A. Pengertian Mutasi
Mutasi berasal dari kata mutatus (bahasa latin)yang artinya adalah perubahan. Mutasi
didefinisikan sebagai perubahan materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara
genetis pada keturunannya. Agen yang menyababkan mutasi disebut mutagen. Makhluk
hidup yang mengalami mutasi disebut mutan. Perubahan susunan genetik ini menyebabkan
terjadinya perubahan gen dan akhirnya menyebabkan perubahan alel dan fenotip makhluk
B. Mekanisme Mutasi
Mutasi dapat mempengaruhi DNA maupun kromosom. DNA dapat dipengaruhi pada saat
sintesis DNA (replikasi). Pada saat tersebut faktor mutagenik mempengaruhi pemasangan
basa nukleotida sehingga tidak berpasangan dengan basa nukleotida yang seharusnya
(mismacth). Misalnya triplet DNA cetakan adalah TTA. Namun, karena dadnya mutagen
kromosom (profase), pemisahan kromatid ( contoh pada peristiwa gagal berpisah kromosom
saat anafase), penarikan kromoson oleh benang spindel, dan sintesis dinding sel (sitokinesis)
setelah anafase.
Berdasarkan tempat terjadinya, yaitu sel-sel yang mengalami mutasi, mutasi dibedakan
1. Mutasi Gametik
Mutasi gametik dalah mutasi yang terjadi pada sel gamet. Karena sel gamet
mengadakan pembuahan, gamet mutan yang mengalami pembuahan dapat mewariskan mutasi
merupakan mutasi yang dikekal secara genetik. Gen-gen yang mengalami mutasi di dalam
gamet dapat berupa mutasi autosomal (jika gen-gennya terdapat pada kromosom
autosomal). Mutasi autosomal dapat menghasilkan mutasi dominan atau mutasi resesif,
tergantung pada sifat yang dihasilkannya. Adapun mutasi gen-gen gamet yang terdapat ada
2. Mutasi Somatik
Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel soma (sel tubuh; dapat berupa
zigot, sel-sel embrio, maupun sel dewasa). Berbeda dengan mutasi gametik, mutasi somatik
tidak dapat diwariskan pada keturunannya meskipun ada indikasi kepekaan seseorang
mengalami mutasi somatik (terutama pada individu dewasa) juga dipengaruhi secara genetik.
Kejadian mutasi somatik yang terjadi pada janin yang sedang dikandung oleh ibunya
dapat mengakibatkan cacat bawaan. Diantara penyebab cacat bawaan ini adalah selama
mangandung, si ibu terkena sinar radio aktif atau meminum obat-obatan atau ramuan jamu
yang bersifat mutagenik. Misalnya, anak sumbing merupakan hasil mutasi yang disebabkan
oleh teratogen(faktor atau zat yang menyebabkan kelainan embrio, misalnya sinar X dan
zat kimia tertentu). Semakin awal suatu sel ambrio atau janin mangalami mutasi, akibatnya
akan lebih meluas. Sebaliknya, mutasi pada masa embrional lebih sedikit embrio akibatnya.
Kejadian mutasi somatik pada orang dewasa mengakibatkan kanker. Sel kanker adalah
sel yang mengalami mutasi. Misalnya, penderita kanker hasil mutasi somatik yang
menyebabkan kanker kulit (karsinoma) disekitar mata. Bentuk mutasi yang utama adalah
sel-sel tersebut tidak dapat dikontrol pembelahannya, sehingga terus membelah dan
D. Tingkat Mutasi
Perubahan materi genetik dapat dikelompokkan kedalam dua tingkatan, yaitu mutasi gen
1. Mutasi Gen
Mutasi gen merupakan perubahan yang terjadi pada nukleotida DNA yang membawa
“pesan” suatu gen tertentu. Mutasi gen pada dasarnya mutasi titik. Mutasi titik (point
mutation) merupakan perubahan kimiawi pada satu atau beberapa pasangan basa dalam satu
gen tunggal.
