Anda di halaman 1dari 21

ASAM AMINO

Asam amino merupakan komponen penyusun protein, setiap asam amino terdiri dari gugus karboksilat
(-COOH) dan gugus amino serta yang membedakan asam amino satu dengan asam amino lainnya yaitu dengan
adanya rantai samping (R). Srukturnya yaitu seperti yang digambarkan di bawah ini :

gambar 1
sumber: pendidikan-bio.blogspot.com

Dari gambar tersebut terlihat bahwa: Atom C pusat tersebut dinamai atom C α ("C-alfa") sesuai
dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan
gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut
merupakan asam α-amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai
samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat
asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
STEREOISOMER ASAM AMINO
Stereoisomer merupakan suatu bentuk senyawa yang sama strukturnya dalam hal penataan ruang
namun berbeda posisi unsur-iunsur penyusunnya. Stereoisomer dibagi menjadi enantiomer dan
diastereomer. Enantiomermerupakan isomer berupa bayangan cermin dari senyawa yang kiral
dalam hal ini adalah asam amino kecuali glisin cotohnya terlihat seperti gambar 2 di bawah
ini. Karena atom C pusat mengikat empat gugus yang berbeda, maka asam amino—
kecuali glisina—memiliki isomer optik: L dan D. Cara sederhana untuk mengidentifikasi isomeri ini
dari gambaran dua dimensi adalah dengan "mendorong" atom H ke belakang pembaca (menjauhi
pembaca). Jika searah putaran jarum jam (putaran ke kanan) terjadi urutan karboksil-residu-
amina maka ini adalah tipe D. Jika urutan ini terjadi dengan arah putaran berlawanan jarum jam,
maka itu adalah tipe L. Sedangkan diastereomer merupakan isomer yang bukan bayangan cermin
dari suatu senyawa yang bersangkutan.
gambar 2
sumber: Lubert Strayer

IKATAN PEPTIDA
Ikatan peptida merupakan ikatan yang terjadi karena adanya penyambungan antar asam amino satu
dengan asam amino lain untuk membentuk suatu rantai polimer protein. contohnya adalah sebagai
berikut :

gambar 3: pembentukan ikatan peptida


sumber:munawarohtg.blogspot.com
Dengan terbentuknya ikatan peptida maka asam amino tersebut bisa ikatakan sebagai
protein. namun karena hanya terdapat satu ikatan peptida maka protein tersebut hanya
bisa disebut sebagai protein yang berstruktur primer. Protein merupakan polimer yang
tersusun dari asam amino sebagai monomernya. Monomer-monomer ini tersambung dengan ikatan
peptida, yang mengikat gugus karboksil milik satu monomer dengan gugus amina milik monomer di
sebelahnya. Reaksi penyambungan ini (disebut translasi) secara alami terjadi di sitoplasma dengan
bantuan ribosom dan tRNA. Pada polimerisasi asam amino, gugus -OH yang merupakan bagian
gugus karboksil satu asam amino dan gugus -H yang merupakan bagian gugus amina asam amino
lainnya akan terlepas dan membentuk air. Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk dalam
reaksi dehidrasi. Molekul asam amino yang telah melepaskan molekul air dikatakan dalam
bentuk residu asam amino.
ZWITTER-ION
Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil sekaligus, zat ini dapat dianggap
sekaligus sebagai asam dan basa (walaupun pH alaminya biasanya dipengaruhi oleh gugus-R yang
dimiliki). Pada pH tertentu yang disebut titik isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi
bermuatan positif (terprotonasi, –NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan negatif
(terdeprotonasi, –COO-). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam aminonya. Dalam
keadaan demikian, asam amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter-ion. Kebanyakan asam amino
bebas berada dalam bentuk zwitter-ion pada pH netral maupun pH fisiologis yang dekat netral.
Karena mempunyai muatan negatif dan positif, asam amino dapat mengalami reaksi terhadap asam
maupun basa.

