Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Mutasi Gen terhadap Kanker Payudara

Prizzy Malaraja Silalahi


102022144
Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
Email : prizzy.102022033@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak
Gen merupakan unit hereditas pada manusia. Gen berubah dan berevolusi dengan berbagai cara agar
manusia dapat terus berevolusi. Perubahan ini dapat berdampak baik maupun juga buruk bagi suatu
spesies. Makalah ini merupakan sebuah tinjauan pustaka dari berbagai jurnal dan artikel medis mengenai
mutasi pada gen, kromosom, dan gen penyebab kanker payudara dengan bertujuan untuk mengetahui
fungsi dari gen tersebut sebelum mutasi dan dampak mutasi. Dan juga hubungannya dengan hukum
mendel Kesimpulannya, gen BRCA 1, BRCA2, dan PALB2 bekerja bersama dalam rekombinan homolog
dan mutasi akan menghentikan fungsi mereka, yang menghasilkan kanker kanker.
Kata kunci: BRCA1,BRCA2,Hukum Mendel,Mutasi,PALB2
Abstract
Genes are the unit of heredity in humans. Genes change and evolve in various ways so that humans can
continue to evolve. These changes can have both good and bad effects for a species. This paper is a
literature review of various medical journals and articles regarding mutations in genes, chromosomes,
and genes that cause breast cancer with the aim of knowing the function of these genes before mutations
and the effects of mutations. And also the relationship with Mendel's law In conclusion, BRCA 1, BRCA2,
and PALB2 genes work together in homologous recombination and mutations will stop their function,
which results in cancer cancer.
Keywords: BRCA1, BRCA2, Mendel's Law, Mutation, PALB2
Pendahuluan
Mutasi dapat disebut sebagai sumber terbesar dari variasi bagi makhluk hidup. Mutasi ini terjadi sebagai
sebuah adaptasi maupun merusak. Sudah terbukti pula bahwa mutasi terjadi biasa pada tingkat
gen.Ditemukan pula bahwa mutasi gen ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya seperti konteks
lokal di urutan DNA. Mutasi dapat dibagi menjadi 2 yaitu: mutasi sitologi (kromosom) dan mutasi gen.
Menurut scenario tiga yang sudah diaamati oleh para peneliti pada majalah New England Journal of
Medicine menganalisa pada 154 individu dengan kanker payudara tidak ditemukan mutasi BRCA1 atau
BRCA2 akan tetapi 362 individu mengalami mutasi gen PALB2. Mutasi pada PALB2 mempunyai
peluang 35% mengalami kanker payudara pada Wanita 70 tahun ada juga ilmuwan yang mengatakan
bahwa kanker payudara juga tergantung pada factor keturunan maka tujuan dari makalah ini untuk
membahas mutasi pada gen dan hukum mendel terhadap kanker payudara.
Skenario 3
Dalam studi yang dipublikasikan di majalah New England Journal of Medicine, peneliti melaporkan hasil
analisa data dari 154 individu dengan kanker payudara tidak ditemukan mutasi BRCA1 atau BRCA2.
Akan tetapi pada 362 individu dengan kanker payudara mengalami mutasi gen PALB2. Perempuan
dengan mutasi pada gen PALB2 mempunyai peluang sebanyak 35% mengalami kanker payudara jika
usia telah mencapai 70 tahun. Namun kalangan ilmuwan menyatakan bahwa risiko tersebut juga sangat
tergantung pada faktor keturunan
Identifikasi Istilah
1. Kanker payudara adalah kondisi dimana sel kanker terbentuk pada jaringan payudara. Kanker
bisa berada pada kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus), atau di saluran (ductus) yang
membawa cairan susu dari kelenjar sampai pada putting payudara. Dan kanker juga bisa
terbentuk pada jaringan lemak atau jaringan ikat pada payudara. Umumnya berbentuk seperti
benjolan tumor pada payudara.1
2.
