Anda di halaman 1dari 10

I. Memahami dan menjelaskan Anatomi Tendo Achilles 1.1.

Makroskopis Tendo Achilles Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot, yaitu gastrocnemius, soleus dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya tepat di pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendon tertebal dan terkuat pada tubuh manusia. Panjangnya sekitar 15 cm, dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian strukturnya kian mengumpul dan melekat pada bagian tengahbelakang tulang calcaneus.

1.2. Mikroskopis tendon Achilles Tendo Achilles adalah tendo pada bagian tungkai bawah. Ia berfungsi untuk melekatkan otot Gastrocnemius dengan otot soleus ke salah satu tulang penyusun pergelangan kaki, yaitu Calcaneus. Tendon bertindak sebagai transduser dari gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot terhadap tulang. Kolagen merupakan 70% dari berat kering tendon, sekitar 95% dari kolagen tersebut merupakan kolagen tipe I, dengan jumlah elastin yang kecil. Serat elastin dapat menjalani tekanan sebesar 200% sebelum rusak. Jika serat elastin ada pada tendon dalam proporsi yang besar maka akan ada penurunan dalam besarnya gaya yang ditransmisikan ke tulang. Fibril kolagen terikat ke fasikula, mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfatik serta saraf. Fasikula-fasikula tersebut secara bersamaan di kelilingi oleh epitenon dan membentuk struktur kasar dari tendon, yang kemudian tertutup oleh paratenon, terpisah dari epitenon oleh lapisan tipis cairan untuk memungkinkan pergerakan tendon dengan mengurangi pergesekan.

Struktur terbesar dalam skema di atas adalah tendon atau ligamen i. Ligamentum atau tendon kemudian dipecah menjadi entitas yang lebih kecil disebut fasciles (lembaran). Lembaran berisi fibril dasar ligamentum atau tendon, dan fibroblas, yang merupakan sel-sel biologis yang menghasilkan ligamen atau tendon. Ada karakterisitik struktural pada tingkat ini yang memainkan peran penting dalam mekanisme ligamen atau tendon, yaitu crimp dari fibril. Crimp merupakan struktur bergelombang dari fibril, dan ia akan memberikan kontribusi signifikan terhadap hubungan stress regangan nonlinear untuk ligamen dan tendon. TENDON 1. Tendon mengandung kolagen tipe I 2. Tendon mengandung matriks proteoglycan 3. Tendon mengandung fibroblast yang tersusun secara paralel Fungsi dasar: 1. Tendon membawa kekuatan tarik dari otot ke tulang 2. Tendon membawa kekuatan tekan ketika membungkus tulang seperti katrol Struktur: 1. Kolagen (70% dari berat kering tendon) 2. Glycine (33%)

3. Proline (15%) 4. Hydroxyproline (15%) Blood Supply 1. Pembuluh darah di perimysium (meliputi tendon) 2. Pada periosteol insertion 3. Jaringan sekitarnya 1.3. Gerak sendi: - Fleksi Dorsalis : M. tibialis anterior, M. extensor digitorum longus, M. proneus tertius dan M. extensor hallucis longus. - Fleksi Plantar : M. gastrocnemius, M. soleus, M. plantaris, M. flexor hallucis longus, M. peroneus longus dan brevis M. tibialis posterior

II. Memahami dan menjelaskan rupture tendon Achilles 2.1. Definisi ruptur tendon Achilles Ruptur adalah putusnya suatu organ atau jaringan.Ruptur tendo Achilles adalah putusnya tendo Achilles atau cedera yang mempengaruhi bagian bawah belakang kaki. 2.2. Etiologi Secara umum, faktor yang dapat menyebabkan ruptur pada tendon Achilles adalah dorongan yang kuat dan tiba-tiba yang diterapkan kea rah dorsoflexi kaki. Ruptur tendon Achilles juga dapat terjadi sebagai akibat dari trauma langsung atau juga sebagai hasil akhir setelah Achilles peritonitis, dengan atau tanpa tendinosis. Faktor risiko yang terkait dengan rupture tendo Achilles antara lain : Umur Puncak usia pada ruptur tendon Achilles adalah 30-40. Jenis kelamin Ruptur tendo Achilles terjadi lima kali lebih sering pada pria dibanding wanita. Cedera pada olahraga Cedera pada tendon Achilles terjadi lima kali lebih banyak pada olahraga yang melibatkan berlari, melompat, dan pemulaian yang mendadak, seperti sepakbola, basket, dan tennis. Penyuntikan steroid Terkadang steroid disuntikkan pada pergelangan kaki untuk mengurangi rasa sakit dan inflamasi. Tetapi obat ini juga dapat melemahkan tendon yang dekat dan diketahui berhubungan dengan terjadinya ruptur tendon Achilles. Antibiotik tertentu

