Anda di halaman 1dari 3

Cytoskeleton

Kemampuan sel eukariotik untuk mengangkat variasi bentuk-bentuk sel, mengatur banyak
komponen bagian dalamnya, berinteraksi secara mekanik dengan lingkungan, dan melakukan
koordinasi pergerakan-pergerakan bergantung pada sitoskeleton- sebuah jaringan yang rumit yang
terdiri dari protein filament sepanjang sitoplasma. Bentuk serabut inimembantu mendukung
besarnya volume sitoplasma di sel eukariotik, sebuah fungsi utama yang penting di sel hewan, yang
mana tidak mempunyai dinding sel. Meskipun beberapa komponen kerangka sel terdapat di bakteri,
sitoskeletonlah yang besarnya paling menonjol dan secara struktur komplek sel eukariotik.

Tidak seperti kerangka tubuh kita, namun, sitoskeleton adalah sebuah struktur dinamis yang dalam
yang scara terus menerus tergorganisasi sebagai pengubah bentuk sel, membagi dan merespon ke
lingkungannya. Sitoskeleton bukan hanya kerangka dari sell tetapi ototnya juga, dan itu secara
langsung responsibel terhadap gerakan berskala besar seperti crawling nya sel sepanjang permukan,
kontraksi otot, dan perubahan bentuk sel yang terjadi saat perkembangan embrio. Tanpa
sitoskeleton, luka tidak akan pernah sembuh, otot akan menjadi tidak berguna, dan sperma tidak
akan pernah sampai pada sel telur.

Sel eukariotik,seperti ada pabriknya untuk membuat produk yang komplek, mempunyai organisasi
bagian dalam yang tinggi dimana mesin terspesialisasi dipusatkan di area yang berbeda tetapi terkait
oleh sistem transport. Sitoskeleton mengontrol lokasi organel sel yang menyalurkan fungsi-fungsinya
yang terspesialisasi, juga untuk menyediakan perlengkapan transport diantara mereka. Itu juga
responsibel untuk segregasi dari kromosom kedalam sel anakan dan jepitan terpisah dari sel pada
pembelahan, seperti yang kita diskusikan di chapter 18.

Sitoskeleton terbentuk diatas sebuah


kerangka dari tiga tipe protein filament,
filamen intermediet, mikrotubulus, dan
filamen aktin. Seperti yang ditunjukkan
gambar disamping. Setiap tipe dari filament
mempunyai sifat mekanis yang berbeda dan
terbentuk dari sebuah protein subunit yang
berbeda. Sebuah famili dari protein fibrosa
membentuk filament intermediet: tubulin
adalah subunit di mikrotubulus: dan aktin
adalah subunit di filamen aktin. Dalam setiap
hal, ribuan subunit berkumpul kedalam sebuah benang halus dari protein yang terkadang meluas
melintangi seluruh sel.

Di chaper ini kita memikirkan struktur dan fungsi dari 3 tipe kerangka protein filament secara
bergiliran. Kita mulai dengan filament yang memberikan kekuatan mekanik sel. Kemudian kita
melihat bagaimana keseluruhan sel terbentuk dari mikrotubulus yang mendorong sel bergerak
seperti protozoa dan sperma, dan bagaimana aktin sitoskeleton memberi dorongan paksaan untuk
pergerakan sel fibroblast. Terakhir, kita mendiskusikan bagaimana sitoskeleton memungkinkan
menyetir suatu kontraksi otot.
Intermediet filament membentuk serabut Mikrotubulus adalah rongga Filament aktin (terkenal sebagai
dengan sebuah diameter kira-kira 10 nm; silinder yang terbentuk dari mikrofilamen) adalah polimer
mereka terbentuk dari protein fibrosa protein tubulin. Mereka panjang heliks dari protein aktin.
filamen intermediet. Satu tipe dari dan lurus dan secara tipikal Strukturnya fleksibel, dengan
intermediet filamen membentuk sebuah mempunyai satu ujung yang diameter kira-kira 7nm, yang
meshwork yang disebut nuclear lamina dempet ke sebuah pusat organisasi terorganisasi kedalam berbagai
hanya dibawah nuclear membran bagian mikrotubulus tunggal yang disebut ikatan linear, jariangan 2 dimensi,
dalam. Tipe yg lain memperluas sentrosom. Dengan diameter dan gel 3 dimensi. Meskipun
melintangi sitoplasma, memberi kekuatan bagian luar 25 nm, mikrotubulus filamen aktin tersebar sepanjang
mekanik sel dan mendistribusi stres lebih kaku dari filament aktin atau sel, mereka paling tinggi
mekanik di jaringan epitel dengan filament intermediet, dan mereka konsentrasinya di kortek, lapisan
memutar sitoplasma dari persimpangan patah ketika meregang. sitoplasma hanya dibawah
sel satu ke sel lainnya. Filamen membran plasma.
intermediet sangat fleksibel dan
mempunyai kekuatan peregangan yang
besar. Mereka mengubah bentuk
dibawah stres tetapi tidak patah.

Intermediet Filamen

Filamen intermediet mempunyai kekuatan tarikan yang besar, dan fungsi utamanya adalah
memungkinkan sel untuk menahan stres mekanis yang terjadi ketika sel meregang. Filamen yang
disebut intermediet karena, didalam sel otot polos dimana mereka pertamakali ditemukan,
diameternya (kira-kira 10nm) antara aktin filamen yang lebih tipis dan myosin filamen yang lebih
tebal. Filamen intermediet adalah filament sitoskeleton terberat dan paling kuat; ketika sel diberi
konsentrasi larutan garam dan detergen tanpa ion, filamen intermediet bertahan, sementara
sebagian besar sisi sitoskeleton hancur.

Filamen intermediet ditemukan di sitoplasma dari sebagian besar sel hewan. Mereka secara khusus
membentuk sebuah jaringan sepanjang sitoplasma, mengelilingi nukleus dan memperluas ke
pinggiran sel. Mereka sering berlabuh ke membran plasma pada sel-sel yang bersimpangan yang
disebut desmosom, dimana membran plasma tersambung ke sel lain. Filament intermediet juga
ditemukan didalam nukelus sel eukariotik. Disana mereka membentuk meshwork (seperti jala yang
bertautan) yang disebut nuclear lamina, dimana mendasari dan menguatkan nuclear envelope. Di
bagian ini kita melihat bagaimana struktur dan pertemuan dari filamen intermediet membuat
mereka secara mencocokan penguatan sel dan perlindungan mereka dari kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai