Anda di halaman 1dari 26

Dafpus

https://id.wikipedia.org/wiki/Protein

file:///D:/Tugas/KO/protein.pdf

B.     KOMPONEN PENYUSUN PROTEIN

Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino, dengan kata lain protein tersusun
atas asam-asam amino yang saling berikatan. Sruktur asam amino-α terdiri atas:

1.      Atom C-α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil (asam).

2.      Atom H yang terikat pada atom C-α.

3.      Gugus karboksil yang terikat pada atom C-α.

4.      Gugus amino yang terikat pada atom C-α.

5.      Gugus R yang juga terikat pada atom C-α.

Ada 20 macam asam amino, yang masing-masing ditentukan oleh jenis gugus R atau rantai samping
dari asam amino. Jika gugus R berbeda maka jenis asam amino berbeda.

Tabel nama-nama asam amino

NO. NAMA SINGKATAN

1 Alanin  (Alanine) Ala

2 Arginin (Ariginine) Arg

3 Asparagin (Asparagine) Asn

4 Asam aspartat (Asparatic acid) Asp

5 Sistein (Cystine) Cys

6 Glutamin (Glutamine) Gln

7 Asam glutamat (Glutamic acid) Glu

8 Glisin (Glycine) Gly

9 Histidin (Histidine) His

10 Isoleusin (Isoleucine) Ile

11 Leusin (Leucine) Leu

12 Lisin (Lysine) Lys


13 Metionin (Methionine) Met

14 Fenialanin (Phenilalanine) Phe

15 Prolin (Proline) Pro

16 Serin (Serine) Ser

17 Treonin (Threonine) Thr

18 Triptofan (Tryptophan) Trp

19 Tirosin (Tryosine) Tyr

20 Valin (Valine) Val

Penjelasan:

1.      Alanin (Ala)

Alanin atau asam 2-aminopropanoat merupakan salah satu asam amino bukan esensial. Bentuk yang
umum di alam adalah L-alanin (S-alanin) meskipun terdapat pula bentuk D-alanin (R-alanin) pada
dinding sel bakteri dan sejumlahantibiotika. L-alanin merupakan asam amino proteinogenik yang
paling banyak dipakai dalam protein setelah leusin. Gugus metil pada alanina sangat tidak reaktif
sehingga jarang terlibat langsung dalam fungsi protein (enzim). Alanina dapat berperan dalam
pengenalan substrat atau spesifisitas, khususnya dalam interaksi dengan atom nonreaktif
seperti karbon. Dalam proses pembentukan glukosa dari protein, alanina berperan dalam daur
alanina.

2.      Arginin (Arg)

Asam amino arginin memiliki kecenderungan basa yang cukup tinggi akibat eksesi dua
gugus amina pada gugus residunya. Asam amino ini tergolong setengah esensial bagi manusia
dan mamalia lainnya, tergantung pada tingkat perkembangan atau kondisi kesehatan. Bagi anak-
anak, asam amino ini esensial. Pangan yang menjadi sumber utama arginin adalah produk-produk
peternakan (dairy products) seperti daging, susu (dan olahannya), dan telur. Dari produk tumbuhan
dapat disebutkan cokelat dan biji kacang tanah.

3.      Asparagin (Asn)

Asparagin adalah analog dari asam aspartat dengan penggantian guguskarboksil oleh


gugus karboksamid. Asparagin bersifat netral (tidak bermuatan) dalam pelarut air. Asparagina
merupakan asam amino pertama yang berhasil diisolasi. Namanya diambil karena pertama kali
diperoleh dari jus asparagus.

Fungsi biologi: Asparagina diperlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan dalam
transformasi asam amino. Ia berperan pula dalam sintesis amonia.
Sumber: Daging (segala macam sumber), telur, dan susu (serta produk turunannya) kaya akan
asparagina

4.      Asam aspartat (Asp)

Asam aspartat merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein. Asparagin merupakan asam
amino analognya karena terbentuk melalui aminasi aspartat pada satu gugus hidroksilnya. Asam
aspartat bersifat asam, dan dapat digolongkan sebagan asam karboksilat. Bagi mamalia aspartat
tidaklah esensial.

Fungsinya diketahui sebagai pembangkit neurotransmisi di otak dan saraf otot. Diduga, aspartat


berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan. Senyawa ini juga merupakan produk dari daur
urea dan terlibat dalam glukoneogenesis.

5.      Sistein (Cys)

Sistein merupakan asam amino bukan esensial bagi manusia yang memiliki atom S, bersama-sama
dengan metionin. Atom S ini terdapat pada gugus tiol(dikenal juga sebagai sulfhidril
atau merkaptan). Karena memiliki atom S, sisteina menjadi sumber utama dalam sintesis senyawa-
senyawa biologis lain yang mengandung belerang. Sisteina dan metionin pada protein juga berperan
dalam menentukan konformasi protein karena adanya ikatan hidrogen pada gugus tiol.

Sumber utama sisteina pada makanan adalah cabai, bawang putih, bawang bombay, brokoli, haver,


dan inti bulir gandum (embrio). L-sistein juga diproduksi secara industri
melalui hidrolisis rambut manusia dan babi sertabuluunggas.

6.      Glutamine (Gln)

Glutamin adalah satu dari 20 asam amino yang memiliki kode pada kode genetik standar. Rantai
sampingnya adalah suatu amida. Glutamina dibuat dengan mengganti rantai samping hidroksil asam
glutamat dengan gugus fungsional amina. Glutamina merupakan bagian penting dari asimilasi
nitrogenyang berlangsung pada tumbuhan. Amonia yang diserap tumbuhan atau hasil
reduksi nitrit diikat oleh asam glutamat menjadi glutamina dengan bantuan enzim glutamin
sintetase atau GS. Glutamina dijadikan suplemen atlet binaragauntuk mengganti kerusakan otot
dengan segera akibat latihan beban yang berat.

7.      Asam glutamate (Glu)

Asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan (polar) bersama-sama dengan asam aspartat.
Ini terlihat dari titik isoelektriknya yang rendah, yang menandakan ia sangat mudah menangkap
elektron (bersifat asam menurut Lewis). Asam glutamat dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia
sehingga tidak tergolong esensial. Ion glutamat merangsang beberapa tipe saraf yang ada
di lidah manusia. Sifat ini dimanfaatkan dalam industri penyedap. Garam turunan dari asam
glutamat, yang dikenal sebagai mononatrium glutamat ( dikenal juga sebagai monosodium glutamat,
MSG, vetsin atau micin), sangat dikenal dalam dunia boga Indonesia maupun Asia Timur lainnya
sebagai penyedap masakan.

