Anda di halaman 1dari 27

RTK 2221

Perpindahan Momentum
(Momentum Transfer)

Dr. Amir Husin, ST, MT

Departemen Teknik Kimia


Fakultas Teknik – Universitas Sumatera Utara
Amir/fenomena perpindahan/2019 1
Peristiwa Perpindahan

 Perpindahan Momentum
 Neraca Momentum  Hukum Kekekalan momentum
 Perpindahan Energi
 Neraca Panas  Hukum Kekekalan energi
 Perpindahan Massa
 Neraca Massa  Hukum Kekekalan massa

Amir/fenomena perpindahan/2019 2
Peristiwa Perpindahan

Alat bantu utama : Matematika

 Differensial
 Integral
 Vektor
 Persamaan Differensial

Amir/fenomena perpindahan/2019 3
Kuliah ke 1
Viskositas dan perpindahan momentum

 Lingkup fenomena perpindahan, Definisi


viskositas, viskositas kinematik, fluida Newton,
fluida non-Newton.
 Pengaruh tekanan dan temperatur terhadap
viskositas

Amir/fenomena perpindahan/2019 4
Perpindahan Momentum

 Semua kejadian yang berkaitan dngan aliran atau


gerakan fluida

 Jenis aliran fluida :


a. Aliran Laminar
Yaitu : Aliran dimana bagian-bagian fluida bergerak
melalui jalur-jalur yang sejajar dengan yang lain dan
tetap mengikuti arah alir

b. Aliran Turbulen
Yaitu: Aliran fluida dimana terdapat banyak aliran
bergolak ke samping meninggalkan arah alir

Amir/fenomena perpindahan/2019 5
Perpindahan Momentum

1. Viskositas Dan Mekanisme Transport Momentum


 Viscous (Indonesia) : kental,
 Viscous berarti derajat kekentalan

 Dalam pembahasan transport phenomena (Proses Transfer),


istilah ‘viscous fluid’ diartikan sebagai :
 fluida yang mempunyai ‘viscosity’> 0, atau
 Fluida yang mempunyai viskositas yang lebih besar
daripada nol.

 Istilah viskositas menyatakan sifat fluida yang merefleksikan


besarnya hambatan di dalam fluida terhadap gerak aliran
fluida.
 Hambatan ini terjadi karena adanya gesekan di antara
molekul-molekul fluida yang saling bersinggungan atau
Amir/fenomena perpindahan/2019 6
berbenturan
Perpindahan Momentum

1. Viskositas Dan Mekanisme Transport Momentum

 Fluida yang ‘viscous’ berarti : fluida yang kecepatan


alirnya (bilamana mengalir) dipengaruhi oleh gesekan
atau benturan antar molekul-molekul fluida,
 Bila viskositas suatu fluida berharga nol, maka fluida itu
disebut fluida ‘invicid’.

Amir/fenomena perpindahan/2019 7
Hukum Newton tentang viskositas

 Perhatkan fluida terdapat diantara dua pelat (atau lempeng)


paralel berjarak Y satu sama lain dan mempunyai dimensi L
(panjang). Luas masing-masing pelat adalah A

Amir/fenomena perpindahan/2019 8
Hukum Newton tentang viskositas

F
Amir/fenomena perpindahan/2019 9
 Dalam sketsa ditunjukkan bahwa kecepatan fluida mengecil
secara linear dengan kenaikan dari harga y (Gambar paling
bawah).
 Hubungan antara berbagai besaran sistem dapat dinyatakan
dalam bentuk persamaan :
F V 
  ................................ (1)
A Y 

 Persamaan (1) : Gaya persatuan luas permukaan bidang


selang antara pelat dan fluida berbanding lurus dengan
penurunan kecepatan fluida dalam arah y.
 Konstanta pembandingnya µ didefinisikan sebagai viskositas
dari fluida.
 F/A disebut ‘shear stress’.
 ‘Shear stress’ tersebut terimbas ke fluida, dan karenanya
di dalam fluida terasakan juga adanya ‘shear stress’ dalam
arah y karena adanya gaya F yang bekerja pada arah x.
Amir/fenomena perpindahan/2019 10
 Bila ‘shear stress’ (F/A) dilambangkan dengan yx
 Lambang yx menyatakan ‘shear stress’ di dalam fluida
yang bekerja dalam arah x terhadap lapisan fluida pada
jarak y dari permukaan bidang selang antar pelat dan
fluida,
 dan bila kecepatan fluida dalam arah x dilambangkan vx

