PROSES KEHAMILAN
OLEH :
MUAMMAR
201901019
2A KEPERAWATAN
PEMBIMBING
A. Proses Kehamilan
1
Penjelasan proses kehamilan tahap demi tahap. Proses kehamilan dimulai saat
terjadinya konsepsi (pembuahan), sebelum konsepsi terjadi ada hal-hal yang
terjadi pada tubuh wanita, yaitu:
1. Ovulasi
Ovulasi terjadi ketika sel telur (ovum) keluar dari sarangnya
(ovarium=indung telur), di mana di dalam ovarium terdapat kantung-
kantung (folikel) yang berisi cairan dan sel telur.
Ketika folikel menjadi matang kemudian pecah maka keluarlah sel telur
yang ada di dalamnya tadi. Ovulasi ini normalnya terjadi setiap bulan sesuai
siklus menstruasi dan rata-rata terjadi sekitar dua minggu sebelum periode
(siklus) menstruasi berikutnya.
2. Kenaikan Hormon
Setelah telur meninggalkan folikel, folikel berkembang menjadi sesuatu
yang disebut korpus luteum. Korpus luteum melepaskan hormon yang
membantu menebalkan lapisan rahim, untuk mempersiapkan ketika terjadi
proses kehamilan nantinya.
3. Telur Berjalan ke Tuba Fallopi
Setelah telur dilepaskan, ia bergerak ke tuba falopi. Sel telur tinggal di
sana selama sekitar 24 jam, menunggu sel sperma untuk membuahi. Semua
ini terjadi, rata-rata sekitar dua minggu setelah hari pertama menstruasi
terakhir atau masa ini disebut juga dengan masa subur.
Telur memiliki hanya 12 sampai 24 jam sedangkan sperma bisa bertahan
selama sekitar 72 jam pada saluran reproduksi wanita. Oleh karena itu,
disimpulkan bahwa masa subur wanita itu lamanya 4 hari, yakni hari ke 12 -
16 dihitung dari hari pertama menstruasi.
4. Jika sel telur tidak dibuahi
Jika tidak ada sperma yang masuk untuk membuahi sel telur, maka tidak
terjadi proses kehamilan dan sel telur akan bergerak menuju rahim (uterus)
2
kemudian hancur. Kadar hormon yang dihasilkan korpus luteum tadi
kembali normal sehingga lapisan rahim yang menebal tadi menjadi luruh,
inilah yang disebut dengan menstruasi atau haid.
5. Fertilisasi (pembuahan)
Jika salah satu sel sperma masuk ke tuba fallopi dan bertemu sel telur
yang telah menanti, maka terjadilah fertilisasi (pembuahan), proses
kehamilan dimulai dari sini. Sel telur akan mengubah dirinya sehingga tidak
ada sperma lain bisa masuk (membuahi).
Pada saat pembuahan, gen bayi dan jenis kelaminnya ditetapkan pada
saat itu juga. Jika yang membuahi sperma yang berkromosom Y, maka jadi
anak laki-laki. Jika yang membuahi berkromosom X, maka jadi anak
perempuan. Proses kehamilan: ovulasi, pembuahan, implantasi
6. Implantasi
Telur yang telah dibuahi (zigot) tetap dalam Tuba Fallopi selama sekitar
tiga sampai empat hari, tetapi dalam waktu 24 jam setelah dibuahi, zigot
mulai membelah diri (zigot yang sudah membelah disebut embrio) sangat
cepat menjadi banyak sel.
Embrio terus membelah ketika bergerak perlahan-lahan melalui tuba
falopi menuju rahim. Ketika sampai rahim embrio akan menempel dan
tertanam dalam dinding rahim yang sudah menebal (lahan subur), inilah
yang disebut implantasi (penanaman) Beberapa wanita mengalami spotting
atau sedikit bercak pendarahan selama satu atau dua hari sekitar waktu
implantasi. Lapisan rahim semakin tebal dan leher rahim disegel oleh plug
lendir sampai bayi lahir.
Dalam minggu pertama, hormon yang disebut human chorionic
gonadotropin (hCG) dapat ditemukan dalam darah. Hormon ini dibuat oleh
sel-sel yang akhirnya menjadi plasenta. Hormon beta-hCG inilah yang
dideteksi pada test pack atau tes kehamilan.
