Anda di halaman 1dari 16

KEPERAWATAN ANAK

BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

Disusun Oleh : Kelompok 2


II A Keperawatan

Arifandi : 201901002
Hildayanti : 201001008
Irnawati : 201901012
Ni Made Riantika : 201901024
Windy Indriani : 201901040
ANATOMI DAN FISIOLOGI

1. Pernapasan

Fenomena yang menstimulasi neonatus


untuk mengambil napas pertama kali
hanya dipahami sebagian. Namun, dapat
dijelaskan awal mula adanya pernapasan,
yaitu adanya 2 factor yang berperan pada
rangsangan napas pertama bayi, yaitu :

a. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan isik lingkungan luar rahim yang
merangsang pusat pernapasan di otak. Adapun rangsangan isik lingkungan luar rahim
yaitu udara dingin, gaya gravitasi, nyeri, cahaya, dan suara.
b. Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama
persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru-paru secara mekanis.
Interaksi antara sistem pernapasan, kardiovaskuler, dan susunan sara pusat
menimbulkan pernapasan yang teratur dan berkesinambungan yang diperlukan untuk
kehidupan.
2. Sirkulasi peredaran darah

Sirkulasi janin memiliki karakteristik berupa sistem bertekan rendah. Karena tali pusat di klem,
sistem bertekana rendah yang ada pada unit-unit plasenta terputus. Sistem sirkulasi bayi baru
lahir sekarang merupakan sistem sirkulasi tertutup, bertekanan tinggi dan berdiri sendiri. Efek
yang terjadi setelah tali pusat di klem adalah peningkatan tatanan pembuluh darah sistematik.

3. Kelenjar Endokrin

Kelenjar Endokrin adalah kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu sebab sekresi yang dibuat
tidak meninggalkan kelenjarnya melalui suatu saluran tetapi langsung masuk ke dalam darah
yang beredar di dalam jaringan kaalenjar. Sistem endokrin pada neonatus ekstra uterin jelas
berbeda daripada ketika berada dalam kandungan. Dimana ketika janin masih berada didalam
kandungan, bayi masih mendapatkan segala kebutuhannya daari plasenta meskipun dalam
kandungan mulai terbentuk organ-organ bagi aktivitas hidup.

4. Persyarafan

Aktivitas motorik spontan dapat muncul dalam bentuk tremor sementara di mulut dan dagu
terutama waktu menangis dan pada ekstremitas terutama pada lengan dan tangan.
5. Imunologi

Sel-sel yang menyuplai imunitas bayi berkembang pada awal kehidupan janin. Namun sel-sel ini
tidak aktif selama beberapa bulan pertama. Oleh selama tiga bulan pertama kehidupannya, bayi
dilindungi kekebalan pasif yang diterima dari ibu. Barier alami seperti keasaman lambung atau
produksi pepsin dan tripsin, yang tetap mempertahankan kesterilan usus halus, belum berkembang
dengan baik sampai tiga atau empat minngu. IgA pelindung membran lenyap dari traktus napas
dan traktus urinarius. IgA ini juga tidak terlihat pada traktus gastrointestinal, kecuali jika bayi
diberi ASI.
KONSEP MEDIS
1. Definisi
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru alhir yang berat badannya 2500
gram atau lebih rendah. Dalam definisi ini tidak termasuk bayi-bayi dengan berat badan
kurang dari 1000 gram. (Nugroho Iman santosa)
Bayi berat badan lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang
dari 2500 gram (WHO). Berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang
dari 2500 gram pada waktu lahir. (Huda dan Hardhi, NANDA NIC-NOC, 2013).

2. Aspek Epidemologi.

Menurut data epidemiologi, prevalensi berat badan lahir rendah diperkirakan sebesar 15-
20% dari seluruh kelahiran di dunia.
Menurut data WHO, prevalensi BBLR diperkirakan sekitar 15-20% dari seluruh kelahiran di
dunia, sebanyak lebih dari 20 juta bayi mengalami BBLR. Hampir 95% kasus bayi dengan
BBLR terjadi di negara dengan pendapatan rendah hingga menengah atau negara
berkembang, dan 6%-nya terdapat di Asia Timur dan Pasifik, 13% di Afrika Sub-Sahara,
dan 28% di Asia Selatan.[13]
3. Penyebab

Menurut huda dan Hardhi dalam NANDA NIC-NOC (2013). Penyebab kelahiran bayi berat
badan lahir rendah,yaitu :
a. Prematur Murni
Premature Murni adalah neonates dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan
mempunyai berat badan yang sesuai dengan masa kehamilan atau disebut juga neonates
preterm atau BBLR. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya persalinan premature atau
BBLR adalah :
1) Faktor ibu :
a) Riwayat kelahiran premature sebelumnya.
b) Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun.
c) Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat.
d) Penyakit ibu : HT, jantung, gangguan pembuluh darah (perokok).
e) Primigravidarum.
f) Usia ibu < 20 tahun.
2) Faktor kehamilan
3) Faktor janin
Seperti cacat bawaan,infeksi dalam rahim dan kehamilan ganda, anomaly congenital
4. Patofisiologi

Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum cukup bulan (prematur)
disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Artinya bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38
minggu), tapi berat badan (BB) lahirnya lebih kecil ketimbang masa kehamilannya, yaitu tidak
mencapai 2.500 gram. Biasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu
dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta, infeksi,
hipertensi dan keadaan-keadaan lain yang menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi berkurang.

6. Manifestasi Klinis

Menurut Huda dan Hardhi. (2013) tanda dan gejala dari bayi berat badan rendah adalah :
Sebelum lahir
1) Pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan.
2) Pergerakan janin lebih lambat.
3) Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai yang seharusnya.
setelah bayi lahir
1) Bayi dengan retadasi pertumbuhan intra uterin.
2) Bayi premature yang alhir sebelum kehamilan 37 minggu.
3) Bayi small for date sama dengan bayi retradasi pertumbuhan intra uterine.
4) Bayi premature kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya.
7. Klasifikasi

1. Berdasarkan BB lahir
a. BBLR : BB < 2500gr
b.2.BBLSR : BB 1000-1500gr
c.3.BBLASR : BB <1000 gr
2. Berdasarkan umur kehamilan
a. Prematur

Adalah bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut Neonatus
Kurang Bulan – Sesuai Masa Kehamilan ( NKB- SMK).
b. Dismaturitas.

Adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa
kehamilan, dismatur dapat terjadi dalam preterm, term, dan post term. Dismatur ini
dapat juga Neonatus Kurang Bulan – Kecil untuk Masa Kehamilan (NKB- KMK),
Neonatus Cukup Bulan-Kecil Masa Kehamilan ( NCB-KMK ), Neonatus Lebih
Bulan-Kecil Masa Kehamilan ( NLB- KMK )
8. Pencegahan
Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) pencegahan/preventif adalah
langkah yang penting. Hal-hal yang dapat dilakukan:
1. Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali
selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu
hamil yang diduga berisiko, terutama factor resiko yang yang mengarah
melahirkan bayi BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada
institusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu
2. Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim, tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri
selama kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatnnya dan janin yang
dikandung dengan baik.
3. Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur
reproduksi sehat (20-34 tahun)
4. Perlu dukungan sector lain yang terkait untuk turut berperan dalam
meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka
dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan
status gizi ibu selama hamil.
9. Penatalaksanaan

1. medikamentosa
Pemberian vitamin K1:
a. Injeksi 1 mg IM sekali pemberian, atau
b. Per oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10
hari, dan umur 406 minggu)

2. Diatetik
Pemberian nutrisi yang adekuat
a. Apabila daya isap belum baik, bayi dicoba untuk menetek sedikit demi sedikit
b. Apabila bayi belum bisa meneteki pemberian ASI diberikan melalui sendok atau
pipet
c. Apabila bayi belum ada reflek menghisap dan menelan harus dipasang siang
penduga/ sonde fooding
10.Komplikasi

Ada beberapa hal yang dapat terjadi apabila BBLR tidak ditangani secepatnya menurut Mitayanti, 2009
yaitu :
a. Sindrom aspirasi mekonium (menyababkan kesulitan bernapas pada bayi).
b. Hipoglikemia simtomatik.
c. Penyakit membrane hialin disebabkan karena surfaktan paru belum sempurna,sehingga alveoli
kolaps. Sesudah bayi mengadakan inspirasi, tidak tertinggal udara residu dalam alveoli, sehingga selalu
dibutuhkan tenaga negative yang tinggi untuk yang berikutnya.
d. Asfiksia neonetorom.
e. Hiperbulirubinemia.

