Semester : III B
Prodi : D-III Farmasi
Disusun Oleh : Elfarin Maytasari
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karuniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA “ tepat pada waktunya.
Tanpa berkat dan rahmatNya mustahil makalah ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan
ini kami juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen Al – Islam dan
Kemuhammadiyah III Bapak Drs. Ojo Utarja, M. Hum yang telah memberikan bimbingan
dan juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran pembuatan tugas
makalah ini.
Makalah ini disusun secara sistematis dalam memaparkan Sejarah Masuknya Islam
di Indonesia. Tentu, isi makalah ini sudah kami kaji dari sumber – sumber yang terpercaya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar nantinya bermanfaat bagi mahasiswa program studi
Al – Islam dan Kemuhammadiyah III pada khususnya untuk lebih mudah memahami mata
kuliah Al – Islam dan Kemuhammadiyah III dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
kekurangan. Untuk itu, besar harapan penulis kepada pembaca untuk dapat memberikan
saran dan kritik yang membangun mengenai makalah ini. Akhir kata, penulis berharap agar
makalah ini dapat berguna sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan bisa bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebelum agama islam masuk ke Indonesia, berbagai macam agma dan
kepercayaan seperti Animisme, Dinamisme, Hindu, dan Budha telah dianut oleh
masyarakat Indonesia. Islam merupakan agama terbesar di dunia. Penganutnya terus-
menerus mengalami peningkatan dan perkembangan yang sangat signifikan setiap
tahunnya.
Pada tahun 30 Hijrih atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari
wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina
untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang
memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di
Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti
Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan
pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim
terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini
sambil berdakwah. dalam makalah ini akan di bahas lebih mendalam mengenai sejarah
perkembangan islam di Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Kedatangan islam di Indonesia?
2. Kondisi dan situasi politik kerajaan di Indonesia?
3. Munculnya pemukiman muslim di kota pesisir?
4. Saluran dan cara islamisasi di Indonesia?
5. Perkembangan islam ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui kedatangan islam di Indonesia
2. Untuk mengetahui kondisi dan situasi politik kerajaan di Indonesia
3. Untuk mengetahui munculnya pemukiman muslim di kota pesisir
4. Untuk mengetahui saluran dan cara islamisasi di Indonesia
5. Untuk mengetahui perkembangan islam
BAB II
PEMBAHASAN
3. Saluran Tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi, mengajarkan teosofi yang bercampur
dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir
dalam soal-soal magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Di antara
mereka ada juga yang mengawini putri-putri bangsawan setempat. Dengan tasawuf,
“bentuk” Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan
dengan alam pikiran mereka yang sebulumnya menganut agama Hindu, sehingga
agama baru itu mudah dimengerti dan diterima. Di antara ahli-ahli tasawuf yang
memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-
Islam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syaikh Lemah Abang, dan Sunan
Panggung di Jawa. Ajaran mistik seperti ini masih berkembang di abad ke-19 M
bahkan di abad ke-20 M ini.
4. Saluran Pendidikan
Islamisasi juga dilukakan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok
yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai, dan ulama-ulama. Di
pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama, dan kiai mendapat pendidikan
agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampong masing-masing
kemudian berdakwah ke tempat tertentu mengajarkan Islam. Misalnya, pesantren
yang didirikan oleh Raden Rahmat di Ampel Denta Surabaya dan Sunan Giri di Giri.
Keluaran pesantren Giri ini banyak yang diundang ke Maluku untuk mengajarkan
agama Islam.
5. Saluran Kesenian
Saluran Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan
wayang. Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang mahir dalam memantaskan
wayang. Dia tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para
penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita
wayang masih dipetik dari cerita Mahabharata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita
itu disisipkan ajaran dan nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lain juga
dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad, dan sebagainya), seni
bangunan, dan seni ukir.
6. Saluran Politik
Di Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya
memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya
Islam di daerah ini. Di samping itu, baik di Sumateraa dan Jawa maupun di Indonesia
bagian timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam menerangi kerajaan-
kerajaan non-Islam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik
penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam
E. PERKEMBANGAN ISLAM
Agama Islam yang masuk ke Indonesia tentunya mengubah kebudayaan yang ada
di Indonesia. Kebudayaan lokal yang sudah ada di Indonesia sejak lama mulai
bertransformasi dengan kebudayaan Islam.
Agama Islam yang datang melalui jalur perdagangan tentunya membawa
pengaruh besar kepada penduduk pribumi khususnya masyarakat melayu karena pada
saat itu masyarakat melayu sering melakukan aktivitas perdagangan. Pada saat itu ajaran
agama Islam mudah diterima di Indonesia karena disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah :
1. Ajaran agama Islam sederhana, mudah dimengerti dan mudah diterima
2. Untuk memeluk agama Islam tidaklah sulit karena hanya mengucapkan dua kalimat
syahadat yaitu “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Aku bersaksi bahwa
Muhammad utusan Allah “
3. Upacara-upacara keagamaan Islam sederhana dan tidak menyulitkan
4. Islam disebarkan dengan damai
5. Agama Islam tidak mengenal kasta yang membeda-bedakan masyarakat berdasarkan
golongan-golongannya. Islam mengajarkan persamaan hak dan kesetaraan
6. Runtuhnya Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sriwijaya menjadi penyebab kuat
berkembang pesatnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
7. Islam mengajarkan moral kepada penduduk pribumi
8. Para pendakwah pandai dalam hal pengobatan penyembuhan sehingga disenangi
penduduk pribumi
9. Mengenalkan dan menyadarkan otoritas sakral dimana para pendakwah membuat
teks-teks yang ditulis untuk dipahami dan dihafal
10. Islam mengajarkan bahwa untuk beribadah dapat dilakukan dimana saja selagi tempat
itu suci dan tidak harus selalu menetap di daerah tertentu karena takut tidak
dilindungi Tuhan
11. Kekusaan politik yang dimiliki pedagang muslim yang mayoritas adalah kalangan
atas
12. Umat Islam dipandang tangguh dalam hal kemiliteran.
Tidak hanya sampai pada dakwah yang disebarkan oleh para pendatang muslim dan
pedagang muslim saja tetapi seiring berjalannya waktu kerajaan-kerajaan Islam pun mulai berdiri
dan mencapai masa-masa kejayaannya serta banyak didirikan mesjid dan musholla di berbagai
tempat sebagai sarana ibadah. Kerajaan Islam pertama yang berdiri di Indonesia adalah Kerajaan
Samudera Pasai dengan Sultan Malik As-Saleh sebagai sultan pertamanya.
Agama Islam yang berkembang di Indonesia juga menyebabkan pengaruh yang besar
baik itu terkait arsitektur, bahasa, pendidikan, norma, hubungan sosial, budaya dan bidang
lainnya. Sebagai contoh dari bidang arsitektur terdapat berbagai jenis bangunan seperti mesjid,
kerajaan, benteng, kuburan, air mancur, bak pemandian, menara, surau, dan sebagainya, terlihat
corak-corak keislaman dan timur tengah di masing-masing bangunan tersebut.
Di bidang bahasa, terlihat beberapa kosa kata Indonesia merupakan adaptasi dari bahasa
arab seperti mesjid, kursi, ustadz, umat, kitab, dan sebagainya. Sedangkan di bidang pendidikan,
kita dapat melihat banyaknya sekolah-sekolah keislaman seperti pondok pesantren, madrasah
ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, madsarah aliyah, TPA & MDA serta perguruan tinggi Islam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam datang ke Indonesia ketika pengaruh Hindu dan Buddha masih kuat. Kala
itu, Majapahit masih menguasai sebagian besar wilayah yang kini termasuk wilayah
Indonesia. Masyarakat Indonesia berkenalan dengan agama dan kebudayaan Islam
melalui jalur perdagangan, sama seperti ketika berkenalan dengan agama Hindu dan
Buddha. Melalui aktifitas niaga, masyarakat Indonesia yang sudah mengenal Hindu-
Buddha lambat laun mengenal ajaran Islam. Persebaran Islam ini pertama kali terjadi
pada masyarakat pesisir laut yang lebih terbuka terhadap budaya asing. Setelah itu,
barulah Islam menyebar ke daerah pedalaman dan pegunungan melalui aktifitas ekonomi,
pendidikan, dan politik.
Proses masuknya agama Islam ke Indonesia tidak berlangsung secara
revolusioner, cepat, dan tunggal, melainkan berevolusi, lambat-laun, dan sangat beragam.
Dan dalam perkembangan selanjutnya bermunculan banyak kerajaan-kerajaan islam di
Indonesia seperti samudera pasai dan kerajaan-kerajaan islam lainnya.
B. Saran
Kami sebagai pembuat makalah bukanlah makhluk yang sempurna. Apabila ada
kalimat yang tidak berkenan pada tempatnya. Kami berharap kritik dan saran dari Bapak
pembimbing dan rekan mahasiswa/i sekalian yang bersifat membangun agar kami bisa
membuat makalah yang lebih baik pada waktu yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Yatim, Badri Sejarah Peradaban Islam/Badri Yatim-Ed. 1,-26-Jakarta: Rajawali Pers, 2015.
Abdullah, Taufik (ed.).1991.Sejarah Umat Islam Indonesia. Jakarta: Majelis Ulama Indonesia.
Badri, Yatim. 2000. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada Poesponegoro,
Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto.1993. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Soekmono, R.1973.Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia, Jilid 2 dan 3. Yogyakarta:
Kanisius.
Sudarmanto.Y.B..1996.Jejak-Jejak Pahlawan dari Sultan Agung Hingga Syekh Yusuf. Jakarta:
Grasindo.
Suryanegara, Ahmad Mansur. 1996. Meneruskan Sejarah – Wacana Pergerakan Islam di
Indonesia. Bandung: Mizan.