gambar 4 : bentuk Zwitter-ion asan amino


sumber: http://www.periodni.com/gallery/

KLASIFIKASI ASAM AMINO


Yang saya pelajari dalam pengklasifikasian asam amino yaitu hanya terdapat 20 jenis asam amino
berdasarkan perbedaan gugus rantai sampingnya. Namun berdasarkan informasi baru-baru ini telah
terdapat 2 asam amino baru yang berhasil di ketahui. Tapi dalam pembahasan kali ini saya hanya
akan menekankan pada ke-20 asam amino saja. Jadi untuk dua asam amino baru itu saya tak akan
menyinggungnya. Karena pengetahuan saya juga tentang asam amino baru itu belum memadai.
Namun insyaalah jika ada waktu akan saya share kembali. hehe :)
20 asam amino itu saya susun dalam tabel, mulai dari nama keseluruhan, singkatan tiga huruf, serta
singkatan satu hurufnya.
tabel 1 : 20 macam asam amino
sumber: mienceubyaan.blogspot.com
Adapun pengelompokan berdasarkan perbedaan rantai sampingnya yaitu:
gambar 5: pengelompokkan asam amino berdasarkan rantai samping penyusunnya
sumber: Lubert Strayer
Asam Amino Dikarboksilat (asam)
 Asam aspartat (Asp, D)
Asam aspartat merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein. Asparagin merupakan
asam amino analognya karena terbentuk melalui aminasi aspartat pada satu gugus hidroksilnya.
Asam aspartat bersifat asam, dan dapat digolongkan sebagan asam karboksilat.
Bagi mamalia aspartat tidaklah esensial. Fungsinya diketahui sebagai pembangkit neurotransmisi
di otak dan saraf otot. Diduga, aspartat berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan. Senyawa ini
juga merupakan produk dari daur urea dan terlibat dalamglukoneogenesis.
 Asam glutamat (Glu, E)
Asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan (polar) bersama-sama dengan asam
aspartat. Ini terlihat dari titik isoelektriknya yang rendah, yang menandakan ia sangat mudah menangkap
elektron (bersifat asam menurut Lewis).
Asam glutamat dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia sehingga tidak tergolong esensial.
Saat pertama kali diketemukan pada tahun 1970, asam glutamat dan beberapa asam amino lainnya
dianggap sebagai neurotoksin, ketika senyawa diberikan sebagai asupan melalui mulut kepada
model hewan yang belum dewasa. Degenerasi neuronakut ditemukan pada area yang tidak terlindungi
oleh sawar darah otak, terutama pada areanukleus arsuat pada hipotalamus.
Ion glutamat merangsang beberapa tipe saraf yang ada di lidah manusia. Sifat ini dimanfaatkan
dalam industri penyedap. Garam turunan dari asam glutamat, yang dikenal sebagai mononatrium
glutamat ( dikenal juga sebagai monosodium glutamat, MSG, vetsin atau micin), sangat dikenal dalam
dunia boga Indonesia maupun Asia Timur lainnya sebagai penyedap masakan

Asam Amino Basa


 Lisina (Lys, K)
Lisina merupakan asam amino penyusun protein yang dalam pelarut air bersifat basa, seperti
juga histidin. Lisina tergolong asam amino esensial bagi manusia, yakni asam amino yang dibutuhkan
untuk kesehatan, tetapi tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia. Kebutuhan rata-rata per hari
adalah 1 - 1,5 g. Lisina menjadi kerangka bagi niasin(vitamin B1). Kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan pelagra.

Penelitian membuktikan bahwa lisina terbukti efektif untuk mencegah HSV


(Herpes Simplex Syndrome), karena lisina bersifat antivirus, sehingga dapat
mencegah perkembangbiakan virus penyebab herpes(University of Maryland
Medical Center). Di samping itu, manfaat lain lisina adalah membantu dalam
penyerapan kalsium, pembentukan hormon dan kolagen, serta antibodi. Secara
tidak langsung, lisina juga dapat menstimulasi selera makan, karena perannya
dalam membantu proses detoksifikasi pada hati dan menghasilkan enzim
pencernaan. Lisina juga memainkan peranan penting dalam
produksicarnitine untuk mengubah asam lemak menjadi energi dan membantu
menurunkan kadar kolesterol.
Lisina banyak terdapat pada makanan yang banyak mengandung protein, seperti daging, keju,
susu, ikan dan telur untuk protein hewani. Sementara untuk protein nabati bisa didapat dari kacang-
kacangan, seperti kacang kedelai dan hasil proses kedelai lainnya seperti tahu dan tempe. Biji-
bijian serealia terkenal miskin akan lisina. Sebaliknya, bijipolong-polongan kaya akan asam amino ini.
Kekurangan lisina dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah, pusing, kehilangan selera
makan, anemia, gangguan pertumbuhan dan gangguan reproduksi.

