Anda di halaman 1dari 53

METABOLISME PROTEIN

DISUSUN OLEH :
INAYATURROHMAH
KELAS : S1-1A
NIM : 218016
PENGERTIAN

Metabolisme meliputi :
1) Jalur sintesis (anabolisme/endorgenik)
Yaitu menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi
makromolekul yang lebih kompleks dan memerlukan
energi yang disuplai dari hidrolisis ATP.
2) Jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik)
Yaitu memecah molekul kompleks menjadi molekul
yang lebih sederhana dan melepaskan energi yang
dibutuhkan untuk mensintesis ATP.
ALUR METABOLISME
PROSES METABOLISME PROTEIN

pencernaan
 Di mulut :

Pencernaan mekanik oleh gigi dan tidak terjadi pencernaan secara


kimiawi.
 Di lambung :

Pepsin (dengan HCL) mengubah protein menjadi pepton.


Renin menghasilkan kasein dari kaseinogen.
Pepsin ( dengan HCL ) mengubah kasein menjadi pepton.
 Di dalam usus halus

Tripsin memecahkan protein dan pepton menjadi polipeptida.


Erepsin kemudian memecahkana polipeptida menjadi asam amino.
Sel tubuh memisahkan asam amino yang khusus setiap sel untuk
perbaikan dan pertumbuhan
LANJUTAN

Melalui tahap ini protein dipecah menjadi


asam amino yang menyusunnya.Protein
akan diangkut keseluruh tubuh melalui
sistem peredaran darah.
Makanan yang tidak diserap oleh usus halus
akan masuk ke usus besar akan terjadi
peyerapan air,vitamin dan mineral,
sedangkan sisa sisanya akan dibuang
kedalam feses.
Pengendalian metabolisme
 Jika kita memperhatikan koordinasi antara aktivitas berbagai
organ tubuh maka akan jelas bahwa terdapat suatu
mekanisme pengendali yang ajaib berfungsi untuk
memastikan bahwa setiap sel sebuah organisasi, yaitu tubuh.
 Dua faktor pengendali paling penting :

1. Sistem persarafan,yang pusat dan yang tak sadar.


Apabila sekelompok otot tidak dipersarafi maka akan terlihat
kelumpuhan pada anak otot dan berhenti berfungsi akibatnya
pertumbuhan terhambat.
2. Organ endokrin
Menghasilkan zat yang bersifat kimiawi yang memelihara
kesehatan tubuh dan menimbulkan aktivitas metabolisme
berkurang. Sebaiknya sekresi diperbesar metabolisme berjalan
dengan kecepatan tinggi
Absorpsi
 Di dalam darah asam amino membawa nitrogen dan
zat belerang ke setiap sel di dalam tubuh.
 Sel tubuh memisahkan asam amino yang khusus
diperlukan setiap sel untuk perbaikan dan
pertumbuhan.
 Hati memecah asam amino, dan dari proses ini
membentuk urea . seproduk buangan sebagai hasil
metabolisme protein di dalam jaringan terdapat :
urea, asam urat dan kreatinin. Bahan-bahan ini
diekskresikan di dalam urine
 Protein tidak ditimbun dalam tubuh,tetapi
kelebihannya diekskresikan terutama di dalam urine.
CONTOH METABOLISME

Contoh katabolisme :
 Glikogenolisis : proses pemecahan glikogen
menjadi glukose
 Glikolisis : proses pemecahan glukose menjadi
asam piruvat
Contoh anabolisme :
 Glikogenesis : proses pembentukan glikogen
dari glukose
 Glikoneogenesis : proses pembentukan
glukose dari protein atau lemak.
METABOLISME PROTEIN

1. Deaminasi → proses merubah asam amino →


asetil Co-A
2. Siklus kreb→ proses merubah asetil Co-A →H
3. Fosforilasi oksidatif → proses mereaksikan H+O
→ H2O + ATP
PROTEIN

Protein dibuat dari sejumlah besar asam amino yang


dirangkai membentuk rantai oleh ikatan peptida
yang menghubungkan gugus amino di satu asam
amino dengan gugus karboksil di asam amino
berikutnya.
Beberapa protein mengandung karbohidrat
(glikoprotein) dan lemak (lipoprotein).
Penyusunnya : C,H,O,N
STRUKTUR PROTEINN

• Primer : struktur utama, terdapat ikatan peptida


yang menghubungkan asam amino
• Sekunder : polipeptida yang membentuk 𝛼 −
heliks atau β-sheet
• Tersier : suatu rantai polipeptida yang distabilkan
oleh ikatan-ikatan lainnya membentuk struktur 3
dimensi
• Kuarter : beberapa rantai polipeptida bergabung
membentuk protein yang fungsional.
LEVEL DARI STRUKTUR PROTEIN
KATABOLISME PROTEIN

Katabolisme atau penguraian protein merupakan


satu dalam pertukaran protein tubuh yang terjadi
secara kontinu dalam semua bentuk kehidupan.
Dewasa normal : 1-2% protein tubuh diganti/hari
Asam amino : 75-80% sintesis protein
20-25% amina membentuk ureum
karbon jadi KH dan lemak.
Katabolisme rangka karbon asam
amino
 Katabolisme asam amino biasanya dimulai dengan transaminasi

Pengeluaran nitrogen 𝛼 −amino melalui transaminasi adalah reaksi


katabolik pertama asam amino kecuali prolin,hidroksipolin,treonin,dan silin

 Enam asam amino membentuk piruvat

Semua karbon pada glisin,serin,alanin,dan sistein serta dua karbon pada


treonin membentuk piruvat dan kemudian asetil-koA
 Glisin
Kompleks glisin sintase mitokondria hati memecah glisin menjadi CO₂ dan NH₄⁺ dan membentuk
N⁵,N¹° metilen tetrahidrofolat. Glisinuria terjadi akibat defek pada reabsorbsi ditubulus ginjal.
 serin
Setelah diubah menjadi glisin yang dikatalis oleh serin hidroksimetiltransferase,serin mengalami
katabolisme serupa dengan katabolisme glisin.
 alanin
Transaminase alanie membentuk piruvat. Mungkin karena alasan-alasan yang sangat rumit pada
katabolisme glumate dan aspartate, adanya defek metabolik pada katabolisme alanine tidak diketahui
 Sistein
Sistin mula-mula direduksi menjadi sistein oleh sistin reductase. Dua jalur berbeda kemudian
mengubah sistein menjadi piruvat.
 treonin
Treonin dipecah menjadi asetal dehida dan glisin. Oksidasi asetaldehida menjadi asetat diikuti oleh
pembentukan asetil-koA
 4-hidroksipolin
Katabolisme 4-hidroksi-L-prolin membentuk , secara berurutan,L −∆ -prolin-3-hidroksi-5-
karboksilat,𝛾 –hidroksi-L-glutamat,dan 𝛼 –keo-𝛾 − semialdehida, eritro − 𝛾-hidroksi-glutarat.
PROSES KATABOLISME PROTEIN
LANJUTAN

1. Enzim-enzim yang berperan :


o Glutamat dehidrogenase
o Glutamin sintetase
o Amio transferase
Fungsi umum : untuk mengubah ion ammonium
menjadi amina nitrogen pada beberapa asam
amino
2. Terjadi pada saat :
o Protein diet melebihi kebutuhan
o Komposisi yang diabsorbsi asam amino tidak
seimbang
o Glukoneogenesis meningkat
3. Sejumlah hasil katabolisme protein dapat
ditemukan setiap waktu .
4. Nitrogen minimal yang diekskresikan disebut
endogenous urinary nitrogen (EUN).
5. Protein dipecah menjadi asam amino oleh enzim-
enzim protease dan peptidase.
6. Half life protein berbeda-beda, dari hitungan
milidetik sampai ratusan jam.
7. Terdapat 2 jalur utama degradasi protein.
KATABOLISME NITROGEN ASAM
AMINO
Dalam katabolisme nitrogen asam amino ini gugus
amino dari suatu asam amino dipindahkan kepada
salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam
piruvat, a ketoglutarat atau oksaloasetat,
sehingga, senyawa keto ini diubah menjadi asam
amino, sedangkan asam amino semula diubah
menjadi asam keto. Ada dua enzim penting dalam
reaksi transaminasi yaitu alanin transaminase dan
glutamat transaminase yang bekerja sebagai
katalis.
LANJUTAN