Jika mutasi titik terjadi pada gamet atau pada sel yang menghasilkan gamet, mutasi ini
dapat diteruskan pada keturunan dan generasi penerus. Jika mutasi memiliki efek
merugikan pada fenotip manusia atau hewan, mutan (individu yang mengalami mutasi)
penyakit anemia sel sabit merupakan akibat mutasi pada pasangan basa tunggal didalam gen
yang mengkode salah satu polipeptida hemoglobin. Perubahan satu nukleotida dalam rantai
Mutasi titik dalam suatu gen dapat dibagi menjadi dua kategori umum, yaitu substitusi
pasangan basa dan inersi (penyisipan) atau delesi (penghilangan) pemasangan basa. Mutasi
Substitusi
dalam untai DNA komplementer dengan pasangan nukleotida lain. Substitusi purin oleh purin
yang lain atau satu pirimidin oleh pirimidin yang lain disebut mutasi titik tipe transisi.
Sebaliknya, substitusi purin oleh pirimidin atau substitusi suatu pirimidin oleh purin disebut
perubahan kode genetik mutasi ini tidak mempengaruhi pengkodean protein. Dengan kata
lain, perubahan pada pasangan basa dapat menstranformasi satu kodon ke kodon lain yang
ditranslasi menjadi asam amino yang sama. Contohnya, jika CCG termutasi menjadi CCA,
kodon RNAd yang sebelumnya GGC akan menjadi GGU, dan glisin akan tetap dimasukkan ke
Namun demikian, substitusi pasangan basa yang menyebabkan perubahan pentih didalam
suatu protein. Perubahan satu asam amino di dalam daerah penting suatu protein contohnya
tempat aktif suatu enzim akan mengubah aktivitas protein sacara signifikan. Kadang-kadang
mutasi semacam ini mengarah pada perbaikan protein atau proteun memiliki kemampuan
baru yang meningkatkan sifat unggul organisme mutan atau keturunannya. Akan tetapi, yang
lebih banyak terjadi adalah mutasi yang bersifat mengganggu, menciptakan protein yang
Mutasi substitusi biasanya menghasilkan mutasi salah arti (missense mutation), yaitu
kodon yang berubah tetap mengkode asam amino yang berbeda dari normalnya. Akan tetapi,
jika mutasi titik mengubah kodon untuk suatu asam amino menjadi kodon stop akan
dihentikan sebelum waktunya, dan polipeptida hasilnya akan lebih pendek dibandingkan
polipeptida yang dikode oleh gen normal. Perubahan yang mengubah kodon asam amino
menjadi sinyal stop disebut mutasi tanpa arti (nonsense mutation). Hampir semua mutasi
Insersi dan delesi merupakan penambahan atau pengurangan satu atau lebih pasangan
nukleotida pada suatu gen. mutasi ini memilki efek yang seringkali lebih berbahaya terhadap
protein yang dihasilkan daripada efek yang ditimbulkan substitusi. Karena RNAd dibaca
sebagai suatu rangkaian triplet nukleotida selama translasi, insersi atau delesi nukleotida
bukan kelipatan tiga dapaat mengubah kerangka baca (kompleks triplet) kode genetik.
Mutasi seperti ini disebut mutasi pergeseran kerangka ( frame mutation). Semua
nukleotida yang terletak dibelakang daerah delesi atau insersi dibaca menjadi kodon dan
menghasilkan mutasi salah arti yang meluas. Kemudian, cepat atau lambat akan manghasilkan
mutasi tanpa arti, terminasi sebelum waktunya. Insersi atau delesi nukleotida berkelipatan
tiga tidak menyebabkan mutasi pergeseran kerangka, namun akan mengakibatkan hilang
atau bertambahnya asam amino pada plipeptida, sehingga protein yang dikode dapat
mengalami perubahan.