 Arginina (Arg, R)
Asam amino arginina memiliki kecenderungan basa yang cukup tinggi akibat eksesi dua
gugus amina pada gugus residunya. Asam amino ini tergolong setengah esensial bagi manusia
dan mamalia lainnya, tergantung pada tingkat perkembangan atau kondisi kesehatan. Bagi anak-anak,
asam amino ini esensial.
Pangan yang menjadi sumber utama arginina adalah produk-produk peternakan (dairy products)
seperti daging, susu (dan olahannya), dan telur. Dari produk tumbuhan dapat disebutkan cokelat dan biji
kacang tanah.
 Histidina (His, H)
Histidina merupakan satu dari 20 asam amino dasar yang ada dalam protein.
Bagimanusia histidina merupakan asam amino yang esensial bagi anak-anak. Rantai samping imidazol
dan nilai pKa yang relatif netral (yaitu 6,0) berarti bahwa perubahan sedikit saja pada pH sel akan
mengubah muatannya. Sifat ini menjadikan histidina sering menjadi bagian darigugus
katalitik pada enzim maupun ligan koordinasi pada metaloprotein.
Histidina menjadi prekursor histamin, suatu amina yang berperan dalam sistemsaraf,
dan karnosin, suatu asam amino.
Terdapat dua enantiomer histidina yaitu D-histidin dan L-histidin, namun yang lebih dominan
adalah L-histidin (atau S-histidin).

Asam Amino Esensial dan Non esensial (netral)


Setelah karbohidrat, protein merupakan biomolekul yang sangat penting untuk kehidupan.
Sumber utama protein diantaranya susu, keju, daging, telur, dan sebagainya. Protein berfungsi
penting untuk pertumbuhan, immunitas, dan mempertahankan proses normal metabolisme.
Molekul protein merupakan bentuk polimerisasi dari asam amino terutama dari unit
monomer asam amino yang saling diikat oleh ikatan peptida. Total ada sekitar dua puluhan asam
amino yang terlibat dalam pembentukan protein. Seluruh protein dibentuk dari karbon,

hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur. Beberapa jenis protein mengandung bahan non-
metal seperti phosphor atau iodine, sedangkan yang berbahan metal contohnya besi, zinc, cobalt,
dan sebagainya.
Semua protein terbuat dari asam amino yang memiliki dua kelompok fungsi yaitu amino
grup dan karboksil grup yang saling berhadapan, dimana keduanya terikat pada atom karbon
yang sama.
Sebagai bahan penting untuk kehidupan, asam amino dikelompokkan menjadi dua, yaitu
asam amino esensial dan asam amino non esensial. Berikut ini adalah daftar lengkap asam
amino esensial dan non esensial.

a. Asam Amino Esensial


Dari sekitar dua puluhan asam amino yang kita kenal, sekitar sepuluh macam tidak bisa
dibentuk oleh tubuh manusia dan harus didatangkan dari asupan makanan. Itulah yang disebut
asam amino esensial, sering juga disebut asam amino indispensable. Asam amino esensial ini
diperlukan untuk pertumbuhan tubuh. Jika kekurangan kelompok asam amino ini akan menderita
busung lapar (kwashiorkor). Berbeda dengan lemak atau karbohidrat yang bisa disimpan, tubuh
kita tidak dapat menyimpan asam amino. Itu sebabnya asupan asam amino yang cukup dari
makanan selalu diperlukan setiap hari.
Sebenarnya dari beberapa jenis asam amino esensial seperti arginin dapat dibuat oleh tubuh,
tetapi prosesnya sangat lambat dan tidak mencukupi untuk seluruh kebutuhan. Jadi juga harus
disuplai dari makanan. Selain itu beberapa jenis asam amino juga berfungsi saling melengkapi
satu sama lain. Contohnya metionin diperlukan untuk memproduksi cystein, atau fenilalanin
diperlukan untuk membentuk tirosin.

b. Asam amino non esensial


Ada sepuluh asam amino yang bisa dibentuk oleh tubuh manusia, dan disebut asam amino
non esensial atau asam amino dispensable. Karena bisa dibentuk sendiri oleh tubuh maka tidak
harus memperoleh asupan dari makanan. Berikut ini adalah daftar asam amino non esensial.

