Anda di halaman 1dari 28

METABOLIME BIOMOLEKUL

KATABOLISME PROTEIN PADA


MANUSIA

SERLINA UTAMI
KELAS B
2001060058
MATERI

PEMBAHASAN
TAHAPAN PEMECAHAN
SISTEM PENCERNAAN
PROTEIN PADA 01

Sama seperti metabolisme lain yang terjadi di dalam tubuh, metabolisme protein juga terjadi
dalam dua fase, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah proses perubahan
asam amino menjadi protein. Sedangkan, katabolisme adalah proses pemecahan protein
menjadi asam amino.

Metabolisme protein menghubungkan kedua proses ini sehingga tubuh dapat menghasilkan
energi dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Kamu dapat terkena berbagai gangguan
metabolisme protein ketika salah satu atau kedua proses ini terhambat. Proses metabolisme
protein mulai saat makanan masuk ke dalam perut. 
TAHAPAN PEMECAHAN
SISTEM PENCERNAAN
PROTEIN PADA 01

 Pertama, ketika makanan masuk ke dalam perut, enzim pepsin akan memutus ikatan peptida
pada sisi NH2 dari asam amino aromatik (fenilalanin, tirosin, dan triptofan), asam amino
hidrofobik (leusin, isoleusin, dan metionin), dan dikarboksilat (glutamat dan aspartat) untuk
mencerna protein. Karena proses ini membutuhkan pH yang ideal, pemutusan ikatan peptida ini
hanya dapat terjadi di lambung yang memiliki lingkungan asam. Enzim yang dapat
memutuskan ikatan protein tidak dapat berfungsi setelah makanan mencapai usus besar karena
tingginya pH.

 Metabolisme protein kemudian berlanjut di usus halus, yakni saat pankreas mensekresi
tripsin, kemotripsin, dan karboksipeptida. Protease gaster dan pankreas ini kemudian memecah
lagi gugus protein menjadi peptida rantai sedang dan kecil.
TAHAPAN PEMECAHAN
SISTEM PENCERNAAN
PROTEIN PADA 01

Peptidase di batas usus halus selanjutnya menghidrolisis peptida rantai sedang dan kecil ini
menjadi asam amino dan tripeptida bebas. Produk akhir metabolisme protein inilah yang siap
diserap dan dipergunakan oleh sel sehingga tubuh merasakan manfaatnya untuk kesehatan.
Sekitar 75–80 persen asam amino hasil proses metabolisme protein akan digunakan kembali
untuk pembuatan protein baru. Melalui siklus Krebs, sebagian asam amino yang diserap tubuh
juga akan diubah menjadi ATP, gas karbondioksida, dan air.

Tubuh tidak akan menyimpan sisa asam amino yang berlebih. Sisa asam amino ini akan segera
mengalami katabolisme dan diubah menjadi urea untuk bahan kimia amfibolik, yang
selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urine.
TAHAPAN PEMECAHAN
SISTEM PENCERNAAN
PROTEIN PADA 01

Protein dipecah menjadi asam amino oleh enzim protease dalam sistem pencernaan. Tahapan pemecahan
protein pada sistem pencernaan adalah sebagai berikut:
 Mulut: Makanan yang dikunyah dicampur dengan air liur yang mengandung enzim amilase dan
beberapa enzim protease yang sederhana.
 Lambung: Makanan masuk ke dalam lambung, asam lambung (HCl) dihasilkan untuk membantu
memecah protein. Enzim protease yang disebut pepsin juga dilepaskan dalam lambung dan bekerja pada
protein yang dipecah menjadi peptida yang lebih kecil.
 Usus Halus: Pada usus halus, peptida yang dihasilkan dipecah lebih lanjut menjadi asam amino oleh
enzim protease yang dihasilkan oleh pankreas dan dinding usus. Kemudian asam amino yang dihasilkan
diabsorbsi dan diangkut oleh darah ke seluruh tubuh.
 Usus Besar: Sisa-sisa protein yang tidak dapat dicerna oleh enzim di usus halus akan masuk ke usus
besar dan dikeluarkan sebagai feses.

