Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh perkembangan Biologi Molekuler terhadap

kehidupan manusia
Sheila Natalia
102017033
Fakultas Kedokteran Universitas kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6 – Jakarta Barat
sheila.2017fk033@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak
Biologi molekuler adalah cabang dari ilmu biologi yang berhubungan dengan sifat fenomena
biologis pada tingkat molekuler melalui studi DNA, RNA, protein, dan makromolekul lain
yang terlibat. Rekayasa genetika merupakan proses manipulasi sel yang bertujuan untuk
mendapatkan organisme baru yang unggul. Teknik rekayasa genetika pada kehidupan sehari-
hari seperti stem cell yaitu sel induk / sel punca dimana sel dapat merubah diri menjadi berbagai
sel sesuai dengan lingkungan, hibridoma yaitu sel yang dihasilkan dari peleburan atau fusi dua
sel yang berbeda menjadi satu kesatuan tunggal yang mengandung gen – gen dari gen dua sel
yang digabungkan , cloning yaitu menghasilkan individu yang sama dari jenis yang sama dan
identik secara genetik, DNA rekombinan adalah teknik menggabungkan dua atau lebih untaian
benang DNA.
Kata kunci : Biologi molekuler, Rekayasa genetika, Teknik rekayasa genetika

Abstract
Molecular biology is a branch of biological science that deals with the nature of biological
phenomena at the molecular level through the study of DNA, RNA, proteins, and other
macromolecules involved. Genetic engineering is a process of cell manipulation that aims to
acquire superior new organisms. Genetic engineering techniques in everyday life such as stem
cells, stem cells / stem cells where cells can transform themselves into various cells in
accordance with the environment, the hybridoma is a cell resulting from the fusion or fusion
of two different cells into a single entity containing genes - gene from a two-cell gene combined,
cloning that produces the same individual of the same genetic and genetic species, recombinant
DNA is a technique of combining two or more strands of DNA thread.
Keywords: Molecular biology, Genetic engineering, Genetic engineering ,
Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat di abad 21 ini mempengaruhi
perkembangan ilmu biologi khususnya biologi molekuler. Biologi Molekuler adalah cabang
dari ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara struktur dan fungsi molekul-molekul
hayati serta kontribusi hubungan tersebut terhadap pelaksanaan dan pengadilan berbagai proses
biokimia. Dalam biologi molekuler memiliki salah satu cakupan yaitu rekayasa genetika.
Rekayasa genetika yang memungkinkan pengadaan dan isolasi gen sehingga struktur dan
fungsi gen dapat dipelajari. Dari rekayasa genetika tersebut memiliki jenis-jenis yaitu stem cell
, hibridoma, cloning , DNA rekombinan dan lain sebagainya. Jenis-jenis ini mempengaruhi
kehidupan manusia dalam hal pertumbuhan maupun kelahiran generasi berikutnya karena ilmu
biologi molekuler memiliki peran yang luas untuk kesejahteraan manusia salah satunya dalam
bidang kesehatan. Dengan perkembangan biologi modern, cakupan biologi molekuler tidak
lagi hanya sebatas struktur kimia atau fisika melainkan juga fungsi dan organisasi
makromolekul di dalam tubuh makhluk hidup serta interaksi antar komponen selular.

Sejarah Biologi Molekuler


Biologi Molekuler didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi dan organisasi
makhluk hidup ditinjau dari struktur dan regulasi molekuler unsur atau komponen
penyusunnya.
Pada awal abad ke-19 ditemukan bahwa suatu bagian utama ekstrak yang berasal dari
sel-sel tumbuhan dan hewan adalah bahan yang sangat kompleks yang menghasilkan “fibrous”.
GJ Mulder berkesimpulan di tahun 2838 bahwa bahan “fibrous” tersebut adalah protein. Pada
tahun 1865 hukum-hukum dasar pewarisan ditemukan oleh Gregor Mendel. Istilah Biologi
Molekuler digunakan pertama kali oleh Wiliam Astbury pada tahun 1945, yang mengacu pada
studi struktur kimiawi dan fisik biologi makromolekul.1 Pada saat itu para ahli biokimia telah
menemukan prinsip dasar reaksi kimia intraseluler dan juga struktur protein yang menentukan
fungsi sel. Kemudian setelah ditemukan asam nukleat sebagai pembawa sifat oleh Watson dan
Crick (1953) maka biologi molekul berkembang dengan cepat.

Perbedaan antara Biologi Molekuler dan Biologi Sel


Biologi molekular atau biologi molekul merupakan salah satu cabang biologi yang merujuk
kepada pengkajian mengenai kehidupan sel pada skala molekul.Ini termasuk penyelidikan
tentang interaksi molekul dalam benda hidup dan kesannya, terutama tentang interaksi berbagai
sistem dalam sel,termasuk interaksi DNA, RNA,dan sintesis protein,dan bagaimana interaksi
tersebut diatur. Bidang ini bertumpang tindih dengan bidan biologi dan kimia lainnya, terutama
genetika dan biokimia.2 Sedangkan Biologi Sel adalah ilmu yang mempelajari sel, salah satu
dari cabang-cabang biologi. Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup sifat-sifat
fisiologis sel seperti struktur dan organel yang terdapat di dalam sel, lingkungan dan antaraksi
sel, daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel (fisiologi), hingga kematian sel. Hal-hal
tersebut dipelajari baik pada skala mikroskopik maupun skala molekular, dan sel biologi
meneliti baik organisme bersel tunggal seperti bakteri maupun sel-sel terspesialisasi di dalam
organisme multisel seperti manusia.
Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu proses manipulasi gen yang bertujuan untuk mendapatkan
organisme baru yang unggul. Rekayasa genetika ini merupakan salah satu pokok bahasan
dalam ilmu bioteknologi. (salah satu cabang ilmu biologi). Setiap makhluk hidup terdiri atas
gen. Gen mengandung protein yang menjadi pusat atau sumber informasi. Gen yang menjadi
pembawa informasi turun-temurun dari generasi ke generasi bertanggung jawab atas pewarisan
genotipik dan fenotipik dari seorang individu.3 Secara ilmiah, rekayasa genetika dapat
diartikan sebagai manipulasi genetik atau perubahan dalam susunan genetik dari suatu
organisme. Rekayasa genetika merupakan proses buatan/sintetis dengan menggunakan
teknologi DNA rekombinan. Hasil dari rekayasa ini adalah sebuah organisme yang memiliki
sifat yang diinginkan atau organisme dengan sifat unggul. Organisme tersebut sering disebut
sebagai organisme transgenik. Rekayasa genetika sangat terkait dengan bidang bioteknologi
lain seperti kloning hewan dan kloning manusia.4
Teknologi DNA rekombinan atau rekayasa genetika telah melahirkan revolusi baru dalam
berbagai bidang kehidupan manusia, yang dikenal sebagai revolusi gen. Penerapan rekayasa
genetika dalam kehidupan manusia menghasilkan berbagai produk yang dapat meningkatkan
kesejahteraan umat manusia sesuai dengan kebutuhannya.5

Stem Cell
Stem cell (sel punca) adalah sel induk yang dapat berdeferensial atau dapat merubah diri
menjadi berbagai sel sesuai dengan lingkungan, bisa berubah-ubah menjadi sel otot, sel
endokrin, ephitel, dan lain-lain kemudian berkembang lagi menjadi stem cell. Stem cell dapat
diperoleh dari berbagai sumber seperti plasenta, tali pusat janin, darah, dan sumsum tulang
belakang. Sedangkan menurut sumber lain stem cell yaitu suatu sel yang belum matang atau
belum berdiferensiasi (berubah) menjadi sel atau jaringan tertentu.6
Fungsi stem cell :5
1. Differensiasi : yaitu kemampuan untuk berkembang menjadi sel lain. Stem cell mampu
berkembang menjadi berbagai jenis sel yang spesifik misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel
otot rangka, sel pankreas dan lain-lain.
2. Regenerasi : yaitu kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya
sendiri. Stem cell mampu membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya melalui
pembelahan sel.