SIFAT ASAM BASA ASAM AMINO


Karena asam amino dalam keadaan pH tertenu dapat berubah sifat keasaman dan kebasaannya maka
pada keadaan tersebut kebasaan keasaman dari asam amino dapat ditentukn berdaarkan titrasi asam
amino. Penjelelasannya seprti pada gambar 6 di bawah ini. pada gambar tersebut terlihat bahwa titik
isoelektrik terletak antara zwitter ion, dimana titik isoelektrik merupakan titik dimana terjadi
kesetimbangan antara asam dan basa yang terdapat pada asam amino. Misal H+ =pKa1 dan OH- =
pKa2 maka titik isoelektrik dilambangkan dengan pI yaitu :
pI = 0,5(pKa1+pKa2).
gambar 6 : Titrasi Asam amino
sumber: Lehninger

Masalah tertentu jika kekurangan asam amino , yaitu:


Jenis-jenis asam amino essensial :

1. Leucine (Leu, L), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)

- Membantu mencegah penyusutan otot


- Membantu pemulihan pada kulit dan tulang

2. Isoleucine (Ile, I), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)
- Membantu mencegah penyusutan otot
- Membantu dalam pembentukan sel darah merah

3. Valine (Val,V), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)

- Tidak diproses di organ hati, dan lebih langsung diserap oleh otot
- Membantu dalam mengirimkan asam amino lain (tryptophan, phenylalanine, tyrosine) ke otak

4. Lycine (Lys, K)

- Kekurangan lycine akan mempengaruhi pembuatan protein pada otot dan jaringan penghubugn lainnya
- Bersama dengan Vitamin C membentuk L-Carnitine
- Membantu dalam pembentukan kolagen maupun jaringan penghubung tubuh lainnya (cartilage dan persendian)

5. Tryptophan (Trp, W)
- Pemicu serotonin (hormon yang memiliki efek relaksasi)
- Merangsang pelepasan hormon pertumbuhan

6. Methionine (Met, M)

- Prekusor dari cysteine dan creatine


- Menurunkan kadar kolestrol darah
- Membantu membuang zat racun pada organ hati dan membantuk regenerasi jaringan baru pada hati dan ginjal

7. Threonine (Thr, T)

- Salah satu asam amino yang membantu detoksifikasi


- Membantu pencegahan penumpukan lemak pada organ hati
- Komponen penting dari kolagen
- Biasanya kekurangannya diderita oleh vegetarian

8. Phenylalanine (Phe, F)
- Prekursor untuk tyrosine
- Meningkatkan daya ingat, mood, fokus mental
- Digunakan dalam terapi depresi
- Membantuk menekan nafsu makan

Jenis-jenis asam amino non-essensial :

1. Aspartic Acid (Asp, D)

- Membantu mengubah karbohidrat menjadi energy


- Membangun daya tahan tubuh melalui immunoglobulin dan antibodi
- Meredakan tingkat ammonia dalam darah setelah latihan

2. Glyicine (Gly, G)

- Membantu tubuh membentuk asam amino lain


- Merupakan bagian dari sel darah merah dan cytochrome (enzim yang terlibat dalam produksi energi)
- Memproduksi glucagon yang mengaktifkan glikogen
- Berpotensi menghambat keinginan akan gula

3. Alanine (Ala, A)
- Membantu tubuh mengembangkan daya tahan
- Merupakan salah satu kunci dari siklus glukosa alanine yang memungkinkan otot dan jaringan lain untuk
mendapatkan energi dari asam amino

4. Serine (Ser, S)

- Diperlukan untuk memproduksi energi pada tingkat sel


- Membantuk dalam fungsi otak (daya ingat) dan syaraf

Jenis-jenis asam amino essensial bersyarat :


1. Arginine (Arg, R), (asam amino essensial untuk anak-anak)

- Diyakini merangsang produksi hormon pertumbuhan


- Diyakini sebagai pemicu Nitric Oxide (suatu senyawa yang melegakan pembuluh darah untuk aliran darah dan
pengantaran nutrisi yang lebih baik) dan GABA
- Bersama glycine dan methionine membentuk creatine

2. Histidine (His, H), (asam amino essensial pada beberapa individu)


- Salah satu zat yang menyerah ultraviolet dalam tubuh
- Diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
- Banyak digunakan untuk terapi rematik dan alergi

3. Cystine (Cys, C)

- Mengurangi efek kerusakan dari alkohol dan asap rokok


- Merangsang aktivitas sel darah putih dalam peranannya meningkatkan daya tahan tubuh
- Bersama L-Aspartic Acid dan L-Citruline menetralkan radikal bebas
- Salah satu komponen yang membentuk otot jantung dan jaringan penyambung (persendian, ligamen, dan lain-lain)
- Siap diubah menjadi energi
- Salah satu elemen besar dari kolagen

4. Glutamic Acid (Glu, E), (Asam Glutamic)

- Pemicu dasar untuk glutamine, proline, ornithine, arginine, glutathine, dan GABA
- Diperlukan untuk kinerja otak dan metabolisme asam amino lain

5. Tyrosine (Tyr, Y)
- Pemicu hormon dopamine, epinephrine, norepinephrine, melanin (pigmen kulit), hormon thyroid
- Meningkatkan mood dan fokus mental

6. Glutamine (Gln, Q)

- Asam amino yang paling banyak ditemukan dalam otot manusia


- Dosis 2 gram cukup untuk memicu produksi hormon pertumbuhan
- Membantu dalam membentuk daya tahan tubuh
- Sumber energi penting pada organ tubuh pada saat kekurangan kalori
- Salah satu nutrisi untuk otak dan kesehatan pencernaan
- Mengingkatkan volume sel otot

7. Taurine

- Membantu dalam penyerapan dan pelepasan lemak


- Membantu dalam meningkatkan volume sel otot

8. Ornithine
- Dalam dosis besar bisa membantu produksi hormon pertumbuhan
- Membantu dalam penyembuhan dari penyakit
- Membantu daya tahan tubuh dan fungsi organ hati

Ciri-ciri Asam Amino

Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu
fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu unit penyusun protein.

Asam amino mempunyai ciri sebagai berikut:

v Senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina.

v Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik yaitu cenderung menjadi asam pada
larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu
menjadi zwitter-ion.

v Keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α).

v Mengandung gugus amina yang bersifat basa dan gugus karboksil yang bersifat asam dalam
molekul yang sama.

1.3 Struktur Asam Amino

Struktur asam α-amino, dengan gugus amina di sebelah kiri dan gugus karboksil di sebelah
kanan. Satu atom C sentral yang mengikat secara kovalent, yaitu:

v gugus amino,

v gugus karboksil,

v satu atom H dan

v rantai samping (gugus R)

Berikut gambar struktur Asam amino:


2. SIFAT-SIFAT ASAM AMINO

.Pada umumnya, asam amino larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut
organik non polar seperti eter, aseton dan kloroform. Sifat asam amino ini
berbeda dengan asam karboksilat maupun dengan sifat amina. Asam
karboksilat alifatik maupun aromatik yang terdiri dari beberapa atom karbon,
umumnya kurang larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Demikian
pula amina, pada umumnya tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik.
2.Asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan dengan
asam karboksilat atau amina (lebih besar dari 200ºC).
3.Bersifat sebagai elektrolit. Dalam larutan kondisi netral (pH isoelektrik), asam
amino dapat membentuk ion yang bermuatan positif dan juga bermuatan
negative (zwitterion) atau ion amfoter. Keadaan ion ini sangat tergantung
pada pH larutan. Bila ditambahkan dengan basa, maka asam amino akan
terdapat dalam bentuk :
Protein
Istilah protein barasal dari bahasa Yunani proteis, yang berarti “pertama”. Istilah itu pertama kali
digunakan pada tahun 1838. Dalam kehidupan, fungsi protein sangat penting. Msalnya, semua enzim
tumbuhan dan hewan merupakan protein. Bersama lipida dan tulang, protein membentuk rangka tubuh.
Selain itu, protein juga membentuk otot, antibodi, hemoglobin dan berbagai hormon.

Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme.Protein bukan hanya sekedaar bahan
simpanan atau baha struktural,seperti karbohidrat dan lemak.Tetapi juga berperan penting dalam fungsi
kehidupan.

Protein merupakan polimer dari sekitar 20 asam ∝ – amino. Massa molekul relatifnya adalah sekitar
6.000 hingga beberapa juta. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N. beberapa protein
mengandung unsur belerang (s). fosforus (p), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), dan iodin (I). pada
akhir tahun 1800, unit protein terkecil yang berup asap ∝ -amino berhasil didefinisikan.

 Ø Struktur Protein

Struktur protein dapat dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu struktur primer, sekunder, tersier,
dan kuarterner. Struktur primer adalah struktur linear dari rantai protein. Dalam struktur ini tidak terjadi
antaraksi, baik dengan rantai protein yang lain maupun di antara asam amino dalam rantai protein itu
sendiri.

Gambar 4. Struktur primer dari protein.

Struktur sekunder adalah struktur dua dimensi dari protein. Pada struktur ini terjadi lipatan (folding) beraturan,
seperti α–heliks dan β–sheet, akibat adanya ikatan hidrogen di antara gugus-gugus polar dari asam amino dalam
rantai protein.
Gambar 5. Struktur sekunder protein (a) Struktur α-heliks dari protein (b) Struktur β-sheet dari protein.

Struktur tersier merupakan struktur tiga dimensi sederhana dari rantai protein. Dalam struktur ini, selain
terjadi folding membentuk struktur α–heliks dan β–sheet, juga terjadi antaraksi van der Waals dan
antaraksi gugus nonpolar yang mendorong terjadi lipatan.

Gambar 6. (a) Struktur tersier dari protein b) Struktur kuarterner dari protein hemoglobin dengan empat subunit
(a1, a2, b1, b2)

Struktur tertinggi dari protein adalah struktur kuarterner. Dalam struktur ini, protein membentuk molekul
kompleks, tidak terbatas hanya pada satu rantai protein, tetapi beberapa rantai protein bergabung membentuk
seperti bola.

Jadi, pada struktur kuartener molekul protein di samping memiliki ikatan hidrogen, gaya van der Waals, dan
antaraksi gugus nonpolar, juga terjadi antaraksi antar rantai protein baik melalui antaraksi polar, nonpolar,
maupun van der Waals. Contoh dari struktur ini adalah molekul Hemoglobin, tersusun dari empat subunit rantai
protein.

Ø Fungsi Protein

Protein yang membangun tubuh disebut Protein Struktural sedangkan protein yang berfungsi sebagai
enzim,antibodi atau hormon dikenal sebagai Protein Fungsional.

Protein struktural pada umumnya bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh makhluk hidupContoh protein
struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di dalam inti sel dan lipoprotein yang terdapat di dalam
membran sel.Ada juga protein yang tidak bersenyawa dengan komponen struktur tubuh,tetapi terdapat sebagai
cadangan zat di dalam sel-sel makhluk hidup. Contoh protein seperti ini adalah protein pada sel telur
ayam,burung,kura-kura dan penyu.
Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan menjadi zat yang siap diserap di
usus halus,yaitu berupa asam amino-asamamino.Asam amino-asam amino yang dihasilkan dari proses
pencernaan makanan berperan sangat penting di dalam tubuh,untuk:

Bahan dalam sintesis subtansi penting seperti hormon,zat antibodi,dan organel sel lainnya

Perbaikan,pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel,jaringan dan organ tubuh

Sebagai sumber energi,setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kalori.