Maka persaman 1 dapat dinyatakan secara eksplisit sebagai


berikut:  dv 
 yx     x  ................................ (2)
 dy 

 Pers. (2) :
 juga menyatakan bahwa: ‘shear stress’ berbanding lurus
dengan ‘shear rate’ yaitu (dvx/dy).
 disebut ‘Newton’s law of viscosity’ atau Hukum Newton
tentang viskositas.
Amir/fenomena perpindahan/2019 11
 dv 
 yx     x  ................................ (2)
 dy 

Dalam Pers. (2) :


 menyatakan bahwa ‘viscous momentum transfer’ terjadi dalam
arah gradient kecepatan negatif, artinya momentum bergerak
dari kedudukan dengan kecepatan yang lebih tinggi ke
kedudukan dengan kecepatan yang lebih rendah.
 Jadi, gradient kecepatan dapat dipandang sebagai gaya
gerak dan kendali (‘driving force’) bagi perpindahan
momentum.

Amir/fenomena perpindahan/2019 12
‘Shear stress’ dan ‘flux momentum’

Pers (2) menyatakan bahwa :


 yx dapat dipandang sebagai proses perpindahan
momentum,

 Juga dapat juga dipandang sebagai tegangan geser


(‘shear stress’) dalam peristiwa mekanik tentang efek
gaya geser, yang bekerja di suatu bidang permukaan
suatu fluida terhadap pola pergeseran antara satu bagian
fluida dengan bagian lainnya.

Amir/fenomena perpindahan/2019 13
Dimensi dan satuan yx dan  dan defenisi viskositas kinematik

yx : Shear stress, yaitu : gaya persatuan luas


gaya
dimensinya :
luas
gram
Satuan yx (dalam cgs) :  yx    dyne. cm 2 
cm . det
Tanda [=] dibaca sebagai : mempunyai dimensi atau
mempunyai satuan
  yx
 = viskositas Karena   
 dv x dy 
 gaya luas
Maka dimensi dari  adalah
 laju jarak 
gram
   Poise
cm . det
Amir/fenomena perpindahan/2019 14
Dimensi dan satuan yx dan  dan defenisi viskositas kinematik

Dalam bidang dinamika fluida, simbol  sering digunakan untuk


menyatakan viskositas dibagi densitas (massa per satuan volum)
dari fluida :

 ................................ (3)

Kuantitas  disebut : Viskositas kinematik

Amir/fenomena perpindahan/2019 15
Fluida Newtonian
 dv x 
Hukum Newton tentang viskositas :  yx      ............ (2)
 dy 
 Untuk fluida Newtonian, pada
(T,P) tetap, µ berharga tetap,
sehingga bila dibuat grafik
hubungan ‘shear stress’ (yx )
dengan
  dv x dy 
 Gambar 2 berlaku untuk
semua gas dan sebagian
besar zat cair homogen dan
‘non-polymeric’.
 Tetapi banyak cairan atau
fluida yang mempunyai
hubungan ‘shear stress’ dan
‘shear rate’ yang tidak linear
seperti halnya fluida Amir/fenomena perpindahan/2019 16
Newtonian.
Fluida Non-Newtonian

Contoh fluida ini : ‘tapal gigi’, lumpur, lelehan polimer, polimer


cair, larutan polimer, aspal, lem dan masih banyak lagi.

Berbagai bentuk hubungan ‘shear stress’ vs ‘shear rate’ fluida


‘non-Newtonian’ secara skematik diberikan di Gambar 3.
 Pada dasarnya ada 4 macam pola hubungan ‘shear stress’
dan ‘shear rate’:
a. linier (Newtonian),
b. Bingham plastic.
c. pseudoplastic, dan
d. dilatant,

Amir/fenomena perpindahan/2019 17
Shear stress versus velocity gradient for Newtonian and
non Newtonian fluids
Amir/fenomena perpindahan/2019 18
Fluida Non-Newtonian

Bentuk umum hubungan antara ‘shear stress’ vs ‘shear rate’


fluida ‘non-Newtonian’ adalah:
 dv  ................................ (4)
 yx     x 
 dy 
 dv x 
 merupakan fungsi atau dinyatakan sebagai fungsi dari yx atau  
 dy 

 Viskositas yang dipengaruhi oleh perubahan laju geser (shear


rate) dilambangkan dengan  (eta). Jika " tidak dipengaruhi
laju geser, maka fluida bersifat Newtonian di mana  = .

Amir/fenomena perpindahan/2019 19
Hukum Newton tentang viskositas

Fluida Newtonian (Kurva A)


 Semua cairan yang mengikuti hukum Newton (memiliki
hubungan linier antara tegangan geser (shear stress) dan
gradien kecepatan) disebut cairan Newtonian.

 Fluida ini termasuk gas dan sebagian besar cairan

Amir/fenomena perpindahan/2019 20
Hukum Newton tentang viskositas

Fluida Newtonian-Bingham plastik (Kurva B)

 Bahan-bahan ini berperilaku sebagai benda tegar (rigid)


pada tegangan rendah dan tidak dapat mengalir sama
sekali sampai tegangan geser minimum tercapai dan
dilambangkan dengan (0). Setelah itu mengalir secara
linier sebagai fluida viskos pada tegangan tinggi lebih besar
dari (0).
 Bahan yang berperilaku seperti ini disebut cairan plastik
Bingham.

Examples: Paints, Tooth paste, Drilling mud (lumpur


pengeboran) .
Amir/fenomena perpindahan/2019 21
Hukum Newton tentang viskositas

Fluida Newtonian-Bingham plastik (Kurva B)


Untuk fluida Bingham plastic berlaku fluks momentum berikut:
 dv x  ................................ (5)
 yx   0    
 dy 

di mana 0 adalah yield stress atau tegangan alir, yaitu tekanan


minimum yang harus diberikan kepada fluida untuk dapat
melampaui hambatan alirnya sehingga fluida dapat mengalir.

 Bila tekanan yang diberikan kurang dari tegangan alirnya,


maka fluida Bingham plastic akan berperilaku seperti benda
padat (tidak mengalir).
 Setelah fluida Bingham plastic mengalir, maka perilakunya
seperti fluida Newtonian.
Amir/fenomena perpindahan/2019 22
Hukum Newton tentang viskositas

Fluida Non-Newtonian Pseudo-palstik (Kurva C)

 Kurva yang melewati titik asal adalah cekung ke bawah


pada tegangan geser yang rendah dan menjadi linier pada
tegangan geser tinggi. Jenis cairan ini disebut cairan
pseudoplastik.
 Fluida jenis ini viskositasnya berkurang dengan
meningkatnya tegangan geser.

Examples: Paper pulp, Blood, Syrup, Molasses (gula tetes) .

Amir/fenomena perpindahan/2019 23
Hukum Newton tentang viskositas

Fluida Non-Newtonian: Dilatant (Kurva D)

 Kurva nya melewati titik asal berbentuk cekung ke atas


pada tegangan geser rendah dan menjadi linier pada
tegangan geser tinggi.
 Jenis cairan ini disebut cairan dilatant.
 Fluida jenis ini viskositasnya meningkat dengan
meningkatnya tegangan geser.

Examples: sand in water (sand filled emulsion), Suspension


of corn starch.

Amir/fenomena perpindahan/2019 24
Viskositas sebagai Fungsi Suhu dan Tekanan

 Pengaruh suhu terhadap viskositas tampak pada data dalam


Tabel 2.1 - 2.2.
 Viskositas fluida umumunya mengalami penurunan seiring
dengan kenaikan suhu pada tekanan tetap, kecuali untuk gas
karena densitas yang rendah.
 Viskositas dipengaruhi pula oleh perubahan tekanan.
 Viskositas dapat diprediksi menggunakan data sifat kritis fluida,
grafik seperti tampak pada Gambar 2.4 dan persamaan (2.6).
 Aplikasi metode ini menunjukkan hasil yang sesuai dengan
hasil eksperimen.

Amir/fenomena perpindahan/2019 25
Amir/fenomena perpindahan/2019 26
Amir/fenomena perpindahan/2019 27

Anda mungkin juga menyukai