11. Farmakologi

1) Inkubator
Prosedur perawatan dapat dilakukan melalui jendela atau lengan baju. Sebelum memasukan bayi
kedalam incubator. Incubator terlebih dahulu dihangatkan sampai sekitar 29,4 C untuk bayi dengan BB
1,7 kg dan 32,20 C untuk bayi yang lebih kecil.
2) Pemberian oksigen
Konsentrasi O2 diberikan sekitar 30-35% dengan menggunakan head box.
12. Terapi Komplementer

Terapi music diberikan selama 3 hari untuk setiap bayi dalam kelompok
intervensi.Tetapi music diberikan selama 30 menit pada setiap harinya.Volume suara
music berkisar 65-67 berdasarkan rekomendasi American Academy Of Pediatric ,75
berat badan bayi ditimbang setiap hari,sedangkan suhu tubuh bayi ditimbang sebelum
dan sesudah terapi music dilakukan.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a. Biodata klien : nama,tempat lahir, jenis kelamin.
b. Orang tua : nama ayah/ibu, umur, agama, suku atau kebangsaan, pendidikan dan alamat.
1) Riwayat antenatal :
a) Keadaan ibu selama hamil dengan anemia, HT,gizi buruk,merokok, ktergantungan obat-
obatan,DM, penyakit kardiovaskuler dan paru.
b) Kehamilan dengan resiko persalinan preterm misalnya kelahiran multiple,kelainan congenital.
c) Riwayat komplikasi persalinan juga mempunyai kaitan yang sangat erat dengat permasalahan
pada bayi baru lahir.
d) Kala I : perdarahan antepartumbaik solusio plasenta maupun plasenta previa.
e) Kala II : persalinan dengan tindakan pembedahan, karena pemakaian obat penenang (narkose)
yang dapat menekan system pusat pernafasan.

2) Riwayat post natal :


a) Apgar score bayi baru lahir 1 menit pertama dan 5 menit kedua (0-3), asfiksia berat (4-6),
asfiksia sedang (7-10) asfiksia ringan.
b) Berat badan lahir : preterm atau BBLR < 2500 gram, untuk aterm 2500 gram, LK kurang
atau lebih dari normal (34-36)
B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang bisa ditegakkan oleh seorang perawat pada bayi dengan BBLR yaitu:
a. Pola nafas yang tidak efektif yang berhubungan dengan imaturitas pusat
pernapasan, keterbatasan perkembangan otot penurunan otot atau kelemahan, dan
ketidakseimbangan metabolik
b. Resiko termoregulasi inefektif yang berhubungan dengan SSP imatur (pusat
regulasi residu, penurunan massa tubuh terhadap area permukaan, penurunan lemak
subkutan, ketidakmampuan merasakan dingin dan berkeringat, cadangan metabolik
buruk)
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan penurunan
simpanan nutrisi, imaturitas produksi enzim, otot abdominal lemah, dan refleks
lemah.
d. Resiko infeksi yang berhubungan dengan pertahanan imunologis yang tidak efektif
e. Resiko kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan usia dan berat
ekstrem, kehilangan cairan berlebihan (kulit tipis), kurang lapisan lemak, ginjal
imatur/ kegagalan mengonsentrasikan urine.
C. Discharge plnning

Model Discharge planning pada BBLR berbasis Helath Promotion Model


disusun dalam bentuk edukasi dengan meningkatkan persepsi manfaat,self
efficacy ,dan komitmen keluarga dalam melaksanakan tindakan pencegahan
infeksi,pemberian asi esklusif,perawatan metode kanguru dan cara mengganti
popok pada bayi.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai