MAKANAN
DISUSUN OLEH:
3 DIV
KELOMPOK 1
P2.31.33.1.12.001
APRILIA PRIHATIWI
P2.31.33.1.12.006
FATHUL FITRIYAH
P2.31.33.1.12.015
P2.31.33.1.12.023
LATRI HIDAYAH
P2.31.33.1.12.028
NOPI EKAYANTI
P2.31.33.1.12.029
USMAN MAUREKSA
P2.31.33.1.12.040
P2.31.33.1.12.041
Tambakboyo, selain itu juga ada warga Desa Wonorejo-Reban, Desa Ngroto, dan juga Desa
Kalisari-Limpung.
Para korban tersebut diduga kuat keracunan makanan yang berasal dari hajatan, karena
mereka merasakan sakit setelah sebelumnya menyantap makanan tersebut. Ada beberapa
korban yang harus rawat inap, namun ada juga yang hanya menjalani rawat jalan, jelasnya.
Lanjutnya, petugas kepolisian sendiri dengan adanya peristiwa tersebut langsung meminta
keterangan dari para saksi dan juga korban. Selain itu juga meminta keterangan dari Rastam
selaku warga yang punya hajat. Untuk makanan juga diambil sample untuk bahan
penyelidikan, sehingga nantinya bisa diketahui apakah makanan tersebut penyebab keracunan
ataukah ada hal lain.
Kami masih menyelidiki kasus ini, belum bisa dipastikan apakah karena keracunan makanan
dari hajatan atau hal lain. Untuk para korban dan sohibul hajat juga sudah kami mintai
keterangan, dan barang bukti makanan juga kami bawa untuk diperiksa, tandas AKP
Machsus.
Sementara itu, salah seorang anggota keluarga yang menjadi korban keracunan, Nur
Khasanah, mengatakan, saat itu warga menghadiri hajatan peringatan meninggalnya salah
seorang warga. Dari hajatan tersebut warga mendapat nasi ayang sudah terbungkus satu
paket, di dalamnya terdapat mie, kentang, telurnya dan ayam.
Setelah warga menyantap makanan tersebut, banyak warga yang mengeluuh pusing, mual
dan muntah. Kami sendiri tidak mengetahui apa penyebabnya, namun warga menduga jika
hal tersebut disebabkan dari makanan tersebut, ujar Nur. (rul)
(Penulis :NURUL FATAH & Redaktur : Doni Widyo)
Makanan adalah hasil dari proses pengolahan suatu bahan pangan yang dapat
diperoleh dari hasil pertanian, perkebunan ataupun perikanan. Keracunan adalah masuknya
suatu zat dalam tubuh dalam jumlah tertentu yang dapat menyebabkan reaksi tubuh yang
tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian. Menurut Gaman dan Sherington
(1996), keracunan makanan adalah gejala yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan
yang
beracun
atau
terkontaminasi
bakteri
atau mikroorganisme.
Jadi,
keracunan
makanan merupakan penyakit yang dihasilkan akibat dari penggunaan makanan yang
tercemar, patogen bakteri, virus, atau parasit yang mencemari makanan, dan juga kimia atau
racun alami seperti sebagai jamur yang dapat menyebabkan derajat kesehatan menurun.
Klasifikasi keracunan makanan berdasarkan sumber keracunan:
1. Keracunan makanan secara kimia
Terdapatnya bahan kimia beracun dalam makanan. Keracunan tersebut dapat berasal
dari bahan kimia pertanian, yang sengaja dipergunakan untuk kegiatan produksi.
Misalnya: pestisida, timah, merkuri dan kadmium.
2. Keracunan makanan secara biologis
Keracunan makanan secara biologi karena memakan tumbuhan yang mengandung
substansi yang terdapat secara alami dan bersifat membahayakan. Misalnya:
cendawan yang beracun dan singkong.
3. Keracunan makanan karena mikrobiologi
Disebabkan oleh:
a. Orang yang menangani atau mengolah makanan
Tidak menjaga kebersihan ketika memasak/mengolah makanan, sehingga
makanan terkontaminasi.
b. Lingkungan atau area dan peralatan
Adanya debu di ruangan tempat menyimpan bahan makanan, peralatan masak
kotor
c. Bahan makanan
Bahan makanan yang mengandung bakteri penyebab keracunan pada saat dibawa
ke dapur, atau bakteri dapat masuk ke bahan makanan karena kegagalan
pengolahan selama persiapan.
Yang beresiko terkena keracunan makanan
semua kalangan dapat berisiko mengalami keracunan makanan, terutama yang mempunyai
daya tahan tubuh lemah.
Gejala keracunan makanan, antara lain:
1. Kram perut
Ilmuan dari University of Maryland Medical Cente rmenuturkan kram perut
umumnya terjadi segera setelah mengonsumsi makanan, atau dalamwaktu 12-72 jam.
Kondisi ini merupakan salah satu usaha penolakan tubuh terhadap zat beracun.
2. Muntah
Muntah dapat terjadi akibat keracunan atau sengaja dibuat muntah, sebagai upaya
mengeluarkan racun yang masuk ke dalam tubuh melalui mulut
3. Diare
Sebenarnya diare dapat membantu penderita keracunan dalam usaha mengeluarkan
racun darisaluran cerna, tetapi diare yang parah dan berkepanjangan perlu seger
dihentikan.
4. Dehidrasi
Kondisi ini umumnya diperparah dengan adanya muntah dan diare.
5. Pusing
6. Lemas
Pencegahan terhadap keracunan makanan:
1. Menjaga makanan agar tidak tercemar, dengan mencuci buah dan sayur sebelum
disajikan
2. Memisahkan makanan yang telah masak dari makanan mentah disetiap tahap
pemrosesan, dari tempat penyiapan, penyimpanan, hingga meja makan.
3. Mengambil makanan tidak dengan tangan, tetapi menggunakan alat masak (penjepit
4.
5.
6.
7.
8.
9.
atau sendok)
Menutup makanan yang belum dikonsumsi
Mencegah serangga atau hewan memasuki ruangan tempat makanan diproses
Menjaga kebersihan pribadi
Tidak bersin dan batuk di dekat makanan
Membersihkan seluruh peralatan dengan bersih
Segera membuang bahan makanan yang tidak segar dan telah membusuk
Bila penderita banyak muntah dan diare, berikan cairan pengganti yang cukup seperti
air putih, oralit atau campuran air putih-gula 2sendok teh-garam sendok teh atau air
mengganti garam, glukosa dan mineral penting lainnya yang hilang karena dehidrasi.
Hindari memakan sesuatu hingga sembuh (kecuali cairan). Ketika sudah sembuh,
makan makanan yang mudah dicerna, seperti roti, kerupuk, pisang dan nasi lembut.
Kompres hangat pada perut. Hal ini akan meringankan kejang dan nyeri di perut dan
kecenderungan untuk muntah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/7995725/Keracunan_Makanan
http://www.merdeka.com/peristiwa/santap-nasi-kenduri-40-warga-batang-jateng-mendadakkeracunan.html
http://www.radarpekalonganonline.com/19519/polisi-selidiki-kasus-keracunan-masal/
http://www.medkes.com/2014/05/gejala-dan-penanganan-keracunan-makanan.html