Pada proses yang merupakan terjadinya perubahan alanin menjadi piruvat


dengan bantuan katalis alanin transminase dan 𝛼 ketoglutarat menjadi
glutamat. Pada proses ini terjadi seacara reversible. Dalam proses ini asam
glutamat melepaskan gugus asam amino dalam bentuk NH₄⁺. Selain NAD⁺
dehidrogenase dapat pula menggunakan NADH⁺ sebagai aseptor elektron.
Dehidrogenase juga akan mengubah glutamat menjadi 𝛼 ketoglutarat
kembali.
Proses transminasi selanjutnya, aspartat akan diubah menjadi oksaloasetat
dengan katalisator enzim aspartat transminase dan 𝛼 ketoglutarat akan
berubah menjadi glutamat. Pada proses ini terjadi secara reversible. Dalam
proses ini asam glutamat melepaskan gugus asam amino dalam bentuk
NH₄⁺. Selain NAD⁺ glutamat dehidrogenase dapat pula menggunakan
NADH⁺ sebagai reseptor elektron. Dehidrogenase juga akan mengubah
glutamat menjadi 𝛼 ketoglutarat kembali.
TIGA TAHAP KATABOLISME

1. Degradasi biomolekul besar menjadi molekul


“building block”
2. Degradasi molekul “building block” menjadi
senyawa umum hasil degradasi
3. Degradasi senyawa umum hasil degradasi
menjadi senyawa hasil akhir yang sederhana
SIFAT DASAR PROTEIN

Unsur dasar penyusun protein adalah asam amino


dan 20 diantaranya terdapat dalam protein tubuh
dengan jumlah yang cukup banyak.
Asam amino mempunyai ciri-ciri yang sama : masing-
masing asam amino mvempunyai satu gugus asam
(COOH) dan satu atam nitrogen yang melekat pada
molekul, yang biasanya berupa gugus amino (NH₂)
ASAM AMINO DALAM DARAH

Konsentrasi normal asam amino di dalam darah bernilai antara


35 dan 65 mg/dl.asam amino adalah asam yang relatif kuat,
asam amino terdapat dalam darah terutama dalam bentuk
terionisasi, akibat pemindahan satu atom hidrogen dari radikal
NH₂. Asam amino tersebut sebenarnya berkontribusi sebanyak 2
sampai 3 milikuivalen ion negatif dalam darah.
Dalam keadaan berpuasa konsentrasi asam amino dalam darah
3,5-5 mg/100ml darah.setelah ada asupan makanan menjadi 5-
10mg/100ml darah. Dan turun kembali setelah 6 jam.
TRANSFOR DAN PENYIMPANAN ASAM
AMINO

 Asam amino yang diabsorbsi dari saluran pencernaan


Hasil pencernaan protein dan absorpsi protein dalam saluran
pencernaan hampir seluhruhnya berupa asam amino
1. pencernaan dan aborpsi protein biasanya berlangsung
lebih dari 2 sampai 3 jam, sehingga hanya sejumlah kecil
asam amino yang diabsorbsi secara terpisah.
2. Setelah memasuki darah , kelebihan asam amino diabsorbsi
dalam waktu 5 sampai 10 menit oleh sel diseluruh tubuh,
terutama oleh hati.
 Transfor aktif asam amino ke dalam sel
Asam amino dalam jumlah yang bermakna dapat bergerak ke
luar dan ke dalam melalui membran sel hanya dengan cara
transpor terfasilitasi atau transfor aktif yang menggunakan
mekanisme pembawa (carrier)/ sifat asli.
LANJUTAN

 Ambang batas ginjal untuk asam amino


Di ginjal , berbagai asam amino dapat direabsorbsi
secara aktif melalui epitel tubulus proksimal , yang
akan mengeluarkan asam amino dari filtrat
glomerulus dan mengembalikannya ke dalam darah
jika asam amino tersebut harus berfiltrasi ke dalam
tubulus ginjal melalui membran glomerulus.
Apabila konsentrasi jenis asam amino tertentu
meningkat dan menjadi terlalu tinggi dalam plasma
dan filtrat gromerulus , kelebihan asam amino yang
tidak dapat direabsorbsi secara aktif akan
dikeluarkan ke dalam urin.
METABOLISME PROTEIN DALAM SEL
REAKSI METABOLISME ASAM AMINO

• Meliputi reaksi pelepasan gugus asam amino


• Kemudian perubahan kerangka karbon
• Katabolisme asam amino menjadi energi melalui
siklus urea sebagai proses pengolahan hasil
sampingan pemecahan asam amino
• Sintesis protein dari asam amino
PROSES ANABOLISME PROTEIN

1. Proses asam amino dari pembongkaran


protein tubuh, digesti protein diet serta
sintesis asam amino di hati
2. Pengambilan nitrogen dari asam amino
3. Proses pengolahan hasil sampingan
pemecahan asam amino
4. Sintesis protein dari asam-asam amino
SINTESIS PROTEIN

Sintesis protein adalah proses pencetakan protein


dalam sel. Sifat enzim (protein) sebagai pengendali
dan penumbuh karakter makhluk hidup ditentukan
oleh jumlah jenis, dan urutan asam amino yang
menyusunnya. Jenis dan urutan asam amino
ditentukan oleh ADN (asam dioksiribose nukleat).
PROSES SINTESIS PROTEIN

1. Reaksi aminasi reduksi


 Reaksi pembentukan asam amino melalui
reduksi
 Aminasi dari asam oksaloasetat akan
menghasilkan asam asetat
 Aminasi dari asam piruvat akan
menghasilkan alamin
2. Reaksi transminasi
 Proses pemindahan suatu gugus asam
amino menjadi asam ketoglutamat
maupun asam amino baru.
SINTESIS PROTEIN MELIPUTI DUA
LANGKAH :
1. Transkipsi
 Pembentukan kode genetik oleh DNA
 Pilinan DNA membuka sebagian salah satu rantainya (rantai
sense) akan membentuk rantai penggenap (ARN duta) yang
berisis kode genetik (kodon). Setelah ARN duta terbentuk,
kemudian melepaskan diri dari DNA dan berpilin kembali.
2. Translasi
 Proses penterjemahan kode genetik oleh RNA transfer
 RNA duta masuk ke ribosom dari satu ujung ke ujung yang lain
 Setiap kodon (₃ basa N) masuk ribosom maka datanglah RNA
transfer membawa asam amino sesuai kode genetiknya.
Kemudian bergeser lagi ke kodon lain dan seterusnya sampai
ke ujung yang lain.
 Asam amino akan membentuk rantai polipeptida (protein).
PEMBENTUKAN PROTEIN PLASMA

Protein plasma di bentuk oleh hati dengan


kecepatan yang sangat tinggi, sebanyak 30
gram/hari.
Pembentukan protein plasma yang cepat oleh hati
berguna untuk mencegah kematian pada saat
seseorang dalam keadaan berpenyakit.
Seseorang yang mempunyaki penyakit ginjal akan
kehilangan 20 gramprotein plasma di dalam urin
setiap hari.
PENGATURAN HORMONAL
METABOLISME PROTEIN
• Hormon pertumbuhan meningkatkan sintesis
protein sel.
Hormon pertumbuhan menyebabkan penambahan
jumlah protein jaringan. Mekanisme ini diyakini berasal
terutama dari peningkatan transpor asam amino
melalui membran sel atau percepatan proses
transkipsi dan translasi RNA dan DNA untuk sintesis
protein.
• Insulin diperlukan untuk sintesis protein.
Kekurangan insulin total mengurangi jumlah sintesis
protein hampir menjadi nol.
LANJUTAN

• Glukokortikoid meningkatkan pemecahan


sebagian besar protein jaringan.
Glukokortikoid yang disekresi oleh korteks adrenal
mengurangi jumlah protein di sebagian besar jaringan
sementara konsentrasi asam amino dalam plasma
meningkat. Diyakini bahwa glukokortikoid bekerja
dengan meningkatkan kecepatan pemecahan
protein ekstra hepatik. Dengan demikian jumlah asam
amino yang tersedia dalam cairan tubuh akan
meningkat. Hal ini memungkinkan hati meningkatkan
jumlah sistesis protein ekstrasel dan protein plasma.
• Testostseron menambah deposit protein di
jaringan.
Testosteron hormon kelamin pria menyebabkan
peningkatan deposit protein dalam jaringan di seluruh
tubuh, terutama protein konraktil otot. Begitu protein
otot dan jaringan lainnya mencapai jumlah
maksimum, deposisi protein selanjutnya akan berhenti
meskipun testosteron terus diberikan.
 Estrogen
Hormon kelamin wanita yang menyebabkan sedikit
deposit protein.
 Tiroksin
Meningkatkan kecepatan metabolisme seluruh sel, dan
akibatnya secara tidak langsung akan memengaruhi
metabolisme protein.
Jika karbohidrat dan lemak tidak cukup tersedia untuk
energi, tiroksin akan menyebabkan pemecahan protein
yang cepat dan memakainya sebagai sumber energi.
Tiroksin mempunyai pengaruh umum yang penting
dengan cara meningkatkan kecepatan reaksi anabolisme
dan katabolisme protein normal.
FUNGSI PROTEIN

