Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan (Aziz, 2007).
Dari pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
sebanyak 45 orang.
4.SAMPEL
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Aziz, 2007).
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil sebanyak 45
orang.
5. SAMPLING
Sampling adalah proses menyeleksi populasi yang ada untuk dapat mewakili populasi
(Nursalam, 2008). Teknik sampling dalam penelitian ini adalah non probabiliy sampling
dengan jenis total sampling yaitu seluruh populasi diambil untuk dijadikan sebagai
sampel.
6.VARIABEL
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota
suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain
(Notoatmodjo, 2010).
1). Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas (independent) ini merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen (Aziz, 2007).
Variabel bebas (independent) pada penelitian ini adalah penyuluhan tentang kelas ibu
hamil.
2). Variabel Terikat (dependent)
Variabel terikat (dependent) ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena variabel bebas (Aziz, 2007).
Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil tentang
pelaksanaan kelas ibu hamil.
7. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Definisi operasional variabel adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Aziz,
2007).
1. Variabel Independen : Penyuluhan tentang kelas ibu hamil
2. Definisi operasional : Pemberian informasi tentang kelas ibu hamil melalui media
ceramah dan cetak
3. Parameter: 1. Pengertian, 2. Tujuan, 3. Sasaran, 4. Materi dalam kelas ibu hamil
4. Alat ukur: SAP
5. Skala
6. Kategori
1. Variabel Dependen: Pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil
2. Definisi operasional :Sesuatu yang diketahui ibu hamil mengenai pelaksanaan kelas ibu
hamil (1. Tahu, 2. Paham, 3. Aplikasi, 4. Analisis, 5. Sintesis, 6. Evaluasi )
3. Parameter: 1. Pengertian, 2. Tujuan, 3. Sasaran, 4. Materi dalam kelas ibu hamil
4. Alat ukur: kuesioner
5. Skala: ordinal
6. Kategori: Baik, Cukup, Kurang
Dengan kriteria :
1. Baik : 67-100%
2. Cukup : 34-66%
3. Kurang : 0-33%, (Nursalam,2008)
8. INSTRUMEN PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA
1. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan alat ukur berupa
angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila
responden jumlah besar dan dapat membaca dengan baik yang dapat mengungkapkan
hal-hal yang bersifat rahasia (Aziz, 2007). Kuesioner pengetahuan ibu hamil tentang
pelaksanaan kelas ibu hamil dibuat oleh peneliti sendiri sebanyak 12 soal, sebelum
digunakan terlebih dahulu dikonsultasikan pada dosen pembimbing kemudian dilakukan
uji validitas dan realibilitas.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses
pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam,
2008:71).
Pengumpulan data dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari dosen pembimbing
dan ijin penelitian dari lembaga pendidikan (STIKes ICMe) serta institusi terkait.
Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data kemudian dianalisis. Pengolahan
data dilakukan (Nazier, 2009) sebagai berikut:
1).Editing
Editing adalah kegiatan menyeleksi data yang masuk dari pengumpulan data melalui
kuesioner, setelah kuesioner dikumpulkan kemudian peneliti melakukan pemeriksaan
terhadap jawaban yang telah diberikan, dan tidak ada kuesioner yang tidak terisi.
2).Coding
Coding adalah kegiatan untuk mengklasifikasi data atau jawaban menurut kategorinya
masing-masing. Kode yang digunakan:
1.Umur ibu
Umur 18-40 tahun kode U1
Umur 41-50 tahun kode U2
2.Pendidikan
SD kode P1
SMP kode P2
SMA kode P3
3.Pekerjaan
Ibu rumah tangga kode K1
Pegawai swasta kode K2
Wiraswasta kode K3
PNS kode K4
4.Hamil
Anak ke 1 Kode H1
Anak ke 2-4 kode H2
Elektronika kode T3
Teman kode T4
Keluarga kode T5
3)Scoring
Scoring adalah kegiatan menyekor hasil cheklist observasi yang dilakukan pada
responden.
a.Variabel pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil
Ya = 1
Tidak = 0
Skor jawaban dikonversi kedalam persentase menggunakan rumus:
Keterangan:
p : persentase
f : jumlah jawaban
Kriteria pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil sebagai berikut (Nursalam,
2008):
Baik: 67-100%
Cukup: 34-66%
Kurang: 0-33%
4), Transferring
Transferring adalah kegiatan memindahkan jawaban atau kode jawaban ke dalam master
sheet (terlampir).
5), Tabulating
Tabulating adalah kegiatan menyusun dan meringkas data yang masuk dalam bentuk
tabel-tabel (dummy table).
2. Analisa Data
Analisis statistik digunakan pada kuantitatif atau data yang dikuantitatifkan (Nursalam,
2008).
Analisis data bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel (independent) penyuluhan
tentang kelas ibu hamil dengan variabel (dependent) pengetahuan ibu hamil tentang
pelaksanaan kelas ibu hamil. Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil
menggunakan uji statistik Wilcoxon tingkat signifikan =0,05 dengan pengambilan
keputusan sebagai berikut:
1. < :H1 diterima yang berarti ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu
hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil
2. > :H1 ditolak yang berarti tidak ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu
hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil
9. ETIKA PENELITIAN
Penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar
hak responden dapat terlindungi, penelitian dilakukan dengan menggunakan etika sebagai
berikut (Nursalam, 2008) sebagai berikut:
1. Memberikan Informed Consent
Lembar persetujuan diedarkan kepada responden sebelum penelitian dilaksanakan
terlebih dahulu responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang
akan terjadi selama pengumpulan data. Jika responden bersedia diteliti maka harus
menandatangani lembar persetujuan tersebut, bila tidak bersedia maka peneliti harus tetap
menghormati hak-hak responden.