Antibiotik fluoroquinolone, seperti ciprofloxacin dan levofloxacin meningkatkan risiko ruptur tendon. 2.3. Patogenesis rupture tendon Achilles Saat istirahat, tendon memiliki konfigurasi bergelombang akibat batasan di fibril kolagen. Stress tensil menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yang menyebabka pada daerah jari kaki adanya kurva tegangan-regangan. Saat serat kolagen rusak, tendon merespons secara linear untuk meningkatkan beban tendon. Jika renggangan yang di tempatkan pada tendon tetap kurang dari 4 persen- yaitu batas beban fisiologi secara umum serat kembali ke konfigurasi asli mereka pada penghapusan beban. Pada tingkat ketegangan antara 4-8 persen, serat kolagen mulai meluncur melewati 1 sama lain karena jalinan antar molekul rusak. Pada tingkat tegangan lebih besar dari 8 persen terjadi rupture secara makroskopik karena kegagalan tarikan oleh karena kegagalan pergeseran fibriller dan interfibriller. 2.4. Manifestasi klinis ruptur tendon Achilles Tanda dan gejala dari suatu ruptur tendon Achilles meliputi : - Nyeri, mungkin parah dan pembengkakan dekat tumit - Ketidakmampuan menekuk kaki ke bawah atau push off kaki terluka ketika berjalan - Ketidakmampuan untuk berdiri di atas jari-jari kaki pada kaki yang terluka. Sering kali orang melaporkan mendengar suara pop atau patah pada saat cedera terjadi. Dengan pecah parsial, mungkin masih bisa menggerakkan kaki, dan mungkin mengalami sedikit rasa sakit yang parah dan pembengkakan. 2.5. Pemeriksaan fisik ruptur tendo Achilles Dari pergerakan tumit dan otot. Apabila pergerakannya lemah atau tidak ada pergerakan maka dicurigai tendo achilles mengalami ruptur

Thompson test Posisi pasien tengkurap ,kemudian betis pasien diremas. Apabila tendo achilles normal, maka akan terjadi plantar fleksi tendo Achilles. Namun apabila terjadi ruptur, maka tidak ada pergerakan.

Obriens Test - Posisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah midline 10 cm proksimal dari calcaneus masukkan jarum berukuran 25. - Lakukan gerak dorso fleksi secara pasif, apabila gerak jarum seperti plantar fleksi pertanda bahwa tendo achilles tidak mengalami cedera. Bila jarum tidak bergerak, menandakan tendo achilles yang mangalami ruptur. - Tidak disarankan untuk dilakukan pada pasien dalam keadaan sadar

Copeland Test Posisi pasien tengkurap, kemudian pada betis dipasang torniket. Pergelangan kaki dilakukan dorsofleksi secara pasif. Apabila tendo utuh, maka tekanan akan naik sekitar 35-60 mmHg. Namun bila tendo mengalami ruptur, tekanan hanya naik sedikit atau tidak bergerak sama sekali.

2.6 Pemeriksaan penunjang A. Foto Rntgen Foto rntgen ini awalnya untuk memastikan ada tidaknya Calcaneous spur. Pada penderita plantar fascitis dengan calcaneous sering tebal pada bagian fascianya dua kali dari normal.

B. MRI ( Magnetic Resonance Imaging ) Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat digunakan untuk membedakan pecah tidak lengkap dari degenerasi tendon Achilles, dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis, tendinosis, dan bursitis. Teknik ini menggunakan medan magnet yang kuat seragam untuk menyelaraskan jutaan proton berjalan melalui tubuh. proton ini kemudian dibombardir dengan gelombang radio yang mengetuk beberapa dari mereka keluar dari keselarasan. Ketika proton kembali mereka memancarkan gelombang radio mereka sendiri yang unik yang dapat dianalisis oleh komputer dalam 3D untuk membuat gambar yang tajam penampang silang dari area of interest. MRI dapat memberikan kontras yang tak tertandingi dalam jaringan lunak untuk foto berkualitas sangat tinggi sehingga timur untuk teknisi untuk menemukan air mata dan cedera lainnya. Radiografi dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi secara tidak langsung menangis Achilles. Radiografi menggunakan sinar-X untuk menganalisis titik cedera. Hal ini sangat tidak efektif dalam mengidentifikasi cedera pada jaringan lunak. Sinar-X dibuat ketika elektron energi tinggi menghantam sumber logam. Gambar sinar-X diperoleh dengan memanfaatkan karakteristik redaman yang berbeda dari padat (misalnya kalsium dalam tulang) dan kurang padat (otot misalnya) jaringan ketika sinar melewati jaringan dan ditangkap di film. Sinar-X umumnya terkena mengoptimalkan visualisasi benda padat seperti tulang, sementara jaringan lunak masih relatif tidak dibedakan di latar belakang. Radiografi memiliki peran kecil dalam penilaian cedera tendon Achilles dan lebih berguna untuk mengesampingkan cedera lain seperti patah tulang kalkanealis

2.7. Diagnosis dan diagnosis banding Diagnosis

Dalam mendiagnosis ruptur tendo Achilles, ahli bedah kaki dan pergelangan kaki akan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana dan kapan cedra terjadi dan apakah pasien sebelumnya cedera tendo atau gejala serupa juga dialami. Dokter bedah akan memeriksa kaki dan pergelangan kaki, perasaan cacat pada tendon yang menunjukkan air mata. Rentang gerak dan kekuatan otot akan dievaluasi dan dibandingkan dengan kaki terluka dan pergelangan kaki. Jika tendo Achilles pecah, pasien akan memiliki kekuatan yang kurang dalam mendorong ke bawah (seperti pada pedal gas) dan akan mengalami kesulitan naik pada jari kaki. Diagnosis ruptur tendo Achilles biasanya langsung dan dapat dilakukan melalui pemeriksaan jenis ini. Dalam beberapa kasus, ahli bedah dapat memesan tes pencitraan MRI atau lainnya. Diagnosis Banding 1. Ruptur tendon Achilles Yaitu putusnya tendon achilles secara paksa, karena terlalu sering di beri tekanan, periode tendon achilles di dahului tahap tendonisitis yang membuat tendo semakin lemah. 2. Tendo calcaneal bursitis Bursa adalah kantung berisi cairan yang dirancang untuk membatasi gesekan. Ketika bursa ini meradang disebut bursitis. Tendo calcaneal bursitis adalah peradangan pada bursa di belakang tilang tumit. Bursa ini biasanya membatasi gesekan. Dimana achilles tendon fibrosa tebal di belakang tumit meluncur turun naik. 3. Achilles tendoncitis Cedera ini biasanya terjadi saat kontraksi kuat dari otot seperti ketika berjalan/ berlari, achiles tendoncitis adalah sebuah strain kekerasan yang dapat membuat trauma tendon achilles dan betis. 4. Achilles tendinopathy atau tendonosis Kronis yang berlebihan bisa berpengaruh pada perubahan tendon achilles yang juga menyebabkan degenerasi dan penebalan tendon. 2.8. Tata laksana ruptur tendon Achilles Tujuan pengobatan adalah untuk mengembalikan ke keadaan normal dan memungkinkan pasien untuk melakukan apa yang dapat dilakukan sebelum cedera. Perawatan di Rumah Penanganan pada semua tendon yang putus mengikuti standar RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) dilakukan sebelum mendapatkan tindakan medis. Istirahatkan ekstremitas yang sedang sakit. b. Aplikasikan es ke daerah yang terkena - Terapkan es dalam kantung plastik dibungkus dengan handuk atau dengan kompres dingin. - Jangan menerapkan es langsung ke kulit karena dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut jika dibiarkan selama jangka waktu lama.
a.

Kompresi daerah yang terkena untuk mengurangi pembengkakan - Terapkan kompresi oleh longgar membungkus daerah yang terkena dengan perban. - Pastikan bahwa perban tidak mengganggu aliran darah ke daerah yang bersangkutan. d. Elevation, tinggikan ekstremitas yg cedera lebih tinggi dari pada jantung untuk meminimalkan pembengkakan (meninggikan tungkai bawah sewaktu tidur)
c.

Penanganan Medis Terapi dengan OAINS a. Mekanisme Kerja - Menghambat sintesis prostaglandin melalui siklooksigenase (KOKS) - Setiap obat menghambat siklooksigenase dengan kekuatan dan selektifitas yang berbeda - Enzim cox ada dua isomer yaitu koks-1 berfungsi dalam pemeliharaan fungsi dalam kondisi normal, koks-2 diinduksi stimulus inflamasi termasuk sitokin, endotoksin, dan faktor pertumbuhan. b. Efek Farmakologi - Antipiretik Obat AINS dapat menurunkan demam menjadi normal - Analgesik Prostaglandin hanya berperan pada nyeri yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau inflamasi. Prostaglandin menyebabkan sensitasi reseptor nyeri (hiperagesia) terhadap stimulasi mekanik dan kimiawi. - Antiinflamasi (kerusakan mikrovaskuler, permeabilitas kapiler, migrasi leukosit kejaringan radang) Mediator inflamasi yang dipengaruhi oleh OAINS adalah prostaglandin. AINS dosis kecil tidak menekan migrasi sel oleh zat kemotaktik leukosit dan leukotrien Efek Samping Obat : a. Tukak lambung b. Gangguan fungsi trombosit akibat hambatan sintesis tromboksan A2 c. Gangguan fungsi ginjal akibat penurunan aliran darah ginjal d. Nefropati analgetik pada jangka panjang e. Reaksi hipersensitivitas yaitu perubahan jalur metabolisme asam arakidonat Contoh obat :

