Anda di halaman 1dari 7

Diferensiasi

Diferensiasi pada taraf sel dapat diartikan sebagai


perkemangan turunan meristem ke dalam unsur eragai sistem
jaringan tubuh tumuhan dewasa. Diferensiasi mencakup keseluruhan
sifat, proses kimia, fisiologi, dan morfologi, yang mengakibatkan
spesialisasi sel. Karena taraf dan macam spesialisasi beragam dalam
sel yang berbeda, maka diferensiasi sel akhirnya menghasilkan
keanekaragaman histologis yang khas bagi tumbuhan tinggi.
Pada saat diferensiasi jaringan, keanekaragaman biologis
terjadi karena adanya perubahan dalam sifat sel karena penyesuan
dalam hubunan antarsel. Pada umumnya perubahan isi sel mencakup
peningkatan jumlah cairan vakuola, pengumpulan berbagai zat
ergastik, perkembangan proplastida, dan perolehan warna oleh
plastida. Penambahan tebal dinding primer atau sekunder sering
menghasilkan perbedaan besar diantara sel. Sifat kimia sel berubah
dengan adanya lignifikasi (pembentukan zat kayu), suberinasi
(perubahan zat gabus), dan silifikasi (pembentukan silikat). Pada
komponen trakea sebaian besar dinding hilang.
Salah satu perbedaan besar yang tampak diantara sel
yang berkembang adalah pertambahan ukuran tak sama.
Beberapa sel melanjutkan pembelahan sedikit saja: yang lain
berhenti membelah lalu membesar. Contoh :pertumbuhan
diferensial dalam ukuran diperlihatkan oleh pemanjangan
sel prokambium yang berbeda dengan sel sekelilingnya,
yakni sel empulur dan korteks di sebelahnya; atau
perkembangan komponen pembuluh tapis pertama yang
berbeda dengan sel parenkim di dekatnya.
Ditinjau dari pertumbuhan dinding saat diferensiasi
terdapat dua kemungkinan:
1. Pertumbuhan disesuaikan sehingga tidak terjadi
pemisahan dinding.
2. Terjadi pemisahan dinding, dan sel sedang tumbuh
menempati ruang yang terjadi karena pemisahan itu.
Pertumbuhan Tidak Terjadi Penyesuaian Dinding
Cara yang pertama disebut pertumbuhan simplastis,
umum terjadi pada organ yang meluas di saat tumbuh
primer. Seluruh sel dalam kelompok nampaknya tumbuh
secara bersama, dan tak ada bukti pemisahan sel. Dalam
yang pertumuhan terkoordinasi seperti itu, sebagian
dinding mungkin meluas, sebagian yang lain tidak.
Pertumbuhan Terjadi Penyesuain Dinding
Jenis penyesuaian kedua antara lain melibatkan
penyelinapan sel di antara yang lain disebut pertumbuhan
intrusif, pertumbuhan tusuk, atau pertumbuhan
interposisi. Contoh pemanjangan dengan cara
pertumbuhan intrusif adalah pada Liliaceae berkayu
tertentu – trakeid sekundernya dapat mencapai panjang
15-20x panjang sel meristem asalnya. Biasanya sel
memanjang dikedua ujungnya. Zat antarsel nampaknya
berubah di depan ujung yang tumbuh, dan dinding primer
sel-sel disebelahnya menjadi salng terpisah seperti waktu
pembentukan ruang antarsel.
Ahli botani terdahulu menduga terjadi pertumbuhan
meluncur pada saat berlangsungnya penyesuaian antarsel
yang memanjang diferensial atau yang meluas ke arah
lateral. Konsep pertumbuha meluncur mengandung arti
sebagian esar dinding sel tertentu meluas meluncur ke arah
dinding sel lain yang bersentuhan denganya sebelum
pertumbuhan terjadi. Sebaliknya, pertumbuhan intrusif
berupa perluasan lokal dari sel tanpa memutuskan kontak
antara sel yang membesar dan tetangganya.
Penyebab Diferensiasi
Perpertumbuhan dan diferensiasi pada masa ontogeni
(perkembangan individu) dikoordinasi dan diatur dengan
cara dengan cara tertentu sehingga tumbuhan yang
dihasilkan memperoleh bentuk yang khas; dengan
perkataan lain: tumbuhan yang berkembang menunjukkan
peristiwa morfogenesis (dari kata Yunani morphos dan
genos yang berarti bentuk dan kelahiran). Morfogenesis
terungkap pada berbagai taraf organisasi, jadi ada
morfogenesis organ, jaringan sel, atau bagian sel. Banyak
peneliti mencoba mengungkapkan faktor eksternal dan
internal yang mengatur tumbuh dan diferensiasi dan
menjelaskan cara faktor itu bekerja . Kini telah
terhimpun banyak data mengenai mekanisme yang
mungkin mengendalikan terjadinya bentuk luar dan pola
histologi dalam struktur internal tumbuhan.
Potensi Meristematik Pada sel
Dalam tumbuhan, sel meristematik dan sel dewasa tersebar
menurut pola yang khas konsep yang dianut adalah bahwa sel
memperoleh sifat khusus dan fungsinya sehubungan dengan
posisinya dalam tumbuhan. Hubungan posisional (menurut
tempat) ini merupakan tanda pengendalian terpadu sel
tumbuhan secara individu. Teknik kultur jaringan merupakan
cara untuk membebaskan sel dari mekanisme pengendalian
oleh jaringan asalnya dan dapat digunakan untuk menguji
potensi tumbuhnya.

Beberapa sel dapat terspesialisasi sehingga kemampuanya


untuk tumbuh hilang. Contohnya adalah sel yang di waktu
dewasa kehilangan protoplasnya. Adanya protoplas yang aktif
tidak menjamin bahwa suatu sel tidak akan mengalami
perubahan, meskipun untuk berubah memang diperlukan
kondisi dan rangsangan, agar menghasilkan pertumbuhan. Hal
ini merupakan bukti adanya batas kemampuan menunjukkan
aktivitas meristematik.
Faktor Diferensiasi Internal
Di antara faktor internal diferensiasi, maka polaritas, tahapan,
efek induktif, dan inkompabilitas mutual dari daerah dengan
pertumbuhan yang baik dianggap penting. Polaritas membahas
arah kegiatan dalam ruang. ,ula-mula dirangsang oleh faktor
eksternal, polaritas amat dini dalam hidup tumbuhan, dan
terlihat dalam perkembangan bipolar pada embrio zigot.
Kemudian diungkapkan dalam organisasi eksternal dan
internal pada tumbuhan pada pembentukan akar dan pucuk
batang, dan juga terlihat pada taraf sel.

Inkompabilitas mutual yang diperlihatkan oleh daerah yang


menunjukkan sintesis sitoplasma yang pesat dianggap sebagai
faktor yang menentukan penyebaran sel dan kumpulan sel
dalam pola khusus. Contohnya adalah pembentukan kambium
infarsikuler antara kambium fasikuler batang yang akan
memulai pertumbuhan sekundernya.

Anda mungkin juga menyukai