Anda di halaman 1dari 22

Kelompok

11

1. Ambar Fitria Ningtyas (20119003)


2. Hanisah (20119020)
3. Olivia Mardhani Putri (20119034)
4. Siti Nur Rohma Fitri H. (20119051)
MALARIA
Consultan Entomologi Divisi Penyakit Parasit dan Pusat
Malaria untuk Kesehatan Gobal Unicef, William A. Hawley,
PhD, MPH mengatakan Provinsi Papua masih menjadi daerah
berkategori endemis tinngi penyebaran penyakit malaria.
William menyebutkan khusus untuk daerah Papua
sebelumnya penyebaran penyakit malaria ada di 8 kabupaten
dalam endemis tertinggi, namun setelah adanya berbagai
program yang dilakukan pemerintah setempat terhadap
pemberantasan penyakit malaria ini telah berkurang menjadi
5 kabupaten yaitu Kabupaten Jayapura, Keerom, Boven
Digoel, Timika dan Kabupaten Sarmi.
Lanjutan
 Gejala : Timbul setidaknya 10-15 hari setelah digigit nyamuk. Munculnya
gejala melalui tiga tahap selama 6-12 jam, yaitu menggigil, demam dan
sakit kepala, lalu mengeluarkan banyak keringat dan lemas sebelum suhu
tubuh kembali normal. Tahapan gejala malaria dapat timbul mengikuti
siklus tertentu, yaitu 3 hari sekali (tertiana) atau 4 hari sekali (kuartana)

 Penyebab : Manusia dapat terkena malaria setelah digigit nyamuk yang


terdapat parasit malaria didalam ubuh nyamuk. Gigitan nyamuk tersebut
menyebabkan parasit masuk kedalam tubuh manusia. Parasit ini akan
menetap di organ hati sebelum siap menyerang sel darah merah. Parasit
malaria ini bernama Plasmodium dan hospes perantaranya adalah nyamuk
Anopheles betina. Jenis Plasmodium bermacam-macam, dan akan
berpengaruh terhadap gejala yang ditimbulkan serta pengobatannya

 Pengobatan Malaria : Malaria harus segera ditangani untuk mencegah


resiko koplikasi yang berbahaya. Penanganan malaria dapat dilakukan
dengan pemberian obat anti malaria. Obat-obatan ini prlu disesuaikan
dengan jenis parasit penyebab malaria, tingkat keparahan, atau riwayat
area geografis yang pernah ditinggali penderita.
TUBERKULOSIS

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua mencatat sebanyak 6.394


kasus penyakit tuberkulosis (TB) sepanjang 2017. Menurut Marthen,
angka keberhasilan pengamatan TB baru sekitar 65%. Secara
penemuan sudah bagus karena sudah melewati target nasional.
Lanjut dia, tetapi untuk menyelesaikan karena pengobatan TB
selama 6 bulan untuk itu harus diawasi selama 6 bulan. Namun kata
Marthen, selalu saja terkendala dibulan kedua, karena kalau pasien
TB sudah minum obat maka batuk batuk sudah tidak ada, nagsu
makan sudah mulai bagus, sudah tidak ada sesak nafas, badan
sudah terasa sehat maka pasien yang bersangkutan sudah tidak
minum obat.ia menyebutkan target pencapaian TB secara nasional
sebanyak 85 persen, sehingga perlu didampingi. Marthen
menambahkan, hingga kini pelaporan kasus TB dari setiap
kabupaten secara online tinggal diterima di Dinkes Provinsi.
Lanjutan

 Gejala : Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama,


penderita TBC juga akan merasakan beberapa gejala lain seperti (demam,
lemas, berat badan turun, tidak nafsu makan, nyeri dada, dan berkeringat dingin

 Penyebab : TBC (tuberkulosis) disebabkan oleh infeksi kuman dengan nama


yang sama yaiu Mycobacterium Tuberculosis. Kuman atau bakteri ini menyebar
di udara melalui percikan ludah penderita, misalnya saat berbicara, batuk atau
bersin. Meski demekian, penularan TBC membutuhkan kontak yang cukup dekat
dan cukup lama dengan penderita, tidak smuah penyebaran flu. Semakin lama
seseorang berinteraksi dengan penderita TBC, semakin tinggi risiko untuk
tertular. Misalnya, anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita
TBC