BRCA1 dan BRCA2 mutasi ini merupakan gen yang memproduksi protein penekanan tumor dan
bertugas memperbaiki kerusakan pada DNA serta berperan penting dalam stabilitas genetika sel. 2
3. PALB2 merupakan protein yang berinteraksi dengan protein yang dibuat oleh gen BRCA2.3
Rumusan Masalah
Faktor keturunan yang menyebabkan hilangnya mutasi pada gen BRCA1, BRCA2, dan PALB2 yang
menjadi penyebab kanker payudara
Sasaran Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat menjelaskan defenisi, fungsi, penyebab, dan jenis mutasi gen
2. Mahasiswa dapat menjelaskan teori mendel
3. Mahasiswa dapat menjelaskan hukum mendel I dan hukum mendel II
4. Mahasiswa dapat menjelaskan BRCA1,BRCA2,dan PALB2
Hipotesis
Mutasi gen PALB2 beresiko mengalami kanker payudara sebanyak 35%
Mutasi Gen
Mutasi merupakan proses perubahan materi genetik yang dapat diwariskan secara genetis ke
keturunannya. Mutasi juga dapat dikatakan sebagai bentuk perubahan urutan DNA yang jarang terjadi
dalam sebuah populasi dan biasanya mempengaruhi hasil fenotipe. Mutasi yaitu mengacu pada proses
mengubah urutan DNA. Mutasi berkisar dari subtitusi atau penggantian basa DNA tunggal, delesi
ataupun duplikasi puluhan samapai jutaan basa, hingga seluruh kromosom dapat hilang atau bertambah.4
Fungsi Mutasi Gen
Untuk menghadapi perubahan alam yang sewaktu-waktu akan berubah. jika perubahan sudah muncul, ada
dua kemungkinan yang dapat timbul yaitu:1) sifat yang bermutasi lebih mudah beradaptasi dibandingkan
dengan sifat yang asli, sehingga karakter asli kemungkinan hilang dari peredaran, 2) sifat yang bermutasi
tidak cocok terhadap lingkungan yang baru, sehingga individu atau populasi suatu spesies yang
memilikinya akan susut atau punah. Berdasarkan hal ini dapat dikatakan bahwa cocok atau tidaknya bagi
individu yang bermutasi tergantung pada daerah dimana individu atau populasi tersebut tinggal. 5
Penyebab Mutasi
Penyebab mutasi yang biasa disebut sebagai mutagen kebanyakan mutagen adalah bahan kimia,fisika,dan
biologi karena memiliki daya tembus yang sangat kuat sehingga bisa lolos dan mencapai bahan genetis
pada inti sel.berikut penjelasannya:
1. Mutagen bahan kimia
Mutasi yang terjadi pada daerah yang bersifat kimiawi disebut juga mutagen kimiawi. Mutagen
kimiawi tersebut di bagi dalam 3 kelompok, yaitu analog basa, agen pengubah basa, agen
penyela.
 Analog basa
Pada analog basa biasanya terdapat pada senyawa yang molekul penyusunnya bersifat basa yang
biasanya dapat ditemukan pada DNA, contohnya: 5-Bromourasil dan 2-Aminopurin.
 Agen pengubah basa
Pada mutagen yang satu ini biasanya akan langsung merubah struktur maupun sifat dari basa,
contohnya: deaminasi, hidroksilasi, dan alkilasid
 Agen Penyela
Pada agen yang satu ini bekerja dengan cara melakukan insrsi di antara basa-basa yang
berdekatan pada satu atau dua untung DNA, contohnya: proflavin, acridine, ethidium bromide.
2. Mutagen bahan fisika
Pada mutagen dengan bahan fisika terjadi dikarenakan adanya paparan oleh radiasi dan panas
yang mampu menembus jaringan tubuh makhuk hidup karena memiliki enargi yang tinggi.
Radiasi tersebut menyebabkan terjadinya perpindahan elektorn ke tinggakat yang lebih tinggi.
Radiasi yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup dapat menyebabkan terjadinya mutasi gen
dan pemutusan kromosom, yang dapat negakibatkan delesi, duplikasi, insersi, translokasi, bahkan
dapat mengakibatkan fragmentasi keromosom.
3. Mutagen bahan biologi
Mutagen pada bahan bilogi dipicu oleh virus ataupun bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya
mutasi. Bagian yang menyebabkan terjadinya mutasi pada makluk hidup adalah pada bagian
DNA.5

Jenis Mutasi
Berdasarkan dengan sel yang bermutasi dapat di bedakan menjadi dua jenis, yaitu:

 Mutasi somatik
Adalah sebuah mutasi yang terjadi di sel somatic khususnya, yaitu sel tubuh seperti kulit. Dan
cirinya mutasi ini tidak akan diwariskan pada keturunannya.
 Mutasi gametik
Adalah mutasi yang terjadi pada sel gamet, seperti organ reproduksi yang diantaranya sperma,
ovum pada manusia. Olah karena mutasi ini terjadi pada sel gamet maka kemungkinan besar akan
di wariskan kepada keturunannya.5
Berdasarkan dengan tempat terjadinya mutasi dibedakan menjadi dua, yaitu

 Mutasi besar
Mutasi ini adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan susunan kromosom
 Mutasi kecil
Adalah mutasi yang terjadi pada susunan molekul, yang biasanya menyebabkan timbulnya alel. 5
Mutasi Kromosom
Perubahan struktur dan jumlah kromosom disebut juga varian kromosom. Mutasi pada kromosom sering
terjadi dikarenakan terjadinya kesalahan pada proses meosis dan mitosis. Mutasi kromososm pada
dasarnya di bagi menjadi dua, yaitu
1. Mutasi akibat perubahan jumlah kromosom
Melibatkan terjadinya kehilangan atau penambahan jumlah kromosom
2. Mutasi akibat perubahan struktur kromosom
 Karena kekurangan segmen kromososm yang di kerenakan kromosom lenyap, yang
mengakibatkan kekurangan segmen di sebut Delesi
 Kemunculan segmen kromosom yang baru mengakibatkan kromosom yang ada lebih banyak dari
pada seharusnya disebut Duplikasi
 Pemindahan segmen dari satu kromosom ke kromosom yang lain disebut juga Translokasi.
 Perubahan letak pada kromosom yang terjadi pada saat kromosom terpilin yang dapat
menyebabkan aborsi gamet atau pengurangan frequensi rekombinan gamet di sebut Inversi
 Perubahan arah yang menyebabkan terbentuknya kromosom yang identik disebut isokromosom
 Mutasi kromosom yang terjadi pada dua kromososm non homolog pada waktu membelah
menjadi empat kromosom, yang membentuk lingkaran, disebut katenasi. 6
Mutasi Gen
Perubahan yang terjadi secara kimiawi pada basa yang terdapat dalam satu gen tunggal yang
mengakibatkan perubahan sifat dari sebuah individu, namun dengan tidak mengubah susunan
kromosomnya, denamakan mutasi gen. Mutasi yang satu ini dapat terjadi dikarenakan adanya perubahan
genotop pada urutan nuleotida.
Ini jenis-jenis mutasi gen berdasarkan kejadiannya:

 Mutasi salah arti (Spontaneous mutation)


Mutasi ini terjadi dikarenakan pengaruh alam sekitar tanpa direncanakan, dalam arti terjadi secara
kebetulan.
 Mutasi induksi (Induced mutation)
Mutasi induksi terjadi dikarenakan terjadinya paparan dari sesuatu yang jelas terjadi. Pada
dasarnya tidak dapat dibedakan perbedan antara mutasi dari hasil induksi maupun secara alami.

 Mutasi salah arti (missense mutation)


