PENDAHULUAN
Dalam tubuh makhluk hidup pasti terdapat banyak asam amino. Asam amino
merupakan monomer-monomer protein yan g dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptide. Asam amino mengalami proses katabolisme yang terjadi dalam dua tahapan, yaitu
transaminasi dan pelepasan amin dari glutamate dan menghasilkan ion ammonium. Semua
jaringan mampu mensintesis asam amino essensial, melakukan remodeling asam amino dan
turunan lain yang mengandung nitrogen. Setiap jenis asam amino dapat mengalami
biosintesis.
Asam amino memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu kerangka dasar sejumlah
senyawa penting dalam metabolime seperti enzim, hormone, asam nukleat dan vitamin.
Tumbuhan dapat mensintesis ke-20 asam amino tidak seperti manusia dan hewan yang hanya
bisa mensintesis 10 dari 20 asam amino. Asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh
makluk hidup dikenal dengan asam amino non essensial. Sedangkan asam amino yang tidak
dapat disintesis sendiri harus diperoleh dari makanan disebut asam amino essensial. Lintas
yang mengarah pada sintesis asam amino essensisal biasanya lebih panjang (5 sampai 15
tahap) dan lebih kompleks dibandingkan dengan lintas yang menuju asam amino essensial
yang kebanyakan dibentuk melalui tahap yang lebih kecil dari 5.
BAB II
PEMBAHASAN
Lintas biosintetik yang menghasilkan ke-20 jenis asam amino tidak hanya banyak
jumlahnya tetapi juga kebanyakan bersifat agak kompleks. Asam amino ini dibutuhkan dalam
jumlah yang relatif kecil, aliran biosintetik yang melalui sebagian besar aliran ini tidak akan
sebesar seperti aliran biosintetik yang menghasilkan karbohidrat atau lemak (Lehninger,
1982)
Tidak seperti asam amino non essensial yang sederhana pembentukannya, asam
amino essensial memilki jalur pembentukan yang sangat kompleks. Terdapat lima asam
amino yang merupakan prekusor dalam biosintesi asam amino, yaitu glutamat, fenilalanin,
asparat, serin dan treonin, pengelompokkan biosintesis asam amino berdasarkan prekusor
metaboliknya dibagi menjadi 5, yaitu prekusor dari ketoglutarat 3-fosfogliserat,
oksaloasetat, piruvat, fosfoenolpiruvat dan erythrose 4 fosfat. (Gambar.1)
Glutamat, glutamin dan prolin memiliki bagian dalam lintas yang bersamaan
dalam lintas biosintetik. Ketiganya memiliki hubungan yang sederhana dan identik.
Glutamat merupakan salah satu asam amino yang berperan penting dalam reaksi
pembentukan asam amino lainnya.
merupakan
prekusor
dari
sintesis
klorofil
pada
perkembangan daun (Yaronskaya, 2006 dalam Forde dan Lea, 2007). Pada
penelitian mengenai efek glutamat pada perkembangan akar dan cabang
Arabidopsis dilaporkan bahwa ketika L-glutamat berada pada konsentrasi
rendah di akar terjadi mekanisme inhibisi dari perkembangan akar dekat apeks
akar (Forde dan Lea, 2007). Glutamat dibentuk dari ammonia dan ketoglutarat, suatu senyawa antara siklus asam sitrat, melalui kerja L-glutamat
dehidrogenase (GDH). -ketoglutarat dan ammonia membentuk glutamat
dengan bantuan tenaga pereduksi, yaitu NADPH.
Function of glutamat
Substrate for protein synthesis
2.
Precusor of glutamin
3.
4.
5.
6.
d-Carboxylation of glutamat
7.
8.
Precusor of N-acetylglutamat
9.
2. Glutamin
Sedangkan glutamin dibentuk dari sebuah kerja enzim glutamin sintesis.
Glutamat sintase merupakan enzim yang bereaksi pada reaksi yang
irreversible (tidak balik), namun glutamat dehydrogenase berperan dalam
reaksi yang dapat balik (reversible). Glutamin sintase pertama kali dimurnikan
dan ditandai dari tumbuhan pada tahun 1956 (Miflin dan Habash, 2001).
4
Prolin
adalah
penghambat
alosterik
pada
reaksi
awal
biosintesisnya.
Langkah utama dari biosintesis prolin pada tumbuhan, yaitu katalisis
glutamat menggunakan dua enzim, yaitu 1-pyrolline-5-karboksilat sintetase
(P5CS) yang menghasilkan -glutamil kinase (-GK) dan asam glutamat
semialdehi (GSA) dehidroginase (-glutamil fosfat reduktase). GSA yang
dihasilkan akan di konversi menjadi pirolin-5-karboksilat (P5C) yang nantinya
akan direduksi dengan P5C reduktase (P5CR) menjadi prolin. Selain dari
glutamat, prolin juga dibentuk dari ornitin melalui ornitin -aminotransferase
(OAT) (Raggio dan Raggio, 2007).
