Warna kelabu bersama aku yang diam membisu Aku selalu menanti mentari menyinari hati Walau ku tau kini tak lagi pagi Akankah hati itu kembali? Waktu itu selalu ku tunggu Angan bahagia masih ku nanti Hati bergejolak rindu disini Awan siang dan malam kelabu menatap hati Waktu terasa tak ingin berlari Aku meniti waktu demi waktu Warna warni hati telah berkecamuk dan bersatu Alam kini terasa sunyi, aku hanya berteman sepi Waktu yang ku tatap dengan detik yang terdiam Angin sunyi menyayat hati dan membawa rindu Warna hatiku tak lagi jingga, tapi biru Aku ingin pejamkan mata dan berpura amnesia Waktu ingin ku percepat hingga berada pada detik bersamamu Aku ingin setiap mata terbuka hanya melihat mentari di wajahmu Walau ku tak tau, apakah itu hanya mimpiku (?) Dan apakah kau membaca rindu hatiku (?) Aku berharap rindu ini terbalas dari lubuk hatimu
Titimangsa : siang malam dalam penantian
Aku Wiwit Anggraini, lahir di Jepara 4 Mei 1998, salah satu mahasiswa jurusan Biologi. Menulis adalah hobbiku. Berpuisi adalah wadahku untuk meluapkan emosiku. Bagiku, buku dan alat tulis merupakan sumber semangatku untuk berkarya. Dengan menuliskan gagasan sebagai suatu karya, ku berusaha mewujudkan mimpi-mimpiku. Semoga Allah senantiasa memberi bantuan dan ridho-Nya.