Perubahan kode genetic yang menyebabkan asam amino yang terkait pasa polipeptida berubah.
Pada mutasi yang satu ini terjadi dikarenakan adanya peristiwa transisi, dan tranversi.
 Mutasi diam (silent mutation)
Perubahan gen pada posisi yang ketiga menimbulkan perubahan kode genetic, namun tidak
mengakibatkan pergantian asam amino.
 Mutasi tanpa arti (Nonsense mutation)
Perubahan asam aminu menjadi kodon stop, yang mengakhiri rantai, yang menyebabkan
terhentinya pembentukan protein sebelum waktunya. Kekeliruan tersebut menghasilkan sudatu
polipeptida yang tidak lengkap.
 Mutasi pergeseran kerangka/perubahan rangka kaca (Frameshift mutation)
Mutasi yang satu ini disebabkan oleh penambahan atau kehilangan satu atau lebih nukleotida di
dalam gen, yang menyebabkan pergeseran kerangka ketika kodon di baca.6
Hukum Mendel
Teori ini dikemukakan oleh Gregor Johann Mendel (1822-1884) seorang ilmuwan dan biarawan. Pada
1822 Mendel melakukan suatu penelitian dia menerangkan terdapat mekanisme penurunan gen yang
secara tetap diwariskan dari induknya kepada keturunannya melalui sebuah hukum pemisahan. Dia
melakukan penelitiannya dengan menggunakan tanaman kapri karena mudah didapatkan dan dari
penelitian itulah muncul teori hukum mendel I dan hukum mendel II. 7
Hukum Mendel I
Hukum Mendel I menjelaskan tentang pemisahan gen atau hukum segregasi Mendel melakukan
persilangan monohibrid atau persilangan satu sifat yang berbeda. Hukum Mendel I yang menyatakan
bahwa pasangan alel pada proses pembentukan sel gamet dapat memisah secara bebas. Hukum Mendel I
menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip F2 yaitu 3:1.8
Hukum Mendel II
Hukum Mendel II atau nama lainnya adalah hukum assortment independent atau hukum Asortasi yang
menjelaskan bahwa alel pada suatu gen tidak akan mempengaruhi gen lainnya. Pada hukum Mendel II
dilakukan persilangan dihibrid yang memiliki dua sifat yang berbeda menghasilkan rasio F2: 9:3:3:1. 8
BRCA1, BRCA2, PALB2
BRCA1 (Breast Cancer gene one) dan BRCA2 (Breast Cancer gene two) setiap orang memiliki gen
BRCA1 dan BRCA2. Gen BRCA adalah gen yang memproduksi protein penekanan tumor dan bertugas
memperbaiki kerusakan DNA serta berperan penting pada stabilitas genetika sel. Selain itu gen BRCA
dapat memperbaiki kerusakan sel dan menjaga sel-sel payudara tumbuh normal tapi ketika gen ini
mengandung kelainan atau mutasi yang diwariskan dari generasi ke generasi, gen tidak berfungsi secara
normal dan meningkatkan risiko kanker payudara. Gen BRCA1 dan BRCA2 memiliki fungsi yang sama
memberikan instruksi untuk membuat protein yang bertindak sebagai penekan tumor. Protein penekan
tumor membantu mencegah sel tumbuh dan membelah terlalu cepat atau dengan cara yang tidak
terkontrol.Protein BRCA1 dan BRCA2 terlibat dalam memperbaiki DNA yang rusak. 9
BRCA1, BRCA2, dan PALB2 adalah gen germinal yang mutasinya akan menyebabkan kanker payudara.
Kedua gen BRCA, merupakan tumor suppressor yang jika bermutasi dapat mengakibatkan kanker
payudara. Dengan risiko tertinggi pada BRCA1, kedua gen ini merupakan gen yang dapat diturunkan
secara autosomal dominan. Ini akan menghasilkan risiko 50% karier dari mutasi gen ini.10
Fungsi yang sudah ditemukan untuk gen BRCA1 dan BRCA2 meliputi DNA-repair, chromatin
remodeling, protein ubiquitylation, dan cell cycle checkpoint control. Proses ubiquitylation adalah proses
pemasangan protein untuk didegradasikan oleh proteasom, sedangkan proses chromatin remodeling akan
membentuk kompleks multimeric dan juga berfungsi sebagai histon deasetilase. Karena BRCA1
berfungsi dalam DNA-repair bersama BRCA2, mereka akan bekerja sama RAD51 saat DNA terpapar
ionisasi dengan membentuk rekombinan homolog dan memperbaik kerusakan untai ganda DNA. Di
dalam fungsi cell cycle checkpoint control, BRCA1 dan BRCA2 akan menghentikan aktivitas protein
BRCT dalam siklus sel. Kehilangan kontrol ini saat mutasi akan menyebabkan kanker payudara.
Walaupun sudah ditemukan demikian, gen BRCA1 BRCA2 masih memiliki banyak fungsi utama lainnya
yang masih belum ditemukan.10
