Anda di halaman 1dari 2

Hanyutan genetik dianggap sebagai mekanisme tambahan dalam sintesis modern teori evolusi.

[25]
Evolusi kini digunakan untuk menjelaskan keanekaragaman kehidupan di Bumi.

Sejarah evolusioner spesies, dan hubungan genealogisnya dengan spesies lain disebut filogeni.
Informasi tentang filogeni dihasilkan dari berbagai macam pendekatan, seperti perbandingan
rangkaian ADN yang dilakukan dalam bidang biologi molekuler atau genomika, dan
perbandingan fosil dalam bidang paleontologi.[26] Untuk memperkirakan jangka waktu terjadinya
evolusi, ilmuwan juga menggunakan berbagai metode, seperti penanggalan radiokarbon.[27] Ahli
biologi menganalisis hubungan evolusioner dengan metode filogenetika, fenetika, dan kladistika.

Genetika

Artikel utama: Genetika

Persegi Punnett yang menggambarkan persilangan antara dua tanaman kacang yang heterozigot
untuk warna ungu (B) dan putih (b).

Gen adalah satuan pewarisan utama semua organisme. Gen merupakan bagian dari ADN yang
memengaruhi bentuk atau fungsi organisme. Semua organisme, dari bakteri hingga hewan,
memiliki mekanisme yang mentranslasi ADN menjadi protein. Sel mentranskripsi ADN menjadi
asam ribonukleat (ARN), dan ribosom kemudian mentranslasi ARN menjadi protein, sebuah
rangkaian asam amino. Kode translasi semua organisme pada dasarnya sama. Misalnya,
rangkaian ADN yang menyandikan insulin dalam tubuh manusia juga menyandikan insulin
ketika dimasukkan ke organisme lain seperti tumbuhan.[28]

ADN biasanya berbentuk kromosom linear dalam eukariota, dan kromosom lingkaran dalam
prokariota. Kromosom adalah struktur yang terdiri dari ADN, dan histon. Rangkaian kromosom
dalam sel, dan satuan pewarisan lain yang dapat ditemui dalam mitokondria, kloroplas, dan
tempat lain secara kolektif disebut genom. Dalam eukariota, ADN genomik terletak di nukleus
sel, bersama dengan sejumlah mitokondria, dan kloroplas. Dalam prokariota, ADN ada di dalam
sitoplasma yang disebut nukleoid.[29] Informasi genetik dalam sebuah genom disimpan dalam
gen, dan himpunan informasi tersebut dalam suatu organisme disebut genotip.[30]

Homeostasis
Artikel utama: Homeostasis

Hipotalamus mengeluarkan CRH, yang membuat kelenjar pituitari mengeluarkan ACTH.


Kemudian, ACTH membuat korteks adrenal mengeluarkan glukokortikoid, seperti kortisol.
Glukokortikoid kemudian mengurangi laju sekresi hipotalamus dan kelenjar pituitari bila jumlah
glukokortikoid yang dikeluarkan sudah cukup.[31]

Homeostasis adalah kemampuan suatu sistem terbuka dalam meregulasi stabilitas lingkungan
dengan melakukan penyesuaian keseimbangan dinamika yang diatur oleh mekanisme regulasi
yang terkait. Semua organisme hidup, baik uniseluler maupun multiseluler, mengalami
homeostasis.[32]

Untuk menjaga keseimbangan dinamika, dan melakukan fungsi tertentu secara efektif, suatu
sistem harus melacak, dan menanggapi gangguan. Setelah melacak gangguan, sistem biologis
biasanya menanggapi melalui proses umpan balik negatif. Artinya, sistem tersebut menstabilkan
keadaan dengan mengurangi atau meningkatkan aktivitas suatu organ atau sistem. Contohnya
adalah pelepasan glukagon ketika kadar gula dalam tubuh terlalu rendah.

Energi

Skema yang menggambarkan pemrosesan energi dalam tubuh manusia.

Anda mungkin juga menyukai