4. Alanin
5
Alanin berasal dari piruvat dan oksaloasetat oleh transminasi dari glutamat
(Lehninger, 1982) (gambar 4). Seperti hal nya glutamat, glutamin, dan prolin,
alanin juga berasal dari metabolit sentral yang didapatkan melalui kerja enzim
alanin transaminase. Sel seludang pembuluh ditemukan memiliki kapasitas
untuk memproduksi alanin dari piruvat dan glutamat dengan angka 0,5
gmol/min-mg BS chl (Valle dan Heldt, 1991).
asparaginase (Gambar ^). Asparat ini akan menjadi senyawa turunan untuk
jalur biosintesis lisin, metionin, treonin dan isoleusin pada tumbuhan ((Jander
dan Joshi, 2009).
6. Asparagin
Sedangkan pembentukan asam amino asparagin berasal langsung dari
prekusornya yaitu aspartat dengan dikatalisis oleh asparagin sintetase (Gambar
7). Asparagin merupakan asam amino yang pertama kali diisolasi pada
tumbuhan 200 tahun yang lalu (Vauquelin & Robiquet, 1806 dalam Lea,
2006). Asparagin menjadi senyawa utama dalam transportasi pada xylem (4550%) akar ke daun dan pada floem (20-30%) dari daun ke biji yang sedang
berkembang pada tumbuhan (Lea, 2006)
dan berasal dari aspartat ke bentuk -aspartyk phosphate dan isoenzim aspartat
kinase menggunakan pengontrolan dengan feedback inhibition dari treonin
atau lisin.
7. Arganin (Arg)
Sintesis arginin menjadi ornitin dan urea biasanya melalui siklus urea
berikut merupakan jalur biosintesis arginin yang dimulai dengan asam amino.
Biosintesis arginin memiliki 8 tahap. Glutamate dikonversi menjadi Nacetylglutamat, kemudian dilanjutkan dengan pengkonversian menjadi Nacetyl--glutamyl
phosphate,
N-acetylglutamat
-semialdehyde,
N-
menjadi
5-phospho--D-ribose
1-diphosphate,
kemudian
methyldeneamino]
phosporibulosylformimino-AICAR-P,
imidazole-4-carboxamide,
aminoimidazole
carboxamide
L-histidinol-phospat,
histidinol,
histidinal,
dan
kemudian
terbentuklah L-histidine.
9. Isoleucine (Ile)
Langkah pertama dalam biosintesis tiamin pirofosfat isoleusin adalah
untuk membentuk carbanion menengah. Komponen lain berasal dari treonin
asam amino, yang dideaminasi untuk menghasilkan alpha-ketobutyrate.
Alpha-ketobutyrate. Alpha-ketobutyrat mencegah TPP bereaksi untuk
menghasilkan alpha-aceto-alfa-hidroksibutirat yang terisomerisasi, berkurang
dan dehidrasi untuk menciptakan alpha-keto-beta-methylvalerat. Transfer
valin aminotranferase gugus amino dari glutamate untuk menghasilkan
isoleusin.
10. Leusin (Leu)
8
1-piperdine-2,6-dicarboxylate,
N-succinil-2-amino-6
N-succinil-L-L-,-diamonipimelat,
meso-,-
adalah
perubahan
SAM
menjadi
transfer
S-adenosilhomosistein.
S-
hidroksimetiltransferase.
Reaksi
ini
melibatkan
transfer,
ggus
10
glukosa-alanin,inti
dari
siklus
ini
adalah
bahwa
dalam
dikenal
sebagai
serum
alanin
glutamate-piruvat-
transminase,SGPT).
Glutamate + piruvat a5-ketoglukarat + alanin.
BAB III
PENUTUP
Dari 20 jenis asam amino, ada yang tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga
harus ada di dalam makanan. Asam amino ini dinamakan asam amino essensial.
11
Selebihnya adalah asam amino yang dapat disintesis dari asam amino lain. Asam
amino ini dinamakan asam amino non essensial
Asam Amino Essensial
Glutamat
Glutamin
Prolin
Aspartat
Asparagin
Alanin
Glisin
Serin
Sistein
Tirosin
BAB IV
Daftar Pustaka
Razzelara.blogspot.com/2012/01/biosintesis-20-jenis-asam-amino.html?m=1
Le, P.J, dkk. 2006. Asparagine in plants. Ann Appl Biol 150: 1-26
http://scribd.com/doc/188468473/ Makalah-Asam-Amino
13