Anda di halaman 1dari 60

MUTASI, PEWARISAN

SIFAT / KELAINAN LAHIR


(DIAGNOSIS PRENATAL)

Drg. Sinta
A. Pengertian & Etiologi Mutasi
• Mutasi :
Perubahan pd sekuens DNA maupun kromosom
* Sumber seluruh variasi genetik pd manusia
* Pdsel gamet  dpt diwariskan
* Pdsel somatik tdk diwariskan tp berpotensi
timbulkan kanker.

• Mutasi di bidang genetika:


Perubahan sekuens DNA yg menyebabkan
timbulnya penyakit genetik dgn konsekuensi jarang
terjadi (frekuensi populasi < 1 %)

• Polimorfisme :
* Bilavariasi sekuens DNA umum dijumpai dlm
populasi.
Suatu gen dpt berbeda (sekuens DNAnya)
antarindividu akibat mutasi  sekuens yg
berbeda pada lokus yg berbeda disebut sbg
alel dr suatu gen.

Lokasi gen dlm suatu kromosom disebut lokus

Individu mewarisi separuh DNA dr


ayahnya+separuh DNA dr ibunya.

Jika individu memiliki alel yg sama dlm


kromosom yg berpasangan disebut alel
homozigot.
Bila alelnya memiliki sekuens DNA yg berbeda
disebut alel Heterozigot

Kombinasi alel-alel yg tdp dlm lokus disebut


genotip

Mutasi pd suatu sel dpt tjd di :


* Gen tunggal
* Kromosom (berupa perubahan jumlah &
struktur)
Bahan/ agenygdpt menginduksi mutasi
disebut mutagen
Mutagen sbg etiologi mutasi meliputi :
1.Radiasi ionisasi

Dpt mengeluarkan elektron dratom &


membentuk
ion-ion bermuatan listrik merubah basa-basa
nitrogen DNA+mematahkan ikatan heliks ganda
DNA  dampaknya dpt mengenai sel tubuh
maupun sel gamet. mis: X-ray
2.Radiasi non ionisasi

Dpt memindahkan elektron dr dlm keluar


orbit suatu atom shg atom mjd tdk stabil.
Dpt membentuk dimer - dimer basa pirimidin
yg tdk dpt berpasangan dgn basa purin saat
replikasi DNA shg tjd gangguan / kesalahan
replikasi  bila digunakan sbg cetakan pd
replikasi berikutnya akan sebabkan mutasi
spontan
mis: sinar UV(ultra violet) / sinar matahari
bila diserap kulit dpt sebabkan kanker kulit
3. Bahan kimia

Menginduksi mutasi krn struktur kimianya mirip basa DNA,


misalnya :

* Basa5-bromouracil (timbulkan mutasi substitusi)

*Acridinedyes (timbulkan mutasi frameshift)

* Nitrous acid (timbulkan mutasi substitusi)

* Nitrogen mustard, vinyl chloride, alkylating


agent, formaldehyde, sodiumnitritedan sacharin

* Aflatoksin B1 (tdp di alammengkontaminasi


makanan ).
B. Etiologi Mutasi Pd Janin
(Teratogen)

* Teratogen :
Agen eksternal yang menimbulkan kelainan
lahir (berupa gangguan struktur tubuh,
perilaku, fungsi dan metabolik tubuh pd
saat bayi lahir.

* Etiologinya :
* Berbagai teratogen terkait kelainanlahir, meliputi :

a. AgenInfeksi

Virus rubella, cytomegalo, herpes simplex,


varicella
Bakteri Treponemapalidum(pd syphilis)
Parasit Toxoplasma gondii

Penyebab aborsi spontan &kematian+


ditrasmisikan ke janin (tanpa malformasi)  virus
campak (measles), gondongan (mumps),
hepatitis, poliomyelitis, echovirus,
coxsackievirus.
b. Agen Fisik

