Anda di halaman 1dari 6

Pelaksanaan Kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dengan 7

Langkah Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar di Sekolah PAUD
Mawar Kelurahan Sawah Baru Ciputat Tanggerang Selatan

Mohamad Ridwan Faiz1,*, Melikhatun Azizah2, Izzatunnisa3, Fajar Tridoyo4, Mawaddah Dila
Safitri5, Suhaidi Saah6
1
PAI, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta
2
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta
3
Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta
4
lmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta
5
PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammdiyah Jakarta
6
Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Email: Ridwanpamungkas50@gmail.com

ABSTRAK

Pencak silat merupakan seni bela diri dengan pengembangan spiritual dan olahraga. Silat juga dapat
membentuk karakter kedisiplinan dan fisik dapat terlihat berkembang. Terdapat 4 aspek utama dalam kegiatan
silat yaitu, aspek mental spiritual, aspek seni budaya, aspek bela diri, dan aspek olahraga. Ilmu yang dipelajari
dalam kegiatan pencak silat sehari-hari ialah tekhnik dasar dalam mengolah pukulan, tangkisan dan
tendangan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran kegiatan pencak silat dalam meningkatkan ilmu bela
diri kepada siswa di sekolah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
deskriptif analisis. Pencak silat memiliki beberapa nilai positif seperti meningkatkan kesehatan dan kebugaran,
membangkitkan rasa percaya diri, melatih ketahanan mental, mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi,
membina sportifitas dan jiwa ksatria, disiplin serta keuletan.

Kata kunci: Pencak, silat, pelatihan.

ABSTRACT

Pencak silat is a senior martial art that develops spiritually and sports. Silat can also form the
character of discipline and physical development can be seen. There are 4 main aspects in silat
activities, namely, mental and spiritual aspects, aspects of cultural arts, aspects of martial arts, and
aspects of sports. The knowledge learned in daily martial arts activities is basic techniques in
processing punches, rebuttal and kicks. The purpose of this study was to determine the role of pencak
silat activities in improving martial arts to students at school. This type of research is a qualitative
study using descriptive analysis method. Pencak silat has several positive values such as improving
health and fitness, arousing self-confidence, training mental endurance, developing high self-
awareness, fostering sportsmanship and the spirit of a knight, discipline and tenacity.

Keywords: Pencak, martial arts, training.

1. PENDAHULUAN perilaku yang dapat dipraktikan atas dasar


Penyuluhan kesehatan merupakan sarana adanya kesadaran sebagai hasil pembelajaran
informasi yang sangat intensif dan efektif dan menjadikan seseorang atau keluarga yang
untuk meningkatkanya aspek kesehatan yang dapat untuk menolong diri sendiri di bidang
masih di nilai tertinggal di suatu tempat kesehatan dan berperan aktif dalam
(Notoatmodjo, 2006). PHBS (Perilaku Hidup mewujudkan derajat kesehatan setinggi-
Bersih dan Sehat) merupakan sekumpulan tingginya. Perilaku hidup bersih dan sehat

