8.1 Kesimpulan
1. Wilayah RW
a. Kasus DBD tertinggi di RW 5 = 12 kasus (20,69%).
b. Pola penyebaran DBD Cluster (NNI<1) yang artinya.kasus DBD
mengelompok di satu wilayah dengan jarak yang berdekatan.
2. Umur penderita DBD tahun 2013 -2015 tertinggi di kelompok umur 15-44
tahun = 36 kasus (62,07%).
3. Pendidikan terakhir penderita DBD tertinggi di perguruan tinggi = 25
kasus (43,10%).
4. Pekerjaan saat menderita DBD tertinggi pada bekerja = 45 kasus
(77,59%).
5. Pendapatan keluarga penderita DBD tertinggi pada pendapatan keluarga
tinggi = 52 kasus (89,66%).
6. Kepadatan penduduk tertinggi berada di RW 01 dengan pengelompokan
cukup padat.
7. Kepadatan jentik tertinggi berada di RW 05 di tahun 2015.
8. Berdasarkan lingkungan berupa curah hujan, suhu, dan kelembaban
diambil kesimpulan berikut:
a. Dari tahun 2013 – 2015 curah hujan tertinggi berada pada bulan
Januari.
144
145
b. Pada tahun 2013 suhu tertinggi berada pada bulan Januari, tahun
2014 di bulan Oktober, dan tahun 2015 di bulan Oktober.
c. Pada tahun 2013-2015 kelembaban tertinggi berada pada bulan
Januari, Pebruari, dan Maret.
9. Jumlah hasil pelaksanaan penyelidikan epidemiologi dengan hasil positif
adalah sebanyak 53 kali.
10. Tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara
kepadatan penduduk dengan kasus demam berdarah dengue.
11. Tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statitik antara kepadatan
jentik dengan kasus DBD.
12. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan (curah hujan,
suhu, kelembaban) dengan kasus DBD.
8.2 Saran