Mutasi Kromosom
Mutasi kromosom adalah mutasi atau perubahan materi genetik yang disebabkan oleh
perubahan materi genetik yang disebabkan oleh perubahan pada kromosom. Mutasi
kromosom dapat disebabkan oleh gangguaan fisik dan kimia yang disebabkan kesalahan yang
di dalam pembelahan sel (mitosis dan meiosis) sehingga merusak susunan kromosom atau
(penggandaan), inversi (pembalikan), dan translokasi. Delesi terjadi ketika sebuah fragmen
kromosom patah dan hilang pada saat pembelahan sel. Kromosom tempat fragmen tersebut
berasal kemudian akan kehilangan gen-gen tertentu. Namun dalam beberapa kasus, fragmen
Fragmen tersebut juga dapat melekat kembali pada kromosom asalnya tetapi arahnya
terbalik, menghasilkan inversi. Hasil keempat yang bisa terjadi akibat patahnya kromsom
menyebabkan penyusunan ulang yang disebut translokasi. Tipe translokasi yang paling umum
sehingga salah satu pasangan akan melepaskan gen yang lebih banyak dibandingkan dengan
yang didapatkan oleh kromatid tersebut. Hasil dari persilangan yang tidak timbal balik
adalah satu kromosom dengan delesi atau satu kromosom dengan duplikasi.
Pada translokasi yang timbal balik terjadi pertukaran antara segmen-segmen kromosom
non-homolog, sedangkan pada inversi dan translokasi dapat mengubah fenotip karena
ekspresi suatu gen dapat dipengaruhi oleh lokasinya diantara gen-gen didekatnya.
Ada dua konsep tentang jumlah kromosom, yaitu euploid dan aneuploid. Euploid
merupakan variasi pada serangkaian kelompok kromosom atau seluruh materi genetik yang
berada di dalam suatu sel (genom). Aneuploid merupakan variasi pada sebuah atau sejumlah
kecil kromosom.
Euploid
Euploid didefinisikan sebagai variasi dalam sejumlah set dasar kromosom yang disebut
genom. Set dasar kromosom yang dimaksudkan adalah jumlah kromosom terkecil yang
pernah dimiliki oleh suatu jenis organisme pada evolusinya. Beberapa contohnya adalah
sebagai berikut. Jumlah set dasar kromsom terkecil atau genom pohon kapas (Gossypium
sp.) adalah 13. Pada umput-rumputan, gandum, jelai dan Avena sp. Umumnya memiliki genom
Label genom secara keseluruhan dinyatakan dengan notasi ‘X’. Individu yang memiliki
notasi 1X, 2X atau 3X, berarti memilki satu, dua atau tiga genom. Jumlah seluruh
kromosomnya adalah hasil perkalian antara jumlah genom dengan jumlah kromosom pada
genum tersebut.
Pengertian euploid cukup sederhana. Individu yang memiliki genom tunggal (1X)
disebut monoploid. Yang genomnya dua (2X) adalah bentuk diploid, 4X adalah tetraploid, 5X
adalah pentaploid, 6X adalah heksaploid dan seterusnya. Tingkatan euploidi yang lebih dari
Sering terjadi kekeliruan notasi antara jumlah genom (X) dan jumlah kromosom (n)
Autopoliploid
genom spesies yang sama. Autopoliploid terdiri dari beberapa genom yang identik dengan
genom (3X). setiap genom memiliki sejumlah set kromosom yang sama.
Alopoliploid
Alopoliploid (allo = berbeda) merupakan kelipatan jumlah kromosom yang berasal dari
genom spesies yang berbeda. Terbentuknya spesies alopoliploid berasal dari penyilangan
antara dua spesies. Meskipun hasil penyilangan steril, tetapi individu tersebut dapat lebih
kuat (vigor) dibanding induknya dan dapat mengalami perbanyakan secara tidak kawin.
Anueploid
Aneuploid adalah varias jumlah kromosom yang diakibatkan adanya pengurangan atau
penambahan satu atau sejumlah kecil kromosom, tetapi tidak berlangsung pada seluruh
genom.