2. Anonymity (tanpa nama)
Dalam menjaga kerahasiaan identitas responden peneliti tidak mencantumkan nama
responden pada lembar pengumpulan data dan cukup memberikan kode.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dan kerahasiaan dari responden dijamin
peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
1. Aziz, 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika
2. Azrul, 2008. Memilih Melahirkan Secara Alamiah atau Seksio. www.InfoIbu.com
3. Azwar, 2010. Sikap Manusia, Jogjakarta: Pustaka Pelajar
4. Depkes RI, 2006. Promosi Kesehatan bagi Petugas Kesehatan, Jakarta
5. Depkes RI. 2009. Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil. Jakarta
6. Depkes RI. 2009. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Jakarta.
7. Depkes RI. 2009. Senam Ibu Hamil. Jakarta.
8. Dinas Kesehatan Jombang, 2010
9. Hurlock, 2009. Psikologi Perkembangan Rentang Kehidupan. Jakarta: EGC
10. Notoatmodjo, 2007. Kesehatan Masyarakat dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
11. Notoatmodjo, 2009. Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta: Rineka Cipta
12. Notoatmodjo, 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
13. Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
14. Saryono dkk, 2009. Perawatan Payudara. Jogjakarta:Mitra Cendekia.
15. Soemantri, 2010. Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Bandung: Pustaka Setia
16. Soetjiningsih, 2009. Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: EGC
17. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
18. Suliha, dkk., 2009. Manajemen Organisasi, Jakarta: Puspa Swara
19. Suririnah, 2009. Air Susu Ibu (ASI) Memberi Keuntungan Ganda Untuk Ibu dan Bayi.
http://www.infoibu.com/mod
20. Wiyati, 2010. Perawatan Ibu Bersalin, Jogjakarta: Fitra Maya
sering diteliti, tetapi tidak ada perbandingan dengan kelompok nonperlakuan dibuat. Desain yang
termasuk pra-eksperimental adalah sebagai berikut:
a. Studi Kasus Satu Tembakan (The One Shot Case Study)
Treatment
X
Posttest
T2
Dalam subjek ini, subjek disajikan dengan beberapa jenis perlakuan, seperti suatu semester
pengalaman kerja akademik, dan kemudian pengukuran hasil belajar dilakukan, seperti sebagain
tingkat akademik. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah perlakuan mempunyai efek pada
hasil belajar. Tanpa kelompok pembanding, tidak mungkin untuk menentukan jika skor lebih
tinggi dari yang mereka miliki tanpa perlakuan. Dan tanpa skor pretes, tidaklah mungkin untuk
menentukan untuk jika perubahan dalam kelompok tersebut telah terjadi. (Emzir, 2007:96)
Contoh:
Menggunakan metode diskusi sebagai cara untuk menunjukkan bahwa metode tersebut adalah
efektif.
Prosedur
1) Kenakaan perakuan X, yaitu metode diskusi, kepada subjek untuk jangka waktu tertentu.
2) Beri test
yaitu posstest, untuk mengukur prestasi belajar, dan hitungan mean-nya (Sumadi,
2008:100)
Kelemahan
Penelitian ini sama sekali tidak ada kontrol
Metode
Keuntungan
ini mungkin berguna
untuk
masalah-masalah
dapat
yang
cepat dan mudah menyebabkan rancangan diteliti, atau untuk mengembangkan gagasan
ini
sering
digunakan
meneliti
pendekatan yang inovatif, misal dalam research. Rancangan ini tidak menghantar
bidang
pendidikan,
yang
menyesatkan kesimpulannya
Tidak ada dasar untuk
Treatment
X
Pottest
T2
Contoh:
Hal yang sama yang digunakan dalam rancangan 1 dapat digarap dengan rancangan ini, yaitu
penggunaan metode diskusi sebagai metode efektif dalam mengajar.
Prosedur
1) Kenakan
yaitu pretest untuk mengukur mean prestasi belajar sebelum subjek diajar dengan
metode diskusi
2) Kenakan subjek dengan X, yaitu metode mengajar dengan diskusi, untuk jangka waktu tertentu.
3) Berikan , yaitu posttest untuk mengukur mean prestasi belajar setelah subjek dikenakan
variabel eksperimental X
4) Bandingkan
dan
untuk menentukan seberapakah perbedaan yang timbul jika sekiranya
ada, sebagai akibat dari digunakannya variabel eksperimental X.
5) Terapkan test statistik yang cocok untuk menentukan apakah perbedaan itu signifikan. (Sumadi,
2008:102)
Kelemahan
Kelebihan
prestasi
subjek
yang
sama
Prosedur
Treatment
Posttest
X
T1
T2
Nonprobability sampling
Nonprobability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang atau kesempatan tidak
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampling non
peluang meliputi:
a. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel secara bebas dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
b. Sampling Aksidental
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
c. Judgement Sampling
Cara pengambilan sampel, yang bersedia dipilih berdasarkan tujuan. Dipilih berdasarkan unit
analisis seorang ahli
d. Purposive Sampling
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja. Misalnya pada
penelitian tentang disiplin pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam
bidang kepegawaian saja.
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya,
sehingga jumlah sampel semakin banyak.
Dalam Penelitian ini digunakan Metode Margono (2003) untuk penentuan jumlah sampel dan
Purposive Sampling.