Anda di halaman 1dari 4

Meliana Sanjaya – 170219014

Tugas Soal Metabolisme Protein

1. Sebutkan beberapa asam amino yang merupakan asam amino esensial. Jelaskan peran
asam amino esensial dalam metabolic!
- Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis di dalam tubuh,
bersumber dari makanan. 9 asam amino esensial yaitu: histidine, isoleucine,
leucine, lysine, methionine, phenylalanine, threonine, tryptophan, dan valine.
- Peran asam amino esensial dalam jalur metabolic, yang penting untuk maintenance,
pertumbuhan, reproduksi dan imunitas, contoh: histidine berperan sebagai
precursor berbagai macam hormone dan metabolit yang penting bagi fungsi ginjal,
sekresi gastric, sistem imun dan neurotransmission. Lysine berperan dalam
metabolisme lipid. Methionine mengandung unsur sulfur yang penting bagi
kesehatan cartilage dan liver.

2. Alanin merupakan asam amino penting pembawa N di plasma. Uraikan proses


biosintesis alanin!
- Alanin disintesis dari piruvat dan branched-chain amino acids seperti valine,
leucine dan isoleucine.
- Alanin diproduksi melalui proses aminase reduktif (reductive amination) dari
piruvat, terdiri atas 2 step. Step 1: enzim glutamate dehydrogenase menkonversi α-
ketoglutarate, ammonia dan NADH menjadi glutamat, NAD+ dan air. Step 2: enzim
aminotransferase mentransfer grup amino pada glutamat yang terbentuk menuju
piruvat, membentuk kembali α-ketoglutarate dan menkonversi piruvat menjadi
alanin.
- Reaksi transaminase adalah reversible dan piruvat terdapat di seluruh sel dalam
tubuh sehingga alanine dapat disintesis dengan mudah dan berperan banyak dalam
metabolic pathway seperti glikolisis, gluconeogenesiss dan citric acid cycle.
3. Uraikan proses biosintesis asam glutamat (Glu) dari α-ketoglutarat dan glutamin (Gln)
dari glutamat. Biosintesis glutamin penting untuk detoksifikasi ammonia, uraikan
mekanismenya!
- Biosintesis glutamat dari α-ketoglutarat terjadi melalui reaksi aminasi, reaksi yang
terjadi adalah: α-ketoglutarate + NH+4 ⇄ glutamate. Reaksi ini dilakukan oleh
enzim aminotransferase. α-ketoglutarat adalah molekul intermediate pada citric
acid cycle, dimana konsentrasinya bergantung pada aktivitas metabolisme sel.
- Biosintesis glutamin dari glutamat dan ammonia yang diregulasi oleh enzim
glutamine synthetase dan dikonversi oleh astrocytes, dimana proses ini adalah
bagian dari glutamate-glutamine cycle, dan merupakan tahapan penting dalam
metabolisme nitrogen.
- Sintesis glutamin dan siklus urea merupakan 2 jalur esensial untuk detoksifikasi
ammonia. Hal ini menkatalisa reaksi kondensasi ATP-dependent dari glutamat
dengan ammonia untuk sintesis glutamin.

4. Uraikan proses biosintesis asam aspartate (Asp) dari oksaloasetat dan asparagin (Asn)
dari aspartate!
- Biosintesis asam aspartate dari oksaloastetat terjadi dengan reaksi transaminase dari
ocaloacetate yang difasilitasi oleh enzim aminotransferase, dimana grup amine dari
molekul lain (contoh: alanine atau glutamine) ditransfer menuju oxaloacetate,
menghasilkan aspartate dan alpha-keto acid.
- Biosintesis asparagine juga difasilitasi oleh enzim transaminase, dimana grup
amino dari glutamat ditransfer menuju oxaloacetate menghasilkan α-ketoglutarat
dan aspartate. Enzim aspargine synthetase kemudian memproduksi aspargine,
AMF, glutamate dan pyrophosphate dari aspartate, glutamin dan ATF. ATP
digunakan dalam reaksi ini untuk aktivasi aspartate, membentuk β-aspartyl-AMP.
Glutamine berperan sebagai pendonor grup ammonium, yang bereaksi dengan β-
aspartyl-AMP sehingga membentuk aspargine dan AMP bebas.

5. Tripsin merupakan salah satu protease yang sering digunakan dalam trypsin digestion
untuk analisis protein. Tripsin memecah ikatan antar asam amino apa? Hasilnya berupa
peptide dengan karakteristik bagaimana?
- Tripsin adalah enzim proteolitik yang memecah ikatan antar asam amino lysine atau
arginine dengan memotong rantai peptide pada sisi karboksil, menyerang ikatan
lisil dan arginil. Proses pemecahan ikatan antar asam amino dengan trypsin disebut
dengan trypsin proteolysis atau trypsinisation.
- Peptida yang dihasilkan memiliki ujung lisin atau arginin pada terminal karboksil.
Peptida yang dihasilkan memiliki ukuran rata-rata 700-1500 Daltons sehingga
dapat dianalisa dengan matrix-assisted laser absorption ionization mass
spectrometry (MALDI-MS) atau kromatografi cair-spektroskopi massa (LC-MS).

6. Tirosin merupakan precursor dan neurotransmitter apa saja? Uraikan biosintesis GABA
dari glutamat! Apa dampak kekurangan enzim untuk biosintesis GABA?
- Tirosin merupakan precursor dari neurotransmitter dopamine, juga hormone tiroid
seperti: triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4). Tirosin juga merupakan precursor
alkaloid yaitu menjadi alkaloid morphine, natural phenol dengan enzim tyrosine
ammonia lyase yang merubah L-tyrosin menjadi p-coumaric acid, dan pigemen
melanin.
- Biosintesis GABA (gamma-Aminobutyric acid) disintesis dari glutamate oleh
enzim glutamate decarboxylase (GAD) dengan pyridoxial phosphate (vitamin B6
aktif) sebagai cofaktor. Glutamat yang perupakan neurotransmitter rangsang utama
(the principal excitatory) dirubah menjadi GABA yang merupakan
neurotransmitter penghalang utama (the principal inhibitory) dan CO2 sebagai
produk samping.
- Kekurangan enzim GAD dapat menyebabkan berbagai macam neurological
disorders, seperti biopsies dari jaringan hippocampus sklerotik yang menyebabkan
epilepsy, Alzheimer’s disease, hyperammonemia pada otak (liver disease) serta
autism. Hal ini dikarenakan GABA berperan penting sebagai reseptor
(neurotransmitter), sebagai transmitter inhibitori pada otak dewasa dimana berperan
penting dalam perkembangan otak dan juga dalam sistem syaraf.

7. Apa dampak dari kelainan hati (missal: serosis hepatitis) terhadap katabolisme protein
/ asam amino?
- Liver (hati) berperan dalam menjalankan metabolisme protein dan asam amino.
Saat ada kelainan liver, regulasi mtabolisme protein akan sering terganggu,
terutama adanya penurunan konsentrasi rantai asam amino dan meningkatnya
konsentrasi asam amino aromatic, yang dapar menjadi pathogen jika dosisnya
berlebihan dalam tubuh.
- Kelainan hati seperti sirosis hepatitis, adalah penyakit dimana protein terbuang
(wasting), massa otot berkurang, terjadi hypoalbuminemia dan asam amino yang
abnormal. Sintesis protein otot skeletal berkurang dan roral protein otot yang
dipecah meningkat, hal ini yang menyebabkan penurunan massa otot. Kondisi
protein wasting pada sirosis berhubungan dengan prognosis yang buruk dan
keberlangsungan menurun.

Anda mungkin juga menyukai