertukar4.

 Inversi : Mutasi yang terjadi karena selama meiosis


kromosom terpilin dan terjadinya kiasma, sehingga terjadi
perubahan letak atau kedudukan gen- gen dengan kata lain,
inversi adalah mutasi yang mengubah posisi suatu gen akibat
meiosis kromosom terpilin.

 Isokromosom : Ialah mutasi kromosom saat pemotongan


berulang sentromer berubah arah pembagian ini membentuk
dua kromosom yang masing-masing identik.

Mutasi Gen

Mutasi gen juga dapat dianggap sebagai mutasi titik. Mutasi adalah mutasi di mana
perubahan kimiawi terjadi pada satu atau lebih pasangan basa dalam satu gen. Peristiwa
mutasi ini adalah perubahan urutan DNA. Mutasi gen itu sendiri dapat dibagi menjadi empat
jenis berikut.
 Mutasi salah arti ( Missense Mutation) : adalah perubahan pada kode genetik, yang
biasanya berada pada posisi pertama dan kedua dari kodon, sehingga mengubah asam
amino dalam rantai polipeptida.
 Mutasi diam (Silent Mutation) : adalah perubahan pasangan basa pada gen ketiga
kodon, mengakibatkan perubahan pada kode genetik, tetapi tidak berpengaruh pada
asam amino yang dihasilkan.
 Mutasi tanpa arti ( Nonsense Mutation) : adalah mutasi yang mengubah kodon
asam amino tertentu menjadi kodon stop, dengan demikian menghentikan
pembentukan protein sebelum selesai.
 Mutasi pergeseran kerangka (Frameshift Mutation) : adalah mutasi yang mungkin
disebabkan oleh peningkatan atau penurunan satu atau lebih nukleotida dalam gen,
yang dapat menyebabkan pergeseran kerangka pembacaan.

BRCA1 & BRCA2, PALB2

BRCA1, BRCA2 dan PALB2 adalah gen germinal yang dapat diturunkan ke generasi
berikutnya. Gen BRCA1 dan BRCA2 (gen kanker payudara 1 dan 2) merupakan gen penekan
tumor yang berperan dalam perbaikan DNA, sedangkan PALB2 merupakan penghasil protein
untuk gen penekan tumor dan gen pelengkap untuk rekombinasi homolog. BRCA1 dan
BRCA2 memiliki peran atau fungsi dalam control pos pemeriksaan siklus sel, perbaikan
DNA dan pemodelan kromatin. Gen PALB2 disebut BRCA2 chaperone and localizer, dan
memberikan penjelasan tentang protein yang bekerja bersama dengan protein yang bekerja
bersama dengan protein BRCA2 untuk memperbaiki DNA yang rusak dan mencegah
pertumbuhan tumor. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2014 menemukan bahwa gen
PALB2 abnormal dari kanker payudara adalah 5 hingga 9 kali lebih tinggi dari rata- rata,
hamper setinggi gen normal BRCA1 atau BRCA2.

Kanker Payudara

Kanker payudara adalah pertumbuhan abnormal sel-sel payudara yang terkadang dapat
dirasakan sebagai benjolan atau massa yang disebut tumor. Tumor ini terjadi ketika sel-sel
payudara membelah tanpa terkendali dan akan menghasilkan jaringan tambahan. Suatu tumor
payudara dapat bersifat jinak (tidak bersifat kanker) atau ganas ( bersifat kanker). Kelenjar
payudara merupakan derivatif sel epitel struktur anatomi payudara secara garis besar tersusun
dari jaringan lemak, lobus dan lobulus yang memproduksi cairan susu serta ductus lactiferos
yang berhubungan dengan glandula lobus dan lobulus yang berfungsi mengalirkan cairan
susu di samping itu juga terdapat jaringan yang penghubung antara pembuluh darah dan
limphe node.

Kesimpulan
Mutasi gen Pada kanker payudara yaitu BRCA1, BRCA2, PALB2 terbukti bahwa kanker
payudara juga dapat disebabkan oleh mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2.

Daftar Pustaka
1. 1. Nasution WM, Asfriyati A, Siregar FA. Pengaruh pemakaian kontrasepsi hormonal
dan riwayat keluarga terhadap kejadian kanker payudara di RSUD Dr. Pirngadi
Medan tahun 2017. Medika respati jurnal ilmiah kesehatan. 2018 [cited 2021 Jan
13];13(2), 39-47.
2. 2. Permana KAW, Permana MAY, Nisa S. Asosiasi triple negative breast cancer
(TNBC) dengan mutasi BRCA-1 dan etnisitas. Jurnal medula. 2019 [cited 2021 Jan
13];9(3), 398-403.
3. 3. Roy R, Chun J, Powell SN. BRCA 1 and BRCA 2 different roles in a common
pathway of genome protection. Nature reviews cancer.2012 [cited 2021 Jan 13];12(1),
68-78.
4. Warmadewi DA. Buku ajar mutasi genetik. 2017 [cited 2021 Jan 13].
5. Susilowati RP. Kajian sel dan molekuler hubungannya dengan penyakit pada
manusia. 2019 [cited 2021 Jan 13].
6. Panigoro S, et al. Panduan penatalaksanaan kanker payudara. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI; 2017. 
7. Alhuqail, A. J., Alzahrani, A., Almubarak, H., Al-Qadheeb, S., Alghofaili, L.,
Almoghrabi, N., ... & Karakas, B. High prevalence of deleterious BRCA1 and
BRCA2 germline mutations in arab breast and ovarian cancer patients. Breast cancer
research and treatment. 2018;168(3), 695-702.

Anda mungkin juga menyukai