Mengatur dan melaksakan metabolisme tubuh,misalnya sebagai enzim(protein mengaktifkan dan berpartisipasi
pada reaksi kimia kehidupan)

Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh.Sebagai senyawa penahan/bufer,protein
berperan besar dalam menjaga stabilitas pH cairan tubuh.Sebagai zat larut dalam cairan tubuh,protein membantu
dalam pemeliharaan tekanan osmotik di dalam sekat-sekat rongga tubuh.

Membantu tubuh dalam menghancurkan atau menetralkan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh.

Penggolongan Protein

1. Klasifikasi Protein Berdasarkan Fungsi Biologisnya:


 Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai kataisator brokimia. Hamper semua reaksi
organic dapat di katalisis oleh enzim. Aktivitas enzim bergantung pada ketahanan struktur
sekunder, tersier, dan kuarter. Suatu enzim merupakan protein elips yang sisa asam amino
polarnya ada bagian luar sehingga dapat dipastikan larutan dalam cairan tubuh.
 Protein transport merupakan protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau sel darah
merah mengikat oksigen di paru-paru dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
 Protein natrium (penyimpan) adalah proteinyang berfungsi mengubah energi kimia menjadi
energy gerak. Misalnya, aktin dan myosin yang berperan dalam system kontraksi otot rangka.
 Protein struktur adalah protein yang berperan dalam kekuatan struktur biologi atau perlindungan.
Misalnya, kalagen (banyak terdapat pada rambut, kuku, bulu burung), fibrion (komponen utama
pada serat surat dan jarring laba-laba).
 Protein pertahanan (antibody) adalah protein yang melindungi organisme terhadap serangan
organisme lain (penyakit). Misalnya, imunoglobin atau anti bodi dapat menetralkan protein asing
ilepaskan oleh bakteri dan virus.
 Protein pengatur, yaitu protein yang berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.
Contohnya: ialah hormone, seperti insulin yang mengatur metabolism gula darah. Kekurangan
insulin akan menyebabkan penyakit diabetes. Contoh lain adalah hormone pertumbuhan dan
hormone sex.
 Protein kontraktil, yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel dan organisme untuk
mengubah bentuk atau bergerak. Contohnya ialah aktin dan myosin, yaitu protein yang berperan
dalam system kontraksi otot kerangka.
1. Berdasarkan Bentuknya

Berdasar bentuknya protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein globular dan protein serabut. Protein
globular memiliki rantai polipeptida berlipat rapat menjadi bentuk bulat padat (globular), yang memiliki
fungsi gerak.
Contoh: Hemoglobin dan enzim

Protein serabut memiliki fungsi pelindung, contoh: L–keratin pada rambut dan kolagen pada urat.

1. Berdasarkan Komposisi Kimia

Berdasarkan komposisi kimianya, protein dibedakan menjadi protein sederhana dan protein terkonjugasi.
Protein sederhana hanya tersusun dari asam-asam amino. Contoh: enzim ribunoklease.

Pada protein terkonjugasi asam amino juga terikat gugus lain

Contoh:

Lipoprotein, protein yang terkonjugasi lipid (lemak)

Glikoprotein, protein yang terkonjugasi karbohidrat

Fosfoprotein, protein yang terkonjugasi gugus fosfat

Ikatan Peptida
Di dalam protein, asam-asam amino diikat bersama melalui ikatan peptida, yaitu ikatan C–N hasil reaksi
kondensasi antara gugus karboksil dengan gugus amino dari asam amino lain. Perhatikan reaksi
kondensasi berikut.

Reaksi tersebut merupakan contoh dipeptida, yaitu molekul yang dibentuk melalui ikatan peptida dari
dua asam amino. Suatu polipeptida (protein) adalah polimer yang dibentuk oleh sejumlah besar asam
amino melalui ikatan peptida membentuk rantai polimer.

Penamaan dipeptida atau tripeptida disesusaikan dengan nama asam amino yang berikatan. Huruf akhir
dari nama asam amino yang disatukan diganti dengan huruf l’. Contoh, jika alanin dan glisin menjadi
dipeptida, nama dipeptidanya adalah alanilglisin.

Protein terkonjugasi Grup Prostetik Contoh

Anda mungkin juga menyukai