1
disekolah merupakan upaya untuk dengan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan
memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat Sehat (PHBS). Salah satu dari empat kunci
lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan kegiaran PHBS untuk meningkatkan
mampu mempraktikan PHBS, dan berperan pencapaian derajat kesehatan adalah
aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. meningkatkan perilaku mencuci tangan yang
Undang-Undang Nomer 36 Tahun 2009 pasal benar (cuci tangan dengan air mengalir dan
79 tentang Kesehatan, ditegaskan bahwa sabun) “ mencuci tangan secara tepat dengan
“Kesehatan Sekolah” diselenggatakan untuk menggunakan sabun dapat mengurangi risiko
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta penyakit diare 42 sampai 47%.
didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang Anak usia sekolah merupakan usia yang
secara harmonis dan setinggi-tingginya rawan terhadap berbgai penyakit, terutama
diharapkan dapat menjadi sumber daya yang berhubungan dengan perut, seperti diare,
manusia yang berkualitas. Dan didalam kecacingan, dan lain-lain. Kebiasaan anak-
peraturan Menteri Kesehatan Republik anak mengkonsumsi jajanan secara bebas,
Indonesia No. 2269/Menkes/Per/X/2011 tlah ditambah anak-anak tidak melakukan cuci
diatur tentang pedoman penyelenggaraan tangan pakai sabun sebelum makan akan
PHBS diberbagai tatanan termasuk di institusi mengakibatkan berbagai kuman penyebab
pendidikan. Penyakit-penyakit yang dapat penyakit mudah masuknya ke dalam tubuh,
dicegah dengan mencuci tangan dengan sabun karena tangan adalah bagian tubuh kita yang
seperti diare, ISPA, dan infeksi mata yaitu paling banyak tercemar kotoran dan bibit
trakoma dan cacingan. penyakit. Jika masalah ini tidak diperhatikan,
Tingkat kefektifan dalam mencuci maka dapat meningkatkan risiko penyakit
tangan dengan sabun dapat menurunkan angka seperti diare, kecacingan, dan sebagainya.
penderita diare dalam persen menurut tipe
inovasi pencegahan adalah: mencuci tangan 2. HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan sabun (44%), penggunaan air olahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(39%), sanitasi (32%), pendidikan kesehatan merupakan cerminan pola hidup keluarga yang
(28%), penyediaan air (25%), sumber air yang senantiasa memperhatikan dan menjaga
diolah (11%). Peer group merupakan kesehatan seluruh anggota keluarga. Semua
kelompok teman anak sebaya yang sukses perilaku kesehatan yang dilakukan atas adanya
dimana ia dapat berinteraksi. (Santoso, 1999). kesadaran sehingga anggota keluarga atau
Berdasrakan data Badan Kesehatan keluarga dapat menolong dirinya sendiri
Dunia atau World Health Organization (WHO) dibindang kesehatan dan dapat berperan aktif
setiap tahun 100.000 anak Indonesia dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
meninggal akibat diare, sementara data masyarakat merupakan pengertian lain dari
Departemen Kesehatan menunjukan diantara PHBS (Proverawati dan Rahmawati, 2012).
1000 penduduk terdapat 300 orang yang Terdapat 7 langkah cara cuci tangan pakai
terjangkit penyakit diare sepanjang tahun sabun yang baik dan benar:
(Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011). 1. Basahi kedua telapak tangan setinggi
Pelaksanaan program Perilaku Hidup Bersih pertengahan lengan memakai air yang
dan Sehat (PHBS) dikelompokan menjadi 5 mengalir, ambil sabun kemudian usap
tatanan yaitu PHBS di Rumah Tangga, PHBS dan gosok kedua telapak tangan secara
disekolah, PHBS di Institusi Kesehatan, lembut
PHBS di Tempat-temoat umum dan PHBS di
Tempat Kerja. (Notoatmodjo, 2007).
Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun
2015, jumlah penderita diare terbanyak
ditemukan pada wilayah kerja puskesmas
kedungmundu mencapai 1.523 kasus dengan
250 kasus yang terjadi pada anak usia 5-14
tahun. Tingginya angka kesakitan diare
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
berkaitan dengan kejadian diare. Salah satu
cara untuk mengurangi kasus diare yaitu

2
2. Usap dan gosok juga kedua punggung 6. Bersihkan kedua pergelangan tangan
tangan secara bergantian secara bergantian dengan cara
memutar

3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok


sela-sela jari hingga bersih
7. Kemudian diakhiri dengan membilas
seluruh bagian tangan dengan air
bersih yang mengalir lalu keringkan
memakai handuk atau tisu.

4. Letakan ujung jari ke telapak tangan


kemudian gosok perlahan

pertunjukan, akan tetapi mengarah pada


5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara olahraga prestasi yang dipertandingkan di
bergantian berbagai pesta olahraga.
Menurut Ikatan Pencak Silat Indonesia
(IPSI) pencak silat gerak bela serang yang
teratur menurut sistem, waktu, tempat, dan
iklim dengan menjaga kehormatan masing-
masing secara ksatria, tidak melukai perasaan,
sedangkan silat merupakan gerak bela serang
yang erat hubungannya dengan rohani
sehingga menghidup suburkan naluri,
menggerakan hati nurani manusia kepada
Tuhan yang Maha Esa (Maryono, 2000).
Pencak silat memiliki tujuan untuk
membentuk individu menjadi sehat jasmani
dan rohani, sedangkan falsafah yang
terkandung dalam gerakan pencak silat
merupakan ajaran-ajaran rohani. Jika ajaran
yang terkandung dalam pencak silat dapat
dipahami oleh anak-anak dan remaja maka

3
dalam pencak silat dapat membentuk karakter menghormati dan saling melindungi antar
yang mandiri, bertanggung jawab, jujur, sesama.
mampu berjuang, serta membentuk anak-anak Kondisi masyarakat ciater yang menjadi
remaja sebagai calon generasi yang religius. objek pelatihan pencak silat merupakan anak-
Dari dulu pencak silat mempunyai peranan anak yang berusia 4-10 th, mereka merupakan
penting pada masyarakat sekitar karena pencak anak-anak yang memiliki keterampilan dalam
silat memiliki peranan yang cukup penting ilmu bela diri. Karena di daerah ciater sendiri
dalam meningkatkan sikap mental dan kualitas khususnya pada RT 02/Rw 006 sudah
diri pada generasi muda. Hal ini sangat memiliki paguyuban pencak silat, akan tetapi
berkaitan dengan tujuan pengembangan sudah kurang aktif dalam latihan sehari-hari.
generasi muda yang berkesinambungan, Pencak silat memiliki filosofi tersendiri
sehingga pencak silat menjadi suatu peluang seperti pencak diartikan sebagai tarian yang
bagi lembaga-lembaga pendidikan untuk ikut menggambarkan bentuk dari kesigapan dan
membantu meningkatkan kualitas peserta didik banyak gaya serta bunga dalam setiap
melalui pelatihan sikap mental dan pergerakannya. Sedangkan silat merupakan
kedisiplinan sehingga akan mencetak generasi penggambaran dari bentuk bela diri dari
muda yang berjiwa ksatria. berbagai serangan lawan yang berdasarkan
Kegiatan latihan atau esktrakulikuler kesigapan serta ketangkasan.
pencak silat di Ciater bersama siswa ini Pencak dan silat merupakan kesatuan yang
merupakan program kegiatan yang berupaya berbeda, dimana yang satu untuk kesenian dan
untuk mendidik anak-anak dalam yang satunya untuk menjaga diri.
meningkatkan sikap mental dan kualitas diri Ilmu yang dipelajari dalam latihan sehari-
pada generasi muda sejak dini, bukan hanya hari ialah tekhnik dasar dalam mengolah
untuk meningkatkan sikap mental tetapi pukulan, tangkisan dan tendangan bertujuan
kegiatan ini juga melatih sikap disiplin pada untuk membekali ilmu bela diri masyarakat
anak-anak, serta memperkenalkan kebudayaan yang pada akhir-akhir ini telah banyak terjadi
yang saling mempengaruhi dengan alam berbagai kejahatan yang menjadikan anak-
dilingkungannya yang tidak dapat terpisah dari anak sebagai korban dari perilaku orang-orang
segala aktivitas manusia. yang tidak bertanggung jawab.
Pencak silat juga dapat membina agar Diharapkan setelah mempelajari ilmu bela
individu dapat menjadi teladan yang mematuhi diri “Pencak silat” ini anak-anak menjadi
norma-norma di lingkungan masyarakat. Maka sosok manusia yang bijaksana dalam
dari itu pencak silat ini dapat meminimalisir mengatasi berbagai permasalahan umumnya
kenakalan pada remaja, karena pencak silat dan dapat menjadi garda terdepan dalam
memiliki beberapa nilai positif seperti mencegah berbagai kemungkaran.
meningkatkan kesehatan dan kebugaran,
membangkitkan rasa percaya diri, melatih a. Bentuk kegiatan
ketahanan mental, mengembangkan
kewaspadaan diri yang tinggi, membina
sportifitas dan jiwa ksatria, disiplin serta
keuletan.
Peran pelatihan kegiatan pencak silat
dalam meminimalisir kenakalan pada pelajar
ini dapat dikemas melalui perguruan-
perguruan pencak silat, sedangkan di
lingkungan sekolah kegiatan pencak silat
dikemas melalui kegiatan ekstrakulikuler yang
diselenggarakan oleh sekolah sebagai
pengembangan minat dan bakat bagi siswa.
Kegiatan pelatihan pencak silat baik
dilingkungan sekolah maupun lingkungan
masyarakat sangat besar manfaatnya dalam
membekali ilmu bela diri kepada peserta didik
agar senantiasa memberikan pelajaran saling

4
Kegiatan Pentas Seni dalam acara
malam penutupan KKN 47 ciater

5
5. KESIMPULAN
Pelatihan pencak silat ini memberikan
bentuk kegiatan positif bagi anak-anak pelajar
di daerah Ciater karena pencak silat memiliki 4
aspek nilai yaitu aspek mental spiritual, aspek
seni budaya, aspek bela diri, dan aspek olahraga .
Pencak silat juga dapat membentuk karakter
kedisiplinan dan spiritual.

UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih kepada masyarakat Ciater,
kelurahan Ciater, dan Masyarakat RT02/006
Ciater.

DAFTAR PUSTAKA
de Castella, T. (2006). Work Experience:
Uanu seshmi, director, from boyhood to
manhood. Regeneration & Renewal, ,
24. Retrieved from
"https://search.proquest.com/docview/2
30688888?accountid=38628"
[17/01/16]
Lubis, Johansyah., (2004). Pencak Silat
Panduan Praktis. Jakarta : Rajawali
Sport.
Lesmana, F. 2012. Panduan Pencak Silat:
kategori Pencak Silat tanding.
Yogjakarta : Musa media.
Maryono, O’ong. 2000. Pencak Silat:
Merentang Waktu. Yogyakarta: Galang
Mila Mardhotilah, 2017. Silat Identitas
Budaya, Pendidikan, Seni Bela Diri,
Dan Pemeliharaan Kesehatan. Jurnal
Antropologi Vol.18 ISSN 1410-8356
Suwaryo. (2008). Peranan organisasi
Perguruan Seni Beladiri Pencak Silat
Dalam Meminimalisir Kejahatan (Studi
Suatu Studi Upaya Non-Penal Pada
Organisasi Perguruan Seni Beladiri
Pencak Silat Di Kabupaten
Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah).
Semarang: Universitas Dipenogoro.
Wilson (2015) Martial arts and the body
politic in indonesia. Beaverton:
Ringgold Inc. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/16
88712754?accountid
=38628[05/11/2016]

Anda mungkin juga menyukai