Anda di halaman 1dari 2

Keberlangsungan suatu organisme bergantung pada masukan energi secara terus menerus.

Reaksi kimia yang membentuk struktur, dan fungsi tertentu dapat mengambil energi dari suatu
substansi yang menjadi makanannya untuk membantu membentuk, dan mempertahankan sel
baru. Dalam proses ini, molekul bahan kimia yang menjadi makanan memainkan dua peran;
pertama, makanan tersebut mengandung energi yang dapat diubah untuk mendukung reaksi
kimia biologis; kedua, makanan tersebut mengembangkan struktur molekuler baru.

Organisme yang berperan dalam menghantarkan energi ke suatu ekosistem disebut autotrof.
Hampir semua organisme autotrof memperoleh energi dari matahari.[33] Tumbuhan, dan fototrof
lainnya menggunakan energi matahari melalui proses fotosintesis yang mengubah bahan baku
menjadi molekul organik, seperti ATP, yang dapat dipecahkan ikatannya untuk menghasilkan
energi.[34] Namun, beberapa ekosistem hanya bergantung pada kemotrof yang mendapatkan
energi dari metana, sulfida, atau sumber energi non-matahari lainnya.[35]

Beberapa energi yang diperoleh digunakan untuk menghasilkan biomassa yang dapat
mempertahankan kehidupan, dan mendukung pertumbuhan, dan perkembangan. Kebanyakan
sisa energi hanya menjadi panas, dan molekul buangan. Proses penting yang mengubah energi
yang terperangkap dalam substansi kimia menjadi energi yang berguna untuk kehidupan disebut
metabolisme,[36] dan respirasi sel.[37]

Penelitian
Struktural

Artikel utama: Biologi molekular, Biologi sel, Genetika, dan Biologi perkembangan

Skema sel hewan yang menggambarkan berbagai organel dan struktur.

Biologi molekuler mempelajari biologi dalam tingkatan molekul.[38] Bidang ini bersentuhan
dengan bidang biologi lainnya, terutama genetika dan biokimia. Biologi molekuler mencoba
memahami interaksi antara berbagai sistem sel, termasuk hubungan antar ADN, ARN, dan
sintesis protein. Selain itu, bidang ini juga membelajari bagaimana interaksi tersebut diatur.

Biologi sel adalah ilmu yang terkait dengan properti struktural dan fisiologis sel, termasuk
perilaku, interaksi, dan lingkungan. Hal ini dilakukan dalam tingkatan mikroskopik, dan
molekuler untuk mempelajari organisme bersel satu seperti bakteri serta sel dalam organisme
multiseluler seperti manusia. Pemahaman akan fungsi dan struktur sel berperan penting dalam
ilmu biologi. Kemiripan dan pebedaan antara berbagai jenis sel juga sangat terkait dengan bidang
biologi molekuler.

Anatomi mempelajari struktur makroskopik seperti organ dan sistem organ,[39] sementara
genetika merupakan ilmu gen, pewarisan, dan variasi dalam organisme.[40][41] Gen menyandikan
informasi yang penting untuk mensintesiskan protein, yang kemudian membentuk fenotip
organisme. Dalam penelitian modern, genetika juga menyelidiki fungsi gen tertentu, dan
menganalisis interaksi genetik. Di dalam tubuh organisme, informasi genetik biasanya ada di
dalam kromosom, di dalam struktur kimia molekul ADN tertentu.

Biologi perkembangan mempelajari proses pertumbuhan, dan perkembangan organisme. Bidang


ini berasal dari embriologi, dan menyelidiki kuasa genetik atas pertumbuhan sel, diferensiasi sel,
dan morfogenesis, yang merupakan proses yang menghasilkan jaringan, organ, dan anatomi.
Organisme yang biasanya menjadi model dalam bidang ini meliputi cacing Caenorhabditis
elegans,[42] lalat buah Drosophila melanogaster,[43] ikan zebra Danio rerio,[44] tikus Mus
musculus,[45] dan tumbuhan Arabidopsis thaliana.[46][47] Organisme-organisme tersebut dipelajari
untuk memahami fenomena biologi tertentu, dengan harapan penemuan pada organisme tersebut
dapat menambah pengetahuan tentang cara kerja organisme lain.[48]

Fisiologis

Artikel utama: Fisiologi

Fisiologi menyelidiki proses mekanik, fisik, dan biokimia organisme hidup dengan mencoba
memahami bagaimana semua struktur bekerja secara keseluruhan. Gagasan “dari struktur ke
fungsi” merupakan gagasan yang penting dalam bidang biologi. Penelitian fisiologis secara
tradisional terbagi menjadi fisiologi tumbuhan dan hewan, namun beberapa prinsip fisiologi
berlaku untuk semua organisme. Misalnya, fisiologi sel ragi mungkin juga berlaku untuk sel
manusia. Bidang fisiologi hewan menggunakan alat dan metode dalam fisiologi manusia untuk
spesies non-manusia. Fisiologi tumbuhan meminjam teknik dari kedua bidang tersebut.

Fisiologi juga mempelajari bagaimana sistem saraf, kekebalan, endokrin, pernapasan, dan
peredaran darah bekerja serta berinteraksi. Penelitian sistem tersebut juga dilakukan oleh bidang
yang berorientasi pada kedokteran seperti neurologi, dan imunologi.

Evolusioner

Penelitian evolusioner terkait dengan asal usul dan nenek moyang spesies dan juga perubahannya
seiring berjalannya waktu. Bidang ini juga meliputi ilmuwan dari berbagai bidang yang terkait
dengan taksonomi. Contohnya adalah ilmuwan yang berspesialisasi dalam organisme tertentu
seperti mamalogi, ornitologi, botani dan herpetologi. Organisme-organisme tersebut digunakan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan evolusi yang umum.

Biologi evolusioner sebagian didasarkan dari paleontologi (yang menggunakan catatan fosil
untuk menjawab pertanyaan tentang cara dan tempo evolusi),[49] dan sebagian lagi dari genetika
populasi,[50] dan teori evolusioner. Pada tahun 1980-an, biologi perkembangan memasuki

Anda mungkin juga menyukai