8.      Glisin (Gly)
Glisina atau asam aminoetanoat adalah asam amino alami paling sederhana. Rumus kimianya
C2H5NO2. Asam amino ini bagi manusia bukan merupakanasam amino esensial karena tubuh manusia
dapat mencukupi kebutuhannya. Glisina merupakan asam amino yang mudah menyesuaikan diri
dengan berbagai situasi karena strukturnya sederhana. Secara umum protein tidak banyak
mengandung glisina. Pengecualiannya ialah pada kolagen yang dua per tiga dari keseluruhan asam
aminonya adalah glisina. Glisina merupakan asam amino nonesensial bagi manusia. Tubuh manusia
memproduksi glisina dalam jumlah mencukupi. Glisina berperan dalam sistem saraf sebagai inhibitor
neurotransmiter pada sistem saraf pusat (CNS).

9.      Histidin (His)

Histidina merupakan satu dari 20 asam amino dasar yang ada dalam protein. Bagi manusia histidina
merupakan asam amino yang esensial bagi anak-anak. Fungsi Histidina menjadi prekursor histamin,
suatu amina yang berperan dalam sistem saraf, dan karnosin, suatu asam amino.

10.  Isoleusin (Ile)

Isoleusina adalah satu dari asam amino penyusun protein yang dikode olehDNA. Rumus kimianya
sama dengan leusinhidrofobik (tidak larut dalam air) dan esensial bagi manusia. tetapi susunan
atom-atomnya berbeda. Ini berakibat pada sifat yang berbeda. Isoleusina bersifat

Walaupun berdasarkan strukturnya ada empat kemungkinan stereoisomerseperti treonin, isoleusina


alam hanya tersedia dalam satu bentuk saja.

11.  Leusin (Leu)

Leusina merupakan asam amino yang paling umum dijumpai pada protein. Ia mutlak diperlukan


dalam perkembangan anak-anak dan dalam kesetimbangannitrogen bagi orang dewasa. Ada dugaan
bahwa leusina berperan dalam menjaga perombakan dan pembentukan protein otot. Leusina
tergolong asam amino esensial bagi manusia.

12.  Lisin (Lys)

Lisina (bahasa Inggris lysine) merupakan asam amino penyusun protein yang dalam


pelarut air bersifat basa, seperti juga histidin. Lisina tergolong esensial bagi manusia dan kebutuhan
rata-rata per hari adalah 1- 1,5 g. Lisina menjadi kerangka bagi niasin (vitamin B1). Kekurangan
vitamin ini dapat menyebabkanpelagra. Lisina juga dilibatkan dalam pengobatan terhadap
penyakit herpes. Biji-bijian serealia terkenal miskin akan lisina. Sebaliknya, biji polong-polongan kaya
akan asam amino ini.

13.  Metionin (Met)

Metionina, bersama-sama dengan sistein, adalah asam amino yang memiliki atom S. Asam amino ini
penting dalam sintesis protein (dalam prosestranskripsi, yang menerjemahkan urutan basa
nitrogen di DNA untuk membentuk RNA) karena kode untuk metionina sama dengan kode awal
(start) untuk suatu rangkaian RNA. Biasanya, metionina awal ini tidak akan terikut dalam protein
yang kelak terbentuk karena dibuang dalam proses pascatranskripsi.
Asam amino ini bagi manusia bersifat esensial, sehingga harus dipasok dari bahan pangan. Sumber
utama metionina adalah buah-buahan, daging (ayam,sapi, ikan), susu (susu murni, beberapa
jenis keju), sayuran (spinach, bayam,bawang putih, jagung), serta kacang-kacangan (kapri, pistacio,
kacang mete,kacang merah, tahu, tempe).

14.  Fenilalanin (Phe)

Fenilalanina adalah suatu asam amino penting dan banyak terdapat pada makanan, yang bersama-
sama dengan asam amino tirosin dan triptofanmerupakan kelompok asam amino aromatik yang
memiliki cincin benzena. Fenilalanina bersama-sama
dengan taurin dan triptofan merupakan senyawayang berfungsi sebagai penghantar atau penyampai
pesan (neurotransmitter) pada sistem saraf otak. Dalam keadaan normal, fenilalanina diubah
menjaditirosin dan dibuang dari tubuh. Gangguan dalam proses ini (penyakitnya
disebutfenilketonuria atau fenilalaninemia atau fenilpiruvat oligofrenia, disingkatPKU) menyebabkan
fenilalanina tertimbun dalam darah dan dapat meracuniotak serta menyebabkan keterbelakangan
mental. Penyakit ini diwariskan secara genetik: tubuh tidak mampu menghasilkan enzim pengolah
asam amino fenilalanina, sehingga menyebabkan kadar fenilalanina yang tinggi di dalam darah, yang
berbahaya bagi tubuh.

15.  Prolin (Pro)

Prolina merupakan satu-satunya asam amino dasar yang memiliki dua gugus samping yang terikat
satu-sama lain (gugus amino melepaskan satu atom Huntuk berikatan dengan gugus sisa). Akibat
strukturnya ini, prolina hanya memiliki gugus amina sekunder (-NH-). Beberapa pihak menganggap
prolina bukanlah asam amino karena tidak memiliki gugus amina namun imina namun pendapat ini
tidak tepat.

Fungsi terpenting prolina tentunya adalah sebagai komponen protein. Seltumbuh-tumbuhan


tertentu yang terpapar kondisi lingkungan yang kurang cocok (misalnya kekeringan) akan
menghasilkan prolina untuk menjaga keseimbangan osmotik sel. Prolina dibuat dari asam L-
glutamat dengan prekursor suatu asam imino. Prolina bukan merupakan asam amino esensial bagi
manusia.

16.  Serine (Ser)

Serina merupakan asam amino penyusun protein yang umum ditemukan padaprotein hewan.


Protein mamalia hanya memiliki L-serin. Serina bukan merupakan asam amino esensial bagi
manusia. Namanya diambil dari bahasa Latin, sericum (berarti sutera) karena pertama kali diisolasi
dari protein seratsutera pada tahun 1865. Strukturnya diketahui pada tahun 1902.

Fungsi biologi dan kesehatan: Serina penting bagi metabolisme karena terlibat


dalam biosintesis senyawa-senyawa purin dan pirimidin, sistein, triptofan (padabakteria), dan
sejumlah besar metabolit lain.

Sebagai penyusun enzim, serina sering memainkan peran penting dalam fungsi katalisator enzim. Ia
diketahui berada pada bagian aktif kimotripsin, tripsin, dan banyak enzim lainnya. Berbagai gas-gas
perangsang saraf dan senyawa aktif yang dipakai pada insektisida bekerja melalui residu serina pada
enzimasetilkolin esterase, sehingga melumpuhkan enzim itu sepenuhnya.
Akibatnya,asetilkolin (suatu neurotransmiter) yang seharusnya segera diuraikan oleh enzim itu
segera setelah bekerja malah menumpuk di sel dan mengakibatkan kekejangan dan kematian.

Sebagai penyusun protein non-enzim, rantai sampingnya dapat mengalamiglikolisasi yang dapat


menjelaskan gangguan akibat diabetes. Serina juga merupakan satu dari tiga asam amino yang
biasanya terfosforilasi oleh enzimkinase pada saat transduksi signal pada eukariota.

17.  Treonin (Thr)

Treonina merupakan salah satu dari 20 asam amino penyusun protein. Bagi manusia, treonina
bersifat esensial. Tubuh manusia tidak memiliki enzim pembentuk treonina namun manusia
memerlukannya, sehingga treonina esensial (secara gizi) bagi manusia. Kehadiran enzim treonina-
kinase dapat menyebabkan fosforilasi pada treonina, menghasilkan fosfotreonina, senyawa antara
penting pada biosintesis metabolit sekunder. Treonina banyak terkandung pada produk-produk
dari susu, daging, ikan, dan biji wijen.

18.  Tritofan (Trp)

Triptofan merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein yang bersifat esensial bagi manusia.
Bentuk yang umum pada mamalia adalah, seperti asam amino lainnya, L-triptofan. Meskipun
demikian D-triptofan ditemukan pula di alam (contohnya adalah pada bisa ular laut kontrifan).

Fungsi biologi dan kesehatan: Gugus fungsional yang dimiliki triptofan, indol, tidak dimiliki asam-
asam amino dasar lainnya. Akibatnya, triptofan menjadi prekursor banyak senyawa biologis penting
yang tersusun dalam kerangka indol. Triptofan adalah prekursor melatonin (hormon perangsang
tidur),serotonin (suatu transmiter pada sistem saraf) dan niasin (suatu vitamin).

19.  Tirosin (Tyr)

Tirosina (dari bahasa Yunani tyros, berarti keju, karena ditemukan pertama kali dari keju) merupakan
satu dari 20 asam amino penyusun protein. Ia memiliki satu gugus fenol (fenil dengan satu tambahan
gugus hidroksil). Bentuk yang umum adalah L-tirosin (S-tirosin), yang juga ditemukan dalam
tiga isomer struktur: para, meta, dan orto. Pembentukan tirosina menggunakan bahan baku
fenilalanin oleh enzim Phe-hidroksilase. Enzim ini hanya membuat para-tirosina. Dua isomer yang
lain terbentuk apabila terjadi “serangan” dari radikal bebas pada kondisi oksidatif tinggi (keadaan
stress).

Fungsi biologi dan kesehatan: Dalam transduksi signal, tirosina memiliki peran kunci dalam
pengaktifan beberapa enzim tertentu melalui proses fosforilasi (membentuk fosfotirosina). Bagi
manusia, tirosina merupakan prekursorhormon tiroksin dan triiodotironin yang dibentuk
di kelenjar tiroid, pigmen kulitmelanin, dan dopamin, norepinefrin dan epinefrin.

Tirosina tidak bersifat esensial bagi manusia. Oleh enzim tirosina hidroksilase, tirosina diubah


menjadi DOPA yang merupakan bagian dari manajemen terhadap penyakit Parkinson.
Tanaman opium (Papaver somniferum) menggunakan tirosina sebagai bahan baku untuk
menghasilkan morfin, suatualkaloid.
20.  Valin (Val)

Valina adalah salah satu dari 20 asam amino penyusun protein yang dikode olehDNA. Dalam ilmu
gizi, valina termasuk kelompok asam amino esensial. Namanya berasal dari nama tumbuhan valerian
(Valeriana officinalis). Sifat valina dalam air adalah hidrofobik (‘takut air’) karena ia tidak bermuatan.
Pada penyakit anemia “bulan sabit” (sel-sel eritrosit tidak berbentuk seperti pil tetapi seperti bulan
sabit, sickle-cell anaemia), valina menggantikan posisi asam glutamat, asam amino lain
yang hidrofilik (‘suka air’), pada hemoglobin. Akibatnya bentuk sel berubah dan kehilangan
kemampuan mengikat oksigen secara efektif. Valina diproduksi dengan
menggunakan treonin sebagai bahan baku. Sumber pangan yang kaya akan valina mencakup
produk-produk peternakan (daging, telur, susu, keju) dan biji-bijian yang
mengandung minyak(misalnya kacang tanah, wijen, dan lentil).

Kedua puluh macam asam amino diatas saling berikatan dengan urutan yang beraneka
ragam untuk membentuk protein. Proses pembentukan protein dari asam-asam amino ini
dinamakan sintesis protein. Ikatan antara asam amino yang satu dengan lainnya disebut ikatan
peptida atau ikatan amida. Pada protein atau rantai asam amino, gugus karboksil (-COOH) berikatan
dengan gugus amino (-NH2). Setiap terbentuk satu ikatan peptida, dikeluarkan 1 molekul air (H2O).
Berikut ini ialah struktur asam amino:

1.    Struktur primer

Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui
ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode
penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang
mengiris ikatan antara asam amino tertentu,menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk
dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan
fungsi protein, pada tahun 1957,Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan
mengubah fungsi protein, danlebih lanjut memicu mutasi genetik.
2.    Struktur sekunder

Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka protein. Dua pola
terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet. Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi
lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.

3.    Struktur tersier

Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai polipeptida sehingga
membentuk struktur 3 dimensi tertentu. Sebagai contoh, struktur tersier enzim sering padat,
berbentuk globuler. Struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur
sekunder, struktur tersier biasanya berupa gumpalan beberapa molekul protein yang dapat
berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil.
4.    Struktur kuartener

Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida. Struktur kuartener
menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-sama membentuk struktur protein.

Ditinjau dari strukturnya, protein dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu:

1.      Protein sederhana

Merupakan protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam amino, berikut ini sub dari protein
sederhana:

a.     Protein fiber.

Molekul protein ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang memanjang dan dihubungkan satu
sama lain oleh beberapa ikatan silang hingga merupakan bentuk serat atau serabut yang stabil.
Protein fiber tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam, basa
ataupun alkohol.Berat molekulnya yang besar belum dapat ditentukan dengan pati dan sukar
dimurnikan.Kegunaan protein ini hanya untuk membentuk struktur jaringan dan bahan, contohnya
adalah keratin pada rambut.

b.    Protein globular.

Protein globular pada umumnya berbentuk bulat atau elips dan terdiri atas rantai polipeptida yang
terlibat.Protein globular/speroprotein berbentuk bola, protein ini larut dalam larutan garam dan
asam encer, juga lebih mudah berubah di bawah pengaruh suhu, konsentrasi asam dan asam
encer.Protein ini mudah terdenaturasi. Banyak terdapat pada susu, telur dan daging.