Jenis protein Fungsi Contoh


Protein struktural pendukung Kolagen,elastin dan
keratin
Protein transpor Mengangkut substansi Hemoglobin dan
lain protein transport yang
dapat melewati
membran sel
Protein hormonal Koordinasi aktivitas Hormon peptida
organisme
Protein reseptor Respon sel terhadap
rangsangan kimiawi
Protein kontraktil pergerakan Aktin dan myosin
protein kontraktil
Protein pertahanan Perlindungan antibodi
terhadap penyakit
Protein enzimatik Percepatan reaksi- Enzim pencernaan
JENIS ASAM AMINO

1. Asam amino essensial (indipensible amino acid)


adalah asam amino yang tidak dapat disintesis
oleh tubuh,harus diperoleh dari luar (makanan)
2. Asam amino non essensial (dispensable amino
acid) adalah asam amino yang dapat disintesis di
dalam tubuh,dari suplai nitrogen
3. Asam amino semi essensial (conditionally essensial)
adalah asam amino yang pada kondisi tertentu
tidak dapat dibentuk oleh tubuh.
JENIS ASAM AMINO

Essensial Non essensial Semi essensial


Histidin Alanin
Lisin Arginin Arginin
Leusin Asparagin
Isoleusin Asam aspartat
methionin Asam glutamat
Valin Glutamin Glutamin
Threonin Glisin
venilalanin Serin
Triptofan Prolin
Sistein Sistein
Tyrosin Tyrosin
PENGURAIAN PROTEIN

Protein tersusun dari polimer asam amino dengan


ikatan peptida. Melalui proses transminase hepar
menghasilkan asam amino
Kecepatan penguraian protein tergantung pada :
1. Respon terhadap kebutuhan fisiologik
2. Usia/waktu paruh protein
Enzim pemecah protein
1. Protease intrasel
2. Peptidase
3. Aminopeptidase dan karboksipeptidase
BIOSINTESIS PROTEIN

1. Transkipsi
• Pembentukan kode genetik oleh DNA
• Pilinan DNA membuka sebagian salah satu
rantainya (rantai sense) akan membentuk rantai
penggenap (ARN duta) yang berisi kode genetik
(kodon) setelah ARN duta terbentu, kemudian
melepaskan diri dari DNA dan berpilin kembali.
2. Translasi
Penerjemaha mRNA untuk membentuk protein yang
mengandung rentetan asam amino.
DEAMINASI ASAM AMINO

1. Oksidatif
Reaksi degradasi asam glutamat dikatalis oleh enzim
L-glutamat dehidrogenase yang dibantu oleh NAD
atau NADP
2. Non oksidatif
Menghilangkan gugus asam amino dari asam amino
serin yang dikatalis oleh enzim serindehidratase.
Asam amino teronin mengalami deaminasi non
oksidatif dengan katalis treoni dehidratase menjadi
ketobutirat.
PENGURAIAN ASAM AMINO

 proses dekarboksilasi
Memisahkan gugus karboksila dari asam amino sehingga
terjadi ikatan baru yang merupakan zat antara yang masih
mengandung N.
 Proses transaminasi
Pemindahan gugus asam amino dari suatu asam amino ke
ikatan lain yang biasanya asam keton sehingga terjadi
asam amino.
 proses deaminasi
Memisahkan gugus asam amino dari suatu asam amino
yang diikuti produksi asam alfa keton yang bila dioksidasi
sempurna menjadi CO₂+H₂O atau disintesa menjadi aseto
asetat mengikuti metabolisme asam lemak.
PROSES DEAMINASI
SINTESIS DAN DEGRADASI PROTEIN

• sintesis harus melebihi degradasi untuk mencukupi


deposisi dan sekresi netto protein
• perubahan pada deposisi dapat di capai dengan
kombinasi perubahan sintesis dan degradasi
• mencukupi bagi kontrol yang baik untuk deposisi
protein
2 JALUR UTAMA DEGRADASI PROTEIN

• Jalur lisosom : untuk protein ekstraseluler, membran


protein dan protein intraseluler yang half lifenya
panjang : jalur ini spontan, tidak mebutuhkan ATP
• Jalur ubikuitin-proteasom : untuk protein yang
abnormal, berumur pendek : berlangsung di sitosol
dan butuh ATP.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai