Anda di halaman 1dari 14

BAGIAN PEDIATRI REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN AGUSTUS 2020


UNIVERSITAS HALU OLEO

PENYAKIT JANTUNG
REMATIK Oleh :
Angga Arya Nugraha
K1A1 10 053

Pembimbing :
dr. Hasniah Bombang, M.Kes., Sp.A
PENDAHULUAN
Penyakit jantung rematik (PJR) adalah peradangan
jantung dan jaringan parut dipicu oleh reaksi autoimun
terhadap infeksi streptokokus beta hemolitikus grup A.
PJR adalah komplikasi yang paling serius dari demam
rematik.
STRUKTUR
KATUP
MITRAL
DefiniSI
Penyakit jantung reumatik adalah kondisi jantung
kronis yang diakibatkan oleh demam reumatik
akibat infeksi grup A streptokokus yang
menyebabkan fibrosis pada katup jantung, nyeri
persendian dan gangguan sistem saraf pusat yang
bisa mengarah ke gagal jantung juga kematian.

A ME RIC AN HE ART A SSOC IAT IO N (AH A)


EPIDEMIOLOGI
Prevalensi demam reumatik akut/penyakit jantung reumatik yang
diperoleh dari penelitian World Health Organization (WHO)
mulai tahun 1984 di 16 negara sedang berkembang di Afrika,
Amerika Latin, Timur jauh, Asia Tenggara dan Pasifik Barat
berkisar 0,1 sampai 12,6 per 1.000 anak sekolah, dengan
prevalensi ratarata sebesar 2,2 per 1.000
ETIOLOGI
PEN YA K IT
C AM PU R AN K ATU P
R EG U RG I TA SI MIT R AL STE N OSIS
M ITR A L DA N
MIT RA L ( 4 8, 7 %) (4 ,9 %)
A O RTA (3 5 ,3 %)
FAKTOR RISIKO
Tingkat sosial ekonomi merupakan faktor penting dalam terjadinya DR/PJR. Golongan masyarakat
dengan tingkat pendidikan dan pendapatan yang rendah dengan segala manifestasinya seperti
ketidaktahuan, perumahan dan lingkungan yang buruk, tempat tinggal yang berdesakan dan
pelayanan kesehatan yang kurang baik merupakan golongan yang paling rawan. Pengalaman di
negara-negara yang sudah maju menunjukkan angka kejadian DR/PJR akan menurun seiring
dengan perbaikan tingkat sosial ekonomi masyarakat tersebut.

DR : Demam Rematik
MANIFESTASI
KLINIS
• Dispnea adalah gejala yang paling umum pada anak-anak dengan RHD (rheumatic heart
disease) yang hadir pada 88% anak-anak diikuti oleh palpitasi
DIAGNOSIS
Kriteria WHO Tahun 2002-2003 untuk diagnosis demam rematik dan penyakit jantung rematik
(berdasarkan revisi kriteria Jones)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
a. Laboratorium. Pemeriksaan reaktan fase akut: Pemeriksaan LED dan CRP digunakan sebagai pendukung
diagnosis dan termasuk kriteria minor. Kultur: Didapatkan hasil kultur swab tenggorokan positif. Tes antibodi:
Didapatkan peningkatan titer antistreptolisin O (ASTO) atau antidesoxyribonuclease.
b. Ekokardiografi. Pemeriksaan ekokardiografi dengan Doppler penting sebab pada karditis subklinis
regurgitasi mitral atau aorta terkadang tidak ditemukan hanya dengan pemeriksaan fisik saja (auskultasi). Pada
pemeriksaan ekokardiografi dengan Doppler juga dapat terlihat patologi katup mitral atau aorta. Oleh sebab
itu, pemeriksaan ekokardiografi dengan Doppler sebaiknya dilakukan pada semua pasien yang dicurigai
menderita demam rematik.
Terapi Anti-streptokokus Profilaksis
primer

Profilaksis sekunder

TATALAKSANA
Terapi Anti-inflamasi

Terapi Anti-konvulsi
71%
G A GA L J AN T UN G K ON G ESTIF

KOMPLIKASI
41,9%
H IPE RTE NSI PU LM ON A L
PROGNOSIS Demam rematik yang terjadi pada usia muda menyebabkan morbiditas serta
kematian pada remaja dan dewasa muda, dan juga menjadi salah satu
penyebab utama hilangnya tahun-tahun kehidupan paling produktif suatu
negara. Dengan identifikasi karditis subklinis pada anak normal, total beban
penyakit jantung rematik jauh lebih tinggi dari itu. Durasi penyakit, perawatan
medis khusus untuk mengendalikan atau mencegah kerusakan jantung dan
pencegahan primer RF terus menjadi sulit dipahami. Pencegahan primer
bergantung pada pemberian vaksin untuk mencegah infeksi group A beta
haemolytic streptococcal (GAS).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai