Anda di halaman 1dari 22

TREMATODA

KELOMPOK 4
Aditya Aprizal Rizkiawan ( 218001)
Asep Kamal Muarip ( 218006 )
Andre Aulia Ridwan ( 218004 )
Fanny Nadya Alawiyah ( 218012 )
Ihda Al Husnayain ( 218015 )
Nita Kartini ( 218027 )
Putri Hilda Octaviani ( 218030 )
Restu Widi Pamulya ( 218032 )
Silvi Maelinda ( 218036 )
TREMATODA

 Trematoda termasuk dalam filum


Platyhelminthes
 Morfologi umum :
Pipih seperti daun , tidak bersegmen
Tidak mempunyai rongga badan
Mempunyai 2 batil isap : mulut dan perut.
Mempunyai saluran pencernaan yang
menye-rupai huruf Y terbalik dan buntu.
Hermafrodit, kecuali Schistosoma.
Daur Hidup

 Hospes definitif : hewan dan manusia


 Menurut habitat cacing dewasa,
dibagi dalam:
1. Trematoda hati (liver flukes) :
– Clonorchis sinensis
– Opisthorchis felineus
– Opisthorchis viverrini
– Fasciola
2. Trematoda usus (intestinal flukes) :
- Fasciolopsis buski
- HETEROPHYIDAE
- ECHINOSTOMATIDAE
3. TREMATODA Paru (lung flukes)
- Paragonimus westermani
4. Trematoda darah (blood flukes :
- Schistosoma japonicum
- Schistosoma mansoni
- Schistosoma haematobium
TREMATODA HATI

Cacing ini pertama kali ditemukan oleh Mc Connell tahun 1874 di


saluran empedu pada seorang cina di Kalkuta. Manusia, Kucing,
Anjing, Beruang Kutub , dan Babi merupakan .Hospes parasit
Trematoda Hati, penyakit yang disebabkannya disebut Klonorkiasis.
penyakit ini dapat diobati dengan prazikuantel.

 Patologi dan Gejala Klinis


Sejak larva masuk di saluran empedu sampai menjadi dewasa.
parasit ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran empedu dan
penebalan dinding saluran. selain itu dapat terjadi perubahan
jaringan hati yang berupa radang sel hati. pada keadaaan lebih
lanjut dapat timbul sirosis, hati di sertai asites dan edema. luasnya
organ yang mengalami kerusakan bergantung pada jumlah cacing
yang terdapat di saluran empedu dan lamanya infeks
TREMATODA HATI

 Epidemiologi
Kebiasaan makan ikan yang diolah kuarang matang
merupakan faktor penting dalam penyebaran penyakit. selain itu,
cara pemeliharaan ikan dan cara pembuangan tinja di kolam
ikan penting dalam penyebaran penyakit.kegiatan
pemberantasan lebih di tujukan untuk mencegah infeksi pada
manusia. misalnya penyuluhan kesehatan agar orang makan
ikan yang sudah di masak dengan baik serta pemakaian jamban
yang tidak mencemari air sungai. tetapi hal ini agak lambat
diterima oleh masyarakat desa.
TREMATODA PARU

 Manusia dan binatang yang memakan ketam atau udang batu, seperti
kucing, luak, anjing, harimau, serigala dan lain-lain merupakan hospes
cacing ini.Pada manusia parasit ini menyebabkan paragonomiasis.
Prazikuantel dan bitionel merupakan obat pilhan.
 Patologi dan Gejala Klinis
karena cacing dewasa berada dalam kista di paru, maka gejala
dimulai dengan adanya batuk kering yang lama kelamaan menjadi batuk
darah. Keadaan ini disebut endemic hemoptysis. Cacing dewasa dapat
pula berimigrasi kealat-alat laindan menimbulkan abses pada alat tersebut
( antara lain hati, limpa, otak, otot, dinding usus ).
 Epidemiologi
Penyakit ini berhubungan erat dengan kebiasaan makan ketam dan
pemakain jamban yang tidak mencemari air sungai dan sawah dapat
mengurangi transmisi paragonimiasis.
TREMATODA PARU
Paragonimus westermani

 Hospes : Manusia dan binatang spt. kucing,


luak, harimau, anjing, serigala dll.
 Penyebaran geografik : Timur jauh, Asia
Tenggara.
Di Indonesia :- bin.autotokhton
- ma.  impor.
TREMATODA USUS

Dalam daur hidup trematoda usus tersebut, seperti pada


trematoda lain, diperlukan keong sebagai hospes perantara I,
tempat mirasidium tumbuh menjadi sporokista, berlanjut menjadi
redia dan serkaria
 Patologi dan Gejala Klinis
Biasanya cacing Echinostema menyebabkan kerusakan ringan
pada mukosa usus dan tidak menimbulakan timbulnya radang
kataral pada dinding usus, atau ulserari. pada anak dapat
menimbulkan gejala diare , sakit perut, anemia, dan sembab
(edema).
TREMATODA USUS

 Epidemiologi
 Keong sawah yang digunakan untuk konsumsi sebaiknya
dimasaki sampai matang, sebab bila tidak, meta serkaria dapat
hidup dan tumbuh menjadi cacing dewasa.
TREMATODA DARAH

 Cacing yang berbentuk pipih dan tinggal di berbagai aliran


darah. Biasanya cacing ini masuk ke tubuh manusia melalui
makanan atau minuman yang mengandung parasite cacing ini
dan mandi pada air yag kotor. Hospes definitive adalah
manusia. berbagai macam binatang dapat berperan sebagai
hospes reservoar.
Ciri-ciri Morfologi Trematoda Darah
TREMATODA DARAH

 Gejala Klinis
Terasa gatal-gatal yang nyata, terjadi pembengkakan,
serangan ashma dan hati terasa sakit bila disentuh (bila terjadi
peradangan), demam berkeringat dan disentry, dan berat badan
bekurang dan hilang nafsu makan.
 Epidemiologi
Penampungan tinja jangan sembarangan tempat dan
sediakanlah tempat tertentu yang sesuai dengan kesehatan.
PENCEGAHAN PENYAKIT
TREMATODA

Pengobatan semua penderita untuk


menghilangkan sumber penularan
Pembuangan kotoran sesuai dengan aturan
kesehatan dan kotoran penderita harus didesinfeksi
Pemberantasan siput air tawar
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar
tidak menggunakan air yang terkontaminasi untuk
mandi, mencuci
Sistem Pencernaan, Eksresi dan Saraf Trematoda
Perkembangan Larva dalam Hp. I
S. Mansoni waktu kopulasi
Morfologi cacing dewasa dan larva dari
Trematoda
Daur hidup P. westermani
Diagnosis dan Pengobatan

 Menemukan telur dalam sputum, juga telur


dalam tinja.
 Tes serologis : ELISA dan Western blot

PENGOBATAN
 Praziquantel
 Bitionol.
 Triclabendazol

Anda mungkin juga menyukai