Anda di halaman 1dari 29

Dasar Embriologi

• Embriologi  Perkembangan embrio


• Embriogenesis  pembentukan dan perkembangan
embrio  fertilisasi (pembuahan) yang menghasilkan
zigot,selanjutnya berkembang membentuk individu
baru yang bervariasi dengan induknya.
 Morfogenesis  bentuk luar embrio
 Organogenesis  Organ embrio
Embriogenesis
Dibagi ke dalam beberapa tahapan :

Gametogenesis
Fertilisasi
Cleavage
Blastula
Grastula
Tubulasi
Neurulasi
GAMETOGENESIS
Defenisi Proses pembentukan gamet - gamet

Spermatogenesis
(spermatositogenesis &
spermiogenesis)
Proses pembentukan
sel spermatozoa
4 tahap
spermatogenesis :
Proliferasi
Tumbuh : miosis
Transformasi
Pematangan
fisiologis
4
Oogenesis

Proses
pembentukan ael
ovum
3 tahap oogenesis
:
Proliferasi
Tumbuh
Pematangan
6

Fertilisasi
Proses penyatuan atau peleburan inti sel telur (ovum)
Defenisi dengan sel spermatozoa memnebtuk mahluk hidup
baru yang disebut dengan zigot.

Zigot berkembang (membelah) membentuk morula, blastula, grastula


dan fetus

Fungsi Fertilisasi :
a. Fungsi reproduksi : fertilisasi memungkinkan pemindahan unsur
genetik dari para tetuanya
b. Fungsi perkembangan : fertilisasi menyebabkan rangsangan pada
sel telur untuk menyelesaikan proses pembelahan miosisnya dan
membentuk pronukleus betina. Pronukleus betina akan melebur
(synggami) dengan pronukleus jantan (berasal dari inti sel
spermatozoa) membentuk zigot.
Proses fertilisasi

Terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh


sperma dan terjadi di tuba falopii dengan kajadian sebagai berikut :

1. Penetrasi sperma

Oosit mengeluarkan fertilizin untuk menarik sperma


agar mendekatinya. Sperma harus menembus lapisan-
lapisan yang mengelilingi oosit sekunder dengan cara
mengeluarkan enzim hialuronidase untuk melarutkan
senyawa hialuronid pada corona radiata,lalu
mengeluarkan akrosin untuk menghancurkan
glikoprotein pada zona pelusida dan inti fertilizin agar
dapat melekat pada oosit sekunder.
2. Proses di sel telur

sel-sel granulosit di bagian korteks


oosit sekunder mengeluarkan
senyawa tertentu agar zona
pelusida tidak dapat di tembus oleh
sperma yang lainnya.Penetrasi
sperma akan merangsang sel telur
untuk menyelesaikan proses miosis
II yang menghasilkan 3 badan polar
dari satu ovum (inti oosit sekunder)
3. Setelah penetrasi

Setelah sperma memasuki


oosit , nukleus pada
kepala sperma membesar
dan ekornya berdegenerasi
4. Penggabungan inti

terjadi penggabungan inti sperma


yang mengandung 23 kromosom
(haploid) dengan inti ovum yang
mengandung 23 kromosom
(haploid) sehingga menghasilkan
zigot.
Pembelahan (Cleavage)

Tipe : Holoblastik tidak teratur

Hasil pembelahan : setumpuk sel yang bergerombol


(morula). Umumnya pada tahapan ini sel berjumlah
16 -32 sel.
Blastula
Sel-sel embrio bermigrasi ke bagian kutub & membentuk
sebuah rongga (Blastocoel)

Blastula terdiri dari 2 macam sel :


1. Inner cell mast (embrioblast) : berkembang menjadi
embrio
2. Outer cell mast (trofoblast) : berkembang menjadi
Funikulus umbilikus (tali pusat), fungsi :
* sebagai kait pada endometrium
* Mengeluarkan enzim proteolitik yang mencerna &
mencairkan sel-sel endometrium menjadi cairan &
nutrien bagi blastula
Tahap ini embrio sudah berada dalam korpus uteri untuk
impantasi/nidasi 14
Grastula
Merupakan proses pembentukan 3 lempeng daun kecambah
( ektoderm, mesoderm & endoderm)
Masing-masing lempeng kecambah ini menyusu diri dan
berdiferensiasi membentuk bagian tubuh dari embrio

Lempeng kecambah Bagian yang dibentuk


Ektoderm Lapisan kulit & saraf
Mesoderm Lapisan otot & pembuluh darah
Organ vital tubuh ( saluran cerna )
Endoderm
Tubulasi
Pertumbuhan yang mengiring pembentukan grastula atau
disebut juga dengan pembumbungan

Daerah bakal pembentukan alat dari ke tiga lapis


benih embrional, menyusun diri sehingga berupa
bumbung, berongga
Neurulasi
Perkembangan sistem saraf fetus

Proses neurulasi :
Notokord menginduksi sel epitel ectoderm membentuk
lempeng saraf
Ke dua tepi lempeng saraf terjadi penebalan melipatan saraf

Bagian tengah lempeng saraf melekuk membentuk alursaLipatan


saraf pada alur saraf bergerak ke tengah membentuk buluh saraf
Organogenesis
Perubahan embrio dari bentuk primitif ke bentuk definitif, dan
memiliki bentuk & rupa yang spesifik dalam suatu spesies

Terjadi pada minggu ke 3 dan berakhir pada minggu ke 8

Pertumbuhan jenis kelamin, wajah & watak


khusus bagi individu

Hasil : EMBRIO FETUS


F a k t a Penciptaan Manusia
Minggu 4 - 8

Terbentuk vasculer, tulang wajah, mata, jari kaki & tangan, terbentuk
selaput ekstraembrionik
Minggu ke 8 - 12

Organ vital terbentuk, otak, dagu, hidung, kelopak mata yang jelas.
Janin mulai beraktivitas ( menendang)

ervinadewi28@yahoo.com
Minggu ke 12 - 16

Paru-paru berkembang, detak jantung sudah dapat didengar, mulai


tumbuh rambut & bergerak memutar
Minggu ke 16 - 20

Bagian tubuh sudah lengkap, janin


bisa menghisap jempol dan
bereaksi terhadap suara ibu
Minggu ke 20 - 24

Alat kelamin terbentuk, cuping hidung terbuka, belajar bernafas &


memiliki waktu-waktu tetentu untuk tidur
Minggu ke 24 - 28

Lemak di bawah kulit menumpuk, kelopak mata membuka & otak mulai
aktif. Mampu mengenali suara ibu & detak jantung bertambah cepat
jika ibunya berbicara.
Minggu ke 28 - 32

Mata mulai berkedip, kepala mulai turun ke bawah. Paru-paru terbentuk


sempurna. Janin sudah lengkap. Susah bergerak
Minggu ke 36

Berlatih berkedip, bernafas & menelan. Rambut halus di sekujur tubuh


mulai menghilang

Minggu ke 38

Kepala sudah berada di rongga panggul, siap dilahirkan


Minggu ke 40 ( 9 bulan )

Plasenta mengambil alih & memberi sinyal bahwa bayi siap dilahirkan.
Bayi masih tidur dengan tenang sampai tiba saatnya KELAHIRAN
Determinasi Sex Fetus
Determinasi sex artinya penentuan jenis kelamin
Jenis kelamin ditentukan oleh ada tidaknya kromosom “Y”
sebagai pasangan kromosom “X”. Fetus yang memiliki
kromosom ‘Y” berarti Laki-laki.
Setiap zigot memiliki peluang yang sama untuk berjenis
kelamin laki-laki atau perempuan
Laki-laki
Perempuan
Kromosom XY XX

Gamet X Y X Y

Filial XX XY XX XY

Determinasi sex dimulai dengan differensiasi gonad serta


dipengaruhi oleh aktivitas hormon

Anda mungkin juga menyukai