2.      Protein gabungan

Merupakan protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan protein. Gugus ini disebut gugus
prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid atau asam nukleat.
C.     SUMBER PROTEIN

Sumber protein dapat diperoleh dari bahan makanan hewani, yang merupakan sumber
protein terbaik dalam jumlah maupun mutu, namun rata-rata penduduk Indonesia hanya
mengonsumsi sebanyak 18,4%. Dan sumber nabati yang merupakan sumber protein yang sering
dikonsumsi oleh penduduk Indonesia. Berikut ialah beberapa bahan makanan dari hewani dan
nabati:

1.      Hewani

a.       Daging ayam tanpa kulit

b.      Ikan laut

c.       Telur

d.      Susu dan olahannya

e.       Kepiting

2.      Nabati

a.       Brokoli

b.      Kacang almond

c.       Buah manggis, jeruk, pisang, apel

d.      Jagung manis

e.       Padi-padian

f.       Tahu tempe

g.      Asparagus

D.    FUNGSI PROTEIN

Protein memegang peran penting dalam berbagai proses biologi. Peran-peran tersebut
diantaranya ialah:

1.      Katalis enzimatik

Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisasis oleh enzim dan hampir semua enzim
adalah protein

2.      Transortasi dan penyimpanan


Berbagai molekul kecil dan ion-ion ditransportasi oleh protein spesifik, misalkan pada transportasi
O2 di dalam eritrosit oleh hemoglobin.

3.      Koordinasi gerak

Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein. Contohnya pergerakan
kromosom saat proses mitosis.

4.      Penunjang mekanis

Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan protein fibrosa.

5.      Protein imun

Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta berkombinasi dengan
benda asing seperti virus, bakteri, dan sel dari organisme lain.

6.      Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf

Respon sel saraf terhadap rangsangan spesifik diperantarai oleh rotein reseptor. Contohnya protein
reseptor pada sinapsis

7.      Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi

Pada organisme tingkat tinggi pertumbuhan dan diferensiasi diatur oleh protein faktor
pertumbuhan. Misalnya faktor pertumbuhnan saraf yang mengendalikan pertumbuhan jaringan
saraf, selain itu banyak hormon yang merupakan protein. 

E.     KASUS KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PROTEIN


1.      Kelebihan protein

Berikut ini terdapat beberapa penyakit dan hal-hal buruk bila kelebihan protein:

a.       Racun dalam daging berkembang biaknya sel-sel kanker

Setiap Sel mengandung DNA (Deoxyribonucleic Acid atau asam deoksiribonukleat), yakni suatu zat
kimia yang berisi peta tubuh dan fungsi-fungsinya. Racun dari pencernaan lemak dan protein hewani
yang berlebihan dapat merusak DNA, dan mengubah sel-sel menjadi sel kanker. Sel-sel kanker mulai
berkembang biak dengan sendirinya. Darah kita mengandung sel-sel darah merah, sel-sel darah
putih dalam limfosit. Sel-Sel darah putih dan limfosit menyerang musuh-musuh seperti virus dan
bakteri, menghancurkan mereka atau menjadikan mereka tidak berbahaya lagi. Jika Sel ini rusak,
mekanisme pertahanan garis depan tubuh akan berhenti berfungsi, serta dapat berakhir dengan
infeksi dan munculnya sel-sel abnormal atau sel kanker.

b.      Menyebabkan reaksi alergi


Protein yang belum diuraikan menjadi nutrisi memasuki peredaran darah melalui dinding usus
sebagai zat tak di kenal. Reaksi alergi timbul disebabkan sebagai zat yang tak di kenal. Alergi Protein
sering disebabkan oleh susu dan telur. Mengkonsumsi protein hewani yang berlebihan dan reaksi
alergi yang dihasilkan dapat menyebabkan meningkatnya kasus-kasus dermatitis atopic, kaligata,
penyakit kolagen, colitis ulserativa, dan penyakit Crohn.

c.       Kerja hati dan ginjal terasa lebih berat

Protein berlebih di dalam tubuh harus diuraikan dan disingkirkan melalui urine dan menimbulkan
beban yang sangat berat bagi hati dan ginjal.

d.      Defisiensi kalsium dan osteoporosis

Saat asam amino dibentuk dalam jumlah besar, darah menjadi asam dan membutuhkan kalsium
untuk menetralisasinya. Dengan demikian konsumsi protein yang berlebihan menyebabkan
berkurangnya kalsium. Tubuh kita sangat memerlukan kadar fosfor yang tinggi dan darah harus
menjaga rasio kalsium dengan fosfor antara 1:1 dan 1:2. Makanan yang meningkatkan jumlah fosfor
akan menyebabkan tubuh mengambil kalsium dari gigi dan tulang untuk menjaga keseimbangan,
sekalipun tubuh memiliki banyak fosfor dan kalsium dalam tubuh tapi tubuh  tidak dapat menyerap
senyawa yang membentuk kalsium fosfat, maka senyawa in dikeluarkan dan menambah semakin
berkurannya kalsium sehingga tubuh rentan terhadap osteoporosis. Orang yang mengkonsumsi
protein hewani yang berlebihan dapat menderita osteoporosis yang bisa mengakibatkan penipisan
jumlah kalsium.

e.       Kekurangan energi

Energi dalam Jumlah besar diperlukan untuk  mencerna makanan. Protein yang berlebihan tidak
dapat dicerna sepenuhnya karena tidak dapat diserap sehingga menyebabkan pembusukan di dalam
usus dan timbulnya racun. Tubuh sangat membutuhkan energi yang sangat besar untuk
menghilangkan racun dari zat-zat  yang ada didalam tubuh. Pada saat Energi yg sangat besar
digunakan maka akan terbentuknya radikal bebas yang  bertanggung jawab atas terjadinya prosese
penuaan, kanker, penyakit jantung, dan aterosklerosis.

