PEMBAHASAN
posisi miring dengan posisi dagu menunjuk ke arah salah satu bahu atau kepala
torticollis (CMT) adalah keadaan dimana terjadi kontraksi otot-otot leher yang
menyebabkan kepala turn and tilt ke satu sisi dan dagu mengarah ke sisi yang
berlawanan. CMT bersifat kongenital atau didapat sejak lahir. Hal ini terjadi
akibat adanya pemendekan dan fibrosis dari salah satu otot sternokleidomastoid.
Insiden CMT sangat jarang dengan insiden yang dilaporkan bervariasi dari
0,3% hingga 2% dengan insiden keseluruhan dapat setinggi 1 dari 250 kelahiran
hidup. Cheng dalam sebuah tinjauan dengan 624 kasus tortikolis infantil
perbandingan 3: 2. Selain itu, CMT lebih sering terkena pada sisi sebelah. CMT
juga lebih sering ditemukan pada bayi yang terpapar opioid saat dikandungan.
3
2.3 Penyebab Congenital Muscular Torticollis (CMT)
Feil terdapat fusi dan berkurangnya jumlah vertebra servikal C1-C2 yang
spinalis bagian bawah atau radiks sarafnya yang terjadi selama kehidupan
in utero telah menimbulkan tarikan pada medula spinalis bagian atas dan
4
minggu-minggu pertama kehidupan dan berhubungan dengan
tortikolis.3
trauma otot selama proses persalinan, kompresi jaringan lunak yang menyebabkan
otot sternokleidomastoid. Selain itu, CMT juga diduga terjadi akibat fetus in utero
sehingga otot ini tidak tumbuh pada satu sisi/hipertrofi pada sisi sebelah, atau
dapat terjadi robekan pada otot leher akibat tarikan pada proses persalinan
Dasar tengkorak dan tempurung kepala dapat berubah bentuk karena terus
menahan beban unilateral sehingga kepala berbentuk jajar genjang jika dilihat dari
kraniofasial pada orang dewasa. Anak-anak dengan CMT dapat dibagi menjadi
5
tiga subkelompok klinis. Kelompok 1 adalah kelompok tumor otot
digambarkan keras dan mobile didalam otot SCM yang teraba saat lahir. Massa ini
biasanya terletak di bagian tengah hingga bawah dari bagian sternum otot SCM.
5-21 bulan. Presentasi ini adalah yang paling umum dan berkontribusi pada 28,2-
47,2% kasus CMT yang didiagnosis pada bayi. Kelompok 2, yang dikenal sebagai
muscular torticollis, terdiri dari tortikolis dengan otot SCM yang tertarik kencang,
tetapi tidak ada tumor yang teraba. Kelompok terakhir, kelompok 3 (juga dikenal
sebagai POST), adalah tortikolis postural tanpa massa atau otot SCM yang tertarik
6
Meskipun kontraktur otot SCM adalah penyebab paling umum dari
torticolis okular).2
Gambar 2.1 Foto klinis pra operasi menunjukkan anak dengan tortikolis berotot
bawaan yang memengaruhi otot sternokleidomastoid kanan2
Diagnosis tortikolis biasanya ditegakkan oleh dokter ahli anak pada usia 2-
pertama,1 bulan, dan 4 bulan. Pada pemeriksaan radiologik foto polos kepala
7
tulang. Diagnosis banding tortikolis muskular kongenital ialah tortikolis didapat,
Pada tortikolis didapat terjadi kekakuan dan nyeri pada satu atau lebih otot
seperti otot sternokleidomastoid dan otot trapesius yang berlangsung selama 1-4
minggu, kadang-kadang disertai pilek atau postur tubuh yang lemah. Akibat
infeksi farings posterior dan iritasi saraf sampai ke otot leher terjadi tortikolis
yang dapat diobati dengan pemberian antibiotic, dan jika bertambah parah dengan
kelainan kongenital dimana terdapat fusi dan berkurangnya jumlah tulang servikal
sehingga leher menjadi pendek, garis rambut rendah, dan terbatasnya gerakan
leher. Insiden sindrom ini 0,2 per 1000 kelahiran dengan penyebab yang tidak
Atlanto aksial rotator subluksasi yaitu trauma pada leher dimana posisi dua
leher akibat adanya spasme otot (anak selalu memegang kepala dengan
untuk
subluksasi kemudian disokong pada ligamen yang cedera dengan casting atau
bracing.2,3
8
2.7 Tatalaksana Congenital Muscular Torticollis (CMT)
ortopedi yang terkait. Kira-kira, 50-70% tumor SCM sembuh secara spontan
selama tahun pertama kehidupan dengan cacat residu minimal. Evaluasi terperinci
perkembangannya sangat penting pada tahap ini. Terapi fisik dini dimulai jika ada
penurunan rotasi dari fibrosis. Peregangan manual dilakukan dengan cara fleksi /
ekstensi, tekukan lateral, serta rotasi. 15 set peregangan, tahan peregangan selama
ini disebabkan oleh robeknya SCM dan mungkin menjadi memar. Meskipun
mengalami trauma otot, pasien masih dapat melakukannya dengan sangat baik.
Cervical collar bisa menjadi tambahan yang diperlukan untuk menahan leher pada
untuk pasien sebelum operasi. Namun, jika tidak membaik dan persisten, dapat
preferensi dokter bedah dan pada tingkat yang lebih rendah dengan jumlah SCM
yang tertarik. Pelepasan bipolar SCM direncanakan untuk melihat sifat resisten
dari deformitas setelah fisioterapi dan usia pasien. Pasca operasi, pasien diberikan
9
bracing tortikolis dan rejimen fisioterapi aktif untuk mencegah kekambuhan dan
menunjukkan kisaran lengkap gerakan kepala dan leher tanpa kepala miring dan
leher kaku.
dan memungkinkan penguatan otot yang meregang dan melemah pada sisi yang
Botox memiliki risiko difusi sistemik, pembentukan hematoma, serta nyeri pada
leher.2,3
91,1% dari 1086 anak-anak di Cina sehingga disebut ‘skala Cheng’. Kriteria
dinilai baik sekali, 12- 15 points baik, 6-11 points kurang baik, dan <6 point jelek.
10
Tabel 2.1 Skala Cheng
Pada CMT, diagnosis dini dan terapi fisik menghasilkan hasil terbaik.
Namun, untuk kasus resisten atau pada mereka yang dirawat setelah usia satu
11