Dalam kemampuan berdiferensiasi stem cell dibagi menjadi :


- Totipotent adalah sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi semua jenis sel yaitu zigot.
Sel ini merupakan sel embrionik awal yang mempunyai kemampuan untuk membentuk
berbagai jenis sel termasuk membentuk satu individu yang utuh dan berbagai sel pada embrio
yang dapat menyusun plasenta.
- Pluripotent yaitu stem cells yang dapat berdifferensiasi menjadi tiga lapisan germinal
(ektoderm, mesoderm, dan endoderm) tetapi tidak dapat menjadi jaringan ekstraembrionik
seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk stem cells pluripotent adalah embrionik .
- Multipotent yaitu stem cell yang dapat berdifferensiasi menjadi banyak jenis sel misalnya
hemopoetic stem cells yang terdapat pada sumsum tulang yang mempunyai kemampuan untuk
berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang terdapat dalam darah seperti eritrosit, lekosit
dan trombosit.
- Unipotent yaitu stem cells yang hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Stem cells mempunyai
sifat masih dapat mempebaharui atau meregenerasi diri Contohnya erythroid progenitor cells
hanya mampu berdifferensiasi menjadi sel darah merah.

Teknik Pemeriksaan 6
Penggunaan stem cells untuk mengobati penyakit dikenal sebagai Cell Based Therapy. Prinsip
terapi ini adalah dengan melakukan transplantasi stem cells pada organ yang rusak.
Jenis-jenis Transplantasi Sel Punca (Stem Cell) :
1. Transplantasi sel punca dari sumsum tulang (bone marrow transplantation).
2. Transplantasi sel punca darah tepi (peripheral blood stem cell transplantation).
3. Transplantasi sel induk darah tali pusat.
Tujuan dari Transplantasi Stem Cell :
- Mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel baru yang sehat pada jaringan atau
organ tubuh pasien
- Menggantikan sel-sel spesifik yang rusak akibat penyakit atau cidera tertentu dengan sel-sel
baru yang ditranspalantasikan.

Hibridoma
Hibridoma atau teknik DNA rekombinan merupakan sel-sel yang dihasilkan dengan cara
peleburan atau fusi dua tipe sel yang berbeda menjadi kesatuan tunggal yang mengandung gen-
gen dari kedua yang digabungkan. Salah satu teknik pengabungan yang digunakan yaitu
elektrafusi atau fusi secara elektris. Teknik sel-sel tertarik satu sama lain dan melebur (fusi).3

Teknik Hibridoma
Teknik hibridoma adalah teknik pembuatan sel yang dihasilkan dari fusi antara sel B limfosit
dengan sel kanker. Sifat dari sel hibridoma ini adalah immortal (sel abadi karena mampu
bertahan hidup, membelah dan memperbanyak diri dalam jumlah tak terbatas dalam
media kultur. 4
Proses pembuatan dari sel hibridoma :
1. proses imunisasi dengan menggunakan antigen tertentu yang disuntikan ke dalam tubuh
mencit.
2. sel B-limfosit mencit akan merespon antigen sehingga terbentuk antibodi.
3. Pemisahan sel B-limfosit yang sudah mengandung antibodi dari organ limpa mencit.
4. sel B-limfosit kemudian difusikan dengan sel kanker immortal menghasilkan sel
hibridoma.
5. fusi sel hibridoma ini dilakukan dengan membuat membran sel menjadi lebih
permeabel sehingga kedua sel bisa menyatu.
6. sel hibridoma kemudian diklon pada kultur sel sehingga dihasilkan banyak sel yang
memiliki anti bodi tertentu sehingga dikenal dengan antibodi monoklonal yang bisa
disimpan lama dalam keadaan dibekukan.
Dalam percobaan yang umum dilakukan, proses pembuatan sel hibridoma dilakukan dengan
menggunakan sel mieloma NS-1 dan sel limpa dari mencit.

