KASUS I
Ponto mengatakan, dari laporan yang diterima, sebelum ratusan warga tersebut
terkena diare, mereka sempat mengonsumsi hidangan dalam sebuah acara pesta
di desa mereka. Setelah itu banyak dari warga terserang diare. “Jadi sebelumnya
ada acara pesta di desa. Saat ini kami sedang berusaha untuk mendapatkan
sampel makanan yang dikonsumsi warga di sana,” ujarnya. Ponto membantah
diare di Desa Selamon disebabkan oleh wabah. “Jadi tidak ada wabah diare di
sana. Yang ada warga mengonsumsi makanan yang berbahaya," ujarnya.
Saat ini ratusan warga yang terkena diare telah dipulangkan ke rumah masing-
masing. Camat Banda Kadir Sarlian mengatakan, dugaan kuat ratusan warga
desa terserang diare karena mngonsumsi makanan dari acara pesta yang dihadiri
warga. ”Itu karena mereka mengonsumsi hidangan di acara pesta. Dari situ
mereka terkena diare,” ujarnya. Sebelumnya diberitakan, 158 warga Desa
Selamon dirawat setelah terserang diare sejak Minggu malam. Dari ratusan
warga yang terkena diare, 23 warga dirawat intensif lantaran kondisi mereka
yang lemah.
https://regional.kompas.com/read/2019/02/25/15343201/158-warga-maluku-
tengah-terkena-diare-karena-keracunan-makanan-pesta
Pertanyaan
1. Sebagai seorang ahli epidemiologi, apa tindakan yang akan Anda lakukan jika kasus
tersebut terjadi di wilayah Anda?
2. Lakukan tahap-investigasi wabah 1,2,3,4,5 berdasarkan buku!
3. Apakah kejadian tersebut bisa dinyatakan KLB atau Tidak? Kenapa?
Jawaban
1. Tindakan yang dapat dilakukan sebagai seorang ahli epidemiologi ketika terjadinya
KLB di suatu wilayah adalah dengan:
a. Mempersiapkan APD untuk di lapangan agar mengurangi risiko terjadinya
penularan kasus dari KLB
b. Melakukan investigasi langsung pada tempat kejadian kasus
c. Melakukan koordinasi dengan pelayanan kesehatan primer setempat untuk
memastikan adanya kejadian kasus dengan angka serangan tinggi yang signifikan
d. Melakukan kerjasama dengan tim medis terhadap hasil pemeriksaan laboratorium
akibat diare yang menyerang warga diduga karena keracunan makanan
e. Melakukan identifikasi sumber penularannya dengan cepat
f. Melakukan upaya-upaya penanggulangan terhadap kasus KLB yang terjadi
3. Ya
Kasus diare pada kejadian tersebut disebabkan oleh keracunan makanan dengan
menunjukan jumlah kasus yang tidak biasa (banyak) dalam waktu yang singkat.
Diketahui kasus tersebut terjadi setelah mengkonsumsi makanan saat menghadiri
acara pada hari Minggu, 24 Februari 2019, dalam jangka waktu 1x24 jam setelah
keracunan makanan (25 Februari 2019) sebanyak 158 warga dilaporkan menderita
diare, bahkan sebanyak 23 warga dirawat intensif. Selain itu pada tanggal 26 Februari
terjadi peningkatan kasus menjadi 162 warga. Kasus diare juga terjadi di satu wilayah
saja yaitu di Desa Selamon, sehingga kejadian tersebut bisa ditetapkan sebagai KLB
keracunan makanan