Secara umum, pemecahan protein dimulai di mulut dengan pencampuran makanan dengan air liur, dan
berlanjut di lambung dengan enzim protease dan asam lambung. Pada usus halus, protein yang telah
dipecah menjadi peptida dipecah lebih lanjut menjadi asam amino dan diserap ke dalam darah.
02
KATABOLISME ASAM AMINO
Tahapan katabolisme glutamin dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Glutamin diambil dari makanan atau dihasilkan dalam tubuh dan masuk ke dalam sel.
 Glutamin diubah menjadi glutamat melalui reaksi deaminasi yang dikatalisis oleh enzim glutaminase.
 Glutamat dapat digunakan untuk memproduksi ATP melalui jalur siklus asam sitrat atau untuk sintesis
protein.
 Glutamat juga dapat diubah menjadi asam α-ketoglutarat, yang merupakan prekursor penting dalam
produksi ATP melalui jalur siklus asam sitrat.
 Dalam kondisi tertentu, seperti pada kondisi ketika tubuh memerlukan energi tambahan atau saat
makanan tidak tersedia, glutamin dapat diubah menjadi glukosa melalui jalur glukoneogenesis.
Selama proses deaminasi, glutamin juga dapat menghasilkan amonia yang diubah menjadi urea untuk
diekskresikan melalui urine.

Secara umum, katabolisme glutamin terjadi pada tingkat seluler dan melibatkan beberapa enzim dan jalur
metabolik yang berbeda. Glutamin dapat digunakan sebagai sumber energi atau sebagai prekursor dalam
produksi protein dan asam nukleat. Selain itu, katabolisme glutamin juga terlibat dalam pengaturan pH
tubuh dan detoksifikasi amonia yang dihasilkan sel.
02
KATABOLISME ASAM AMINO
Glutamin adalah salah satu asam amino non-esensial yang dihasilkan oleh tubuh dan sering disebut
sebagai bahan bakar universal karena peran pentingnya dalam metabolisme seluler. Glutamin dapat
dipecah menjadi beberapa katabolit yang berguna untuk tubuh, antara lain:

 Glutamat: Glutamat adalah hasil pertama dalam pemecahan glutamin. Glutamat diperlukan untuk
sintesis protein, dan berfungsi sebagai neurotransmiter yang penting dalam sistem saraf pusat.
 Ammonia: Glutamin juga dapat diubah menjadi ammonia dalam proses deaminasi. Ammonia kemudian
diubah menjadi urea dan diekskresikan dalam urine.
 Asam sitrat: Glutamin juga terlibat dalam metabolisme energi melalui jalur asam sitrat. Glutamin dapat
diubah menjadi asam sitrat, yang kemudian memasuki siklus asam sitrat untuk menghasilkan ATP, yaitu
sumber energi utama bagi sel.
 Glukosa: Selain itu, glutamin juga dapat diubah menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis, yang
merupakan jalur produksi glukosa baru dalam tubuh. Glukosa sangat penting sebagai sumber energi bagi
sel dan organ tubuh, khususnya otak.
KATABOLISME ALANIN 03

Alanin adalah salah satu asam amino yang terdapat dalam tubuh dan dianggap sebagai asam
amino yang paling penting dalam katabolisme. Alanin dapat dihasilkan dalam tubuh melalui
degradasi asam amino lainnya atau melalui jalur glukoneogenesis, dan dapat juga diperoleh
dari makanan.
Katabolisme alanin melibatkan beberapa tahapan, di antaranya:

 Alanin diambil dari makanan atau dihasilkan dalam tubuh dan masuk ke dalam sel.
 Alanin diubah menjadi piruvat melalui reaksi transaminasi yang dikatalisis oleh enzim
alanin transaminase (ALT) dengan melibatkan asam α-ketoglutarat sebagai aceptor.
 Piruvat kemudian dapat digunakan dalam produksi ATP melalui jalur glikolisis atau jalur
siklus asam sitrat.
KATABOLISME ALANIN 03

 Selain itu, piruvat juga dapat diubah menjadi glukosa melalui jalur glukoneogenesis.
 Dalam kondisi tertentu, seperti pada saat tubuh memerlukan energi tambahan, alanin
dapat diubah menjadi asam amino lainnya melalui jalur asam amino, yang nantinya dapat
diubah menjadi ATP melalui jalur metabolisme energi.
 Alanin juga dapat berperan dalam transportasi nitrogen antara jaringan.