 Pengobatan : Penyakit ini dapat disembuhkan dan jarang berakibat fatal jika
penderita mengikuti saran dari dokter. Prinsip utama pengobatan TBC adalah
patuh untuk minum obat selama jangka waktu yang dianjurkan oleh dokter
(minimal 6 bulan). Obat yang diminum merupakan kombinasi dari isoniazid,
rifampicin, pyrazinamide dan ethambutol. Untuk penderita yang sudah kebal
dengan kombinasi obat tersebut, akan menjalani pengobatan dengan kombinasi
obat yang lebih banyak dan lebih lama. Lama pengobatan dapat mecapai 18-24
bulan
LANJUTAN
HIV
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua mengklaim
prevelensi atau situasi maupun jumlahkeseluruhan kasus penyakit
HIV yang trjadi di bumi cenderawasih, cenderung mengalami
penurunan setiap tahunnya. Dimana pada akhir 2017, jumlah
prevelensi mencapai 1,9%, dibanding 2006 yang menurut Survei
Terpadu HIV dan Perilaku (STHP) Departemen Kesehatan RI 2,4%.
Dikatakan Constant, perkembangan HIV yang terpenting saat ini
bukan pada jumlahnya yang telat mencapai sekitar 32 ribu kasus.
Melainkan angka penemuan kasus baru hingga terlihat seolah-olah
ada kenaikan. Maka dari itu program penanganan HIV di bumi
cenderawasih wajib untuk berjalan terus sehingga upaya untuk
menekan perkembangan virus mematikan ini, bisa terlaksana
sebagaimana mestinya.
n
 Gejala : Ada 3 tahap, yang pertama tahap infeksi akut (demam hingga
menggigil, muncul ruam dikulit, muntah, nyeri pada sendi dan otot,
pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepal, sakit perut, sakit
tenggorokan dan sariawan), tahap kedua yaitu tahap laten (berat badan
turun, berkeringat dimalam hari, demam, diare, mual, muntah, herpes
zoster, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, dan tubuh
merasa lemah), tahap ketiga yaitu tahap AIDS (BB turun tanpa sebab,
berkeringat dimalam hari, bercak putih di lidah, mulut, kelamin dan anus,
bintik ungu (sarkoma kaposi), demam 10 hari, ineksi jamur dan gangguan
saraf)

 Penyebab : AIDS disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV).


HIV yang masuk kedalam tubuh akan mengahancurkan sel CD4. Sel CD4
adalag bagian dari sel darah putih yang melawan infeksi. Semakin sdikit
sel CD4 dalam tubuh, maka semakin lemah pula kekebalan tubuh
seseorang

 Pengobatan : Meskipun saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV,
namun ada jenis obat yang dapat memperlambat proses perkembangan
virus yaitu obat Efavirenz, Etravirine, Nevirapine, Lamivudin dan Zidovudin
n
KUSTA
Konsulatan Nasional penyakit kusta dan frambosya dr Arry Pongtiku
mengatakan, penyakit kusta di Papua menduduki urutan ketiga
nasional setelah Papua Barat dan Maluku. Dari program pengobatan
penyakit kusta dan frambosya yang dilakukan Dinas Kesehatan
Provinsi Papua, rata-rata pasien kusta mencapai 1.300 kasus baru
tiap tahun. Arry mengatakan, angka kusta itu ditemukan di 17
kabupaten di Papua, diantaranya Kabupaten Mamberamo Raya,
Kabupaten Mappi, Kabupaten Sarmi, Biak Numfor, Kabupaten Boven
Digoel dan Kabupaten Jaya Wijaya. Daerah-daerah terpencil lainnya
di Papua, juga belum diakses padahal penyakit kusta adalah
penyakit yang bisa disembuhkan. Untuk mengatasi masalah kusta,
menurut Arry adalah menemukan pasien pasien kusta lalu di obati.
Setelah diobati maka tidak akan menular lagi ke keluarga terdekat,
tetangga atu komunitas terdekat.
n

 Gejala : Mati rasa, baik sensasi terhadap perubahan (suhu, sentuhan,


tekanan ataupun rasa sakit), muncul lesi pucat dan menebal pada kulit,
muncul luka tapi tidak terasa sakit, pembesaran saraf yang biasanya
terjadi di siku dan lutut, kelemahan otot sampai kelumpuhan tertama otot
kaki dan tangan, kehilangan alis dan bulu mata, mata menjadi kering dan
jarang berkedip (dapat menimbulkan kebutaan), hilangnya jari jemari,
kerusakan pada hidung yang dapat menimbulkan mimisan atau bisa
kehilangan tulang hiduing

 Penyebab : Kusta disebabkan oleh bakteri jenis Mycobacterium Leprae.


Bakteri ini tumbuh pesat pada bagian tubuhyang bersuhu lebih dingin
seperti tangan, wajah, kaki dan lutut. Cara penularannya memelalui
droblet

 Pengobatan : Penderita kusta akan diberi kombinasi antibiotik selama 6


bulan hingga 2 tahun. Jenis, dosis, dan durasi penggunaan antibiotik
ditentukan berdasarkan jenis kusta. Beberapa contoh antibiotik yang
digunakan untuk pengobatan kusta adalah rifampicin, dapsone, dan
clofazimine
FRAMBUSIA
Sebanyak 70 kasus penyakit kulit frambusia telah terdeteksi oleh
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua menyebar di Kabupaten
Kepulauan Yapen. Hal tersebut terungkap setelah Dinkes Papua
melakukan survei serologi pada beberapa kabupaten di provinsi
tersebut. Menurut Aaron, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan
terhadap 2.305 orang depan rapid diagnostic test (RDT) di
Kabupaten Kepulauan Yapen ditemukan 70 kasus dengankategori
umur 1-5 tahun. Survei yang sama juga dilakukan di Kabupaten
Keerom, Nabire, Sarmi dan Kota Jayapura. diKabupaten Nabire,
survei serologi dilakukan terhadap anak 1-5 tahun diperiksa melalui
RDT ditemukan 2 kasus frambusia. Penyakit frambusia adalah
sejenis penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri bernama
Treponema Pallidum, yang dimana kulit mengalami infeksi akibat
bakteri tersebut. Penyakit ini dapat dikategorikan sebagai penyakit
menular, karena penularannya sangat cepat hanya dengan kontak
langsung antara kulit penderita dengan kulit orang lain.
Lanjutan
 Gejala : STADIUM 1 (3-5 minggu setelah terpapar bakteri ini, akan muncul
benjolan seperti kelengkeng, umumnya dikaki atau bokong), STADIUM
2(ruam berkerak terbentuk, yang dapat mencangkup wajah, lengan, kaki
dan bokong), STADIUM 3(kersakan parah pada kulit, tulang dan sendi,
terutama di kaki, kerusakan wajah menyebabkan hancurnya sebagian
hidung, rahang atas, langit-langit mulut dan faring

 Penyebab : Frambusia disebabkan oleh subspecies Treponema Pallidum,


bakteri yang menyebabkan sifilis (penyakit menular seksual). Penyakit ini
bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi

 Pengobatan : Diobati dengan satu suntikan penisilin, diberikan dala


berbagai dosis tergantung usia pasien. Bila alergi pada penisilin maka
dokter memberikan obat dengan azithromycin, tetracycline atau
doxycycline
DIARE

Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan


encernya tinja yang dikeluarkan dengan frekuensi
buang air besar (BAB) yang lebih sering
dibandingkan dengan biasanya. Diare terjadi akibat
konsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Gejala
diare yaitu rasa sakit di perut dengan tinja encer
hingga kram perut dan tinja sangat encer, pada
diare parah, penderita akan mengalami demam
dan kram perut yang hebat.
LANJUTAN
LANJUTAN
Langkah pencegahan diare :
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan
2. Tidak memakan makanan yang kurang
bersih
3. Memasak makanan dengan matang
4. Memakan makanan yang masih segar
Pneumoni
a

Menurut WHO, hampir 1 dari 5 balita di


negara berkembang meninggal dunia
disebaabkan oleh pneumonia. Gejalanya
yaitu nafas cepat, demam tinggi, sakit
kepala, atuk, menggigil, nafsu makan hilang,
sesak nafas. Jika sudah sangat kritis
biasanya gejala yang dialami berupa kejang,
kesadaran menurun, hipotermia (suhu tubuh
menurun), dan tidak bereaksi (letargi).
LANJUTAN

Diagnosis pneumonia sebaiknya dipastikan


dengan rontgen (x-ray) dan uji laboratorium,
agar diagnosis tepat dan akurat sehingga
dapat diobati dengan tepat
MYALGIA
Myalgia atau nyeri otot, dapat disebabkan oleh hal
hal seperti olahraga berlebihan, mengalami
kecelakaan, teknik olahraga yang salah. Gejalanya
yaitu nyeri otot, nyeri sendi, lemas bahkan demam.
Segeralah minta bantuan medis jika mengalami
nyeri otot dengan gejala demam, bengkak pada
area nyeri, nyeri hingga beberapa hari.
LANJUTAN

Cara mengatasi myalgia :


1. Tidur yang cukup
2. Mengistirahatkan bagian tubuh yang terasa nyeri
3. Melakukan peregangan di bagian yang nyeri
4. Mengompres otot yang nyeri dengan kompres hangat
atau dingin
5. Menginsumsi obat pereda nyeri
GASTRITIS
Gastritis atau tukak lambung merupakan penyakit
pada lambung akibat adanya radang pada dinding
lambung. Peradangan kronis pada lambung dapat
berisiko berkembang menjadi kanker dan
pengikisan lapisan lambung (gastritis erosif) yang
menyebabkan adanya luka dan pendarahan pada
lambung.
Gejalanya yaitu : nyeri pada ulu hati, perut
kembung, cegukan, mual, muntah, nafsu makan
hilang, cepat merasa kenyang, BAB dengan tinja
berwarna hitam, jika sudah kronis akan mengalami
munah darah.
LANJUTAN
Pengobatan gastritis biasanya dokter akan memberi obat
berupa
1. Antasida yang mampu meredakan rasa nyeri pada
lambung dengan cara kerja menetralisir asam lambung.
2. Penghambat histamin 2 yang mampu meredakan dengan
menurunkan produksi asam lambung.
3. Penghambat pompa proton (PPI) yang juga mampu
meredakan dengan menurunkan produksi asam lambung.
4. Antibiotik diresepkan olheh penderita yang terinfeksi oleh
bakteri yaitu Helicobacter pylori.
5. Antidiare diresepkan dengan keluahan diare.

Anda mungkin juga menyukai

  • RPS Uct
    RPS Uct
    Dokumen13 halaman
    RPS Uct
    olivia mardhani putri
    Belum ada peringkat
  • Dasar Embriologi
    Dasar Embriologi
    Dokumen29 halaman
    Dasar Embriologi
    olivia mardhani putri
    Belum ada peringkat
  • Tugas2metodelab 20119034olivia
    Tugas2metodelab 20119034olivia
    Dokumen1 halaman
    Tugas2metodelab 20119034olivia
    olivia mardhani putri
    Belum ada peringkat
  • 1112 1754 1 SM PDF
    1112 1754 1 SM PDF
    Dokumen8 halaman
    1112 1754 1 SM PDF
    olivia mardhani putri
    Belum ada peringkat
  • D4 TLM
    D4 TLM
    Dokumen15 halaman
    D4 TLM
    olivia mardhani putri
    Belum ada peringkat
  • Soal Dan Jawaban PPKN
    Soal Dan Jawaban PPKN
    Dokumen4 halaman
    Soal Dan Jawaban PPKN
    olivia mardhani putri
    Belum ada peringkat
  • Materi
    Materi
    Dokumen27 halaman
    Materi
    olivia mardhani putri
    Belum ada peringkat
  • Bumi Manusia
    Bumi Manusia
    Dokumen6 halaman
    Bumi Manusia
    olivia mardhani putri
    Belum ada peringkat