2.      Kekurangan protein

Berikut ini terdapat beberapa penyakit dan hal-hal buruk bila kekurangan protein:

a.       Edema

Penyakit ini biasanya disebut dengan retensi air yakni penyakit kekurangan protein yang paling
sering diderita manusia. Kita ketahui bahwa darah yang mengalir di dalam tubuh manusia
mengandung berbagai macam nutrisi bagi metabolisme tubuh, regenerasi sel, pemugaran sel dan
lainnya. Apabila darah yang mengalir itu tak memiliki cukup protein maka anda akan mengalami
gejala tekanan darah rendah. Bila tubuh mengalami tekanan darah rendah maka gejala awal yang
diderita ialah pusing, lemas dan malas beraktifitas. Tentu gejala seperti ini akan mengurangi rutinitas
keseharian misalnya bekerja, memasak, kuliah dan lainnya. Bila kejadian ini terus berlanjut maka
genre darah yang tak mengandung protein akan membentuk jaringan mirip dengan gumpalan air
pada sekitar pembuluh darah. Jaringan yang dipenuhi dengan air inilah yang disebut dengan edema.

b.      Kelelahan

Tubuh yang lemas dan sering lelah menjadi salah pertanda bahwa tubuh manusia mengalami
penyakit kekurangan protein. Protein ialah zat krusial bagi tubuh buat tetap sehat dan kuat dalam
melakukan gerakan-gerakan fisik, seperti berjalan, menulis, berlari, mengangkat dan lainnya. Tanpa
protein maka jaringan otot yang lelah atau rusak tak bisa melakukan regenerasi akibatnya otot akan
mudah lelah bahkan akan mengalami gejala yang lebih parah misalnya kram, rheumatik dan lainnya.

c.       Rambut rontok

Rambut yang mengalami kerontokan secara tak normal bisa diakibatkan tubuh karena kekurangan
protein. Rambut yang rontok secara normal hanya sekitar puluhan helai rambut setiap setelah
keramas, namun bila yang ada ratusan helai rambut yang rontok setiap harinya maka ini ialah
pertanda bahwa anda mengalami penyakit rambut rontok. Rambut rontok tak boleh dipandang
remeh sebab dapat membuat kepala menjadi botak. Jika kepala sudah mengalami kebotakan maka
akan sulit buat kembali menyuburkannya, biaya mahal akan keluarkan buat mengatasi kebotakan.
Rambut nan kuat dan sehat bisa dimiliki seseorang bila dia mengkonsumsi cukup protein dan nutrisi
bagi rambut lainnya, misalnya vitamin E.

d.      Fungsi otak terganggu

Otak ialah pusat saraf manusia dalam berpikir dan mengendalikan setiap gerakan tubuh. Otak yang
sehat harus disuplai dengan makanan yang bergizi, misalnya protein, vitamin, mineral dan lainnya.
Penyakit kekurangan protein ini akan membuat kecepatan berpikir otak menjadi rendah bahkan
dapat mengakibatkan gangguan yang lebih parah seperti kecepatan motorik berkurang, stres,
depresi, dan lainnya.

e.       Sulit buang air besar

Pencernaan akan berjalan dengan baik bila tubuh dalam pemenuhan protein. Buang besar dan
sembelit oleh pakar kesehatan dikatakan sebagai salah satu berbagai penyakit dampak kekurangan
protein.

f.       Denyut jantung rendah

Jantung manusi berdetak setiap detiknya. Dalam berdetak ternyata jantung membutuhkan protein.
Bila tubuh kekurangan protein maka denyut jantung dapat menjadi rendah misalnya dibawah 60
denyut/menit.

Itulah berbagai penyakit kekurangan protein yang sering dialami masyarakat. Bila anda
mengalami salah satu penyakti di atas maka segera perbaiki pola makan anda dengan cara
menghitung berapa jumlah protein yang harus dibutuhkan, yakni dengan cara:
1.      Dari berat badan

Orang dewasa membutuhkan 0,75 g-0,80 g protein per kilo berat badan

2.      Dari kalori tertelan

15% dari kalori harus berasal dari protein

Jadi rata-rata orang dewasa dengan berat badan 70 Kg yang sehat membutuhkan 50 g protein per
hari.

BAB III

PENUTUP

C.     KESIMPULAN

1.      Protein merupakan senyawa organik kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang


merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida.

2.      Protein ini  memiliki fungsi penting bagi metabolisme manusia.

3.      Namun terdapat banyak hal-hal buruk yang ditimbulkan apabila kelebihan dan kekurangan protein.

D.    SARAN

Kita harus menjaga asupan makanan yang mengandung protein dengan baik karena apabila
kita kekurangan protein akan mengalami kerontokan rambut dan bahkan berakibat kematian.
Namun apabila kita kelebihan juga akan berakibat buruk seperti meningkatkan kolesterol, kerusakan
ginjal, bahkan kanker.

Maka kita harus mengendalikan konsumsi protein yang diantaranya ialah dengan memilih
jenis daging yang tidak mengandung lemak, mengonsumsi berbagai jenis sumber protein seperti
sayuran, kecambah, biji-bijian serta madu dengan membuat jadwal khusus untuk mengukur jumlah
protein yang dibutuhkan oleh , serta menyeimbangkan antara protein dari hewani dan nabati.
DAFTAR PUSTAKA

https://chemfany.wordpress.com/2012/03/11/makalah-protein/

http://mahacerdas.blogspot.co.id/2013/05/contoh-makalah-protein.html

http://www.idmedis.com/2014/11/protein-definisi-fungsi-sumber-dan.html

http://ayokesehatan.blogspot.co.id/2014/01/pengertian-protein-fungsi-protein-dan-sumber-
protein.html

https://www.google.com/search?q=makalah+protein&ie=utf-8&oe=utf-8#q=fungsi+protein

http://daunbuah.com/penyakit-kekurangan-protein-dan-akibat-kelebihan-protein/

https://healthy72.wordpress.com/6-alasan-asupan-tinggi-protein-berbahaya-bagi-kesehatan/

http://www.binasyifa.com/189/75/25/berbagai-penyakit-dampak-kekurangan-protein.htm