Secara umum, katabolisme alanin merupakan proses penting dalam produksi energi dan
sintesis protein dalam tubuh. Alanin dapat menjadi sumber penting untuk pembentukan
glukosa melalui jalur glukoneogenesis. Selain itu, alanin juga dapat berperan dalam
transportasi nitrogen antara jaringan yang berbeda, terutama antara jaringan otot dan hati.
Proses ini dapat membantu mengurangi kerusakan jaringan dan memastikan bahwa nitrogen
terdistribusi secara efektif dalam tubuh.
KATABOLISME ALANIN 03
Tahapan katabolisme alanin dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Alanin diambil dari makanan atau dihasilkan dalam tubuh dan masuk ke dalam sel.
 Alanin diubah menjadi piruvat melalui reaksi transaminasi yang dikatalisis oleh
enzim alanin transaminase (ALT) dengan melibatkan asam α-ketoglutarat sebagai aceptor.
 Piruvat kemudian dapat digunakan dalam produksi ATP melalui jalur glikolisis atau jalur siklus
asam sitrat.
 Jika tubuh memerlukan energi tambahan, piruvat dapat diubah menjadi asetil-KoA dan
masuk ke dalam jalur siklus asam sitrat.
 Jika tubuh memerlukan glukosa tambahan, piruvat juga dapat diubah menjadi oksaloasetat
melalui jalur glukoneogenesis dan kemudian menjadi glukosa.
 Dalam kondisi tertentu, seperti selama periode puasa, alanin yang dihasilkan dari jaringan otot
dapat diambil oleh hati dan diubah menjadi glukosa melalui jalur glukoneogenesis.
 Selain itu, alanin dapat berperan dalam transportasi nitrogen antara jaringan yang berbeda,
terutama antara jaringan otot dan hati.
KATABOLISME ALANIN 03

Dalam proses katabolisme alanin, piruvat yang dihasilkan dapat digunakan dalam
produksi energi atau dalam produksi glukosa melalui jalur glukoneogenesis. Proses ini
sangat penting dalam mempertahankan kadar glukosa darah dan membantu tubuh
menghasilkan energi tambahan ketika makanan tidak tersedia. Selain itu, alanin juga
dapat berperan dalam transportasi nitrogen antara jaringan, yang membantu
mempertahankan keseimbangan nitrogen dalam tubuh dan mencegah kerusakan
jaringan.
KATABOLISME ARGIN, ORNITIN
04 DAN PROLIN
 KATABOLISME ARGIN
Arginina adalah asam amino esensial yang dapat ditemukan dalam banyak jenis makanan
dan dianggap sebagai prekursor penting dalam biosintesis nitrogen oksida (NO), urea, dan
kreatin. Katabolisme arginin melibatkan beberapa tahapan, di antaranya:
 Arginin diambil dari makanan atau dihasilkan dalam tubuh dan masuk ke dalam sel.
 Arginin diubah menjadi ornitin dan urea melalui jalur siklus urea. Jalur ini terjadi di
hati dan melibatkan beberapa enzim, termasuk arginase, ornitin transkarbamilase, dan
karbamil fosfat sintase.
 Ornithine yang dihasilkan kemudian diubah kembali menjadi arginin melalui beberapa
reaksi yang melibatkan enzim ornitin transaminase dan argininosuksinat sintetase.
KATABOLISME ARGIN, ORNITIN
04 DAN PROLIN
 KATABOLISME ARGIN
 Arginin juga dapat diubah menjadi proline dan glutamat melalui beberapa tahap reaksi.
 Selain itu, arginin juga dapat digunakan untuk menghasilkan asam amino lain, seperti
agmatin, spermidin, dan spermin melalui jalur metabolisme poliamin.

Katabolisme arginin terutama terjadi di hati, meskipun arginin juga dapat diubah menjadi nitrit
oksida (NO) dalam jaringan otot dan saraf. Nitrit oksida merupakan senyawa yang berperan
dalam relaksasi otot dan pengaturan aliran darah. Selain itu, arginin juga berperan penting dalam
meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh dan proses penyembuhan luka.

Secara keseluruhan, katabolisme arginin merupakan proses kompleks yang melibatkan beberapa
jalur metabolisme yang berbeda, dan memainkan peran penting dalam sintesis protein, produksi
energi, regulasi aliran darah, dan fungsi kekebalan tubuh.
KATABOLISME ARGIN, ORNITIN
04 DAN PROLIN
 KATABOLISME ORNITIN
Ornitin adalah asam amino non-esensial yang terlibat dalam beberapa proses biologis di dalam
tubuh, seperti sintesis protein dan metabolisme urea. Katabolisme ornitin terjadi melalui jalur
siklus urea dan melibatkan beberapa tahapan sebagai berikut:
 Ornitin dihasilkan dari arginin melalui reaksi arginase dalam hati dan diangkut ke
mitokondria.
 Ornitin kemudian bereaksi dengan karbamoil fosfat untuk membentuk sitrulin melalui reaksi
yang dikatalisis oleh enzim ornitin transkarbamilase.
 Sitrulin kemudian bergabung dengan asam aspartat untuk membentuk argininosuksinat
dengan bantuan enzim argininosuksinat sintetase.
 Argininosuksinat kemudian dipecah menjadi fumarat dan arginin dengan bantuan enzim
argininosuksinat lisase.
 Arginin kemudian dipecah menjadi ornitin dan urea melalui reaksi arginase, yang
menghasilkan urea sebagai produk akhir.
KATABOLISME ARGIN, ORNITIN
04 DAN PROLIN
 KATABOLISME ORNITIN
Ornitin kemudian dapat digunakan kembali dalam siklus urea atau diubah menjadi asam
glutamat dan kemudian menjadi glukosa melalui jalur glukoneogenesis.

Dalam katabolisme ornitin, siklus urea sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan
nitrogen dalam tubuh. Urea yang dihasilkan dari siklus ini dibuang dalam urin dan membantu
menghilangkan nitrogen berlebih dari tubuh. Selain itu, ornitin juga berperan dalam proses
produksi energi melalui jalur glukoneogenesis dan dalam sintesis protein.

Namun, terlalu banyak ornitin dalam tubuh juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Ornithin excess dapat menyebabkan keracunan amonia atau hipermotilitas usus besar, yang
dapat menyebabkan diare dan nyeri perut. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan
ornitin dalam tubuh agar tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.
KATABOLISME ARGIN, ORNITIN
04 DAN PROLIN
 KATABOLISME PROLIN
Prolin adalah asam amino yang tidak esensial yang memiliki struktur siklik khas. Katabolisme
prolin terutama terjadi melalui jalur yang mengubah prolin menjadi asam glutamat. Berikut
adalah tahap-tahap katabolisme prolin:
 Prolin diambil dari makanan atau dihasilkan di dalam tubuh dan dimetabolisme menjadi asam
pirrolidon-5-karboksilat (P5C) melalui reaksi katalisis oleh enzim prolidase.
 P5C kemudian dioksidasi menjadi asam glutamat oleh enzim P5C dehidrogenase. Reaksi ini
juga membutuhkan NAD+ sebagai kofaktor.
 Asam glutamat yang dihasilkan selanjutnya dapat digunakan dalam berbagai jalur
metabolisme, seperti sintesis protein atau dapat dikonversi menjadi glukosa melalui jalur
glukoneogenesis.
KATABOLISME ARGIN, ORNITIN
04 DAN PROLIN
 KATABOLISME PROLIN
Katabolisme prolin penting dalam mempertahankan keseimbangan asam amino dalam tubuh dan
juga berperan dalam pembentukan asam amino lain, seperti asam glutamat, yang berperan
penting dalam metabolisme energi dan sintesis protein. Namun, terlalu banyak atau terlalu
sedikit prolin dalam tubuh dapat memengaruhi kesehatan. Misalnya, beberapa penyakit seperti
penyakit lupus dan artritis reumatoid terkait dengan tingkat prolin yang tinggi dalam tubuh.
Kondisi ini disebut hiperprolinemia. Pada kondisi hipoprolinemia, yang terjadi ketika kadar
prolin dalam tubuh terlalu rendah, dapat menyebabkan masalah kulit dan masalah dengan sistem
saraf. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan prolin dalam tubuh sangat penting untuk
kesehatan yang baik.

