11
Pengobatan : Penyakit ini dapat disembuhkan dan jarang berakibat fatal jika
penderita mengikuti saran dari dokter. Prinsip utama pengobatan TBC adalah
patuh untuk minum obat selama jangka waktu yang dianjurkan oleh dokter
(minimal 6 bulan). Obat yang diminum merupakan kombinasi dari isoniazid,
rifampicin, pyrazinamide dan ethambutol. Untuk penderita yang sudah kebal
dengan kombinasi obat tersebut, akan menjalani pengobatan dengan kombinasi
obat yang lebih banyak dan lebih lama. Lama pengobatan dapat mecapai 18-24
bulan
LANJUTAN
HIV
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua mengklaim
prevelensi atau situasi maupun jumlahkeseluruhan kasus penyakit
HIV yang trjadi di bumi cenderawasih, cenderung mengalami
penurunan setiap tahunnya. Dimana pada akhir 2017, jumlah
prevelensi mencapai 1,9%, dibanding 2006 yang menurut Survei
Terpadu HIV dan Perilaku (STHP) Departemen Kesehatan RI 2,4%.
Dikatakan Constant, perkembangan HIV yang terpenting saat ini
bukan pada jumlahnya yang telat mencapai sekitar 32 ribu kasus.
Melainkan angka penemuan kasus baru hingga terlihat seolah-olah
ada kenaikan. Maka dari itu program penanganan HIV di bumi
cenderawasih wajib untuk berjalan terus sehingga upaya untuk
menekan perkembangan virus mematikan ini, bisa terlaksana
sebagaimana mestinya.
n
Gejala : Ada 3 tahap, yang pertama tahap infeksi akut (demam hingga
menggigil, muncul ruam dikulit, muntah, nyeri pada sendi dan otot,
pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepal, sakit perut, sakit
tenggorokan dan sariawan), tahap kedua yaitu tahap laten (berat badan
turun, berkeringat dimalam hari, demam, diare, mual, muntah, herpes
zoster, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, dan tubuh
merasa lemah), tahap ketiga yaitu tahap AIDS (BB turun tanpa sebab,
berkeringat dimalam hari, bercak putih di lidah, mulut, kelamin dan anus,
bintik ungu (sarkoma kaposi), demam 10 hari, ineksi jamur dan gangguan
saraf)
Pengobatan : Meskipun saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV,
namun ada jenis obat yang dapat memperlambat proses perkembangan
virus yaitu obat Efavirenz, Etravirine, Nevirapine, Lamivudin dan Zidovudin
n
KUSTA
Konsulatan Nasional penyakit kusta dan frambosya dr Arry Pongtiku
mengatakan, penyakit kusta di Papua menduduki urutan ketiga
nasional setelah Papua Barat dan Maluku. Dari program pengobatan
penyakit kusta dan frambosya yang dilakukan Dinas Kesehatan
Provinsi Papua, rata-rata pasien kusta mencapai 1.300 kasus baru
tiap tahun. Arry mengatakan, angka kusta itu ditemukan di 17
kabupaten di Papua, diantaranya Kabupaten Mamberamo Raya,
Kabupaten Mappi, Kabupaten Sarmi, Biak Numfor, Kabupaten Boven
Digoel dan Kabupaten Jaya Wijaya. Daerah-daerah terpencil lainnya
di Papua, juga belum diakses padahal penyakit kusta adalah
penyakit yang bisa disembuhkan. Untuk mengatasi masalah kusta,
menurut Arry adalah menemukan pasien pasien kusta lalu di obati.
Setelah diobati maka tidak akan menular lagi ke keluarga terdekat,
tetangga atu komunitas terdekat.
n