a. Salisilat,salisilamid, dan diflunisal Digunakan sebagai analgetik, antipiretik, dan antiinflamasi Farmakokinetik : Absorbsi di lambung lambat, absorbsi melalui kulit cepat, metabolisme di hati dan diekskresikan melalui ginjal. b. Asetaminofen, Fenasetin Memiliki efek analgetik dan antipiretik yang cukup tapi hampir tidak memiliki efek antiinflamasi. Farmakokinetik : - absorbsi oral cepat dan sempurna -T : 1-3 jam - Di metabolisme di hati - Toksisitas : nekrosis hati c. Pirazolon dan derivatnya Memiliki efek analgetik dan antipiretik Diindikasikan sebagai analgetik dan antipiretik yang tidak dapat diturunkan oleh obat lain. Efek samping obat : agranulositosis, anemia aplastik, trombositopenia d. Fenilbutazon dan Oksifenbutazon Tidak lagi dianjurkan sebagai antiinflamasi e. Asam Mefenamat dan Meklofenamat Asam mefenamat lebih sering digunakan sebagai analgesik, antiinflamasi. Efek samping obat : Iritasi lambung, waspada dengan interaksi terhadap antikoagulan f. Diklofenak Diabsorbsi cepat dan lengkap dari saluran cerna. Ikatan protein 99%. T : 1-3 jam. Diakumulasi di cairan sinovial. Efek samping obat : gangguan saluran cerna g. Ibuprofen, Ketoprofen, dan Naproksen Sebagai analgesik dan antiinflamasi. Ibuprofen juga digunakan sebagai antipiretik. Menurunkan efek diuresis dan natriuretik furosemid dan tiazid, alfa dan beta bloker dan katopril. Konservatif Pada robekan parsial dilakukan pemasangan gips sirkuler di atas lutut selama 4-6 minggu dalam posisi fleksi 30-40 pada lutut dan fleksi plantar pada pergelangan kaki.

Tindakan non pembedahan dengan orthotics atau terapi fisik. Tindakan tersebut biasanya dilakukan untuk non atlit karena penyembuhanya lama atau pasienya menolak untuk dilakukan tindakan operasi

Operatif Pada robekan total dilakukan penjahitan tendo Achilles dan pemasangan gips seperti di atas. Pada robekan yang lama juga dilakukan penjahitan tendo dengan mempergunakan teknik Lindholm. Perbaikan dengan operasi mungkin lebih aman, tetapi gips equinus selama 8 minggu dan sepatu dengan tumit tinggi selama 6 minggu berikutnya masih diperlukan. Jika perbaikan dilakukan melalui insisi vertikal, luka sering pecah lagi. Untuk robekan yang terlambat ditangani, kemungkinannya adalah perbaikan dengan serat karbon. Pasca operasi dilakukan fisioterapi dan memakai sepatu yang tumitnya ditinggikan selama beberapa bulan. Olahraga berat tidak boleh dilakukan selama 6 bulan. Tindakan pembedahan dapat dilakukan, dimana ujung tendon yang terputus disambungkan kembali dengan teknik penjahitan. Tindakan pembedahan dianggap paling efektif dalam penatalaksanaan tendon yang terputus..

2.9. Prognosis ruptur tendon Achilles Dengan pengobatan dan rehabilitasi yang baik, prognosis dari ruptur tendon Achilles adalah baik. Kebanyakan atlet dapat kembali ke aktivitas sebelumnya dengan pengobatan bedah atau konservatif. Bagaimanapun, seseorang yang menjalani pengobatan bedah lebih sedikit jumlahnya yang mengalami re-ruptur tendon Achilles. Tingkat re-ruptur pada pengobatan operatif adalah 05% dibandingkan dengan hampir 40% pada mereka yang memilih pengobatan konservatif.

2.10 Pencegahan ruptur tendon Achilles - Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum melakukan kegiatan olahraga. - Biasakan latihan yang memperberat betis. - Jangan memaksakan latihan jika kaki terasa lelah. - Jaga berat badan ideal agar tidak obesitas. - Kenakan sepatu yang baik dengan bantalan yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.mayoclinic.com/health/achilles-tendon-rupture http://www.ilmukeperawatanku.com/ruptur-tendon-achilles.html http://emedicine.medscape.com/article/85024-overview http://www.scribd.com/doc/52164480/RUPTURE-TENDON-ACHILES http://medianers.blogspot.com/2010/08/ruptur-tendon-achilles.html http://indonesian.orthopaedicclinic.com.sg/

Anda mungkin juga menyukai