A.    KOMPOSISI KIMIA DAN KLASIFIKASI PROTEIN

Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu
hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu
sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen,
oksigen dan nitrogen. Beberapa asam amino disamping itu mengandung unsur-unsur fosfor,
besi, sulfur, iodiom, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat
didalam semua protein akan tetapi tidak terdapat didalam karbohidrat dan lemak. Unsur
nitrogen merupakan 16% dari berat protein.
Molekul protein lebih kompleks dari pada karbohidrat dan lemak dalam hal berat
molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya. Berat molekul
protein bisa mencapai 40 juta. Bandingkan dengan berat glukosa yang besarnya 180. Ada dua
puluh jenis asam amino yang diketahui sampai sekarang yang terdiri atas sembilan asam
amino esensial ( asam amino yang tidak dapat dibuat tubuh dan harus didatangkan dari
makanan ) dan sebelas asam amino nonesensial.
  Sumber Protein
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun
mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang. Sumber protein nabati adalah
kacang kedelai dan hasilnya, seperti tempe dan tahu, serta kacang-kacangan lain. Kacang
kedelai merupakan sumber protein nabati yang mempunyai mutu atau nilai biologi tertinggi.
Bahan makanan nabati yang kaya akan protein adalah kacang-kacangan.
B.     PENGGOLONGAN, STRUKTUR DAN DENATURASI PROTEIN
a.      Penggolongan Protein Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuknya protein dibedakan atas :
- Protein globular,
Protein Globular berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut
dalam air, berdifusi cepat dan bersifat dinamis, mudah berubah dibawah pengaruh suhu,
konsentrasi garam serta mudah mengalami denaturasi. Contohnya meliputi enzim, hormon
dan protein darah.
- Protein serabut (fibrous),
Terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang terjalin satu sama lain
sehingga menyerupai batang yang kaku. Protein fibrous mempunyai bentuk molekul panjang
seperti serat atau serabut, tidak larut dalam air. mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi dan
tahan terhadap enzim pencernaan. Protein ini terdapat dalam unsur-unsur struktur tubuh.
Contohnya meliputi kolagen ; miosin ; fibrin ; dan karatin pada rambut, kuku, dan kulit.
b.      Struktur Protein
Ada 4 struktur protein antara lain ;
1)      Struktur Primer
Struktur primer adalah rantai polipeptida. Struktur primer protein di tentukan oleh
ikatan kovalen antara residu asam amino yang berurutan yang membentuk ikatan peptida.
Struktur primer dapat di gambarkan sebagai rumus bangun yang biasa di tulis untuk senyawa
organik.
2)      Struktur Sekunder
Struktur sekunder ditentukan oleh bentuk rantai asam amino : lurus, lipatan, atau

gulungan yang mempengaruhi sifat dan kemungkinan jumlah protein yang dapat

dibentuk. Struktur ini terjadi karena ikatan hydrogen antara atom O dari gugus karbonil ( C=O)

dengan atom H dari gugus amino ( N-H ) dalam satu rantai peptida, memungkinkan terbentuknya

konfirasi spiral yang disebut struktur helix.

3)      Struktur tersier
Struktur tersier ditentukan oleh ikatan tambahan antara gugus R pada asam-asam amino

yang memberi bentuk tiga dimensi sehingga membentuk struktur kompak dan padat suatu

protein.

4)      Struktur kuartener

Struktur kuartener adaalah susunan kompleks yang terdiri dari dua rantai polipeptida

atau lebih, yang setiap rantainya bersama dengan struktur primer, sekunder, tersier membentuk

satu molekul protein yang besar dan aktif secara biologis.


2
3
4
Gambar disamping; gambar Struktur protein, 1) struktur primer, 2) strutur sekunder, 3)
struktur tersier, 4) struktur kuarterner.
1

c.       Denaturasi Protein

Protein dapat mempertahankan kesesuaian bentuknya asalkan lingkungan fisik dan

kimianya dipertahankan. Jika lingkungan berubah maka, protein dapat terurai atau mengalami

perubahan sifat ( denaturasi ); mereka dapat kehilangan struktur sekunder, tersier, dan

kuarternya sehingga aktivitas biologisnya juga hilang.

1)      Kesesuaian bentuk protein bergantung pada ikatan hidrogen, yang lemah dan sangat senitif

terhadap perubahan PH dan suhu.

2)      Paparan singkat pada suhu yang tinggi ( diatas 60 oC ) atau paparan pada asam atau basa kuat

dalam periode waktu yang lama akan menyebabkan denaturasi karena ikatan hidrogen ruptur.

a)      Sebagian protein dapat dikembalikan kebentuk aslinya, jika terdenaturasi tanpa harus menjadi

insoluble.

b)      Perbedaan panas yang besar dapat menyebabkan denaturasi yang menetap. Putih telur akan

memadat dan menjadi insoluble jika dipanaskan.


-          Suhu tubuh yang sangat tinggi dapat menyebabkan koagulasi protein selular.

-          Jika suhu tubuh naik sampai diatas 41 oC atau 42oC maka akan mengakibatkan denaturasi

protein.

C.    ASAM AMINO
Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada suatu gugus karboksil ( -
COOH ) satu gugus amino ( - NH2 ), satu atom hidrogen ( - H ) dan satu gugus radikal ( - R ),
atau rantai cabang. Sebagaimana tampak pada gambar struktur asam amino dibawah ini ;
       COOH (gugus karboksil)
                                             H            C            R (gugus radikal)
                                                            NH2 (gugus amino)
a.      Klasifikasi Asam Amino
1)      Asam amino mengandung sedikitnya satu gugus asam Karboksil (-COOH) dan sedikitnya
satu gugus amino (-NH2) kedua gugus tersebut tersebut terikat pada atom karbon yang sama.
Setiap asam amino mempunyai anak rantai yang disebut sebagai satu gugus R.
a)      Asam-asam amino memiliki perbedaan dalam gugus R-nya yang memberi ciri khas dan
mempengaruhi sifat protein tempat asam amino tersebut bergabung.
b)      Gugus R nonpolar menyebabkan asam amino relatif tidak larut dalam air. Gugus R yang
polar atau bermuatan listrik menyebabkan asam amino larut dalam air.
2)      Asam-asam amino bergabung untuk membentuk protein melalui reaksi kondensasi
(dehidrasi) antara gugus karboksil dari salah satu asam amino dan gugus amino dari asam
amino lain.

b.      Klasifikasi Asam Amino Menurut Esensial dan Tidak Esensial

Dr. William Rose, (1917) seorang peonir dalam penelitian protein dengan
menggunakan berbagai campuran asam amino dan meneliti pengaruhnya pertumbuhan tikus
percobaan dan manusia. membagi asam amino dalam dua golongan, yaitu asam amino
esensial dan tidak esensial.  dalam penelitiannya ternyata ada 10 macam asam amino yang
dibutuhkan binatang ( tikus ) untuk pertumbuhan yang tidak dapat disintesis tubuh , asam
amino ini dinamakan asam amino esensial. Asam amino lain dinamakan asam amino tidak
esensial. Asam amino tidak esensial juga penting untuk pembentukan protein tubuh, tetapi
asam amino ini bila tidak terdapat dalam tubuh dapat disintesis tubuh dalam jumlah yang
diperlukan. Ternyata ada sembilan jenis asam amino esensial untuk manusia yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. kesembilan asam amino ini tidak dapat
disintesis tubuh, yang berarti harus ada dalam makanan sehari-hari.
     Bila tubuh mengandung cukup nitrogen, tubuh mampu mensintesis sebelas jenis asam
amino lain, yaitu asam amino tidak esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan tubuh. Nitrogen ini dapat berasal dari asam amino tidak esensial dan
asam amino esensial yang berlebihan. Sudah tentu ke 20 asam amino tersebut diperlukan
untuk pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan kesehatan tubuh.
Tabel.  Pengelompokan asam amino

Nama Singkatan Rumus R


A. Asam amino dengan sebuah gugus amino dan karboksil
1. Glisin Gly
2. Alanin Ala R = H atau alkil

3. Valin Val
4. Leusin Leu

5. Isoleusin Ile*
6. Serin Ser R mengandung
sebuah gugus
fungsi alkohol
7. Treonin Thr*

8. Sistein Cys Dua buah asam


amino
mengandung
belerang
9. Metionin Met*

10. Prolin Pro Gugus amino


sekunder dan
berbentuk
cincin
11. Fenilalanin Phe*

12. Tirosin Tyr


13.Triptofan Trp*

B. Asam amino dengan sebuah gugus amino dan dua buah gugus karboksil

14. Asam aspartat Asp


15.asam glutamat Glu

16. asparagin Asn


17. Glutamin Gln

C. Asam amino dengan sebuah gugus karboksil dan dua buah gugus basa
18. Lisin Lys*
19. Arginin Arg

20. Histidin His

D.    FUNGSI PROTEIN

1.      Sebagai biokatalisator (enzim).


2.      Sebagai protein transport  contohnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit,
mioglobin mengangkut oksigen dalam otot. Ion besi diangkut dalam plasma darah oleh
transferin dan disimpan dalam hati sebagai kompleks dengan feritin.
3.      Sebagai pengatur pergerakan. Protein merupakan komponen utama daging. Gerakan otot
terjadi karena ada dua molekul (aktin dan miosin) protein yang saling bergeseran. Pergerakan
silia dan flagela pada organisme protista akibat dari protein tubulli pada organel tersebut.
4.      Sebagai penunjang mekanis. Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan
adanya kolagen. Pada persendian ada elastin. Pada kuku, bulu rambut ada protein keratin.
5.      Pertahanan tubuh dalam bentuk antibodi. Suatu protein khusus yang mengikat benda asing
yang masuk kedalam tubuh seperti virus, bakteri dan lain lain.
6.      Sebagai media perambatan impuls saraf. Protein ini biasanya berbentuk reseptor  misalnya
rodopsin suatu protein yang bertindak sebagai reseptor atau penerima warna atau cahaya pada
sel sel mata.
7.      Sebagai pengendalian pertumbuhan. Protein bekerja sebagai reseptor yang dapat
mempengaruhi fungsi bagian bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter.  

E.     PENCERNAAN DAN METABOLISME PROTEIN

a.      Pencernaan Protein
     Sebagian besar protein dicernakan menjadi asam amino, selebihnya menjadi tripeptida
dan dipeptida.
-          Lambung
            Pencernaan atau hidrolisis protein dimulai didalam lambung. Asam klorida lambung
membuka gulungan protein (proses denaturasi), sehingga enzim pecernaan dapat memecah
ikatan peptida. Asam klorida mengubah enzim pepsinogen tidak aktif yang dikeluarkan oleh
mukosa lambung menjadi bentuk aktif pepsin. Karena makanan hanya sebentar tinggal di
lambung, pencernaan protein hanya terjadi hingga dibentuknya campuran polipeptida,
proteose dan pepton.
-          Usus halus     
            Pencernaan protein dilanjutkan didalam usus halus yang berasal campuran enzim
proteose. Pankreas mengeluarkan cairan yang bersifat sedikit basa dan mengandung berbagai
prekursor protease seperti tripsinogen, kemotripsinogen, prokarbobsipeptidase, dan
proelastase. Enzim-enzim ini menghidrolisis ikatan peptida tertentu. Sentuhan kimus
terhadap mukosa usus halus mengrangsang dikeluarkannya enzim enterokinase yang
mengubah tripsinogen tidak aktif yang berasal dari pankreas  menjadi Tripsin aktif.
            Perubahan ini juga dilakukan oleh Tripsin sendiri secara oto-katalitik disamping itu
Tripsin dapat mengaktifkan enzim-enzim proteolitik lain berasal dari pankreas.
Kimotripsinogen diubah menjadi beberapa jenis kimotripsin aktif; prokarboksipeptidase dan
proelastase diubah menjadi karboksipeptidase dan elastase aktif. Enzim-enzim pankreas ini
memecah protein dari polipeptida menjadi peptida lebih pendek, yaitu tripeptida, dipeptida,
dan sebagian menjadi asam amino. Mukosa usus halus juga mengeluarkan enzim-enzim
proteose yang menghidrolisis ikatan peptida. Sebagian enzim mukosa usus halus ini bekerja
di dalam sel.
            Hasil pencernaan terjadi setelah memasuki sel-sel mukosa atau pada saat diangkut
pada dinding epitel. Mukosa usus halus mengeluarkan enzim amino peptidase yang memecah
polipeptida menjadi asam amino bebas. Enzim ini membutuhkan mineral Mn++ dan Mg+
+
untuk pekerjaannya. Mukosa usus halus juga mengandung enzim dipeptidase yang memecah
dipeptida tertentu dan membutuhkan mineral Co++ dan Mn++ untuk pekerjaannya.
-          Ringkasan pencernaan protein
Saluran pencernaan Pencernaan dan absorpsi
1.      Mulut Mengunyah makanan bercampur dengan air ludah dan ditelan.
2.      Esofagus Tidak ada pencernaan
3.      Lambung Asam lambung membuka molekul protein dan mengaktifkan enzim
lambung.
4.      Usus halus Protein            protease lambung HCL           polipeptida lebih pendek
                                 Pepsin                          ( proteose dan pepton )
Polipeptida       protease pankreas                 dipeptida, tripeptida dan 
                       Eterokinase, tripsin                 asam amino ( diserap )
Peptida             dipeptidase dan                             asam amino bebas
                   Tripeptidase mukosa usus halus               
( diserap )                                                   

b.      Metabolisme Protein

a)      Absorpsi dan Transportasi


                  Hasil akhir pencernaan protein terutama berupa asam amino dan ini segera
diabsorpsi dalam waktu lima belas menit setelah makan. Absorpsi terutama terjadi dalam
usus halus berupa empat sistem absorpsi aktif yang membutuhkan energi. Asam amino yang
diabsorpsi memasuki sirkulasi darah melalui vena porta dan dibawa ke hati. Sebagian asam
amino digunakan oleh hati, dan sebagian lagi melalui sirkulasi darah di bawa ke sel-sel
jaringan. Kadang-kadang protein yang belum dicerna dapat memasuki mukosa usus halus dan
muncul dalam darah. Hal ini sering terjadi pada protein susu dan protein telur yang dapat
menimbulkan gejala alergi (immunological sensitive protein ).
                  Sebagian besar asam amino telah diabsorpsi pada saat asam amino sampai di
ujung usus halus. Hanya 1% protein yang dimakan ditemukan dalam feses. Protein endogen
yang berasal sekresi saluran cerna dan sel-sel yang rusak juga dicerna dan diabsorpsi.
b)     Katabolisme protein
                  Katabolisme protein (penguraian asam amino untuk energi) berlangsung di hati.
Jika sel telah mendapatkan protein yang mencukupi kebutuhannya. Setiap asam amino
tambahan akan dipakai sebagai energi atau disimpan sebagai lemak.
1.      Deaminasi Asam Amino
            Deaminasi asam amino merupakan langkah pertama, melibatkan pelepasan satu
hidrogen dan satu gugus amino sehingga membentuk amonia (NH3). Amonia yang bersifat
racun akan masuk ke peredaran darah dan dibawa ke hati. Hati akan mengubah amonia
menjadi ureum yang sifat racunnya lebih rendah, dan mengembalikannya ke peredaran darah.
Ureum dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal dan urine. Ureum diproduksi dari asam amino
bebas didalam tubuh yang tidak digunakan dan dari pemecahan protein jaringan tubuh.
2.      Osidasi asam amino terdeaminasi
            Bagian asam amino nonitrogen yang tersisa disebut produk asam keto yang
teroksidasi menjadi energi melalui siklus asam nitrat. Beberapa jenis asam keto dapat diubah
menjadi glukosa (glukoneogenesis) atau lemak (lipogenesis) dan disimpan didalam tubuh.
            Karbohidrat dan lemak adalah “ cadangan protein “ dan dipakai tubuh sebagai
pengganti protein untuk energi. Sat kelaparan, tubuh menggunakan karbohidrat dan lemak
baru kemudian memulai mengkatabolis protein.
            Anabolisme protein
1.      Sintesis protein
Sintesis protein dari asam amino berlangsung disebagian sel tubuh. Asam amino
bergabung dengan ikatan peptida pada rangkaian tertentu yang ditentukan berdasarkan
pengaturan gen.
Sintesis protein meliputi pembentukan rantai panjang asam amino yang dinamakan
rantai peptida. Ikatan kimia yang mengaitkan dua asam amino satu sama lain dinamakan
ikatan peptida. Ikatan ini terjadi karena satu hidrogen (H) dari gugus amino suatu asam amino
bersatu dengan hidroksil (OH) dari gugus asam karboksil asam amino lain. Proses ini
menghasilkan satu molekul air, sedangkan CO dan NH yang tersisa akan membentuk ikatan
peptida . sebaliknya, ikatan peptida ini dapat dipecah menjadi asam amino oleh asam atau
enzim pencernaan dengan penambahan satu molekul air, proses ini dinamakan hidrolisis.
2.      Transaminasi
            Transaminasi yang berlangsung di hati, merupakan sintesis asam amino nonesensial
melalui pengubahan jenis asam amino menjadi jenis lainnya. Proses ini melibatkan
pemindahan satu gugus amino (NH2) dari sebuah asam amino menjadi satu asam keto
sehingga terbentuk satu asam amino dan satu asam keto baru.

F.     AKIBAT KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PROTEIN

a.      Akibat Kekurangan Protein


  Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
  Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.
Biasanya pada anak-anak kecil penderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung
lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga
menimbulkan odema terutama pada perut, kaki dan tangan. Gejalanya adalah
pertumbuhan terhambat otot-otot berkurang dan melemah, edema, muka bulat seperti
bulan dan gangguan psikomotor, anak apatis, tidak ada nafsu makan tidak gembira
dan suka merengek. Kulit mengalami depigmentasi, kering, bersisik, pecah-pecah,
dan dermatosis. Luka sukar sembuh, rambut mengalami depigmentasi menjadi lurus ,
kusam, halus, dan mudah rontok, hati membesar dan berlemak dan sering disertai
anemia.
  Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berakibat kematian.
Meramus pada umumnya merupakan penyakit pada bayi (dua belas bulan pertama).
Meramus adalah penyakit kelaparan, gejalanya adalah pertumbuhan terhambat, lemak
dibawah kulit berkurang, serta otot-otot berkurang dan melemah. Tidak ada edema
tetapi, kadang-kadang terjadi perubahan pada kulit, rambut dan pembesaran hati.
Sering terjadi gastroenteritis yang diikuti oleh dehidrasi, infeksi saluran pernapasan,
tuberkolosis, cacingan berat dan penyakit kronis lain. Meramus sering mengalami
defisiensi vitamin D dan vitamin A.
b.      Akibat Kelebihan protein
            Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi
protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Kelebihan protein dapat
menimbulkan masalah lain terutama pada bayi. Kelebihan asam amino akan memberatkan
ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen. Kelebihan
protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan
ureum darah, dan demam. 

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
            Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu ;
            protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama
lain dalam ikatan peptida.
            Penggolongan protein berdasarkan bentuknya yaitu 1) protein globular, 2) protein
serabut (fibrous). Dan struktur protein terdiri ; protein primer, protein sekunder, protein
tersier, dan protein kuartener.
            Fungsi protein antara lain ; Sebagai biokatalisator (enzim, Sebagai protein
transport,Sebagai pengatur pergerakan, Sebagai penunjang mekanis, Pertahanan tubuh dalam
bentuk antibodi, Sebagai media perambatan impuls saraf, Sebagai pengendalian
pertumbuhan. Dan pencernaan protein, yaitu dari mulut, lambung, dan usus halus.
Metabolisme protein terdiri dari absorpsi dan transportasi protein, katabolisme protein, dan
anabolisme protein.
            Kekurangan protein menyebabkan ; Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100%
dari Protein -Keratin), Kwasiorkor, Hipotonus, gangguan pertumbuhan, hati lemak,
marasmus dan berkibat kematian. Dan kelebihan protein menyebabkan ; akan memberatkan
ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen. Kelebihan
protein akan menimbulkan asidosis, obesitas, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah,
kenaikan ureum darah, dan demam.

B.     SARAN

            Sebaiknya dalam mengkonsumsi makanan tidak hanya yang mengandung protein saja
tapi juga unsur yang lain harus dipenuhi agar dapat seimbang sehingga tidak menimbulkan
kerugian bagi tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

  Sloane, Ethel.2003.Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula.jakarta: Penerbit Buku Kedokteran


(EGC)
  Almatsier, Sunita.2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  Murray, Robert K. Daryl K. Granner. Victor W. Radwell. 2009.Biokimia Harper Edisi
27.Jakarta: Penerbit Buku Kedokeran (EGC)
Kelarutan

Albumim globulin prolmin histon skleroprotein protamin

Kandungan senyawa bukan hanya protein

Fosforprotein kromopr protkoenzin lipoprot metalprot glikoprot nukleoprot

Fdenaturasi yaitu perubahan sifat yang mengakibatkan kehilangan kehilangan struktur


sekunder, tersier, dan kuarternya sehingga aktivitas biologisnya juga hilang.

Anda mungkin juga menyukai