Anda di halaman 1dari 16

AUTISME

KELOMPOK 5

IRNAWATI
M. HIAN AKHIR
NUR INTAN
KHAIRUNNISA
WIDYASAPITRI
DEFINISI

Autisme adalah kelainan


neuropsikiatrik yang
menyebabkan kurangnya
kemampuan berinteraksi
social dan komunikasi, minat
yang terbatas, perilaku tidak
wajar dan adanya gerakan
stereotipik, dimana kelainan
ini muncul sebelum anak
berusia 3 tahun.
ETIOLOGI
Penyebab Autisme diantaranya :
1. Genetik (80% untuk kembar monozigot dan 20% untuk kembar
dizigot) terutama pada keluarga anak austik (abnormalitas
kognitif dan kemampuan bicara).
2. Kelainan kromosim (sindrom x yang mudah pecah atau fragil).
3. Neurokimia (katekolamin, serotonin, dopamin belum pasti).
4. Cidera otak, kerentanan utama, aphasia, defisit pengaktif
retikulum, keadaan tidak menguntungkan antara faktor
psikogenik dan perkembangan syaraf, perubahan struktur
serebellum, lesi hipokompus otak depan.
5. Penyakit otak organik dengan adanya gangguan komunikasi dan
gangguan sensori serta kejang epilepsi.
6. Lingkungan terutama sikap orang tua, dan kepribadian anak
PATOFISIOLOGI
Pada pemeriksaan darah bayi-bayi yang baru lahir, diketahui
pertumbuhan abnormal pada penderita autis dipicu oleh
berlebihnya neurotropin dan neuropeptida otak (brain-derived
neurotrophic factor, neurotrophin-4, vasoactive intestinal peptide,
calcitonin-related gene peptide) yang merupakan zat kimia otak
yang bertanggung jawab untuk mengatur penambahan selsaraf,
migrasi, diferensiasi, pertumbuhan, dan perkembangan jalinan sel
saraf. Braingrowth factors ini penting bagi pertumbuhan otak.
Peningkatan neurokimia otak secara abnormal menyebabkan
pertumbuhan abnormal pada daerah tertentu. Pada gangguan
autistik terjadi kondisi growth without guidance, di mana bagian-
bagian otak tumbuh dan mati secara tak beraturan.
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis yang ditemuai pada penderita Autisme :
a. Penarikan diri, kemampuan komunikasi verbal (berbicara)
dan non verbal yang tidak atau kurang berkembang mereka
tidak tuli karena dapat .
b. menirukan lagu-lagu dan istilah yang didengarnya, serta
kurangnya sosialisasi mempersulit estimasi potensi
intelektual kelainan pola bicara, gangguan kemampuan
mempertahankan percakapan, permainan sosial abnormal,
tidak adanya empati dan ketidakmampuan berteman.
c. Gerakan tubuh stereotipik, kebutuhan kesamaan yang
mencolok, minat yang sempit, keasyikan dengan bagian-
bagian tubuh.
d. Anak biasa duduk pada waktu lama sibuk pada tangannya,
menatap pada objek.
PENCEGAHAN

Pencegahan autism pada janin dengan cara berikut :


1. Mengonsumsi suplemen yang mengandung asam folat
untuk menjaga sistem saraf.
2. Terapkan gaya hidup sehat, mulai dari makan yang sehat
dan bernutrisi dan istirahat yang cukup. Hindari begadang
saat program kehamilan.
3. Jangan mengonsumsi alcohol saat program kehamilan.
4. Tidak merokok dan bebas dari obat-obatan tanpa resep
dokter kandungan.
PENATALAKSANAAN
MEDIS
Umunya terapi yang diberikan ialah terhadap gejala,
edukasi dan penerangan kepada keluarga, serta penanganan
perilaku dan edukasi bagi anak. Manajemen yang efektif
dapat mempengaruhi outcome. Intervensi farmakologi,
yang saat ini dievaluasi, mencakup obat fenfluramine,
lithium, haloperidol dan naltrexone. Terhadap gejala yang
menyertai. Terapi anak dengan autisme membutuhkan
identifikasi diri. Intervensi edukasi yang intensif,
lingkungan yang terstruktur, atensi individual, staf yang
terlatih baik, peran serta orang tua dapat meningkat
prognosis.
PENATALAKSANAAN
KEPERAWATAN
Penatalaksanaan pada autisme bertujuan untuk:
1. Mengurangi masalah perilaku.
2. Terapi perilaku dengan memanfaatkan keadaan yang terjadi
dapat meningkatkan kemahiran berbicara. menagement
perilaku dapat mengubah perilaku destruktif dan agresif.
3. Meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangan
terutama bahasa.
4. Latihan dan pendidikan dengan menggunakan pendidikan
(operant conditioning yaitu dukungan positif (hadiah) dan
dukungan negatif (hukuman).
5. Anak bisa mandiri dan bersosialisasi.
6. Mengembangkan ketrampilan sosial dan ketrampilan
praktis.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian

1. Identitas klien
Meliputi nama, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, suku
bangsa, tanggal, jam masuk RS, nomor registrasi, dan diagnosis
medis.
2. Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya anak autis dikenal dengan kemampuan berbahasa,
keterlambatan atau sama sekali tidak dapat bicara.
b) Riwayat kesehatan ketika anak dalam kandungan ( riwayat
kesehatan dahulu)
• Sering terpapar zat toksik, seperti timbal.
• Cidera otak
c) Riwayat kesehatan keluarga
Tanyakan apakah ada anggota keluarga lain yang menderita
penyakit serupa dengan klien dan apakah ada riwayat penyakit
bawaan atau keturunan.
3. Status perkembangan anak.
a. Anak kurang merespon orang lain.
b. Anak sulit fokus pada objek dan sulit mengenali bagian tubuh.
c. Anak mengalami kesulitan dalam belajar.
d. Anak sulit menggunakan ekspresi non verbal.
e. Keterbatasan kognitif.
4. Pemeriksaan fisik
a. Anak tertarik pada sentuhan
b. Terdapat ekolalia.
c. Sulit fokus pada objek semula bila anak berpaling ke objek lain.
d. Anak tertarik pada suara tapi bukan pada makna benda tersebut.
e. Peka terhadap bau.
5. Psikososial
a. Menarik diri dan tidak responsif terhadap orang tua
b. Memiliki sikap menolak perubahan secara ekstrem
c. Keterikatan yang tidak pada tempatnya dengan objek
d. Perilaku menstimulasi diri
e. Pola tidur tidak teratur
f. Permainan stereotip
g. Perilaku destruktif terhadap diri sendiri dan orang lain
h. Tantrum yang sering
i. Peka terhadap suara-suara yang lembut bukan pada
suatu pembicaraan
j. Kemampuan bertutur kata menurun
k. Menolak mengkonsumsi makanan yang tidak halus
6. Neurologis
a. Respons yang tidak sesuai terhadap stimulus
b. Refleks mengisap buruk
c. Tidak mampu menangis ketika lapar
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Hambatan komunikasi verbal


b. Resiko gangguan perkembangan
c. Perubahan proses keluarga
C. INTERVENSI
KEPERAWATAN
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai