Mutasi merupakan peristiwa berubahnya susunan materi genetik DNA yang menyebabkan
perubahan genotip dan fenotip makhluk hidup. Pada peristiwa mutasi, agen yang menyebabkan
terjadinya mutasi dinamkaan dengan mutagen, sedangkan makhluk hidupnya dinamakan
dengan mutan.
Macam-macam mutasi
1. Mutasi berdasarkan tipe sel yang mengalaminya
Mutasi germinal: mutasi germinal merupakan tipe mutasi yang terjadi pada sel
kelamin/gamet. Pada mutasi jenis ini ada kemungkinan mutasi yang terjadi bisa
diwariskan ke keturunannya
Mutasi somatis: merupakan tipe mutasi yang terjadi pada sel tubuh/somatis. Tipe mutasi
ini tidak diwariskan ke keturunannya
normal
Jika terjadi mutasi maka setiap kata tersebut bisa bergeser huruf-hurufnya menjadi seperti ini
mutasi ilustrasi
Berdasarkan ilustrasi diatas, hanya gara-gara terjadi pergeseran basa nitrogen pada huruf A dan
Kbisa membuat seseorang bisa menafsirkan lain kalimat tersebut. Sama halnya dengan basa
nitrogen di di dalam DNA, jika terjadi pergeseran, hilang, atau terduplikasi satu saja basa
nitrogen maka keseluruhan kode genetika tersebut tidak akan bisa di baca.
Pada pembentukan sintesis protein misalnya,dari ilustrasi diatas maka akan dihasilkan 3 jenis
asam amino karena dalam pembentukan asam amino dibutuhkan 3 urutan basa nitrogen.
Apabila terjadi pergeseran basa nitrogen seperti di atas.
maka hanya akan dihasilkan dua asam amino, sedangkan A dan IA tidak bisa diterjemahkan.
Karena ada pergeseran basa nitrogen, maka penterjemahan basa nitrogen juga akan berbeda
yang seharusnya diterhjemahkan adalah AKU, apabila terjadi pergesaran basa maka
yang diterjemahkan adalah KUD, ini berarti asam amino yang terbentuk tidak sesuai.
Setiap DNA akan melakukan replikasi DNA disetiap sel melakukan pembelah dari satu sel
menjadi dua sel, dst. Pada saat terjadi replikasi DNA maka mutagen dapat merubah susunan
DNA yang terbentuk dari proses replikasi tersebut yang berarti DNA baru yang terbentuk tidak
sama dengan DNA yang lama, padahal seharusnya DNA yang terbentuk memiliki kesamaan
dengan DNA lama.
Substitusi pasangan basa nitrogen merupakan jenis mutasi gen dimana terjadi penggantian satu
pasangan nukleotida dengan nukleotida yang lainnya. Substitusi dibedakan menjadi dua
yaitu transisi dan transfersi.
- Mutasi transisi apabila terjadi penggantian antara basa purin digantikan dengan basa purin,
atau sebaliknya basa pirimidin digantikan dengan basa pirimidin yang lainnya. Masih ingatkan
pasanganbasa nitrogen yang benar, adenin berpasangan dengan timin(A-T), dan guanin
berpasangan dengan citosin(G-C). sebagai contoh apabila terjadi mutasi transisi maka yang
seharusnya A-T, maka jadinya A-G(basa purin-basa purin).
- Mutasi transfersi terjadi apabila basa purin digantikan dengan basa pirimidin, atau basa
pirimidin digantikan dengan basa purin. Sebagai contoh apabila terjadi mutasi transfersi yang
seharusya C-G maka jadinya C-A(basa pirimidin-basa purin).
C. Perubahan jumlah basa nitrogen
Mutasi yang diakibatkan oleh perubahan basa nitrogen dikarenakan jumlah basa nitrogen yang
terdapat pada DNA berubah jumlahnya, bisa bertambah basa nitrogennya, bisa berkurang basa
nitrogennya. Peristiwa mutasi ini dibedakan menjadi tiga yaitu adisi, insersi, dan delesi.
Adisi tejadi jika terjadi penambahan basa nitrogen pada ujung DNA, sebagai contoh
Mutasi delesi terjadi jika terjadi pengurangan satu atau lebih basa nitrogen, sebagai contoh
Tipe-tipe translokasi
a) Translokasi tunggal, adalah terjadinya satu pematahan tunggal pada satu kromosom dan
bagian yang patah langsung pindah ke ujung kromosom lain.
b) Translokasi Perpindahan, adalah translokasi yang melibatkan tiga pematahan. Bagian tengah
dari kromosom yang putus di dua tempat disisipkan pada kromosom lain yang putus pada satu
tempat. Setelah pematahan rangkap pada satu kromosom dan bagian yang patah pindah, ujung
yang patah menggabung kembali karena lekat.
c) Translokasi Resiprok (interchange), adalah terjadinya satu pematahan pada dua kromosom
nonhomolog dan bagian yang patah saling tertukar. Tipe translokasi ini merupakan translokasi
yang paling banyak terjadi.