Radiasi ionisasi (x-ray), radiasi


ledakan nuklir, hyperthermia
c. Agen Kimia

Obat thalidomide, aminopterin, phenytoin,


asamvalproic, trimethadione, topamox, lithium,
selective srotonin uptake inhibitor, opioid,
amphetamines, warfarin, angiotensin converting
enzyme inhibitor, mycophenolate mofetil,
isotretionin, alkohol, industrial solvents, alkohol,
merkuri organik, timah, rokok (resikocleft lip & cleft
palate), kokain(malformasi jantung, otak, sistem
genitourinaria, aborsi spontan, hambatan pertumb.
janin), injeksi kortison& konsumsi kortikosteroid
(resikooral cleft).
Cleft lip

Phocomelia akibat
thalidomide
d. Hormon
Hormon pd penyakit diabetes &kondisi obesitasibu
hamil, hormon estrogen & progesteronpd kontrasepsi
oral.

e. Defisiensi nutrisi
Defisiensi iodine (tubuh kerdil, hambatan
pertumb.mental & fisik). Defisiensi nutrisi jgsebabkan
bayi lahirberat badan
rendah.

f. Defisiensi Enzim
Mis: hilangnya enzimphenyalaninehydroxylase
pdserum ibu (penyakit phenylketonuria) 
gangguan intelektual, microcephaly, kelainan
jantung.
BERBAGAI TERATOGEN
C. Jenis & Mekanisme Terjadinya
Mutasi Gen(Mutasi DNA)
Jenis mutasi gen tunggal meliputi :

1. Substitusi (penggantian pasangan


basa)
Yaitu penggantian 1 pasangan
basa dgn pasangan basa lainnya
yg mengubah urutan asam amino
suatu protein. Dibedakan menjadi:
a. Mutasi substitusi bisu (silent )
Bila penggantian pasangan basa pd kodon tidak merubah
asam amino yg dihasilkan.
mis: 3’-CCG-5’ pd untai DNA bermutasi mjd 3’-CCA-5’
namun kodon pada untai mRNA tetap akan ditranslasikan
menjadi asam amino yang sama yaitu glysin( 5’-GGU-3’)

b. Mutasi salah makna (missense)


Bila penggantian pasangan basa pd kodon akan
merubah asam amino yg dihasilkan.
mis: 3’-CCG-5’ pd untai DNA bermutasi mjd 3’-
TCG-5’ sehingga kodon pada untai mRNA akan
ditranslasikan berubah dari asam amino glysin
Kodon PengkodeAsam-Asam Amino Suatu
Rantai Protein
c. Mutasi tidak bermakna (nonsense)
Bila penggantian pasangan basa pd suatu kodon
menghasilkan kodon stop sehingga reaksi
pembentukan rantai protein berhenti secara dini
mis: 3’-TTC-5’ pd untai DNA bermutasi mjd3’-
ATC-5’
sehingga kodon pada untai mRNA akan
ditranslasikan berubah dari asam amino Lysin
menjadi kodon stop yang mengkode pemberhentian
reaksi sintesis protein. ( 5’-UAG-3’)
2. Delesi (hilangnya pasangan basa) dan
Insersi (penyisipan pasangan basa)

Yaitu hilangnya atau bertambahnya pasangan basa


pada
kodon sehingga rangka pembacaan kodon mjd
bergeser membentuk urutan kodon berbeda yg
mengkode asam-asam amino yang tidak benar dan
bisa diikuti dengan dibentuknya kodon
penghentian. Akibatnya terjadi perubahan produk
protein yang dihasilkan atau dihasilkan protein
yang blm lengkap (terpotong) karena sintesisnya
berhenti secara dini. Ini disebut sbg mutasi
pergeseran bingkai pembacaan (mutasi frameshift )
mis: insersi 1 basa tunggal (A = adenin pd
kodon kedua) dari untai DNA
3’-TACATT CAAACCGAT T..-5’
akan mengubah urutan pembacaan kodon yang
disalin dr untai DNA oleh untai mRNA yaitu
5’-AUGUAAGUUUGGCUAA..-3’
 Tjd pergeseran bingkai pembacaan yang
menyebabkan mutasi tidak bermakna (nonsense
mutation).
Mekanisme Mutasi Gen :
1. Tjd spontan akibat kesalahan replikasi DNA.
 Enzim DNA polymerase gagal menduplikasi
untai
Ganda heliks DNA berdasarkan aturan
pemasangan basa yg tepat
2.Tjd sbg mutasi spontan akibat kegagalan
perbaikan DNA
 Kerusakan nukleotida DNA gagal diperbaiki
oleh proses perbaikan DNA
3.Tjd sbg hasil induksi mutagen (agen fisik &
kimia)
D. Jenis & Mekanisme
Terjadinya Mutasi Kromosom

Mutasi kromosom  aborsi


spontan & cacat genetik.
Jenis mutasi kromosom dapat meliputi:

1. Perubahan jumlah kromosom

a. Aneuploidi
Yaitu sel diploid (2n) yg mengalami
kekurangan atau kelebihan 1 atau > 1
buah kromosom, baik autosom
(kromosom tubuh) maupun gonosom
(kromosom seks)
Aneuploidi pd autosom bisa berupa:

-Monosomi  kekurangan1 buah


kromosom
( jumlah autosomnya 2n-1 / 45
buah) Penderita jarang bisa
bertahan hidup

-Trisomi  kelebihan1 buah


kromosom
( jumlah autosomnya 2n+1 / 47
buah)
Aneuploidi pd gonosom bisa berupa :

-Monosomi  kekurangan1 buah kromosom seks X


pd wanita( jumlah gonosomnya X0 )
Mis: Sindrom Turner.

-Trisomi  kelebihan1 buah kromosom seks X pd


wanita (jumlah gonosomnya XXX)

-Trisomi  kelebihan1 buah kromosom seks X pd


pria (jumlah gonosomnya XXY)
Mis: Sindrom Klinifelter.

-Trisomi  kelebihan1 buah kromosom seksY pd pria


(jumlah gonosomnya XYY)
Mekanisme perubahan jumlah kromosom
abnormal dari sel-sel gamet :

* Non disjunction / gagal berpisahnya


kromosom homolog saat pembelahan meiosis I

* Non disjunction / gagal berpisahnya kromatid-


kromatid saudara saat pembelahan meiosis II
b. Poliploidi
Yaitu terdapatnya tambahan1 set atau > 1 set
( 1 set =23 buah kromosom) kromosom pd
kromosom berjumlah normal yg sdh ada sehingga
memiliki jumlah kromosom lebih dari 2 set.
Mis: triploid  memiliki 3 set kromosom (3n)
tetraploid  memiliki 4 set
kromosom(4n)

Poliploid umumnya pd tumbuhan.

Poliploid pd manusia  keguguran spontan


2. Perubahan strukturkromosom meliputi :

a.Delesi
Yaitu patahnya lengan kromosom shg
struktur kromosom berubah.
Contoh : lengan pendek autosom
no.5  sindrom cri du chat
(keterbelakangan mental, kepala
kecil, tangisan spt kucing, umumnya
meninggal saat bayi/balita)
b.Translokasi
Yaitu patahan segmen lengan suatu kromosom
bergabung ke kromosom non homolog untuk
melakukan penyusunan ulang shg struktur
kromosom berubah  disebut translokasi
resiprok.
Contoh : kanker leukemia mielogen.

Bisa jg berupa translokasi Robertson  bila


lengan pendek dr 2 kromosom patah / hilang
& lengan pjg bergabung pd sentromer
membentuk kromosom tunggal yglebih besar.
c. Duplikasi
Yaitu penggandaan segmen lengan kromosom.
Bisa dihasilkan dr segmen kromosom yg patah
lalu melekat sbg segmen tambahan ke kromatid
saudara shg struktur kromosom berubah

d. Inversi
Yaitu perlekatan kembali segmen lengan
kromosom yg patah ke kromosom awal
namun dgn susunan terbalik shg struktur
kromosom berubah (disebut perisentrik
bila meliputi sentromer & parasentrik bila
tdk meliputi sentromer)
Contoh : Hemofili
e. Isokromosom
Yaitu kromosom yg memisah pd
sentromer untuk menghasilkan 2
kromosom shg 1 kromosom hanya
memiliki lengan pendek dan 1 kromosom
lainnya hanya memiliki lengan panjang
Mekanisme perubahan
struktur kromosom :

* Kesalahan saat meiosis (terjadi


pindah silang/ crossing over
kromosom)

* Adanya agen perusak (mis: radiasi)


E. Pola & Mekanisme Pewarisan
Sifat/Kelainan

Pola pewarisan sifat/kelainan pdsuatu gen


tunggal tergantung dr:

1.Lokasi lokusgen
* Tdp di autosom (kromosom tubuh
no.1-22) atau
* Tdp di kromosom seks (kromosom X
dan Y)
2.Fenotip drsifat/kelainan
* Dominan ( ekspresi terlihat walau alel
mutan hanya dijumpai di 1
kromosom saja ,
mis: akondroplasia/ kerdil, polidaktili)
atau
* Resesif (ekspresi terlihat hanya bila
alel mutan dijumpai pd lokus
kedua pasangan kromosom,\
mis: albinisme, anemia sel sabit,
fibrosis sistik)
Contoh Pewarisan Kelainan Bersifat Resesif
Pada Autosom
Contoh Pewarisan Kelainan Bersifat Dominan
Pada Autosom
* Multifaktorial (pola pewarisan sifat /
kelainan akibat abnormalitas 1 atau
beberapa alel pd suatu lokus gen
tunggal  faktor lingkungan dpt
meningkatkan / menurunkan resiko
terjadinya suatu kelainan,
mis: defisiensi nutrisi dan ibu perokok
beresiko menimbulkan kelainan lahir
cleft lip dan cleft palate.
Penyakit multifaktorial lainnya :
penyakit jantung, diabetes, kanker,
alkoholisme, gangguanmental
skizofreniadan bipolar.
Mekanisme Pewarisan
KelainanGenetik
Mekanisme pewarisan kelainan genetik
akibat mutasi kromosom dpt melalui :

1. Autosomdominan
* Penderita pd semua jenis kelamin.
*Alel mutan dominan pd salah satu genotip
sdh memadai untuk timbulkan kelainan.
* Mis: kelainan neurofibromatosis.
2. Autosomresesif
* Penderita pd semua jenis kelamin
* Anak yg menderita kelainan
umumnya bergenotip homozigot
resesif ; individu carrier bergenotip
heterozigot.
* Resikomeningkat pd keturunan
drhasil perkawinan keluarga/kerabat
dekat.
Pedigree (Diagram Silsilah) Mekanisme
Pewarisan Kelainan Genetik Melalui
Autosom Dominan
3. Terpaut kromosom seks X dominan
(X-linked dominan )
* Penderita pd semua jenis kelamin
namun umumnya wanita.
* Mis: penyakit
hypophosphataemicrickets.

4. Terpaut kromosom seks X resesif (X-


linked resesif )
* Umumnya diwariskan pada pria.
* Pewarisan pada wanita hanya sbg
carrier.
* Mis: penyakit hemofilia, buta warna,
F. TesDeteksi Kelainan Lahir Pada
Janin

Tes deteksi kelainan lahir


–Memeriksa kondisi tumbuh
kembang janin thd kelainan genetik
& kongenital

–Bagian dr metode diagnosis prenatal


Tujuan utama diagnosis prenatal :

Memberi informasi pd keluarga


(pasangan suami-istri) yg janinnya
beresiko mengalami kelainan shg
dpt menentukan pilihan
penanganan di masa kehamilannya
Manfaat DiagnosisPrenatal :

1.Memastikan kembali bahwa janin yg


dikandung pasutri yg beresiko tsb, memiliki
kondisi normal.

2.Memberi informasi pd pasutri yg beresiko


memiliki keturunan dengan kelainan tp blm
paham

3.Membantu menyiapkan mental pasutri dlm


menghadapi kelahiran bayi pengidap kelainan.
3.Membantu tenaga profesional kesehatan
dlm menjelaskan rencana perawatan suatu
kelainan.

4.Memberi perawatan pd bayi / anak yg


terdiagnosis mengidap kelainan sejak janin.