Namun ditemukan pula gen PALB2 sebagai faktor ketiga.4 Fungsi dari gen PALB2 ini ditemukan sebagai
pembantu dalam rekombinan homolog. Dibuktikan bahwa rekombinan homolog membutuhkan zat
lainnya sebagai pembantu disebut mediator, dan gen PALB2 dan gen BRCA2 adalah contoh dari
mediator ini. Gen PALB2 melengkapi homolog rekombinan BRCA1, BRCA2, dan RAD51. Mutasi pada
gen PALB2 juga dapat mengganggu proses rekombinan homolog ini dan juga akan berujung dan
menyebabkan kanker sampai 6 kali lipat kemungkinannya.11
Penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2014 menemukan bahwa gen yang abnormal PALB2 kanker
payudara meningkat 5 sampai 9 kali lebih tinggi dari rata-rata, hampir setinggi sebagai BRCA1 normal
atau gen BRCA2. Wanita dengan gen PALB2 normal memiliki risiko 14% terkena kanker payudara pada
usia 50 dan risiko 35% terkena kanker payudara pada usia 70. Sebagai perbandingan, wanita dengan gen
BRCA1 normal memiliki 50% risiko 70% mengembangkan kanker payudara pada usia 70. Wanita
dengan gen BRCA2 yang abnormal memiliki 40% hingga 60% terkena kanker payudara pada usia 70. 12
Rumusan Masalah
Dari penjelasan diatas dapat kita ambil bahwa Wanita yang berumur 70 mempunyai peluang terkena
kanker payudara sebesar 35% yang berasal dari garis keturunan dan juga mutasi dari gen. mutasi dari gen
menjadi inti dari resiko terkana kanker payudara dimana pada gen PALB2 jika bermutasi dapat
menggangu proses rekombinan homolog BRCA1,BRCA2, dan RAD51. Namun menurut ilmuwan
menjelaskan bahwa Wanita dapat beresiko terkena kanker payudara dapat berasal dari garis keturunan
yang dapat diturunkan secara autosomal dominan Ini akan menghasilkan risiko 50% karier dari mutasi
gen BRCA1 dan BRCA2
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa mutasi Pada gen BRCA1, BRCA2, dan PALB2 pada
manusia, dapat menyebabkan kanker payudara.4 Ketiga gen ini bekerja bersama dengan RAD51 untuk
membentuk rekombinan homolog yang akan melakukan fungsi DNA-Repair yang jika bermutasi pada
satu dari tiga gen ini, maka akan menganggu rekombinan homolog dan akan mendukung pembentukan
kanker.BRCA1 dan BRCA2 juga memiliki fungsi dalam siklus sel yang jika mutasi dapat pula
mengakibatkan kanker. Gen ini dapat diturunkan secara autosomal dominan dari orang tua kepada
anaknya.
Daftar Pustaka
1. Yuliwulandari R, Prayuni K, Susilowati R, Salam M. Deteksi Mutasi Langka, Delesi 619 bp,
pada Gen Beta-Globin dari Etnis Melayu Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
Jurnal Kedokteran Yarsi. 2015; 23 (2).
2. Romadhon YA. Gangguan siklus sel dan mutasi gen pada kanker payudara. Cermin Dunia
Kedokteran [Internet]. 2013 Oct 13 [cited 13 Jan 2021];40(10).
3. Hestari S. Validitas, Kepraktisan, dan Efektivitas Media Pembelajaran Papan Magnetik pada
Materi Mutasi Gen. Bioedu. 2016;5(1):7-13.
4. Susilowati R. P. Kajian Sel dan Molekuler (Hubungannya Dengan Penyakit Pada
Manusia). 2020;225-255.
5. Warmadewi D. Mutasi Genetik. 2018. P:9-37
6. Siregar F, Andasyari S, Ansar T. Rekayasa Genetik : Manfaat dan Dampak Negatifnya Terhadap
Kehidupan Manusia . 2017,1-12.
7. Akbar RT, Hardhienata S, Maesya A. Implementasi Sistem Hereditas menggunakan Metode
Persilangan Hukum Mendel untuk Identifikasi Pewarisan Warna Kulit Manusia. Jurnal Online
Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Komputer/Informatika. 2015 Apr 5;1(1).
8. Fauzi A, Corebima AD. Pemanfataan Drosophila melanogaster sebagai organisme model dalam
mempelajari Hukum Pewarisan Mendel. InSeminar Nasional Biologi 2016 (pp. 372-377).
9. National Cancer Institute. NCI dictionary of cancer terms. Dysplasia. 2016 Apr 5.
10. Buisson R, Dion-Côté AM, Coulombe Y, Launay H, Cai H, Stasiak AZ, et al. Cooperation of
breast cancer proteins PALB2 and piccolo BRCA2 in stimulating homologous recombination.
Nat Struct Mol Biol. 2010;
11. Sumardika IWA, Sudarsa IW. Manajemen Kanker Payudara Dengan Mutasi Gen Brca. E-Jurnal
Med Udayana. 2013;1–16.
12. The New England journal of medicine. 2014 Aug 7;371(6):566.

Anda mungkin juga menyukai