Cloning
Cloning merupakan proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama (populasi)
yang identik secara genetik.3 Cloning merupakan proses reproduksi aseksual yang biasa terjadi
di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam bioteknologi,
kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan
salinan berkas DNA atau gen, sel atau organisme.4
Teknik Cloning :
1. Sel Somatik Transfer Nuklir
Mengacu pada transfer inti dari sel somatik ke sel telur. Sebuah sel somatik adalah
setiap sel tubuh selain sel kuman. Contoh dari sel somatik akan menjadi sel darah, sel jantung,
sel kulit, dll.
2. Teknik Roslin
Teknik roslin adalah variasi dari nuklir transfer sel somatik yang dikembangkan oleh
para peneliti di Institute Roslin. Para peneliti menggunakan metode ini untuk menciptakan
dolly. Sel-sel somatik diperbolehkan untuk tumbuh dan membelah dan kemudian kehilangan
nutrisi untuk mendorong sel ke tahap tidak aktif.
3. Teknik Honolulu
Inti dari sel somatik akan dihapus dan disuntikkan ke dalam telur. Telur dimandikan
dalam larutan kimia, lalu embrio yang berkembang kemudian ditanamkan dan dikembangkan.

DNA Rekombinan

DNA rekombinan atau rDNA adalah suatu bentuk DNA buatan yang dibuat dengan cara
menggabungkan atau merekombinasi dua atau lebih untaian benang DNA yang dalam keadaan
normal tidak berpasangan atau terjadi bersama.Pada bahasan biologi molekuler, modifikasi
genetik dilakukan dengan memasukkan DNA yang relevan ke dalam DNA organisme yang
hidup misalnya pada plasmid bakteri, untuk menyandikan suatu sifat khusus tertentu seperti
antibiotik dan sifat lain. Hal ini berbeda dengan konsep DNA rekombinan yang kombinasi
DNA nya tidak terjadi secara alami di dalam sel tetapi direkayasa. Proses rekombinasi DNA
yang umum dilakukan adalah dengan menggabungkan untaian DNA dari dua organisme yang
berbeda. Bergabungnya dua DNA dari organisme yang berbeda misalnya pada suatu plasmid
bakteri dibantu oleh enzim ligase. Teknologi DNA rekombinan melalui teknik pemotongan
DNA merupakan salah saktu bukti penguat yang menunjukkan bahwa DNA adalah suatu unit
pewarisan. 8
Berikut adalah teknik DNA Rekombinan : 9
- Teknik untuk mengisolasi DNA.
- Teknik untuk memotong DNA.
- Teknik untuk menggabung atau menyambung DNA.
- Teknik untuk memasukkan DNA ke dalam sel hidup.

Manfaat dan Dampak

Manfaat Rekayasa Genetika10


 Pengobatan: Pada manusia, manfaat yang paling menjanjikan dari rekayasa genetika
adalah terapi gen yang merupakan pengobatan suatu penyakit dimana gen yang cacat
diperbaiki dan diganti. Selama dekade terakhir, banyak penyakit autoimun dan hati
telah diobati menggunakan terapi gen. Penyakit tertentu seperti penyakit Huntington,
ALS dan cystic fibrosis disebabkan oleh gen yang rusak. Ada harapan bahwa obat untuk
penyakit seperti dapat ditemukan dengan baik memasukkan gen dikoreksi atau
memodifikasi gen yang rusak. Akhirnya, harapan adalah untuk sepenuhnya
menghilangkan penyakit genetik dan juga mengobati penyakit non-genetik dengan
terapi gen yang sesuai. Penelitian terbaru di lapangan memungkinkan untuk
memperbaiki atau tumbuh sel-sel otot baru ketika mereka tidak bekerja atau rusak.

 Farmasi: Berkat rekayasa genetika, produk farmasi yang tersedia saat ini jauh lebih
unggul dari para pendahulu mereka. Produk-produk baru yang diciptakan oleh gen
tertentu.

 Kasus Kehamilan: Rekayasa genetika juga merupakan keuntungan bagi wanita hamil
yang dapat memilih untuk memiliki janin mereka diperiksa untuk cacat genetik.
Pemutaran ini dapat membantu orang tua dan dokter mempersiapkan kedatangan anak
yang mungkin memiliki kebutuhan khusus selama atau setelah melahirkan. Satu
manfaat masa depan kemungkinan rekayasa genetika yang sangat ditunggu-tunggu
adalah bahwa janin dengan cacat genetik dapat diobati dengan terapi genetik bahkan
sebelum lahir.
 Pertanian: Bidang pertanian juga sangat manfaat dari rekayasa genetika yang telah
meningkatkan kebugaran genetik berbagai spesies tanaman. Manfaat umum adalah
peningkatan efisiensi fotosintesis, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap salinitas,
kekeringan dan virus dan juga mengurangi kebutuhan tanaman untuk pupuk nitrogen.
Dampak Negatif Rekayasa Genetika 10

1. Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi racun dan atau
imunogenik untuk manusia dan hewan.
2. Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi dan bergabung,
adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau imunogenik, yang disebabkan tidak
stabilnya DNA rekayasa genetik.
3. Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit mungkin diaktifkan
oleh rekayasa genetik.
4. Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen horizontal, membuat
tidak menghilangkan infeksi.
5. Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur utama penyebab
penyakit.
6. DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan sebagai
promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan pengaktifan oncogen
(materi dasar sel-sel kanker).
7. Penyalahgunaan teknik rekayasa genetika oleh orang yang tidak bertanggung jawab
dapat menimbulkan bahaya bagi manusia dan lingkungan, misalnya diciptakannya
senjata biologis dan makhluk hidup baru melalui rekayasa genetika.
8. Produksi olahan dari mikroorganisme yang mampu menghasilkan protein sel tunggal
(PST) belum dapat dikonsumsi oleh manusia dengan alas an manusia tidak memiliki
enzim pencerna PST tersebut dan proses pengolahannya yang aseptic.
9. Ditemukannya strain baru bakteri pengolah limbah, terutama bakteri pemakan senyawa
hidokarbon yang dapat menimbulkan masalah baru. Apabila berada di alam dalam
kondisi bebas maka bakteri ini dapat mengakibatkan habisnya minyak mentah yang
terdapat dalam tanah.
10. Tidak semua teknik genetic terhadap teknik hibridoma berhasil karena belum tentu
semua tubuh yang sudah sakit dapat melawan virus yang ada dalam tubuhnya untuk
membantu menyerang virus tersebut.

Kesimpulan
Rekayasa genetika dapat membantu mempermudah kelangsungan hidup manusia hal ini
dikarenakan rekayasa genetika mampu memindahkan materi genetika dari sumber yang sangat
beragam dengan ketepatan tinggi dan terkontrol dalam waktu yang lebih singkat. Melalui
proses rekayasa genetika ini, telah berhasil didapatkan berbagai manfaat seperti kemungkinan
mengganti , memperbaiki, dan meregenerasi sel yang rusak serta menciptakan produk dengan
standar dan spesifikasi mutu yang tinggi. Meskipun dalam beberapa kasus rekayasa genetika
dapat menimbulkan dampak negatif.
Daftar Pustaka
1. Triwibowo, Yuwono. 2015. Biologi molekuler. Yogyakarta: Penerbit Erlangga;
2011.h.23-6
2. Santoso LM, Santri DJ. Biologi molekuler sel. Jakarta: Salemba Medika; 2015.h.127-
38
3. Radji M. Rekayasa genetika. Edidi 1. Jakarta: Sagung Seto;2011.h.31-62
4. Citrawathi DM, Mulyadiharja S. Genetika. Jakarta: Graha Ilmu; 2014.h.14-54
5. Muladno. Teknologi rekayasa genetika. Edisi 2. Jakarta: IPB Press; 2009.h.112-20
6. Halim D, Murti H, Sandra F, Boediono A, Djuwantono T, Setiawan B. Stem cell dasar
dan aplikasi klinis. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2015.h.2-12
7. Saputra V. Dasar-dasar stem cell dan potensi aplikasinya dalam ilmu kedokteran.
Jakarta: Cermin Dunia Kedokteran; 2006.h.121-5.
8. Maftuchah, Winaya A, Zainudin A. Analisis biologi molekuler. Edisi 1. Yogyakarta:
deepublish; 2014
9. Teknologi DNA Rekombinan. [Dikutip pada : 18 desember 2017] ;
http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/genetika/dnarekombinan/dnarekombinan.htm
10. Dampak dari Biologi Rekayasa Genetika [ Dikutip pada : 18 desember 2017] ;
http://www.astalog.com/2796/dampak-dari-bioteknologi-rekayasa-genetika.htm

Anda mungkin juga menyukai