5.Memberi info pd pasutri yg beresiko, u/


akhiri kehamilan
Metode Diagnosis Prenatal dpt melalui
:

1. Analisa jaringan janin


a. Amniocentesis
b. Chorionic villus sampling (CVS)
c. Cordocentesis

2. Visualisasi janin
a. Ultrasonografi (USG)
b. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
1. a. Amniocentesis:

* Metode diagnosis prenatal yg


invasif.
* Dilakukan pd kehamilan usia15-17
minggu.
* Perlu bantuan USG  posisi fetus.
* Aspirasi 20-30 ml cairan amnion / ketuban
dgn jarum melalui dinding abdominal ke
dlm kantung amnion.
* Sel-sel amniosit dari fetus yg tdp di cairan
amnion yg teraspirasi  dibiakkan / kultur
 analisa sitogenetika (pembuatan kariotipe)
 deteksi kelainan struktur & jumlah
kromosom.

* Jg dpt deteksi kelainan neural tube  via


Pengukuran kadar α-fetoprotein yg diekskresi
ginjal janin ke cairan amnion.

* Jg dpt deteksi kelainan metabolisme


bawaan (inborn errors of metabolism)
Indikasi Amniocentesis:

-Usia ibu hamil > 35 th.


-Tdp riwayat kelainan kromosom pd anak sblnya.
-Tdp riwayat kelainan struktur kromosom pd salah satu
ortu.
-Tdp peningkatan resiko kelainan genetik krn riwayat
keluarga yg positif untuk kelainan tertentu (missindrom
Down, neural tube dsb)
-Tdp riwayat keluarga dgn kelainan genetik yg terdeteksi
dr analisa DNA atau analisa biokimia.
-Penyakit sistemik pd ibu yg sedang hamil.
-Tdp kondisi abnormal dr pemeriksa USG& serum darah
ibu.
1. b. Chorionic Villus Sampling (CVS)

* Metode diagnosis prenatal yg invasif.


* Dilakukan pd kehamilan usia8-10 minggu.
* Perlu bantuan USG  posisi plasenta.
* Aspirasi 5-30 minggu sampel jaringan trofoblas
janin/vili korionik dr plasenta dgn selang kecil
melalui leher rahim ke dlm rahim  dikultur 
pembuatan kariotipe.
* Jg dpt deteksi kelainan metabolisme
bawaan (inborn errors of metabolism)
mis: galaktosemia, penyakit maple syrup
urine, sindrom Lesch-Nyhan.
Amniocentesis& Chorionic Villus Sampling Untuk
Deteksi Kelainan Lahir Pd Janin
1. c. Cordocentesis

* Metode diagnosis prenatal yg invasif.


* Dilakukan pd kehamilan usia16 minggu.
* Perlu bantuan USG  posisi tali pusat janin.
* Aspirasi darah janin dengan menusuk tali pusat
untuk memperoleh darah janin  dikultur 
pembuatan kariotipe/ analisa sitogenetik lebih
cepat (2-3 hr) dibandingkan CVS (beb.hari) dan
amniocentesis (beb.minggu).
* Mis: deteksi penyakit darah / kelainan
imunologis.
2. a. Ultrasonografi (USG)

* Metode diagnosis prenatal non invasif.

* Transducer diletakkan diperut ibu 


mengirim denyutan gelombang suara
berfrekuensi tinggi melalui tubuh janin 
jaringan janin merefleksikan gelombang dlm
pola yang berhubungan dengan kepadatan
jaringan  refleksi gelombang ditampilkan
pada sebuah monitor untuk
menggambarkan janin.
* Meningkatkan efektivitas amniocentesis,
CVS, cordocentesis.
* Deteksi malformasi / anomali janin &
abnormalitas kromosom.
* Deteksi jenis kelamin janin di kehamilan
minggu ke13.
* Evaluasi usia kehamilan,
pertumb.janin, abnormalitas &
perub.volume cairan amnion
2. b. Magnetic Resonance Imaging
(MRI)

* Metode diagnosisprenatal non invasif.


* Resolusi > drpd USG.
* Penggunaanyalebih luassbg metode
pengujian pd periode prenatal.

Anda mungkin juga menyukai