3
B. Proses Perkembangan Janin
Pada minggu ini, setelah telur dan sperma bertemu, atau biasa disebut
pembuahan, akan terbentuk jaringan. Jaringan ini terdiri dari 100 sel yang
kemudian nantinya terbentuk menjadi janin. Setelah jaringan membelah dan
memperbanyak sel, calon janin akan menempel pada rahim. Pada rahim yang
nantinya akan menjadi tempat tumbuh kembang janin.
Pada minggu kedua, sel pada embrio terdiri dari kurang lebih 150 sel. Sel-sel
tersebut akan membentuk tiga lapisan, yaitu endoderm, mesoderm, dan
ektoderm. Lapisan-lapisan yang dibentuk oleh sel ini akan menjadi organ-
4
organ serta bagian tubuh seperti tulang, jantung, saraf dan organ-organ
lainnya dari bayi.
Pada minggu keempat, kaki dan tangan sudah mulai terbentuk. Jantung juga
sudah mulai berfungsi dan embrio pada minggu ke-4 berukuran 5 milimeter
(mm).
Walaupun pada minggu ini tangan bayi sudah ada, namun belum berbentuk
seperti tangan dan belum terbentuk jari-jari. Mata, mulut, dan telinga pada
waktu ini baru mulai akan dibentuk. Ukuran embrio pada minggu ke-5
bertambah sedikit besar, yakni sekitar 7 mm.
5
6. Kehamilan Minggu ke-6
a. Kaki terbentuk, namun belum tumbuh jari.
b. Ukuran embrio 12 mm.
c. Kepala embrio mulai terlihat.
Saat minggu ke-6 kaki mulai terbentuk namun belum memiliki jari-jari.
Ukuran embrio sekitar 12 mm. Kepala embrio juga sudah terlihat, namun
ukurannya masih kecil.
Pada minggu ini, jari tangan dan kaki mulai terbentuk. Paru-paru baru mulai
akan terbentuk, dan otot serta sistem saraf sudah bekerja dengan baik. Ukuran
embrio pada minggu ke-7 sekitar 19 mm. Di minggu ke-7 pula, embrio sudah
mampu menunjukan refleksnya kepada sang ibu.
Masuk minggu ke-8, embrio dapat disebut janin, di mana pada tahap ini sudah
terbentuk wajah yang menyerupai manusia. Karena mata dan hidung sudah
mulai terbentuk. Pada minggu ke-8 ukuran janin sudah mencapai 3 centimeter
6
(cm), janin juga dikelilingi air ketuban yang berfungsi agar suhu janin tetap
normal dan membantu janin bergerak.
Pada tahap ini, wajah janin terbentuk semakin jelas dan sudah berukuran 5,5
cm. Janin sudah bisa membuka mulut. Kelenjar air liur juga sudah mulai
terbentuk pada minggu ke-9.
Saat minggu ke-11 janin sudah bisa menghisap, menelan, menguap bahkan
mengeluarkan urin. Selain itu, tulang wajah dan kuku sudah mulai terbentuk.
Tangannya juga akan segera mampu menggenggam, mengepal dan membuka.
7
12. Kehamilan Minggu ke-12
a. Semua organ dan sistem tubuh telah terbentuk.
b. Organ-organ mengalami perkembangan.
c. Tulang rawan berganti menjadi tulang keras.
Pada tahap ini, semua organ dan sistem tubuh sudah dimiliki janin. Beberapa
diantaranya sudah berfungsi dan terbentuk dengan sempurna, seperti tulang,
otot dan kelenjar. Pada tahap ini pula, organ yang telah terbentuk sebelumnya
mengalami perkembangan. Selain itu, tulang rawan yang telah terbentuk
sebelumnya pada minggu ke-12 berganti menjadi tulang keras.
Masuk minggu ke 13-17, janin dapat bangun dan tidur, mulut janin juga bisa
dibuka dan ditutup. Pada minggu ke-16, janin sudah bisa diketahui jenis
kelaminnya dengan melihatnya dari melakukan ultrasonography (USG).
Ukuran janin pada minggu ini sekitar 10-13 cm dengan berat 57-113 gram
dan rambut halus juga mulai muncul di kepala.
Janin dengan usia 18-22 minggu sudah bisa memberi respons berupa gerakan
dan sudah bisa mendengar, oleh sebab itu pada tahap ini ibu bisa merasakan
8
berbagai gerakan janin. Ukuran janin sudah mencapai 25 cm sampai 28 cm,
dengan berat 227 gram hingga 454 gram.
Perkembangan janin pada minggu ini, yaitu bulu mata dan alis sudah mulai
terlihat. Paru-paru juga berkembang semakin matang dan pankreas sudah
bekerja dengan efektif. Frekuensi pergerakan bayi pada minggu ini juga lebih
sering dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Pada tahap ini semua sistem dan organ tubuh semakin matang dan terus
mengalami perkembangan sampai terjadinya kelahiran. Ukurannya mirip
dengan ukuran kelapa dengan berat sekitar 1,5 kilogram (kg).
Berat janin pada tahap ini mencapai 1,8 kg sampai 2,2 kg. Bulu mata, alis dan
rambut sudah mulai jelas pada minggu 32-36. Gerakan dari janin semakin
terasa dan semakin kuat. Bayi yang lahir pada minggu ini juga telah dapat
bertahan hidup di luar rahim.
9
18. Kehamilan Minggu ke-37-40/41
a. Minggu akhir kehamilan.
b. Berat sekitar 2,7-3,6 kg.
c. Janin lebih sering menghisap jempol.
d. Semua organ sudah berfungsi sempurna dan benar-benar siap dilahirkan.
Memasuki minggu ini, merupakan minggu akhir kehamilan. Berat janin sudah
mencapai 2,7 sampai 3,6 kg. Selain itu, janin lebih sering menghisap
jempolnya, sebagai persiapan untuk mencari puting susu ibunya untuk
menyusu. Pada minggu ke-40 semua organ sudah berfungsi dengan baik dan
sempurna, sehingga janin siap untuk dilahirkan.
C. Plasenta
Plasenta atau yang juga sering disebut dengan ari-ari adalah organ dalam
kandungan yang dapat ditemukan pada masa kehamilan. Plasenta merupakan
organ yang berperan sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin.
Fungsi utama dari plasenta ialah untuk memberikan nutrisi dan pertukaran
produk-produk metabolisme antara janin dan ibu. Plasenta manusia memiliki
diameter rata-rata 15-22 cm dengan berat sekitar 470 gram. Tebal pada bagian
tengah organ ini biasanya sekitar 2,5-5 cm, pada plasenta juga terdapat tali pusar
“umbilical cord” yang terbentuk dari pembuluh darah.
10
1. Fungsi Plasenta
a. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
b. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
c. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
d. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL,
estrogen,progesteron, dan sebagainya (cari / baca sendiri).
e. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin
f. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin,
yang diberikan melalui ibu.
g. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi
akhir2 ini diragukan, karena pada kenyataanya janin sangat mudah
terpapar infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya).
2. Ciri-Ciri Plasenta Lengkap dan Normal
Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya
mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu.
a. bentuk bundar / oval
b. diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm.
c. berat rata-rata 500-600 g
d. insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di tengah /
sentralis, di samping / lateralis, atau di ujung tepi / marginalis.
e. di sisi ibu, tampak daerah2 yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi
selaput tipis desidua basalis.
f. di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion)
menuju tali pusat. Korion diliputi oleh amnion.
g. Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu)
meningkat sampai 600-700 cc/menit (aterm).
11
D. Cairan Amnion (Air Ketuban)
Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai Rongga Amnion, di dalam
ruangan ini terdapat cairan amnion (likuor amnii).
Asal cairan amnion : masih belum di ketahui namun diperkirakan terutama
disekresi oleh dinding selaput amnion / plasenta, kemudian setelah sistem
urinarius janin terbentuk, urine janin yang diproduksi juga dikeluarkan ke dalam
rongga amnion.
1. Fungsi cairan amnion :
a. Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari luar
b. Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak bagi janin
c. Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa
(pH) dalam rongga amnion, untuk suasana lingkungan yang optimal bagi
janin.
d. Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan
intrauterin (terutama pada persalinan).
e. Pada persalinan : membersihkan / melicinkan jalan lahir, dengan cairan
yang steril, sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan
lahir.
12
2. Keadaan normal cairan amnion :
a. pada usia kehamilan cukup bulan, volume 1000-1500 cc.
b. keadaan jernih agak keruh
c. steril
d. bau khas, agak manis dan amis
e. terdiri dari 98-99% air, 1-2% garam-garam anorganik dan bahan organik
(protein terutama albumin), runtuhan rambut lanugo, vernix caseosa dan
sel-sel epitel.
f. sirkulasi sekitar 500 cc/jam
13