DISUSUN OLEH :
BAB 1
Pendahuluan
BAB II
Tinjauan Pustaka
BAB III
Penutup
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
1.2. Tujuan
1.2.1. Mengetahui Epidemiologi Campak
1.2.2. Mengetahui Epidemiologi Campak di Indonesia
1.2.3. Mengetahui Faktor Risiko Campak
1.2.4. Mengetahui Program Penanggulangan Campak di Indonesia
1.2.5. Mengetahui Program Penanggulangan Campak di DKI Jakarta
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Incidence Rate Campak per 100.000 penduduk di Indonesia pada tahun 2011-2017
menunjukkan kecenderungan penurunan, dari 9,2 menjadi 5,6 per 100.000 penduduk.
Namun demikian, Incidence rate cenderung naik dari tahun 2015 sampai dengan
2017, yaitu dari 3,2 menjadi 5,6 per 100.000 penduduk.
Distribusi Kasus Campak Tahun 2015-2017
Penutup
5.1. Kesimpulan
Penyakit Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai
dengan demam, batuk, konjungtivitis ( peradangan selaput ikat mata/konjungtiva)
dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak yaitu virus
rubeola golongan Paramyxovirus dari pada genus Morbillivirus. Virus campak ini
ditularkan secara langsung dari droflet infeksi. Penyakit ini biasanya menyerang
anak-anak pra sekolah dan anak-anak SD, meskipun tidak menutup kemungkinan
menyerang orang dewasa yang belum pernah terkena penyakit ini. Masa inkubasi
campak adalah 7-18 hari. Penularan yang cepat, terutama pada kelompok dengan
daya tahan imun rendah, kepadatan yang tinggi, serta kurangnya akses pelayanan
kesehatan dan pelaksanaan vaksinasi, terutama di daerah pedesaaan. Kematian pada
campak sering kali disebabkan oleh komplikasi-komplikasinya, Cara yang paling
efektif untuk mencegah dan memberantas penyakit campak yaitu vaksinisasi pada
usia 9 bulan.
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Departement Kesehatan RI: Petunjuk Teknis Kampanye Imunisasi Campak Tahun 2006. In.
Edited by PP&PL D. Jakarta: Depkes RI; 2006.
Tambun, Lenny Tristia. 2017. Dinas Kesehatan Sediakan 700.000 Vaksin Imunisasi Campak-
Rubella. Jakarta : Beritasatu.com