Selain itu, prolin juga dapat diubah menjadi asam glutamat melalui jalur non-oksidatif, yaitu
dengan bantuan enzim prolil-aminopeptidase atau dengan cara melepaskan prolin dari protein
dan peptida dalam tubuh.
KATABOLISME SERIN 05
Serin adalah asam amino esensial yang penting dalam metabolisme tubuh, terutama dalam
sintesis protein dan pembentukan fosfolipid. Katabolisme serin terjadi melalui beberapa tahapan
sebagai berikut:
 Serin diambil dari makanan atau dihasilkan di dalam tubuh dan dimetabolisme menjadi 3-
fosfoserin oleh enzim 3-fosfoserin dehidratase.
 3-fosfoserin selanjutnya diubah menjadi fosfatidilserin melalui reaksi katalisis oleh enzim
fosfatidilserin sintase.
 Fosfatidilserin dapat diubah menjadi fosfatidiletanolamin melalui reaksi penggantian asam
amino serin dengan etanolamin.
 Fosfatidiletanolamin selanjutnya dapat digunakan dalam sintesis fosfolipid atau dapat diubah
menjadi asam aspartat dan metionin dalam jalur metabolisme metionin.
KATABOLISME SERIN 05

Selain itu, serin juga dapat diubah menjadi glikolitik intermediet seperti piruvat melalui jalur
yang melibatkan reaksi transaminasi dan oksidasi.
Katabolisme serin penting untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dalam tubuh dan juga
berperan dalam sintesis protein dan pembentukan fosfolipid. Namun, terlalu banyak atau terlalu
sedikit serin dalam tubuh dapat memengaruhi kesehatan. Misalnya, kekurangan serin dapat
menyebabkan masalah dengan pertumbuhan dan perkembangan, serta kerusakan saraf,
sementara kadar serin yang tinggi dalam tubuh dapat berhubungan dengan penyakit seperti
kanker. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan serin dalam tubuh sangat penting untuk
kesehatan yang baik.
06 KATABOLISME TREONIN

Selain itu, serin juga dapat diubah menjadi glikolitik intermediet seperti piruvat melalui jalur
yang melibatkan reaksi transaminasi dan oksidasi.
Katabolisme serin penting untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dalam tubuh dan juga
berperan dalam sintesis protein dan pembentukan fosfolipid. Namun, terlalu banyak atau terlalu
sedikit serin dalam tubuh dapat memengaruhi kesehatan. Misalnya, kekurangan serin dapat
menyebabkan masalah dengan pertumbuhan dan perkembangan, serta kerusakan saraf,
sementara kadar serin yang tinggi dalam tubuh dapat berhubungan dengan penyakit seperti
kanker. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan serin dalam tubuh sangat penting untuk
kesehatan yang baik.
07

HALAMAN
BAGAN
08
STRUKTUR
09

KESIMPULAN
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Quisque
posuere ultricies dolor eleifend mollis. Aenean ut bibendum velit. Sed
justo nisl, aliquam eget eros eget, feugiat imperdiet ipsum. Sed venenatis
sit amet metus vitae congue. Aenean feugiat elit et enim tincidunt auctor.

Pellentesque a bibendum erat, varius dictum mauris. Sed eu sapien ac


elit commodo maximus. Vestibulum interdum efficitur elementum.
10
DOKUMENTA
SI
09 KATABOLISME GLISIN
KELOMPOK 1
Shawn Garcia
Hannah Morales
Isabel Mercado
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai