Anda di halaman 1dari 35

BIOMEKANIK ELBOW AND

FOREARM (LENGAN BAWAH)


INTRODUKSI
Elbow joint jauh lebih komplek daripada
sendi hinge joint lain yg sederhana.
Elbow joint terdiri atas 3 sendi yaitu : hu-
meroulnar joint, humeroradial joint, dan
proximal radioulnar joint.
Ketiga sendi tersebut dibungkus oleh kapsul
sendi yang sama.
Tulang yang membentuk elbow dan forearm
adalah os humerus bagian distal, os radius
dan os ulna
Elbow joint diperkuat oleh ligamen collate-
ral radial/lateral dan ligamen collateral
ulnar/medial serta ligamen annulare.
Ligamen collateral lateral terdiri atas :
 Serabut anterior yang memperkuat ligamen
annular kearah anterior.
 Serabut intermediate yang memperkuat liga-
men annular kearah posterior.
 Serabut posterior
Ligamen collateral medial terdiri atas :
 Serabut anterior yang memperkuat ligamen
annular.
 Serabut intermediate yang paling kuat.
 Serabut posterior atau ligamen Bardinet, diper-
kuat oleh serabut transverse dari ligamen
Cooper’s.
ELBOW JOINT DAN FOREARM
HUMEROULNAR JOINT
HUMERORADIAL JOINT
PROXIMAL RADIOULNAR JOINT
DISTAL RADIOULNAR JOINT
MID-RADIOULNAR
OTOT-OTOT REGIO ELBOW
PENGHAMBAT GERAKAN
HUMEROULNAR JOINT
Humeroulnar joint merupakan sendi ber-
bentuk true hinge (engsel) dengan trochlea
humeri yang ovular bersendi dengan fossa
trochlearis ulna.
Permukaan trochlea humeri menghadap ke-
arah anterior dan bawah membentuk sudut
45o dari shaft humeri.
Fossa trochlearis ulna menghadap keatas dan
anterior membentuk sudut 45o dari ulna
Pada umumnya, bagian anterior sulcus
trochlearis nampak berjalan vertikal tetapi
pada bagian posterior nampak berjalan
oblique kearah distal lateral  sehingga pa-
da saat extensi penuh akan terbentuk carrying
angle pada lengan (normal = 15o).
Gerak utama pada sendi ini adalah fleksi-
ekstensi (fossa yang konkaf slide dalam arah
yang sama dengan gerak ulna).
Sendi ini paling stabil pada close pack po-
sition ekstensi elbow.
Untuk mencapai ROM penuh, maka gerak
fleksi selalu disertai varus angulasi (lateral
slide) & gerak ekstensi selalu disertai valgus
angulasi (medial slide).
Gerak arthrokinematika pada humeroulnar
joint adalah gerak slide mengikuti gerak
angular tulang (lihat tabel 1).
Tabel 1. Arthrokinematika Humeroulnar Joint

No. Gerak Fisiologis Gerak Arthrokinematika


1. Fleksi Slide ke distal – anterior 45o
2. Ekstensi Slide ke proksimal – posterior 45o
3. Varus angulasi Slide ke lateral
4. Valgus angulasi Slide ke medial
HUMERORADIAL JOINT
Humeroradial joint dibentuk antara capitu-
lum humeri yang berbentuk spherical de-
ngan ujung proksimal radius (fovea capitu-
lum radii).
Sendi ini berbentuk hinge-pivot joint.
Humeroradial joint memberikan kontribusi
terhadap gerak fleksi-ekstensi elbow.
Pada saat pronasi-supinasi lengan bawah,
caput radii mengalami spin terhadap capitu-
lum humeri.
Pada arthrokinematika, per-
mukaan caput radii yang
konkaf akan slide dalam
arah yang sama dengan ge-
rakan tulang (lihat tabel 2).

Tabel 2. Arthrokinematika
Humeroradial joint
No. Gerak Fisiologis Gerak Arthrokinematika
1. Fleksi Slide ke anterior
2. Ekstensi Slide ke posterior
3. Pronasi-supinasi spin
PROKSIMAL RADIOULNAR JOINT

Sendi ini dibentuk oleh fossa radialis ulna


yang bersendi dengan caput radii.
Sendi ini merupakan uniaxial pivot joint
yang terbungkus dalam kapsul elbow joint.
Proksimal radioulnar joint diperkuat oleh li-
gamen annulare radii yang dibantu oleh
serabut anterior ligamen collateral medial &
lateral.
Karena tergolong uniaxial pivot joint, maka
proksimal radioulnar joint berperan besar
terhadap gerak pronasi-supinasi lengan
bawah  radius bergerak menyilang diatas
ulna saat pronasi.
Pada saat gerak pronasi-supinasi, caput radii
yang berbentuk konveks akan bergerak
terhadap fossa radialis ulna yang konkaf
sehingga arah slide berlawanan arah dengan
gerakan tulang (lihat tabel 3).
Tabel 3. Arthrokinematika Proksimal radioulnar joint

No. Gerak Fisiologis Gerak Arthrokinematika


1. Pronasi Slide ke posterior
2. Supinasi Slide ke anterior
DISTAL RADIOULNAR JOINT

Distal radioulnar joint dibentuk oleh fossa


ulnaris radii yang bersendi dengan caput
ulna.
Sendi ini bergerak secara simultan dengan
proksimal radioulnar joint.
Saat gerak pronasi-supinasi, fossa ulnaris ra-
dii yang konkaf bergerak slide dalam arah
yang sama dengan gerak tulang (lihat tabel
4).
Tabel 4. Arthrokinematika Distal Radioulnar joint

No. Gerak Fisiologis Gerak Arthrokinematika


1. Pronasi Anterior
2. Supinasi Posterior
MID-RADIOULNAR JOINT

Mid-radioulnar joint tergolong kedalam


syndesmosis yaitu jaringan fibrous padat
yang mengikat kedua buah tulang.
Mid-radioulnar diikat oleh jaringan fibrous
yaitu membrana interosseus.
Mid-radioulnar joint berpartisipasi dalam
gerakan pronasi-supinasi lengan bawah.
OTOT-OTOT ELBOW
Otot-otot fleksor elbow adalah :
 Otot brachialis; otot one-joint yang berpartisi-
pasi dalam semua aktivitas fleksi elbow, tidak
dipengaruhi oleh posisi lengan bawah.
 Otot biceps brachii; otot two-joint yang berpe-
ran besar dalam fleksi elbow saat lengan bawah
supinasi
 Otot brachioradialis; berfungsi utama dalam
stabilisasi elbow, berperan dalam fleksi elbow
saat midposisi lengan bawah.
Otot-otot ekstensor elbow adalah :
 Triceps brachii; otot two-joint yang memiliki 3
caput origo, berperan besar dalam ekstensi
elbow, membantu ekstensi shoulder.
 Anconeus; otot ini membantu ekstensi elbow
dan berperan sebagai stabilisasi selama supinasi
& pronasi.
Otot-otot supinator lengan bawah :
 Supinator; sangat berperan dalam gerak supina-
si & sebagai stabilitas elbow bagian lateral.
 Biceps brachii
Otot-otot pronator lengan bawah :
 Otot pronator teres; otot ini menghasilkan gerak
pronasi lengan bawah & sebagai stabilisasi
proksimal radioulnar joint.
 Otot pronator quadratus; otot yang bekerja aktif
selama aktivitas pronasi lengan bawah.
Otot-otot wrist joint dan tangan yang berori-
go di regio elbow (epicondylus medial dan
lateral humeri) berperan dalam stabilisasi
elbow dan sedikit memberikan kontribusi
terhadap gerakan elbow.
PENGHAMBAT GERAKAN
Pada akhir gerak pasif fleksi, processus co-
ronoideus ulna akan kontak dengan fossa co-
ronoideus humeri, caput radii akan kontak
dengan fossa radialis humeri  ditambah
pula ketegangan kapsul bagian posterior.
Pada gerak aktif fleksi, hambatan gerak di-
hasilkan oleh pertemuan otot bagian anterior
lengan atas (biceps brachii) dengan otot
bagian anterior lengan bawah (otot fleksor
wrist).
Pada akhir gerak aktif dan pasif ekstensi
elbow, processus olecranon akan kontak
dengan fossa olecranon humeri, ditambah
dengan ketegangan kapsul bagian anterior.
Pada akhir gerak supinasi, terjadi ketegangan
membran interosseus, kapsul bagian anterior
& ligamen annulare radii.
Gerak pronasi secara mekanikal dihambat
oleh gerak radius yang menyilang diatas ulna
& kontak melawan ulna.

Anda mungkin juga menyukai