Abstrak
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Kerusakan DNA
2. Pengubahan Dua Basa terdiri dari: dimer timin-timin yang diinduksi oleh
cahaya UV dan hubungan-silang preparat alkilasi bifungsional
4. Hubungan silang meliputi antara basa-basa dalam untai yang sama atau
berlawanan dan antara DNA dengan molekul protein (misal, Histon)
MUTASI DNA
Mutasi adalah perubahan materi genetik suatu sel yang diwariskan kepada
keturunannya baik pada urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf
kromosom. Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi
dapat disebabkan oleh kesalahan replikasi materi genetika selama pembelahan sel
oleh radiasi, bahan kimia (mutagen), atau virus, atau dapat terjadi selama proses
meiosis.
Menurut perubahan yang terjadi pada struktur gen, mutasi dapat dibedakan
menjadi:
a. Mutasi titik (point mutation), yaitu mutasi yang terjadi pada unit gen yang
paling kecil yaitu pada satu pasang nukleotida
b. Mutasi banyak basa (multi base mutation), yaitu mutasi yang terjadi pada
beberapa pasang nukleotida
c. Mutasi pada segmen DNA sehingga dapat mengubah struktur kromosom
(aberasi kromosom)
Mutasi gen
Mutasi gen ialah perubahan kimiawi pada satu atau beberapa pasangan
basa dalam satu gen tunggal yang menyebabkan perubahan sifat individu
tanpa perubahan jumlah dan susunan kromosomnya. Mutasi gen dapat terjadi
melalui berbagai cara diantaranya:
Mutasi Kromosom
Mutasi juga dapat dibedakan menjadi mutasi alami dan mutasi buatan
Mutasi DNA
Berdasarkan tingkat terjadinya, dikenal ada dua jenis mutasi DNA, yaitu mutasi
gen dan mutasi kromosom.
a. Mutasi Gen (Point Mutation)
Pengertian mutasi gen adalah perubahan yang terjadi pada gen baik DNA maupun
RNA.Mutasi gen terjadi pada susunan molekul DNA-nya bukan pada lokus atau
bagian lain dari kromosom. Perubahan-perubahan dalam bentuk struktur kimia
seperti disebutkan di atas, tidak mengganggu bentuk maupun jumlah kromosom,
tetapi menimbulkan perubahan RNA-m dan sebagai akibat mengubah protein atau
enzim yang disusun sehingga menghasilkan fenotipe yang berbeda. Hal ini
disebabkan oleh adanya perubahan pada basa-basa yang dapat memengaruhi DNA
dengan cara yang sangat berbeda.
AUGUUGCAGUGGUAA
Metionin-fenilalanin-glisin-triptofan
TACAACtTCACCATT
AUGUUGaAGUGGUAA
Metionin-fenilalanin-lisin– triptofan
TACAACGTCACCATT
AUGUUGCAGUGGUAA
Metionin-fenilalanin-glisin-triptofan
TACAAgGTCACCATT
AUGUUcCAGUGGUAA
Metionin-fenilalanin-glisin-triptofan
c. Mutagen
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya mutasi dikenal sebagai mutagenic
agent atau mutagen. Pada umumnya mutagen berupa bahan fisika, kimia, dan
biologi yang memiliki daya tembus kuat hingga dapat mencapai bahan genetis di
dalam sel. Namun, selain itu dijumpai pula mutasi yang tidak jelas mutagennya
yang diduga berasal dari alam dan akibat kesalahan metabolisme dalam sel.
Iradiasi
Meskipun sebagian besar mutasi menyebabkan organisme menjadi kurang efisien
karena merugikan, mutasi dan mutagen telah terbukti bermanfaat dalam beberapa
hal. Pengembangan sifat-sifat baru yang diinginkan telah dilakukan melalui
mutasi induksi dengan radiasi (penyinaran dengan sinar radioaktif). Proses radiasi
suatu bahan untuk tujuan tertentu dengan pancaran elektron dan neutron disebut
iradiasi. Di antara sinar-sinar radioaktif yang sering digunakan adalah sinar
gamma (γ) karena memiliki daya tembus yang besar.
Faktor kimia
Bahan kimia tertentu buatan manusia telah diketahui menyebabkan mutasi, dalam
banyak kasus dengan merevisi komposisi kimia dari DNA sel. Etil
methanesulfonate, suatu senyawa yang digunakan dalam penelitian laboratorium,
mempengaruhi salah satu dari empat basa komponen DNA yang berperilaku
secara kimia, sehingga timbul sel-sel mutan dengan urutan DNA yang berbeda
dari induk sel. Benzopyrene, komponen dari asap rokok, dan vinil klorida, bahan
dalam plastik, sama juga mempengaruhi DNA.
Faktor radiasi
Dunia kita mengandung berbagai jenis radiasi, baik yang terjadi secara alami dan
yang dihasilkan dari aktivitas manusia, yang juga mendorong mutasi. Radiasi
ultraviolet dari matahari menciptakan ikatan antara basa atau menghilangkan
ikatan basa yang lain, menyebabkan sel untuk mensintesis protein abnormal
ketika itu bagian dari DNA yang dibaca. Radiasi pengion, seperti yang
dipancarkan sinar-X, memecah untai DNA menjadi terpisah, yang dapat
menyebabkan mutasi ketika sel mencoba untuk memperbaiki DNA-nya
menggunakan molekul perevisi.
Faktor biologis
Mirip dengan bahan kimia dan radiasi, agen biologis dapat menyebabkan mutasi
dengan menyerang struktur DNA. Retrovirus seperti HIV dapat menyisipkan
materi genetik mereka ke dalam DNA sel inang. Tetapi beberapa virus dan bakteri
juga menghasilkan mutasi secara tidak langsung. Virus hepatitis B yang bertahan
lama di dalam tubuh dapat membuat tubuh mengeluarkan zat kimia defensif yang,
dari waktu ke waktu, menyebabkan mutasi, sedangkan kerusakan sel yang
berkepanjangan dan perbaikan berkelanjutan yang dihasilkan dari infeksi
Helicobacter pylori dapat meningkatkan mutasi pada sel-sel yang melapisi
lambung.
Mekanisme terjadinya kerusakan dan mutasi DNA
Kesimpulan
Daftar Pustaka