2) Inversi
Susunan ini terjadi ketika kromosom patah di dua tempat yang diikuti dengan penyisipan kembali
gen-gen pada kromosom yang sama dengan urutan terbalik. Suatu inversi terjadi selama
berpilinnya kromosom pada profase ketika satu bagian dari DNA melengkung. Pada inversi
terjadi pematahan rangkap sehingga terbentuk dua ujung bebas yang bersifat lengket (bila
dibandingkan dengan ujung normal yang tidak lengket) dan cenderung untuk menggabung
kembali. Dalam penggabungan, bagian itu menjadi terbalik seperti terlihat pada Gambar 7.
berikut.
Pada satu kromosom dengan inversi ada patahan antara B-C dan E-F yang diikuti dengan
pelekatan kembali sehingga terjadi bentuk kromosom sebagai berikut.
Suatu individu yang mempunyai kromosom normal dan inversi disebut inversi heterozigot, serta
biasanya membentuk lengkungan inversi (inversion loop). Perhatikan Gambar 8. di bawah ini.
Bagian yang terlepas tidak mempunyai sentromer dan hilang pada anafase selama mitosis.
Bagian itu terdapat dalam sitoplasma, tetapi gen-gennya tidak berfungsi dan akhirnya bagian itu
akan hilang. Contoh delesi pada jagung, yaitu terjadi pada butir-butir jagung belang-belang. Gen
C diperlukan untuk perkembangan warna aleuron. Alel resesifnya tidak aktif sehingga aleuron
tidak berwarna. Aleuron merupakan jaringan triploid sehingga mempunyai genotip Ccc berwarna.
Butir jagung belang-belang dapat terjadi akibat pematahan ujung kromosom (delesi), kemudian
diikuti penggabungan ujung yang putus tersebut sehingga terbentuk jembatan pada anafase.
Kromosom dan kromatid yang lengkap mempunyai ujung yang stabil (telomer), tetapi apabila
satu ujungnya putus akan menjadi lengket dan mudah melekat pada ujung lain yang patah.
Proses terjadinya delesi/defisiensi pada jagung sebagai berikut.
a) Kromosom awal
b) Proses pertama
c) Proses kedua
d) Hasil
Kromosom membelah pada tahap profase pembelahan mitosis. Kromosom yang delesi
menghasilkan satu kromosom homolog, juga merupakan kromosom delesi dan keduanya
mempunyai ujung saling menarik dan bisa tergabung. Perhatikan gambar a) dan b).
Pada tahap anafase, kromatid memisah dan bergerak ke arah kutub yang berlawanan seperti
ditunjukkan dengan anak panah pada gambar c).
Kromosom yang membawa alel warna C telah tergabung dan membentuk jembatan yang
kemudian membentang ketika sentromer membelah dan bergerak ke arah kutub. Pada tahap
telofase, terbentuk 2 nukleus. Akibat pematahan yang terjadi seperti pada gambar c) maka satu
nukleus menerima dua gen untuk warna dan nukleus yang lain menerima bagian kromosom
yang defisiensi. Perhatikan gambar d).
Kromosom defisiensi mengakibatkan dominansi palsu yaitu penampakan sifat tak berwarna.
Apabila beberapa sel mengandung delesi/defisiensi, dapat terjadi sejumlah daur pematahan,
Contoh delesi dan duplikasi dapat dilihat pada Gambar 11. di bawah ini.
Setelah gen normal mengalami pengulangan nukleotida A pada kodon ke-3, maka nukleotida di
belakangnya akan bergeser sehingga terbentuk susunan rantai nukleotida berikut.
b. Adisi (insersi) adalah terjadi penambahan atau penyisipan nukleotida dalam rantai.
Contoh:
Gen normal
Setelah gen normal mengalami penambahan satu nukleotida T pada kodon ke-2 maka nukleotida
di belakangnya akan bergeser sehingga membentuk susunan rantai nukleotida berikut.
Setelah gen normal mengalami kehilangan nukleotida G pada kodon ke-2 maka nukleotida di
belakang bergeser maju sehingga terbentuk susunan rantai nukleotida berikut.
d. Inversi adalah sebagian nukleotida terpisah dan bergabung lagi dengan posisi terbalik.
Contoh:
Gen normal
Setelah nukleotida-nukleotida pada kodon ke-5 terputus kemudian bergabung lagi dengan posisi
terbalik maka terbentuk susunan rantai nukleotida berikut.
e. Substitusi adalah salah satu dari nukleotida diganti dengan nukleotida lain yang mempunyai
basa nitrogen yang berbeda.
Contoh :
Gen normal
Setelah nukleotida C pada kodon ke-2 diganti dengan nukleotida T maka terbentuk susunan
rantai nukleotida berikut.