Anda di halaman 1dari 6

GANGGUAN MENTAL DAN KLASIFIKASINYA

 Mudah mengenali orang yg sakit fisik (physically illness). Sakit


fisik mencakup segenap abnormalitas badan, organ, jaringan,
sel, dan proses fisiologis, maka gangguan mental mencakup
abnormalitas mental (Hall, 1980).
 Untuk mengetahui gangguan mental (mental disorder) tidak
semudah mengenal gangguan fisik. Ada faktor kultural
(mengartikan konsep sehat dan sakit secara berbeda), faktor
individual (persepsi dan perasaan yang sangat subjektif
sifatnya ).
 Gangguan mental dlm beberapa hal disebut :
 Abnormal behavior, mental illness, (insanity, lunacy, madness),
distress,discontrol, disability, inflexibility,irrationality,
syndromal pattern, & disturbance.
 Mengacu pada ICD ( International Classification of Diseases),
& DSM ( Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders) maka digunakan istilah “mental disorder” yang
dapat diterjemahkan dengan istilah “gangguan mental “.
PENGERTIAN GANGGUAN MENTAL
 Kaplan & Sadock (1994),”as any significant deviation from an ideal
state of positive mental health” artinya penyimpangan dari keadaan
ideal dari suatu kesehatan mental merupakan indikasi adanya
gangguan mental.
 DSM-IV merumuskan gangguan mental sbg atau pola prolaku atau
psikologis yg terjadi pd indiv. Dan sindroma itu dihubungkan dg.
adanya :
1. distress (misal simtom menyakitkan)
2. disability, ketidakmampuan (misalnya tak berdaya pd satu atau
beberapa bag. penting dr fungsi ttt)
3. peningkatan resiko untuk mati, sakit, ketidakmampuan, atau
kehilangan kebebasan (APA, 1994).

 GAP (Group of Advancement of Psychiatry) : gangg. mental sbg suatu


kesakitan yg mengurangi kapasitas sso utk menggunakan
pertimbangan2, kebijaksanaannya, dan pengendaliannya dlm
melakukan urusan2nya, dan hub. sosial sbg jaminan keterikatannya
pd institusi mental (Szasz, 1997).
 Dari beberapa pengertian di atas : Gangguan mental mencakup ,
1. Adanya penurunan fungsi mental.
2. Penurunan fungsi mental itu berpengaruh pada perilakunya yaitu
tidak sesuai dengan yang sewajarnya.
Kriteria Penentuan Gangguan Mental
 Scott (1961) mengelompokkan terdpt 6 macam kriteria utk menentukan sso
mengalami gangguan mental, yaitu :
 1. orang yg memperoleh pengobatan psikiatris
2. maladjustment sosial
3. hasil diagnosis psikiatris
4. ketidakbahagiaan subjektif
5. adanya simtom-simtom psikologis secara objektif
6. kegagalan adaptasi secara positif
NOSOLOGI DAN TAKSOLOGI GANGGUAN MENTAL
 Nosologi : ilmu dpt berdiri sendiri bila ada objek yang dipelajari secara
jelas.
Taksologi : pengklasifikasian dalam ilmu itu
 Emil Kraeplin (1855-1926), yg berjasa dlm menyusun nosologi dan
taksologi dlm ilmu kedokteran jiwa. Berorientasi akademis, psikiatri ya
semula tradisional (teoritis spekulatif) menjadi lebih terapan empiris.
 Hippocrates ( abad 4 SM), menyusun klasifikasi gg. mental dlm tiga
kelas utama, mania, melancholia, phrenitis (kebingungan, delirium)
KLASIFIKASI GANGGUAN MENTAL

 Berdasarkan ICD (International Clasification of


Diseases) yg dikenal dg European description
dibuat oleh ahli-ahli kedokteran jiwa WHO. DSM
( Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorder) atau American Description dibuat oleh
kalangan ahli kedokteran jiwa Amerika. Di
Indonesia ada PPDGJ
Klasifikasi Gg. Mental Berdasarkan DSM-IV
 1. Gangguan yg biasanya didiagnosis pertama kali pada masa
bayi, masa kanak-kanak, atau masa remaja.
 2.Delirium, demensia, dan amnestik dan gangguan kognitif
lainnya.
 3. Gg. Mental disebabkan oleh kondisi medis umum yg tidak
diklasifikasikan pd yg lain.
 4. Gg. Yg berhubungan dg berhub dg penggunaan zat
 5.Skizofrenia dan gangguan psikotik lain
 6. Gangguan mood (perasaan)
 7. Gangguan kecemasan
 8. Gangguan Somatoform
 9. Gangguan buatan (factious)
 10.Gangguan dissosiatif
 11. Gangguan seksual dan identitas gender
 12. Gangguan makan
 13. Gangguan tidur
 14. Gangguan kontrol impuls yg tdk terklasifikasi yg lain
 15. Gangguan penyesuaian
 16. Gangguan kepribadian
 17. Kondisi lain yg dpt menjadi fokus perhatian klinik
 18. Gangguan-gangguan mental lainnya.

 BUKU : Hygiene Mental, Kartini-Kartono, hal.15-24


 Kesehatan Mental dan Penerapannya, Moeljono
Notosoedirjo dan Latipun, hal. 35-57.

Anda mungkin juga menyukai